Anda di halaman 1dari 24

PATOFISIOLOGI BATUK

Ilmu Penyakit Dalam UNHAS/UHO


PENDAHULUAN
DEFINISI BATUK
• dalam bahasa latin :tussis

• adalah refleks, tiba-tiba, sering berulang-


ulang

• Tujuan: membantu membersihkan saluran


pernapasan dari lendir besar, iritasi, partikel
asing dan mikroba.
PENDAHULUAN
• Batuk : 1. Batuk akut (< 3 mg)
2. Batuk kronis (> 3 mg)

• Penyebab: Infeksi, merokok, paparan asap


rokok, dan paparan polusi lingkungan,
terutama partikulat.
PENDAHULUAN

• Batuk merup mekanisme pertahanan


tubuh:mencegah aspirasi, mengeluarkan
lendir

• Batukfaktor penting penyebaran infeksi

• Klinis : Batuk kering & batuk produktif


REFLEKS BATUK

REFLEKS BATUK
5 komponen utama;
1. reseptor batuk
2. serabut saraf aferen
3. pusat batuk
4. susunan saraf  eferen
5. efektor
REFLEKS BATUK
• Reseptor batuk : serabut saraf non mielin
halus, di dlm / di luar rongga toraks.

• Yg di dalam rongga toraks: laring, trakea,


bronkus dan di pleura.

• Jumlah reseptor akan semakin berkurang


pada cabang-cabang bronkus yang kecil,
ANATOMI
ANATOMI
REFLEKS BATUK
• jmlh besar reseptor: laring, trakea, karina dan
daerah percabangan bronkus.

• Reseptor juga di saluran telinga, lambung,


hilus, sinus paranasalis, perikardial dan
diafragma.
REFLEKS BATUK
• Serabut aferen terpenting: cabang N vagus →
mengalirkan rangsang dari laring, trakea,
bronkus, pleura, lambung dan juga rangsang
dari telinga melalui cabang Arnold dari n.
Vagus.
REFLEKS BATUK
• Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari
sinus paranasalis

• Nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang


dari faring

• Nervus frenikus menyalurkan rangsang dari


perikardium dan diafragma.
Tabel 1. Komponen Refleks Batuk
Komponen refleks batuk
REFLEKS BATUK
• Rangsangan →Serabut aferen → pusat batuk di
medula oblongata, di dekat pusat pemapasan dan
pusat muntah. → serabut-serabut eferen ( n.
Vagus, n. Frenikus, n. Interkostal dan lumbar, n.
Trigeminus, n. Fasialis, n. Hipoglosus)→ efektor.
• Efektor ini terdiri dari otot-otot laring, trakea,
brrmkus, diafragma, otot-otot interkostal dan lain-
lain.
• Di daerah efektor inilah mekanisme batuk
kemudian terjadi.
PENYEBAB BATUK
Iritan : Penyakit paru restriktif :

Rokok Pnemokoniosis

Asap Penyakit kolagen

SO2 Penyakit granulomatosa

Gas di tempat kerja Infeksi :

Mekanik : Laringitis akut

Retensi sekret bronkopulmoner Bronkitis akut

Benda asing dalam saluran nafas Pneumonia

Postnasal drip Pleuritis

Aspirasi Perikarditis

Penyakit paru obstruktif : Tumor :

Bronkitis kronis Tumor laring

Asma Tumor paru

Emfisema Psikogenik

Fibrosis kistik

Bronkiektasis
• Batuk Terjadi akibat berbagai penyakit/proses yang
merangsang reseptor batuk.

• Batuk juga dapat terjadi pada keadaan-keadaan psikogenik


tertentu.

• Diperlukan pemeriksaan yang seksama untuk mendeteksi


keadaan-keadaan tersebut.

• Dalam hal ini perlu dilakukan anamnesis yang baik,


pemeriksaan fisik, dan mungkin juga pemeriksaan lain seperti
laboratorium darah dan sputum, rontgen toraks, tes fungsi
paru dan lain-lain.
• Dalam hal ini perlu dilakukan:
1. anamnesis yang baik,

2. pemeriksaan fisik,

3. pemeriksaan penunjang: laboratorium


darah dan sputum, rontgen toraks, tes fungsi
paru dan lain-lain.
MEKANISME BATUK

• Secara mekanis batuk tdd 4 fase:


1. Fase iritasi
2. Fase inspirasi
3. Fase kompresi
4. Fase ekspulsi
• Fase iritasi : rangsangan reseptor oleh
berbagai stimulus.
• Fase inspirasi : glotis secara refleks terbuka
akibat kontraksi m. abduktor kartilago
aritenoidea.
MEKANISME BATUKMEKANISME BATUK
ANISME
Volume paru besar  efisiensi mekanis
lebih baik  regangan otot ekspirasi me
elastisitas paru dan aktivasi “slow adapting
pulmonary stretch receptor”  pe  usaha
ekspirasi.
• Fase kompresi : menutupnya glotis  otot-
otot abdominal & intercostal kontraksi 
tek. intrapleural & tek. alveolar  (300
mmHg).
Gambar 1: skema proses mekanik batuk
FASE BATUK
BATUK + SPUTUM YANG KELUAR
- WARNA KUNING/HIJAU biasanya
karena infeksi.( PURULEN )
- DARAH (HEMOPTISIS),kapiler
sal.napas pecah karena infeksi,tu
mor paru, trauma toraks,bendung-
an ( STENOSIS MITRALIS atau
GAGAL JANTUNG )
- MUKOID ( asma, bronkitis kronis )
KOMPLIKASI
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai