Anda di halaman 1dari 23

Anggaran

Komprehensif
Hanan Laily 1810116002
Muhammad Jihad 1810116013
Farestha Azra Faradila 1810116021
Achmad Farhan 1810116030
CONTENTS
01 02
TABLE OF Pengertian
Komponen-komponenn
anggaran komprehensif

03 04
Menyusun anggaran Anggaran komprehensif
komprehensif perspektif syariah

05
Kasus
01
PENGERTIAN
Pengertian
anggaran
komprehensif adalah
rencana menyeluruh
dari sebuah
perusahaan yang
meliputi seluruh
aktivitas mulai dari
produksi hingga
penjualan.
Komponen-Komponen Anggaran Komprehensif

Anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi dua komponen, yaitu Substantive


Plan dan Financial Plan.
1. Substantive Plan (Rencana Substantif) adalah suatu rencana, strategi dan
asumsi yang menggambarkan tujuan baik untuk jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang yang diinginkan oleh sebuah perusahaan. Adapun Substantive Plan
dapat disusun dengan susunan berikut :
 Tujuan (sasaran) umum yang diinginkan perusahaan
 Tujuan (sasaran) khusus yang diinginkan perusahaan
 Penyusunan strategi perusahaan
 Penentuan berbagai asumsi dasar yang akan digunakan oleh perusahaan
untuk melakukan perencanaan
2. Financial Plan (Rencana Keuangan) adalah usaha guna mencapai
segala tujuan rencana perusahaan dan kebijakan perusahaan. Financial
plan merupakan penjabaran rencana menjadi anggaran yang memiliki nilai
aspek keuangan. Komponen financial plan dibagi menjadi dua kelompok
berdasarkan jangka waktu, yaitu Anggaran Jangka Panjang dan Anggaran
Tahunan.

Financial Plan
a. Anggaran Jangka Panjang

Anggaran jangka panjang merupakan kesatuan dari


seluruh rencana yang disusun untuk kegiatan pertahun
yang penyusunannya dilakukan sesuai dengan pola
tujuan perusaaan saat berdirinya perusahaan tersebut.
Anggaran jangka panjang ini dinilai penting karena
untuk mempermudah perusahaan dalam menyusun
anggaran tahunan.
Adapun anggaran jangka panjang meliputi :
 Penjualan, biaya, dan laba
 Penentuan besaran modal
 Perkiraan aliran kas
 Perkiraan kebutuhan tenaga kerja
b. Anggaran Tahunan
1) Anggaran Operasional
Perencanaan seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya yaitu
mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional dibagi menjadi dua, yaitu :
 Anggaran proyeksi laba/rugi
 Anggaran pembantu laporan laba/rugi
2) Anggaran penjualan
Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran pembantu laporan laba/rugi
yang lainnya dengan teknik forecasting yang tepat, karena apabila ada kesalahan maka
akan berimbas kepada anggaran-anggaran yang lain.
3 ) Anggaran produksi
Anggaran ini disusun dengan menunjang anggaran penjualan yang sudah disusun dan
memperhatikan segala kegiatan produksi. Anggaran produksi dibagi menjadi beberapa
sub-anggaran, yaitu:
a) Anggaran jumlah yang harus diproduksi
b) Anggaran bahan mentah
c) Anggaran tenaga kerja langsung
d) Anggaran biaya overhead pabrik
e) Anggaran biaya distribusi
f) Anggaran biaya umum dan administrasi
g) Anggaran typr appropriasi
c. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan adalah perencanaan yang disusun akibat dari adanya perubahan
kekayaan, utang serta piutang yang dilakukan oleh perusahaan. Anggaran keuangan ini
meliputi :
1) Anggaran proyeksi neraca
2) Anggaran pembantu proyeksi neraca
3) Anggaran penambahan modal
4) Anggaran penyusutan aktiva
03
Menyusun Anggaran
Komprehensif
Menyusun Anggaran Komprehensif
⬥ Identifikasi dan evaluasi variabel eksternal
⬥ Pengembangan tujuan umum perusahaan
⬥ Pengembangan sasaran khusus perusahaan
⬥ Pengembangan dan evaluasi strategi perusahaan
⬥ Instruksi perencanaan manajemen eksekutif
⬥ Persiapan evaluasi perencanaan proyek
⬥ Pengembangan dan persetujuan rencana laba strategis dan taktis
⬥ Penggunaan laporan kinerja periodik
04
Anggaran Komprehensif
perspketif syariah
Anggaran Komprehensif perspektif syariah

Kejujuran (Shidg) Pengawasan


Penerapan prinsip transparansi anggaran. Pengawasan ini harus
Oleh karena itu berdasarkan kaidah diimplementasikan dengan
tersebut maka, melakukan transparansi sangat tegas dan didukung oleh
anggaran adalah wajib. supremasi hukum yang
mencerminkan nilai-nilai
keadilan.

Amanah
Amanah berkaitan dengan komitmen untuk
mengalokasikan dan mendistribusikan
Kesejahteraan
anggaran kepada yang berhak dalam rangka Dengan mengimplementasikan
implementasi nilai-nilai kemanfaatan, ketentuan sesuai Syariah akan
kesejahteraan dan pertanggungjawaban. mendatangkan kesejahteraan.
Kasus

Dalam kasus ini akan


menganalisis perusahaan
manufaktur yang
bergerak di bidang
furnitur
ANGGARAN PENJUALAN
Perhitungan least square, estimasi
penjualan
a = 1.810 / 11 = 165,
b = 260 / 110 = 2,36
dari hasil ini dimasukan dalam persamaan
garis lurus yaitu Y = a + b(X).
Y2020 = 165 + 2,36 (6)
Y2020 = 179,16 dibulatkan menjadi 179,
dalam ribuan menjadi 179.000 unit.
Perhitungan least square, estimasi
harga jual
Mencari Nilai ‘a’ & ‘b’:

a = 44.875 / 11 = 4.080
b = 32.625 / 110 = 291. Kemudian kita
masukan dalam persamaan garis lurus yaitu Y = a
+ b (X)
Jadi Y = 4.080 + 291 (X).
Y 2020 = 4.080 + 291 (6)

Y 2020 = 4.080 + 1746

Y 2020 = 5.826.000

maka, harga jual untuk 2020 diketahui


sebesar Rp. 5.826.000,00 per unit, dibandingkan
dengan harga tahun 2019 sebesar Rp. 5.500.000.
naik sebesar 6%.
Menyusun Anggaran Penjualan 2020

Tabel 3  

PT TEXCO

Anggaran penjualan tahun 2020


Periode/Komposisi Rencana Harga /unit Total penjualan
penjualan (Rp.000) (RP.000)

179.000 unit
Triwulan 1, 25% 44.750 5.826 260.713,5
Triwulan 2 , 25% 44,750 5.826 260.713,5
Triwulan 3 , 20% 35.800 5.826 208.570,8
Triwulan 4 , 30% 53.700 5.826 312.856,2
Total 179.000 5.826 1.042.854
ANGGARAN PRODUKSI
  Anggaran produksi tahun 2020  
Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Angg.penjualan 44.750 44.750 35.800 53.700
Persediaan akhir 100 50 8.950 100
44.850 44.800 44.750 53.800
Persediaan awal 150 100 50 8.950
Produksi 44.700 44.700 44.700 44.850
Anggaran Pembelian Bahan
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah Langsung

Persediaan Bahan Mentah Langsung

Jenis bahan mentah Persediaan awal Persediaan akhir


Busa super 50.000 lembar 45.000 lembar
Kulit 100.000 meter 75.000 meter
Besi vernikel 40.000 meter 35.000 meter
Roda puter 150.000 buah 125.000 buah
Anggaran Pembelian Bahan Mentah Langsung

Keterangan Busa super Kulit Besi vernikel Roda puter


(meter) (meter) (meter) (buah)
Kebutuhan 536.850 894.750 357.900 715.800
Persediaan akhir 45.000 75.000 35.000 125.000
581.850 969.750 392.900 840.800
Persediaan awal 50.000 100.000 40.000 150.000
Pembelian 531.850 869.750 352.900 690.800

Anggaran Biaya Bahan Mentah Langsung

Rencana Harga/satuan Total biaya


Jenis bahan pembelian (Rp.) bahan mentah
(Lbr./Meter/Buah) langsung

(Jutaan Rupiah)
Busa super 531.850 35.000,00 18.614.750
Kulit 869.750 25.000,00 21.743,750
Besi vernikel 352.900 15.000,00 5.293,500
Roda puter 690.800 10.000,00 6.908,000
Total 52.560,000
A. Standar usage rate dan tarif upah per jam
Jenis Departemen Standar Usage Rate Tarif per jam
Pemotongan 0,25 jam Rp.
Anggaran Tenaga Kerja Langusng 15.000,00
Perakitan 0,5 kerja
B. Anggaran jumlah jam jam Rp. kursi
langsung
17.500,00
Periode Rencana Dep. Pemotongan Dep.
Perakitan
produksi SUR Jml. Dlh. SUR Jml. Dlh
Triwulan 1 44.700 0,25 11.175 0.5 22.350
Triwulan 2 44.700 0,25 11.175 0,5 22.350
Triwulan 3 44.700 0,25 11.175 0,5 22.350
Triwulan 4 44.700 0,25 11.175 0,5 22.350
Total 44.700 89.400

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


Departemen Tarif perjam
Jmlh jam kerja Total anggaran
kerja
lngsng biaya tenaga kerja
langsung langsung
Pemotongan 44.700 Rp. 15.000,00 Rp. 670.500.000,00
Perakitan 89.400 Rp. 17.500,00 Rp.1.564.500.000,00
Total Rp. 2.235.000.000,00
Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Jenis Biaya Jumlah


1. Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 175.000.000,00
2. Biaya bahan baku tidak langsung Rp. 10.000.000,00
3.Penyusutan Rp. 50.000.000,00
4. Biaya listrik dan air pabrik Rp. 150.000.000,00
Total Rp. 385.000.000,00
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai