ANTROPOLOGI
ANTROPOLOGI
1
A. Definisi Antropologi
Secara terminologi antropologi berasal dari
bahasa Yunani, yakni:
manusia
anthropos =
logos=
ilmu
2
Pendapat para ahli mengenai pengertian
antropologi, yaitu:
3
Jadi, antropologi merupakan ilmu yang
berusaha mencapai pengertian atau
pemahaman tentang mahluk manusia dengan
mempelajari aneka warna bentuk fisiknya,
masyarakat, dan kebudayaannya.
4
Bagan pembagian ilmu antropologi
Paleontropologi
Antropologi
fisik
Antropologi
Biologis
Antropologi
Antropologi
Prehistory
Antropologi Etnolingistik
Budaya
Etnologi dlm
arti khusus
Etnologi
Antropologi
sosial
5
Manfaat Mempelajari Ilmu Antropologi
1. Dapat mengetahui pola prilaku tiap-tiap masyarakat dari berbagai suku
bangsa.
2. Dapat mengetahui peran yang harus kita lakukan sesuai dengan
harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.
3. Dapat menimbulkan toleransi yang tinggi yang disebabkan
pengetahuan terhadap tata pergaulan masyarakat diseluruh dunia yang
mempunyai kekhususan-kekhususan sesuai karakteristik daerah
masing-masing.
4. Dapat memperluas wawasan terhadap karakteristik suku bangsa yang
berbeda-beda.
5. Dapat mengetahui berbagai macam permasalahan dalam masyarakat
sehingga mampu memberi suatu gagasan untuk memecahkan
permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakat tersebut.
6
tabu Perkawi- Kebuda- evolusi
nan yaan
magis culture
area
Konsep- dalam
Keke- Antropologi Enkultu-
rabatan rasi
stereotip difusi
8
Bentuk kebudayaan Indonesia
1. Rumah adat
2. Alat musik
3. Pakaian adat
4. Tari daerah
5. Senjata tradisional
6. Lagu daerah
9
2. Evolusi
Secara sederhana, konsep ”evolusi” mengacu pada
sebuah transformasi yang berlangsung secara bertahap.
Walaupun istilah tersebut merupakan istilah umum yang
dapat dipakai dalam berbagai bidang studi (McHenry,
2000: 453). Dalam pandangan para antropolog istilah
”evolusi” yang merupakan gagasan bahwa bentuk-
bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk ke
bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan
modifikasi yang tak pernah putus, pada umumnya
diterima sebagai awal landasan berpikir mereka.
10
3. Culture Area (Daerah Budaya)
11
4. Enkulturasi
Konsep ”enkulturasi” mengacu kepada suatu
proses pembelajaran kebudayaan (Soekanto,
1993:167). Dengan demikian pada hakikatnya
setiap orang sejak kecil sampai tua, melakukan
proses enkulturasi, mengingat manusia sebagai
mahluk yang dianugerahi kemampuan untuk
berpikir dan bernalar sangat memungkinkan untuk
setiap waktu meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif, psikomotornya.
12
aspek kemampuan berpikir (perkembangan
kognitif) Jean Piaget (1967; 1970)
(1) periode sensori motor ⎯ sejak lahir sampai usia 1,5 sampai dua
tahun ⎯ mereka memiliki kemampuan meraih-raih, menggenggam;
(2) periode praoperasi ⎯ usiua 2-3 sampai 7-8 tahun, ⎯ mereka mulai
mampu berpikir setengah logis, dan perkembangan bahasa sangat
cepat dan banyak melakukan monolog;
(3) periode operasi konkrit ⎯ usia 7-8 sampai 12-14v tahun ⎯ pada
tahap ini memiliki kemampuan mampu melihat pandangan orang lain,
ikut dalam permainan kelompok yang menaati peraturan, mampu
membedakan satuan yang berbeda, seperti meter dengan kilogram;
(4) periode operasi formal ⎯ usia di atas 14 tahun ⎯ mampu membuat
rencana masa depan dan memulai peranan orang dewasa, selain itu
juga anak dapat bernalar dari situasi rekaan ke situasi nyata.
13
5. Difusi
“Difusi” adalah proses penyebaran unsur-unsur
kebudayaan secara meluas, sehingga melewati batas
tempat di mana kebudayaan itu timbul (Soekanto,
1993: 150). Bisanya dalam proses difusi ini erat
kaitannya dengan konsep ‘inovasi’ (pembaharuan).
Contoh:Bahasa Indonesia sendiri merupakan contoh
hasil dari proses difusi yang terjadi dalam
masyarakat. Berbagai kata dalam Bahasa Indonesia
merupakan hasil serapan dari bahasa asing dan
bahasa-bahasa daerah, seperti Bahasa Jawa, Sunda,
dan lain-lain.
14
6. Akulturasi
suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari
suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima
dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Contoh:
1. Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud
percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-
Budha.
2. Tradisi membagi rezeki saat hari raya sebenarnya terjadi karena
proses akulturasi budaya Tionghoa dengan Islam
15
7. Etnosentrisme
Tiap-tiap kelompok cenderung untuk berpikir
bahwa kebudayaan dirinya itu adalah suprior (lebih
baik dan lebih segalanya) daripada semua budaya
yang lain.
Contoh:
1. perilaku carok dalam masyarakat Madura
2. Memakai pakaian koteka dianggap sebagai suatu
kewajaran bagi masyarakat papua tapi bagi orang
minang itu sangat memalukan
16
8. Tradisi
“Tradisi” adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan
yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang
telah lama dikenal sehingga menjadi adat-istiadat
dan kepercayaan yang secara turun-
temurunContoh:
1. Acara sunatan
2. Akekah
17
9. Ras dan Etnik
Suatu “ras” adalah sekelompok orang yang
memiliki sejumlah ciri biologi (fisik) tertentu atau
"suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan
dalam sejumlah unsur biologis/fisik yang khas yang
disebabkan oleh faktor hereditas atau keturunan.
Contoh 3 ras di dunia: mongoloid, kaukasian dan
negroid
“Etnis” Pada awalnya istilah etnik hanya
digunakan untuk suku-suku tertentu yang dianggap
bukan asli Indonesia, namun sekarang kata etnik
menjalar sebagai kata pengganti dari suku indonesia
18
Ras mongoloid meliputi:
Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan
Asia Timur);
Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan);
American Mongoloid (penduduk asli Amerika)
Ciri-ciri:
– Rambut berwarna hitam, lurus
– Bercak mongol pada saat lahir
– Lipatan pada mata yang seringkali disebut mata
sipit.
Ras negroid meliputi:
African Negroid (Benua Afrika)
Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya
yang dikenal orang Semang, Filipina);
Melanesian (Papua dan Melanesia)
Ciri-ciri:
– Berkulit hitam
– Berambut keriting
– Bibir tebal
Ras Kaukasoid meliputi:
Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik);
Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur);
Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara,
Armenia, Arab, dan Iran);
Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri
Lanka)
Ciri-ciri:
– Berkulit putih kemerahan
– Rambut bergelombang
10. Stereotip
22
11. Kekerabatan (Kinship).
23
12. Magis.
24
13. Tabu
25
14. perkawinan
26
Teori-teori antropologi
27