(Intercompany)—Sediaan
Downstream Sales
Upstream Sales
Intercompany Inventory Sales
• Jurnal pada kertas kerja untuk mengeliminsasi intercompany profits
untuk downstream sales
Sales (-R, -SE) XXX
Cost of sales (-E, +SE) XXX
For the intercompany sales price
Cost of sales (E, -SE) XX
Inventory (-A) XX
For the profits in ending inventory
Investment in Subsidiary (+A) XX
Cost of sales (-E, +SE) XX
For the profits in beginning inventory
$600
Perhitungan Laba
Materi ini akan diilustrasikan dengan contoh
kasus. Laba terpisah antara PT Pipit dan PT Clara
(80% dimiliki PT Pipit) untuk tahun 2010 sebagai
berikut (dalam ribuan).
PT. PIPIT PT. CLARA
Penjualan Rp 3000 Rp 1.500
Kos Barang Terjual Rp 1.500 Rp 900
• Arah dari suatu penjualan (penjualan hulu atau hilir) sangatlah penting
dalam transaksi antarperusahaan (intercompany transaction), kecuali
perusahaan-perusahaan konsolidasian dengan kepemilikan 100% terhadap
anak perusahaan.
• Kita membebankan jumlah penuh dari laba antarperusahaan belum
terealisasi dari penjualan hilir (downstream) ke perusahaan induk dan laba
bersih konsolidasian.
• Dalam kasus penjualan hulu (upstream), kita membebankan laba belum
terealisasi ke laba bersih konsolidasian dan bagian kepentingan
nonpengendali dalam basis kepemilikan pengendali dan nonpengendali.
• Laba antarperusahaan yang ditunda dalam satu periode kemudian akan
diakui pada periode sediaan tersebut terjual ke pihak di luar afiliasi atau
entitaskonsolidasian