Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN SISTEM KALENDER

BALI BERBASIS WEB DENGAN


FRAMEWORK CODEIGNITER

I Ketut Suwintana
PENDAHULUAN
 Terdapat berbagai macam kalender : Kalender Masehi, Kalender Saka,
Kalender Arab, Kalender Tenganan, Kalender Pranata Mangsa dan
Kalender Imlek. Kalender Tika
 Perhitungan kalender:
 Solar Sistem yaitu berdasarkan waktu yang diperlukan bumi untuk
sekali mengedari matahari
 Lunar Sistem yaitu berdasarkan waktu yang diperlukan bulan untuk
mengedari bumi
 Luni Solar Sistem : perpaduan keduanya
 Kalender Bali menggabungkan tiga sistem kalender yaitu Kalender Tika,
Kalender Saka Bali, dan Kalender Masehi (Kalender Gregorian).
 Penelitian ini mengembangkan Sistem Kalender Bali berbasis web
dengan menggunakan Framework Codeigniter. Codeigniter merupakan
framework berbasis PHP dengan model MVC (Model, View, Controller)
untuk membangun website dinamis.
 Wariga merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan
tentang sifat-sifat atau watak dari Wewaran,
PananggalPanglong, Wuku, Ingkel, Sasih dan lain-lain, yang
bersumber pada ajaran Agama Hindu, yaitu Jyotisa Wedangga
 Wariga memberikan perhitungan-perhitungan dan pemilihan-
pemilihan saat, waktu atau hari yang baik, serta menghindari
saat, waktu atau hari yang buruk guna mengupayakan suatu
hasil karya/perbuatan yang lebih baik
 Satu hari dalam kalender bali memiliki:
 Wewaran
 Wuku
 Penanggal dan Panglong
 Sasih
 Baik-buruknya hari (ala ayuning dewasa)
 Wewaran adalah bentuk jamak dari kata Wara yang
berarti Hari (nama hari) yang berjumlah satu sampai
dengan sepuluh, yaitu: Eka Wara, Dwi Wara, Tri Wara,
Catur Wara, Panca Wara, Sad Wara, Sapta Wara, Asta
Wara, Sanga Wara, dan Dasa Wara.
 Siklus wewaran untuk Tri Wara, Panca Wara, Sad Wara
dan Sapta Wara bersifat tetap. Karena siklusnya yang
tetap, wewaran dapat dicari dengan cara suatu tanggal
patokan yang semua wewaran-nya diketahui ditentukan,
kemudian semua wewaran tersebut ditambahkan satu
setiap pergantian hari, sampai didapat tanggal yang
dicari
 Perhitungan pananggal dan panglong tidak selalu tetap
sampai 15 hari, kadang-kadang hanya sampai 14 hari,
karena ada Pengalantaka atau pemusnahan waktu.
 Pengalantaka yang dipakai berdasarkan keputusan
Sabha Paruman Sulinggih.
 Sampai saat ini terdapat 2 Sistem Pengalantaka:
 Sebelum tahun 1999 (1921 Caka) digunakan Sistem
Pengalantaka Eka Sungsang ke Pon.
 Mulai tahun 1999 dan seterusnya menggunakan
Pengalantaka Eka Sungsang ke Paing.
 Sasih adalah istilah bulan dalam Kalender Saka. Satu tahun
Saka terdiri dari duabelas sasih.
 Sistem Pangalantaka menyebabkan umur satu sasih bisa 30
hari atau bisa juga 29 hari
 Adanya bulan ke-13 ini di dalam tahun Saka disebut Nampih
Sasih
 Kalender Bali menggunakan 2 Sistem Nampih Sasih pada 3
kisaran waktu yang berbeda:
 Sebelum tahun 1992 digunakan Sistem Nampih Sasih Saka Bali
dengan rumus Tahun Saka dibagi 19 untuk mencari Malamasa dan
Malamasa hanya terdapat pada Sasih Destha dan Sasih Sadha
 Mahasaba VI Parisada Hindu Dharma Indonesia tanggal 4-9
September 1991 ditetapkan berlakunya Sistem Nampih Sasih
berkesinambungan dengan rumus Tahun Saka dibagi 19. Sisa 2 dan
10 dilakukan Nampih Destha, sedangkan sisa 4, 7, 13, 15 dan 18
masing-masing Nampih Ketiga, Kasa, Kadasa, Karo, dan Sadha.
 Tahun 2003 kembali berlakunya Sistem Nampih Sasih Saka Bali
 Wuku berasal dari kata Buku atau kerat. Wuku berumur 7
hari dari Redite sampai hari Saniscara, yaitu satu siklus
Saptawara
 Padewasan berarti ilmu yang menguraikan tentang cara
memilih atau menetapkan baik-buruknya hari (ala
ayuning dewasa) berdasarkan sifat-sifat atau watak
sesuatu hari seperti yang termuat di dalam Wariga
METODE PENELITIAN
 Analisis Sistem
 Analisis sistem dilakukan dengan menggunakan studi
literatur
 Desain Sistem
 Perancangan basis data
 Desain tampilan / interface
 Coding (PHP dengan framework CodeIgniter )

 Uji Coba
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Penentuan Wewaran
 Menggunakan rumus berdasarkan Saptawara, pancawara,
atau wuku
 Pencarian Wuku
 Pencarian wuku dilakukan dengan menggunakan tanggal
referensi tertentu sebagai acuan
 Penentuan Ala Ayuning Dewasa
 Kombinasi Wewaran.
 Kombinasi Wewaran dengan Wuku.
 Kombinasi Penanggal/Panglong dengan Wewaran
 Berdasarkan Sasih dengan Penanggal/Panglong atau
Wewaran.
 Data Flow Diagram level 0
0

Data D1 Sasih
2 Sasih

Perhitungan Sasih
Sasih
Data D3 Penanggal/
4 Penang Panglong
gal/Pan
Perhitungan glong
Penanggal/
Panglong D6 Piodalan
Selisih
Hari Penanggal
7 Data
/ Panglong
Piodala
1 5 n
Pencarian
Piodalan Piodala
Tgl, Bulan, Selisih n
Pencarian Hari Perhitungan
Pengguna Tahun Selisih Hari Pawukon
Wuku
Kalender Masehi
Pengguna
Wuku

Data
Wuku
Selisih 8 Wariga/
D4 wuku D7
Hari Padewasan
Perhitungan
Ala Ayuning Data
Dewasa Padewasa
n
Ala
6 Ayuning
Dewasa
Perhitungan
Wewaran Wara

3 Data
Wara D5 wara
Perhitungan
Ingkel Ingkel
Data ingkel

D2 Ingkel
 Arsitektur Aplikasi
 setiap tanggal dapat diketahui informasi wewaran, wuku,
sasih, pananggal /panglong, dan ala ayuning dewasanya
 dapat menampilkan tangal pada bulan yang diinginkan
dengan menggunakan navigasi
 pemakai dapat meng-klik pada tanggal, maka muncul window
yang menampilkan wariga detail dari tanggal tsb,
KESIMPULAN
 Sistem Kalender Bali yang dikembangkan merupakan
aplikasi berbasis web yang dikembangkan dengan
menggunakan Framework Codeigniter yang didukung
dengan Java Script dan Ajax. Basis data yang digunakan
untuk menyimpan data adalah DBMS MySql.
 Sistem Kalender Bali yang dikembangkan ini sudah
mampu menampilkan informasi dari unsur-unsur wariga
dewasa seperti wuku, wewaran, panangggal, panglong
dan sasih seperti pada kalender bali secara konvensional
atau versi cetak.
SARAN
 Sistem Kalender Bali yang dikembangkan ini belum
memiliki interaksi aktif dengan pengguna seperti
pengguna belum bisa menambahkan hari ulang tahunnya
atau otonan dan manajemen waktu lainnya. Untuk itu
diharapkan Sistem Kalender Bali ini dapat
dikembangkan lebih lanjut dengan tambahan fasilitas
manajemen waktu untuk setiap pengguna.
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai