Anda di halaman 1dari 10

STORY TELLING

(Bagian 1)
Materi ke-5
Latar Belakang dan Pengertian
1. Story telling berkaitan erat dengan kemampuan berbicara. Berbicara berkaitan dengan
ketrampilan berbicara.
2. Pengertian berbicara
a. Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran.
b. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi kata-kata yang
mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Secara luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar
(audible) dan yang dapat dilihat (visible) dengan memanfaatkan sejumlah otot tubuh
manusia demi menyampaikan maksud, gagasan-gagasan, dan ide sebagai pembicara.
Dengan demikian, berbicara bukan hanya sekadar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-
kata, tetapi berbicara adalah alat untuk mengemas ide dan gagasan agar dapat diterima
dengan baik oleh penyimak.
Berbicara sebagai Ketrampilan dan
sebagai Alat Komunikasi
Ada empat komponen terkait ketrampilan berbicara:
1. Ketrampilan menyimak
Ketrampilan menyimak lingkungan menjadi tahap pertama dalam mempelajari bahasa. Segala
ujaran atau percakapan yang terjadi di lingkungan sekitar akan terekam dalam memori otak.
2. Ketrampilan berbicara
Dengan menyimak dan merekam berbagai ujaran atau percakapan, seseorang akan berusaha
meniru ujaran-ujaran yang didengarnya dengan berceloteh atau berbicara.
3. Ketrampilan membaca
Ketrampilan berbicara sangat berpengaruh pada kemampuan membaca. Seseorang tidak akan
dapat membaca sebuah kata dengan benar kalau dia tidak dapat mengujarkannya dengan benar
pula.
4. Ketrampilan menulis
Seseorang dapat menuliskan susunan ide-idenya berdasarkan hasil simakan yang kemudian
diseleksi dengan hasil bacaan. Dengan demikian, berbicara sebagai ketrampilan berbahasa adalah
modal bagi seseorang untuk mengoptimalkan dirinya dalam memanfaatkan bahasa.
Tujuan Utama Berbicara

1. Memberitahukan dan melaporkan (to inform)


2. Menghibur (to entertain)
3. Membujuk, mengajak, mendesak, mempengaruhi, dan
meyakinkan (to persuade)
Tujuan Berlatih Ketrampilan Berbicara
1. Mengurangi rasa gugup dan cemas di muka umum,
2. Memupuk rasa percaya diri,
3. Melatih kemampuan berbicara secara spontan,
4. Mengembangkan kemampuan berbicara,
5. Melatih artikulasi suara,
6. Memperkaya kosakata,
7. Melatih ekspresi,
8. Melatih kemampuan persuasif,
9. Melatih ketepatan waktu dalam penyampaian gagasan
10.Melatih kemampuan memotivasi orang lain,
Kemampuan Dasar Berbicara
1. Bahasa
Bahasa adalah alat yang penting untuk berkomunikasi dengan orang lain.
2. Penguasaan Bahasa
Pembicara harus menguasai bahasa yang dipahami oleh audiens agar
pesan komunikasi dapat diterima dengan baik.
3. Keberanian dan Ketenangan
Keberanian dan ketenangan diperlukan agar artikulasi jelas.
4. Kesanggupan menyampaikan ide dengan lancar dan teratur
Pembicara yang berpengalaman dapat mengontrol cara berbicaranya
dengan baik. Kontrol tersebut akan mempengaruhi pelafalan,
penekanan, intonasi, jeda, gaya berbicara.
Faktor Pendukung Kemampuan Berbicara
1. Pengetahuan
Pembicara perlu memiliki pengetahuan yang memadai karena akan berpengaruh terhadap kebahasaan dan
materi berbicara. Kurangnya wawasan pengetahuan akan menghambat keefektifan berbicara.
2. Kesiapan Mental
Kesiapan mental akan menumbuhkan keberanian untuk berbicara di depan publik. Ketangguhan mental perlu
upaya pelatihan dan pembiasaan.
3. Sikap yang Wajar, Tenang, dan Tidak Kaku
Perlu berlatih untuk membangun kepercayaan diri dan menghilangkan pikiran negatif dengan berimajinasi
seolah menjadi pembicara profesional serta selanjutnya fokus pada materi.
4. Bahasa Tubuh
Gerakan fisik yang alami akan memperjelas nilai-nilai materi melalui penekanan pada poin-poin tertentu pada
materi. Mimik wajah juga dapat memperkuat ekspresi pembicara.
5. Pengelolaan Suara
Karakter dan kualitas suara yang baik terwujud apabila suara terdengar jelas dan memiliki kekuatan, mengalir,
ekspresif, dinamis melalui impresi yang penuh tenaga.
6. Penguasaan Topik
Pembicara harus menguasai materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, perlu berlatih di depan cermin
untuk menilai sejauh mana penguasaan materi yang akan disampaikan.
Praktik Berbicara
1. Pidato
2. Debat
3. Wawancara
4. Baca Puisi dan Deklamasi
5. Monolog dan Dongeng
6. Bermain Drama
7. Berdiskusi
8. Bicara dalam Kegiatan Ilmiah
9. Pemanduan Acara, Wisata, dan sebagainya.
MONOLOG
1. Monolog adalah kegiatan berkomunikasi atau berbicara yang dilakukan dalam satu arah.
2. Bentuk monolog:
a. Perkenalan
Perkenalan seringkali diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Pembicara dapat
memperkenalkan dirinya dengan menceritakan mengenai data dirinya.
b. Pidato
Pidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pikiran, atau informasi kepada orang lain
secara lisan dengan metode-metode tertentu, seperti improptu (spontan), ekstemporan
(menjabarkan materi yang terpola), membaca naskah, dan menghapal.
c. Drama monolog
Drama monolog adalah drama yang berisi tentang percakapan seorang pemain drama
dengan dirinya sendiri.
d. Bercerita
Bercerita adalah kegiatan menyampaikan atau menuturkan rangkaian peristiwa yang dialami
oleh tokoh rekaan.
JENIS DONGENG BERDASARKAN ISI CERITA
1. Fabel: cerita yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran nilai-nilai moral.
2. Mite: cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal
yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib.
3. Legenda: cerita yang kebenarannya dianggap nyata oleh masyarakat setempat karena
terkait dengan keberadaan suatu tempat atau benda.
4. Sage: cerita tentang kerajaan dan kehidupan raja-raja sehingga seringkali dikaitkan
dengan unsur-unsur sejarah.
5. Parabel: cerita rekaan untuk menyampaikan pesan moral dengan mempergunakan
perbandingan dan dilakonkan oleh manusia.
6. Dongeng jenaka: cerita dengan menggunakan hal-hal lucu mengenai tokoh dan
penokohan ceritanya.
7. Wira Carita: cerita tentang kepahlawanan.
8. Hikayat: cerita yang mengangkat cerita rakyat yang tumbuh dan berkembang di suatu
daerah.

Anda mungkin juga menyukai