Anggota kelompok:
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, dimana keterkaitannya membentuk satu
gagasan yang utuh. Selain itu paragraf juga disebut sebagai miniatur sebuah
karangan/karangan singkat. Pertalian antarkalimat dalam satu paragraf mengacu pada
satu gagasan yang disebut gagasan utama, pikiran utama atau juga disebut pokok pikiran.
Terdapat beberapa bentuk kalimat, yaitu kalimat pengantar (prolog), kalimat utama
(main sentence), kalimat penjelas (descriptive sentence), dan kalimat penutup (closing
sentence).
Kalimat dirangkai atau dijalin hingga menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk
suatu gagasan.
Ciri-Ciri Paragraf
Ciri-ciri paragraf, antara lain:
1. Kalimat pertama dimulai setelah lima atau enam ketukan sepasi dari
pinggir kiri kertas.
2. Penulisan yang mengikutu pola lurus penuh ( full-block style), penulisan
paragraf baru ditandai dengan jarak atau spasi yang agak renggang
dengan paragraf sebelumnya.
3. Mengembangkan sebuah pikiran utama (main idea) yang dilukiskan dalam
kalimat topik.
4. Menggunakan kalimat pengembang yang berfungsi sebagai pendukung
gagasan utama.
5. Menggunakan kalimat penjelas atau keterangan yang logis dengan
memerhatikan aspek keutuhan (peranti penghubung antar kalimat) dan
kepaduan (kelogisan dari sisi keutuhan makna).
6. Mengemukakan informasi yang mendukung gagasan pokok berupa
ilustrasi, contoh, dan detail, berupa rincian-rincian yang konkret serta
digunakan secara efektif.
Fungsi Paragraf
menandai pembukaan gagasan atau ide baru, dan dapat berupa pengembangan
lebih lanjut dari ide atau gagasan utama ( main idea) sebelumnya,
menandai hal-hal yang penting dari uraian atau penjelasan pada paragraf
sebelumnya;
mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan
perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam
suatu kesatuan;
menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari
beberapa paragraf ganti (ganti pikiran);
memudahkan pemahaman bagi pembacanya;
memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil;
memudahkan pengendalian atau pengontrolan gagasan utama dan
memudahkan perujukan atau pengacuan dalam membaca atau pengutipan
Syarat Paragraf yang Baik
Kejelasan (Clarity): Uraian yang dikemukakan di Koherensi (Coherence) Suatu rangkaian fakta dan
dalam paragraf memiliki kejelasan urutan gagasan yang teratur dan tersusun secara logis.
penjelasan antarkomponen atau satuan bahasa Koherensi dapat terjadi secara implisit
yang digunakan secara seimbang sehingga alur (terselubung) karena berkaitan dengan bidang
pikir penulis dapat diikuti dan mudah dimengerti. makna yang memerlukan interpretasi.
Kesatuan (Unity): Penulis perlu memerhatikan Kebenaran (Correctness): Maksud dari syarat ini
kefokusan dan keutuhan paragraf berkaitan dengan berbagai aspek Formal bahasa,
melalui jalinan kalimat demi kalimat dalam seperti kebenaran penggunaan tata bahasa ( grammar)
menjelaskan kalimat utama, kalimat dan struktur kalimat (sentence structures) sehingga
kalimat pendukung tidak terpisah atau bertolak membantu pembaca memahami isi dan Pesan yang
belakang dengan ide utama yang dikembangkan. disampaikan di dalam paragraf agar terhindar dari
kesalahapahaman (misunderstanding).
Macam-Macam Paragraf
Paragraf Penghubung: semua paragrat Yang terdapat di antara paragrat pembuka dan
penutup
Paragraf Penutup: bertungsi untuk untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan Nov
Pengembangan Paragraf
Pertentangan: Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya
menggunakan ungkapan-ungkapan, seperti berbeda dari, bertentangan dengan,
sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi , dan bertolak belakang dari. Contoh
pengembangan paragraf dengan cara pertentangan
“Orde 1998-2006” kini jauh berbeda dari “Orde 1967-1998” Ini menyebabkan
Kehidupan dan penegakan hukum pada kedua periode itu juga sangat berbeda. Orde
Pemerintahan Soeharto memiliki kecenderungan yang kuat ke arah sentralistis,
otoriter Dan represif.
Malaysia, yang membuat para pemumpang Serempak menengok ke kiri. Seperti halnya
di Bandung, warga Jakarta juga Menggunakan seruan Kiri untuk menghentikan angkot.
Akan tetapi, di Manado, Kata yang diserukan, yaitu “Muka. Sementara itu, seruan
“Minggir lazim digunakan Di daerah Lampung untuk menandakan terdapat penumpang
yang akan turun.
Lanjutan…
Analogi: Pengembangan paragraf dengan cara analogi dilakukan
dengan bantuan Kiasan. Kata-kata yang digunakan, yaitu
ibaratnya, seperti, dan bagaikan. Contoh pengembangan
paragraf dengan cara analog.