PERAWATAN LUKA
2. Inflamasi
Clot Fibrin yang terbentuk
memiliki peran sebagai pro
inflamasi sehingga menarik
Netrofil (48 jam pertama) :
sebagai fagositosis dan
mencegah infeksi
Monocit/makrofag (48-72
jam) ; berfungsi sebagai
fagositosis debris dan bakteri
dan memproduksi growth factor
Fase proliferasi (3-21 hari)
Makrofag berperan dalam memproduksi growth factor
PDGF dan TGF-β1 : menginduksi fibroblast membentuk deposit
extracellular matrix
VEGF dan FGF : menginduksi endothelial cell untuk angiogenesis
membantu pembentukan extracelullar matrix
Makrofag + fibroblast + endothelial cell bersama-sama membentuk jaringan
granulasi sebagai extracelullar matrix.
Fase remodeling (21 hari-1 tahun)
Colagen remodeling tipe III menjadi tipe I, regresi pembuluh
darah & jaringan granulasi berlanjut hingga terjadi wound
contraction oleh myofibroblast & terbentuk parut/skar. Skar
matur hanya mengembalikan tensile strength kulit normal 70 %
Faktor yang mempengaruhi luka
Menciptakan
kondisi optimal
untuk penyembuhan
luka
Melindungi luka Enstimulasi
dari infeksi pertumbuhan
jaringan baru
PROSEDUR PERAWATAN LUKA
Untuk luka yang dilakukan anestesi:
tindakan aseptik dan antiseptik
injeksi menggunakan jarum ukuran kecil (ukuran 25-30)
Injeksikan secara perlahan ke dalam atau ke bawah kulit di sekeliling luka untuk
Tunggu 5-10 menit sampai anestesi bekerja
Pencucian luka
untuk membersihkan luka yang sangat kotor, misalnya kontaminasi kotoran atau aspal, diperlukan irigasi
tekanan tinggi (5-8 psi) atau tindakan scrubbing. Irigasi tekanan tinggi dilakukan dengan menyemprotkan
NaCl fisiologis atau akuades menggunakan spuit 10- 50 mL
larutan antiseptik seperti povidone iodine 10% hanya digunakan pada luka akut, dan tidak digunakan terlalu
sering, karena justru akan merusak sel-sel kulit baru dan sel-sel fagosit yang bermigrasi ke area luka
PROSEDUR PERAWATAN LUKA
Debridement proses mengangkat jaringan mati dan benda asing dari
dalam luka untuk memaparkan jaringan sehat di bawahnya.
Jenis debridement:
1. Surgical debridement dilakukan menggunakan scalpel, forcep &
gunting jaringan
2. Mechanical debridement dilakukan dengan kassa lembab atau
irigasi dengan cairan normal saline
3. Chemical debridement dengan obat-obat yang mengandung
enzim proteolitik
PROSEDUR PERAWATAN LUKA
Penutupan luka secara primer dengan jahitan atau skin flap
Menjahit luka laserasi
Setelah dijahit, diberikan aplikasi salep antibiotika atau vaselin tipis-tipis,
kemudian tutup luka dengan kassa steril dan diplester
Kassa diganti setelah 24 jam
Luka dijaga tetap bersih dan kering
Luka ditutup selama 3-5 hari (tergantung ukuran luka), kemudian dibiarkan
dalam keadaan terbuka sampai jahitan diangkat.
Jahitan diangkat setelah 5-7 hari (luka di wajah), 10-14 hari (luka di tangan atau
di tempat-tempat lain dengan regangan tinggi, misalnya di atas persendian) atau
7-10 hari (di tempat lain)
PROSEDUR
Wound dressing
PERAWATAN LUKA
Balutan basah-kering Indikasinya untuk membersihkan luka kotor atau terinfeksi
Lembabkan kassa dengan saline steril.
Buka lipatannya dan tutupkan pada luka.
Pasang lembaran kassa steril kering di atasnya.
Biarkan kassa menjadi kering kemudian diangkat.
Saat kassa terangkat akan membawa serta debris. (lembabkan kassa jika susah diangkat)
Balutan basah-basah indikasinya mengusahakan luka agar tetap kering dan untuk
menyerap eksudat
Lembabkan kassa dengan saline steril.
Buka lipatannya dan tutupkan pada luka.
Pasang lembaran kassa kering di atasnya.
Kassa tidak boleh mengering dan menempel pada luka.
Memilih balutan
Untuk luka bersih, gunakan balutan basah-basah atau balutan mengandung
pelembab.
Untuk luka yang memerlukan debridement, gunakan balutan basah-kering
sampai luka bersih dan diganti dengan regimen balutan yang berbeda.
Untuk luka yang tertutup oleh jaringan nekrotik, tetap harus dilakukan
debridement mekanis, baru kemudian ditutup dengan balutan yang sesuai.
Terimakasih