Anda di halaman 1dari 19

Your Picture Here

PERAWATAN LUKA

Wulan Amelia Putri


2108436706
DEFINISI
Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang
disebabkan kontak dengan sumber panas (seperti bahan kimia, air
panas, api, radiasi, dan listrik), hasil tindakan medis, maupun
perubahan kondisi fisiologis.
JENIS-JENIS LUKA
Luka terbuka  Luka yang terpapar oleh udara karena adanya
kerusakan pada kulit dengan atau tanpa kerusakan jaringan di
bawahnya

Luka tertutup  cedera pada jaringan di mana kulit masih utuh


JENIS BERDASARKAN PENYEBAB LUKA

Erosi, Abrasi, Ekskoriasi


 Erosi : luka sampai stratum corneum
 Abrasi : luka sampai stratum spinosum
 Ekskoriasi : luka sampai stratum basale

Laserasi  terjadi jika kekuatan trauma melebihi kekuatan regang jaringan


 Insisi : luka sayatan akibat kekerasan tajam
 Tension laceration : trauma tumpul akibat kekerasan yang melebihi daya regang
jaringan
 Crush atau compression laceration : Laserasi kulit terjadi karena kulit tertekan di
antara objek dan tulang di bawahnya
JENIS BERDASARKAN
TINGKAT KONTAMINASI
Luka bersih (clean wounds)
Luka elektif,
Bukan emergency,
 Tidak disebabkan oleh trauma,
Ditutup secara primer tidak ada tanda inflamasi akut,
Prosedur aseptik dan antiseptik dijalankan dengan baik,
Tidak melibatkan traktus respiratorius, gastrointestinal,bilier dan
genitourinarius.
Kulit di sekitar luka tampak bersih, tidak ada tanda inflamasi.
Risiko infeksi <2%
Luka bersih terkontaminasi (clean-contamined wounds)
• Luka urgent atau emergency tapi bersih,
• Tidak ada material kontaminan dalam luka
• Risiko infeksi <10%

Luka terkontaminasi (contamined wounds)


• Tampak tanda inflamasi non-purulen;
• Luka terbuka < 4 jam; kronis; luka terbuka dan luas (indikasi untuk skin grafting); prosedur
aseptic dan antiseptic tidak dijalankan dengan baik.
• Risiko infeksi 20%

Luka kotor atau infeksi (dirty wounds)


• Tampak tanda infeksi kulit sekitar luka, pus dan jaringan nekrotik; luka terbuka > 4 jam; terdapat
perforasi traktus respiratorius, gastrointestinal, bilier atau genitourinarius. Risiko infeksi 40%
Stadium I : Luka
Stadium II : Luka
Superfisial (“Non-
“Partial
Blanching
Thickness”
Erithema)

Stadium III : Luka Stadium IV : Luka


“Full Thickness” “Full Thickness”
PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
Fase inflamasi
Membersihkan (remove) dari jaringan non vital
Mencegah infeksi
Fase proliferasi
Menjaga keseimbangan scar formation dan tissue regeneration
Fase remodeling
Memaksimalkan kekuatan dan integritas struktur jaringan
Fase inflamasi (0-3 hari)
1. Hemostasis
a. Vasokonstriksi
b. Koagulasi

2. Inflamasi
Clot Fibrin yang terbentuk
memiliki peran sebagai pro
inflamasi sehingga menarik
Netrofil (48 jam pertama) :
sebagai fagositosis dan
mencegah infeksi
Monocit/makrofag (48-72
jam) ; berfungsi sebagai
fagositosis debris dan bakteri
dan memproduksi growth factor
Fase proliferasi (3-21 hari)
 Makrofag berperan dalam memproduksi growth factor
 PDGF dan TGF-β1 : menginduksi fibroblast membentuk deposit
extracellular matrix
 VEGF dan FGF : menginduksi endothelial cell untuk angiogenesis
membantu pembentukan extracelullar matrix
Makrofag + fibroblast + endothelial cell bersama-sama membentuk jaringan
granulasi sebagai extracelullar matrix.
Fase remodeling (21 hari-1 tahun)
 Colagen remodeling tipe III menjadi tipe I, regresi pembuluh
darah & jaringan granulasi berlanjut hingga terjadi wound
contraction oleh myofibroblast & terbentuk parut/skar. Skar
matur hanya mengembalikan tensile strength kulit normal 70 %
Faktor yang mempengaruhi luka

Usia Nutrisi Infeksi Sirkulasi

Iskemia Keadaan Obat


hematoma Benda Asing Diabetes
luka

Simple PowerPoint Presentation Simple PowerPoint Presentation


Tujuan perawatan luka

Membersihkan luka Mengeliminasi Memperbaiki dan


dari eksudat dan faktor-faktor yang mengembalikan
jaringan nekrotik mengganggu fungsi
penyembuhan luka

Menciptakan
kondisi optimal
untuk penyembuhan
luka
Melindungi luka Enstimulasi
dari infeksi pertumbuhan
jaringan baru
PROSEDUR PERAWATAN LUKA
Untuk luka yang dilakukan anestesi:
 tindakan aseptik dan antiseptik
 injeksi menggunakan jarum ukuran kecil (ukuran 25-30)
 Injeksikan secara perlahan ke dalam atau ke bawah kulit di sekeliling luka untuk
 Tunggu 5-10 menit sampai anestesi bekerja

Pencucian luka
 untuk membersihkan luka yang sangat kotor, misalnya kontaminasi kotoran atau aspal, diperlukan irigasi
tekanan tinggi (5-8 psi) atau tindakan scrubbing. Irigasi tekanan tinggi dilakukan dengan menyemprotkan
NaCl fisiologis atau akuades menggunakan spuit 10- 50 mL
 larutan antiseptik seperti povidone iodine 10% hanya digunakan pada luka akut, dan tidak digunakan terlalu
sering, karena justru akan merusak sel-sel kulit baru dan sel-sel fagosit yang bermigrasi ke area luka
PROSEDUR PERAWATAN LUKA
Debridement  proses mengangkat jaringan mati dan benda asing dari
dalam luka untuk memaparkan jaringan sehat di bawahnya.
 Jenis debridement:
1. Surgical debridement  dilakukan menggunakan scalpel, forcep &
gunting jaringan
2. Mechanical debridement  dilakukan dengan kassa lembab atau
irigasi dengan cairan normal saline
3. Chemical debridement  dengan obat-obat yang mengandung
enzim proteolitik
PROSEDUR PERAWATAN LUKA
Penutupan luka secara primer  dengan jahitan atau skin flap
 Menjahit luka laserasi
 Setelah dijahit, diberikan aplikasi salep antibiotika atau vaselin tipis-tipis,
kemudian tutup luka dengan kassa steril dan diplester
 Kassa diganti setelah 24 jam
 Luka dijaga tetap bersih dan kering
 Luka ditutup selama 3-5 hari (tergantung ukuran luka), kemudian dibiarkan
dalam keadaan terbuka sampai jahitan diangkat.
 Jahitan diangkat setelah 5-7 hari (luka di wajah), 10-14 hari (luka di tangan atau
di tempat-tempat lain dengan regangan tinggi, misalnya di atas persendian) atau
7-10 hari (di tempat lain)
PROSEDUR
Wound dressing
PERAWATAN LUKA
 Balutan basah-kering  Indikasinya untuk membersihkan luka kotor atau terinfeksi
 Lembabkan kassa dengan saline steril.
 Buka lipatannya dan tutupkan pada luka.
 Pasang lembaran kassa steril kering di atasnya.
 Biarkan kassa menjadi kering kemudian diangkat.
 Saat kassa terangkat akan membawa serta debris. (lembabkan kassa jika susah diangkat)
 Balutan basah-basah  indikasinya mengusahakan luka agar tetap kering dan untuk
menyerap eksudat
 Lembabkan kassa dengan saline steril.
 Buka lipatannya dan tutupkan pada luka.
 Pasang lembaran kassa kering di atasnya.
 Kassa tidak boleh mengering dan menempel pada luka.
Memilih balutan
 Untuk luka bersih, gunakan balutan basah-basah atau balutan mengandung
pelembab.
 Untuk luka yang memerlukan debridement, gunakan balutan basah-kering
sampai luka bersih dan diganti dengan regimen balutan yang berbeda.
 Untuk luka yang tertutup oleh jaringan nekrotik, tetap harus dilakukan
debridement mekanis, baru kemudian ditutup dengan balutan yang sesuai.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai