Anda di halaman 1dari 17

PSIKOLOGI PENJAS

DAN OLAHRAGA
ANDI MALIKUL HAQQUL MUBIN RAHMAN
SEJARAH PSIKOLOGI

Sejarah perkembangan psikologi secara umum terbagi menjadi 3


masa, yaitu psikologi pra-sistematik, psikologi sistematik dan
psikologi ilmiah. Psikologi pra-sistematik dimulai ketika manusia
mulai melakukan perenungan terhadap keberadaannya. Renungan ini
bersifat tidak teratur dan umumnya dikaitkan dengan pemikiran
mitologi dan agama. Psikologi sistematik mulai berkembang pada
400 SM melalui pemikiran-pemikiran Plato. 

Psikologi mulai diberi perenungan perenungan yang teratur secara


rasional. Sedangkan psikologi ilmiah mulai berkembang pada akhir
abad ke-19 Masehi. Psikologi menjadi ilmu tersendiri yang memiliki
berbagai kesimpulan yang faktual dengan definisi yang bagian dari
ilmu pengetahuan, psikologi meljelas.
.
 Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filsafat yang diprakarsai sejak
zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup
(levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang
mempelajari gejala - gejala kehidupan.
Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu setiap makhluk hidup
memiliki jiwa.[3] Sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelektual di Eropa, namun mendapatkan bentuk pragmatisnya di
benua Amerika.
PSIKOLOGI DAN OLAHRAGA

Psikologi diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari


semua aspek tingkah laku manusia (kognitif, psikomotor dan afektif).
Olahraga dipandang sebagai perilaku gerak manusia yang bersifat
universal (Husdarta, 2010).
Olahraga sebagai perilaku gerak manusia adalah media untuk
mengekspresiakn “body and mind” secara harmonis (Osterhoudt dalam
Husdarta, 2010) Untuk itu olahraga adalah bentuk aktivitas perilaku, yang
tentunya tak terlepas dari kajian psikologi yang mempelajari perilaku.
Pada prinsipnya psikologi dalam olahraga dimanfaatkan untuk
meningkatkan prestasi atlet, untuk memperkuat kerja sama
antaratlet dalam olahraga beregu, untuk memperkuat kerja sama
antara pelatih, atlet dan officials, dan sebagainya (Sarwono, 1999).
Khususnya psikologi sosial dalam olahraga bukan hanya
dimanfaatkan untuk para atlet, pelatih, dan officials, melainkan
juga untuk mempelajari perilaku penonton, bagaimana pengaruh
penonton terhadap prestasi pemain, dan lain-lain (Brawley &
Martin dalam Sarwono, 1999).
PENGERTIAN PSIKOLOGI

Psikologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai


mental, pikiran, dan perilaku manusia. Disiplin ilmu ini meneliti alur
pemikiran manusia dan alasan di balik perilaku dan tindakan tersebut.
Ilmu psikologi ini sering kali dimanfaatkan untuk menyelesaikan
masalah atau mencari solusi tepat dalam serangkaian aktivitas manusia
yang kompleks
Chaplin (1972) dalam Dictionary of
Psychology mendefinisikan psikologi sebagai ilmu
tentang perilaku manusia dan hewan, serta penyelidikan
organisme dalam segala variasi dan kompleksitasnya
ketika bereaksi terhadap arus dan perubahan lingkungan
dan peristiwa sosial yang mengubah lingkungan
Psikologi olahraga juga diperlukan agar atlet berpikir
mengenai. mengapa mereka berolahraga dan apa yang
ingin mereka capai? Sekali tujuannya diketahui, latihan-
latihan ketrampilan psikologis dapat menolong
tercapainya tujuan tersebut. Mental yang tegar, sama
halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui
latihan yang terencana, teratur, dan sistematis.
Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama-
tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang
secara individual, yang satu berbeda dengan yang lainnya.
Untuk membantu mengenal profil setiap atlet, dapat
dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal
dengan “psikotes”, dengan bantuan psikometri.
HAKIKAT PSIKOLOGI

A.      Pengertian Psikologi Olahraga


Ada dua istilah yang harus kita pahami dalam mengartikan "Psikologi
Olahraga". Yaitu arti "Psikologi" itu sendiri yang telah dijelaskan diatas
dan juga "Olahraga". Secara sederhana psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia. Tingkah laku disini berarti
sesuatu yang nampak seperti berjalan, berlari, melompat, bisa juga berarti
sesuatu yang tidak nampak seperti perasaan dan berpikir. Sementara itu,
olahraga adalah segala aktivitas fisik yang sistemastis untuk mendorong,
membina, dan mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial
B. Tujuan psikologi olahraga
1.Untuk mengetahui proses pisikologi dan seberapa penting psikologi
olahraga dalam kegiatan olahraga.
2.Untuk mengetahui AAbesar pengaruh kecemasan, stress dan upaya
pengendalian seorang atlet dalam mengahadapi masalah seperti dalam
olahraga olahraga terhadap prestasi seorang atlet.
3.Mengupayakan agar tugas dan peran pokok seorang pelatih untuk
membangun percaya diri seorang atlet dengan baik yang pada akhirnya
tujuan utama prestasi olahraga bisa tercapai.
C.      Manfaat Psikologi Olahraga
1. Manfaat psikologi olahraga bagi guru/pelatih olahraga antara lain:
a) Memahami gejala-gejala psikologis yang muncul pada anak didik/atlet seperti
motivasi, perasaaan, kecemasa, sikap dan lain-lain.
b)Mengetahui, memahami dan menginternalisasi gejala-gejala psikologi yang
dianggap dapat memengaruhi peningkatan dan kemunduran prestasi atlet.
c) Pengetahuan dan pemahaman tentang sejumlah faktor psikologi tersebut
dapat dijadikan bahan untuk memecahkan masalah.
d)Mempelajari hasil-hasil penelitian psikologis olahraga sebagai bahan
perbandingan.
2. Manfaat psikologi olahraga bagi para atlet olahraga:
a) Mengendalikan stres
Pertandingan olahraga seringkali memberikan stres atau tekanan pada
para atlet. Selain keinginan mereka untuk menang tinggi, mereka tidak
mau mengecewakan negara dan semua pendukungnya sehingga
meningkatkan stres.Stres ditandai dengan peningkatan denyuut nadi,
pernafasan, dan terlihat restless secara fisik. Stres pada atlet ini bisa
mengganggu penampilannya saat bersaing nanti, sehingga butuh psikologi
sebagai teknik penurunan tingkat stres pada para atlet saat bertanding.
b) pikiran positif
Seorang atlet harus optimis sebelum bertanding dan selalu optimis untuk
pertandingan-pertandingan selanjutnya. Apabila atlet pesimis dari awal,
sudah pasti kemenangan tidak akan pernah diraih. Optimis berarti memiliki
pikiran positif atas kemungkinan kemenangan yang akan diraihnya sehingga
dia bisa menampilkan pertandingan yang baik.
c)  Menentukan tujuan
Psikologi membantu para atlet untuk menemukan tujuan dari aktivitas yang
mereka lakukan. Tujuan yang merupakan hasil yang ingin dicapai akan suatu
aktivitas olahraga atau pertandingan. Misalnya tujuannya adalah untuk
mendapatkan medali atau membanggakan nama negara di kancah
Internasional.
d)Mampu memprediksi kemampuan diri
Psikologi membantu para atlet untuk lebih memahami diri mereka sendiri
dari intelegensi, kemampuan, batas diri, untuk mendukung latihan atau
olahraga yang maksimal dan tujuan yang maksimal.
e) Mental yang lebih tegar
Psikologi juga mengajarkan dan membentuk karakter yang lebiih tegar.
Persaingan antar atlet untuk bisa berlomba di kancah yang lebih tinggi cukup
berat belum lagi jika mendapat kekalahan yang membuat orang yang
mendukung mereka kecewa.
Kekuatan untuk bangkit kembali dari semua hal buruk
atau yang tidak diinginkan sangat diperlukan. Oleh
karena itu, seorang atlet harus tegar. Psikologi
mengajarkan bagaimana memberikan respon positif
terhadap apapun yang terjadi dan memotovasi diri
sendiri untu bangkit lebih kuat dan tangguh.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai