Anda di halaman 1dari 13

MEMBANGUN KELUARGA

SAKINAH

Kelompok 3 :

Muhammad Sohih Laduni 201710220311056


Muhammad Handika Wahyu 201710220311080
Fahmi Sukma Widayanto 201710220311098
Fachry Perdana Putra 201710220311158
Pengertian Keluarga Sakinah

Q.S Ar-Rum : 21

Keluarga Sakinah diambil dari kata “Litaskunu” dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang
berasal dari kata “Sakana”, yang mengandung pengertian “tanah damai”. Kata ini ke
mudian dijadikan sebagai nama kegiatan (isim masdar) “Sakiinah”. Yang dimaksud
dengan dengan “Sakiinah” adalah rasa tentram, aman dan damai. Seorang yang mer
asakan Sakinah apabila terpenuhi unsur-unsur hajat hidup spiritual dan material seca
ra layak dan seimbang.
LANGKAH-LANGKAH MEMBENTUK KELUARGA
SAKINAH

1 Memilih Jodoh yang Ideal

Ajaran Islam memberikan tuntunan dalam memilih jodoh


(pasangan hidup) bagi seorang laki-laki sebagaimana sabda
Rasulullah saw, yang artinya “Nikahilah seorang perempuan
karena 4 (empat) hal, yaitu kekayaannya, keturunannya,
kecantikannya dan karena agamanya, maka pilihlah yang
beragama agar hidupmu beruntung (bahagia)” (Hadits Riwayat
Bukhari dan Muslim).
LANGKAH-LANGKAH MEMBENTUK KELUARGA
SAKINAH
Membina dan Menanamkan Nilai Agama dalam
22 Agama

Setiap anggota keluarga harus senantiasa berusaha dekat kepada Allah dengan cara melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya, sebab dengan kedekatan kepada Allah akan terwujud nilai- nilai keimanan
dan ketaqwaan yang dapat mempermudah penyelesaian urusan/permasalahan dalam rumah tangga serta
mndatangkan rahmat dan berkah dari Allah swt, sebagaimana firman Allah dalam surat At-thalaq ayat 2 dan
3, yang artinya “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ” (QS:65:2-3).
LANGKAH-LANGKAH MEMBENTUK KELUARGA
SAKINAH

3 Membina Antara Keluarga dan Lingkungan

4 Menanamkan Sifat Qonaah dalam Keluarga

5 Melaksanakan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

Membentuk Keluarga Sakinah bukanlah suatu hal yang mudah untuk diwujudkan, melainkan harus
melalui tekad dan perjuangan yang besar dan sunguh-sunguh serta pengorbanan yang tinggi agar
mampu menahan ombak dan badai yang akan menerpa biduk rumah tangga. Langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah dimulai dari usaha memilih jodoh (pasangan hidup)
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI

Hak dan kewajiban suami istri selazimnya dipelajari dan


diingatkan terus dalam kehidupan rumah tangga, karena
penyebab banyaknya bahtera rumah tangga yang rusak
dikarenakan kurangnya kepahaman mengenai hak dan
kewajiban masing-masing.

Hak suami ataupun istri Kewaajiban suami istri


merupakan hal yang merupakan hal yang
harus didapatkan oleh harus diberikan oleh
suami maupun istri suami maupun istri
KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI
Memberikan mahar dan nafkah

Mahar merupakan mas kawin yang patut laki-laki berikan saat menikahi perempuan.
Sedangkan nafkah, nggak hanya sebatas uang dapur, melainkan dalam bentuk sandang,
pangan dan papan (memberi pakaian, makanan, dan rumah)

Mengauli istri secara baik

salah satu kewajiban suami pada istri, yaitu untuk menggauli pasangannya dengan baik,
nggak boleh kasar atau sampai menyakiti. Dimana terdapat dalam surat An-Nisa ayat 19

Menjaga istri

Suami wajib menjaga istrinya dengan baik, menjaga harga dirinya, menjunjung tinggi
kehormatannya, dan melindunginya dari segala sesuatu yang dapat menodai kehormatannya.
Suami pun wajib menjaga rahasia istrinya.
Membimbing istri

Kewajiban suami adalah memberikan bimbingan agama pada istrinya dan menyuruhnya
untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Suami juga wajib menjaga istrinya dari
perbuatan dosa yang dapat mendatangkan keburukan pada keluarga. Disebutkan dalam surat
At-Tahrim ayat 6

Memberikan rasa cinta dan kasih sayang

suami wajib memberikan rasa cinta dan kasih sayang pada istri. Dimana, suami wajib
bertutur kata lembut, memberikan rasa tenang, mengekspresikan rasa cintanya, dan
menunjukkan kasih sayang. Kewajiban ini ada dalam al-Quran surat Ar-Rum ayat 21
KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMI
Menjaga Harta, Mencari Kerelaan
Taat Pada Suami Suami dan
Rumah dan
istri patuh ketika suami Kehormatan Menghindari
menyuruhnya untuk Murkanya
beribadah, menutup Ketika seorang suami Kerelaan suami merupakan tiket
diwajibkan memberikan nafkah seorang istri mendapatkan surga
aurat, dan lain-lainnya.
berupa penghasilan maka istri dan kebahagiaan akhirat. di
Namun, istri wajib taat wajib menjaganya. Menjaga antaranya melakukan tindakan
kecuali dalam hal-hal rumah dimana istri tidak boleh yang menyenangkan suami,
yang melanggar aturan keluar tanpa seizin suami dan membantu suami menyelesaikan
agama dan/atau tidak boleh membawa laki-laki pekerjaannya, memenuhi
lain. Menajaga kehormatan kebutuhan suami, dan
kesusilaan. Dalam al-
suami terhadap siapapun sebagainya, tanpa membuat
Quran, surat An-Nisa dengan tidak mengumbar aib marah atau murka suami.
ayat 34 suami.
Memahami Urusan Menunjukan Wajah yang
Bercinta Manis dan
Menyenangkan
MANAJEMEN KONFLIK SUAMI DAN ISTRI

perkawinan merupakan lembaga sakral yang harus dijaga dan dihormati.


Karena sakral dan sucinya hubungan perkawinan, maka berbagai cara harus ditempuh untuk
menyelamatkan sakralitas dan keutuhannya. Atas dasar itulah pada prinsipnya perceraian
dilarang dalam Islam, kecuali berbagai upaya untuk menyelamatkannya itu sudah diupayakan,
namun tetap tidak berhasil. Sebagai jalan keluar penyelesaiannya, Islam dan Peraturan
Perundang-Undangan menyediakan institusi perceraian sebagai pintu terakhir.

Setidaknya ada dua kemungkinan yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga yang
dapat memicu timbulnya keinginan untuk memutus perkawinan, yaitu:

1.Terjadinya “Nusyuz dari salah satu 2. Terjadi perselisihan dan cekcok antara


pihak suami dan isteri
SOLUSI MANAKALA TERJADI NUSYUZ DALAM RUMAH TANGGA

Manakala “Nusyuz” (ketercelaan) tersebut datang dan tumbuh dari pihak isteri, maka suami
berkewajiban terlebih dahulu untuk memberi pengajarankepada isterinya dengan tindakan:

1.Istri diberi nasihat tentang berbagai kemungkinan negatif dan positif.

2.Apabila usaha dan langkah pertama tidak berhasil, langkah kedua adalah pisah tempat tidur
suami dengan isteri, meskipun masih dalam satu rumah. Cara ini dimaksudkan agar dalam
“kesendirian tidurnya” ia memikirkan untung rugi dari semua perilakunya.

3.Apabila langkah kedua tersebut tidak juga berubah pendirian si isteri, maka langkah ketiga
adalah melakukan tindakan pemukulan, namun tidak sampai pada tataran melukai dan
Membahayakan.

Sedangkan kalau nusyuz itu muncul dari pihak suami, maka Islam memberikan solusi
agar isteri melakukan pendekatan damai dengan suaminya. Menurut Ahmad Rafiq, pendekatan
damai yang dilakukan isteri tersebut dapat dengan cara isteri merelakan haknya dikurangi oleh
suami untuk sementara agar suami bersedia kembali kepada isterinya dengan baik.
SOLUSI MANAKALA TERJADI PERSELISIHAN
DAN CEKCOK ANTARA SUAMI DAN ISTRI

Manakala terjadi percekcokan dan perselisihan rumah tangga, maka Islam memberikan
jalan keluar agar masing-masing suami isteri menyediakan juru pendamai (hakam) dari
kalangan keluarga untuk menyelesaikan konflik dan persengketaan rumah tangga tersebut.

Kedua kemungkinan di atas alternatif penyelesaiannya bertujuan


agar perkawinan tidak putus, kecuali apabila upaya-upaya tersebut
mengalami kegagalan, maka penyelesaiannya adalah perceraian.

Anda mungkin juga menyukai