Anda di halaman 1dari 43

LOGO

Kimia Analitik 1

TITRASI

Edi Nasra, S.Si., M.Si


“Titrasi adalah suatu metode
penentuan kadar
(konsentrasi) suatu larutan
dengan larutan lain yang telah
diketahui konsentrasinya”

LOGO
Larutan
Larutan yang
yang akan
akan ditentukan
ditentukan kadarnya
kadarnya
disebut
disebut sebagai
sebagai “analit”
“analit” dan
dan biasanya
biasanya
diletakan
diletakan di
di dalam
dalam Erlenmeyer,
Erlenmeyer, sedangkan
sedangkan
larutan
larutan yang
yang telah
telah diketahui
diketahui konsentrasinya
konsentrasinya
disebut
disebut sebagai
sebagai “larutan
“larutan standard
standard atau
atau titer”
titer”
dan
dan diletakkan
diletakkan di
di dalam
dalam buret.
buret.

LOGO
www.themegallery.com

PERALATAN
 Buret
Untuk tempat larutan standar, yang dipakai biasanya yang
memiliki skala 50 mL, skala 0 terletak diatas dan 50
dibawah, sebelum dipakai ada baiknya buret dibersihkan
dengan larutan K2Cr2O7, kemudian bilas dengan aquades.

 Erlenmeyer
Tempat analit diletakkan, gunakan Erlenmeyer ukuran
sedang 250 mL untuk proses titrasi sebab Erlenmeyer
ukuran ini enak dipegang dan kita lebih leluasa untuk
megocok Erlenmeyer.

 Pipet
Alat untuk mengambil indicator, ingat 1 pipet volumenya
kira-kira 1 mL

 Statif
Alat untuk meletakkan buret agar bisa berdiri tegak,
sebelum meletakkan buret ke statis ada baiknya anda
melapisi dengan kertas atau tisu agar pegangan statis tidak
langsung kena dinding luar buret,
Company Logo
www.themegallery.com

PERALATAN
 Labu Ukur
Digunakan pada untuk membuat larutan
standar.
“ingat waktu menambahkan pelarut”

 Pipet Ukur
untuk mengambil larutan analit dengan
volume tertentu misalnya 10 mL, 20 mL

 Karet Penghisap
Alat ini digunakan untuk menghisap larutan
pada waktu kita mengambil larutan dengan
menggunakan pipet ukur

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

LARUTAN STANDAR

adalah larutan yang disiapkan dengan cara


menimbang secara akurat suatu zat yang
memiliki kemurnian tinggi dan
melarutkannya dengan sejumlah tertentu
pelarut dalam labu ukur

Company Logo
www.themegallery.com

Syarat zat yang bisa dijadikan standart primer

 Harus 100% murni


 Zat tersebut harus stabil baik pada suhu kamar ataupun
pada waktu dilakukan pemanasan, standart primer
biasanya dikeringkan terlebih dahulu sebelum
ditimbang.
 Mudah diperoleh
 Biasanya zat standart primer memiliki Masa molar
(MR) yang besar hal ini untuk memperkecil kesalahan
relatif atau eror pada waktu proses penimbangan.
Menimbang zat dalam jumlah besar memiliki kesalahan
relatif yang lebih kecil dibanding dengan menimbang
zat dalam jumlah yang kecil.
 Zat tersebut juga harus memenuhi persyaratan teknik
titrasi
Company Logo
www.themegallery.com

larutan standar sekunder


Adalah larutan yang konsentrasinya dapat
ditentukan dengan mentitrasinya dengan
larutan standar primer

Contoh : NaOH
NaOH tidak bisa dipakai sebagai larutan standart primer
disebabkan sifatnya yang higroskopis. Jadi NaOH menyerap uap
air dari lingkungan disekitarnya

Company Logo
www.themegallery.com

 100 mL asam oksalat 0,1 M dari


H2C2O4.2H2O  1,26 g
 100 mL asam borat 0,1 M dari H3BO3
 0,62 g
 seandainya tertimbang 1,27 g
(0,1008 M) dan 0,63 g (0,1019),
tentukan % kesalahan nya?

Company Logo
www.themegallery.com

Syarat-syarat titrasi:
 Reaksi kimia antar analit dan titran diketahui
dengan pasti dan jelas produk-produk apa yang
akan dihasilkan nantinya. Mana reaktan dan
produk apa yang akan dihasilkan harus jelas dan
pasti

 Reaksi harus berjalan dengan cepat

 Harus ada sesuatu yang bisa menandakan atau


mengindikasikan bahwa reaksi antara analit
dengan titrant sudah equivalent secara
stoikiometri, baik itu dengan perubahan warna,
perubahan arus listrik, perubahan pH, dengan
penambahan indikator atau apapun yang bisa
digunakan untuk mengamati perubahan tersebut.
Company Logo
www.themegallery.com

Syarat-syarat titrasi:

 Tidak ada hal lain yang mengganggu


reaksi antara analit dengan titrant

 Reaksi antara analit dengan titrant


harus memiliki kesetimbangan jauh
kearah kanan (artinya
kesetimbangannya mengarah kearah
pembentukan produk) hal ini untuk
memastikan secara kuantitatif reaksi
bisa dihitung, dan memastikan titik
akhir titrasi bisa diamati.
Company Logo
www.themegallery.com

titik equivalent
Titik dimana titrasi mencapai
setara secara stoikiometri

titik akhir titrasi


titik dimana proses titrasi telah berakhir yang
ditandai dengan perubahan warna indikator

Jarak antara titik equivalent dan titik akhir titrasi tidak


boleh terlalu jauh sehingga akan mempengaruhi hasil
akhir titrasi.
Company Logo
www.themegallery.com

Titik equivalen
 Adalah keadaan dimana konsentrasi
titran tepat sama secara stoikiometri
dengan analit
 Menemukan titik equivalen adalah
tujuan akhir titrasi.

 Contoh : jika kita mempunyai senyawa basa yang


mengandung 0,250 mol OH- , kemudian dititrasi
dengan H+, titik equivalen tercapai ketika 0,250
mol H+ ditambahkan.

0.250mol OH - 1 mol H  
 0.250mol H
1 mol OH -
Company Logo
www.themegallery.com

Titik akhir titrasi

 Titik akhir titrasi tercapai ketika titik


equivalen telah terlewati.

 Biasanya terjadi setelah terdapat


sedikit titran yang tidak lagi
bereaksi (berlebih).

 Pada sebagian besar kasus,


perbedaan antara titik akhir titrasi
dan titik equivalen tidak signifikan
dan dapat diabaikan.
Company Logo
www.themegallery.com

Indikator

 Adalah senyawa yang sensitif


(berubah warna) pada saat analit
habis atau pada saat titran berlebih

  2
5HO C 2 O 2 O H  2MnO  6H 
4  10CO 2  2Mn  8H 2 O
ungu pink

Company Logo
www.themegallery.com

Jenis Titrasi

 Asam Basa

 Pembentukan kompleks

 Pengendapan (Precipitasi)

 Oxidasi/reduksi

Company Logo
www.themegallery.com

Titrasi Balik
 Titrasi balik digunakan ketika reaksi
antara analit dan titran berjalan
lambat, atau apabila tidak ada
indikator yang cocok.
 Caranya :
 Tambahkan titran secara berlebih sehingga
semua analit habis bereaksi dan ada sedikit
titran berlebih.
 Titrasi kembali kelebihan titran dengan titran
kedua untuk memperoleh titik equivalen.

Company Logo
www.themegallery.com

Back Titration: Example

Carbonate OH-

H+

Equivalence Point

Amount of H+ needed to reach the equivalence point =


moles of H+ added – moles of OH- added

Company Logo
LOGO

TITRASI ASAM BASA


www.themegallery.com

Titrasi asam basa adalah reaksi


penetralan

Jika larutan bakunya asam disebut


asidimetri

jika larutan bakunya basa disebut


alkalimetri.

Company Logo
www.themegallery.com

Indikator

 adalah asam lemah atau basa lemah


(senyawa organik) yang dalam
larutannya warna molekul-
molekulnya berbeda dengan warna
ion-ionnya
 Indikator asam-basa terletak pada
titik ekivalen dan ukuran dari pH

Company Logo
www.themegallery.com

Perubahan warna indikator

Company Logo
www.themegallery.com

Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa

 Asam kuat - Basa kuat


 Asam kuat - Basa lemah
 Asam lemah - Basa kuat
 Asam kuat - Garam dari asam lemah
 Basa kuat - Garam dari basa lemah

Company Logo
www.themegallery.com

Tugas
 Syarat-syarat pemilihan indikator

Company Logo
www.themegallery.com

Remember…. ?

 Apa itu asam kuat dan asam lemah?


 Bagaimana cara menghitung
equivalensi?
 Bagaimana cara menghitung
molaritas dan normalitas?

“Pertanyaan yang sama untuk basa”

Company Logo
www.themegallery.com

Asam kuat - Basa kuat

- Asam kuat : HCl


- Basa kuat : NaOH

Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH   →   NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH-   →   H2O

Company Logo
www.themegallery.com

Pembuatan Kurva Titrasi


 jika 50 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan
NaOH 0,1 M, tentukan pH larutan yang
dihasilkan saat penambahan:
- 0 mL NaOH  pH =
- 5 mL NaOH  pH =
- 10 mL NaOH  pH =
- 49 mL NaOH  pH =
- 49,9 mL NaOH  pH =
- 50 mL NaOH  pH =
- 51 mL NaOH  pH =

Company Logo
www.themegallery.com

Kurva Titrasi Asam Kuat Basa Kuat


100 mL HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M

Company Logo
www.themegallery.com

Buat Kurva Titrasi


jika 50 mL CH3COOH 0,1 M (Ka=10-5)
dititrasi dengan NaOH 0,1 M, tentukan
pH larutan yang dihasilkan saat
penambahan:
- 0 mL NaOH  pH =
- 5 mL NaOH  pH =
- 10 mL NaOH  pH =
- 49 mL NaOH  pH =
- 49,9 mL NaOH  pH =
- 50 mL NaOH  pH =
- 51 mL NaOH  pH =
Company Logo
www.themegallery.com

 Buatlah kurva titrasi jika:


- 50 mL NaOH 0,1 M dititrasi dengan
HCl 0,1 M dengan penambahan (0, 5,
10, 49, 49,9; 50 dan 51 mL)
- 50 mL NH4OH 0,1 M (Kb = 10-5)
dititrasi dengan HCl 0,1 M dengan
penambahan (0, 5, 10, 49, 49,9; 50
dan 51 mL)

Company Logo
www.themegallery.com

SAMPLE PROBLEM

 In an acid-base titration, 17.45 mL of


0.180 M nitric acid, HNO3, were completely
neutralized by 14.76 mL of aluminium
hydroxide, Al(OH)3. Calculate the
concentration of the aluminium hydroxide.

Company Logo
www.themegallery.com

SAMPLE ANSWER
 The balanced equation for the reaction is:
3HNO3(aq) + Al(OH)3(aq) → Al(NO3)3(aq) + 3H2O(l)

 The number of moles of nitric acid used is:


mol = 0.180 mol/L x 0.01745 L = 3.14 x 10-3 mol HNO3

 From the stoichiometry of the reaction, the number of


moles of aluminium hydroxide reacted is:
3.14 x 10-3 mol HNO3 x 1 mol Al(OH)3 = 1.05 x 10-3 mol
3 mol HNO3

 Therefore, the concentration of the aluminium hydroxide is:


1.05 x 10-3 mol Al(OH)3 = 0.0711 M
0.01476 L

Va x Ma x val = Vb x Mb x val
17,45 x 0,18 x 1 = 14,76 x Mb x 3

Company Logo
www.themegallery.com

Contoh lain

1. Untuk mentitrasi Asam sulfat


sebanyak 25,00 mL diperlukan titran
NaOH 0,10 M sebanyak 26,50mL.
Berapakah konsentrasi asam?
2. Pada standarisasi NaOH titrasi titik
akhir titrasi diperoleh pada 20,35mL.
Larutan standard primer yang dipakai
asam oksalat [H2C2O4.2H2O] yang
dibuat dengan menimbang 1,250 g
dan dilarutkan sampai 100mL,
indikator yang dipakai fenoftalein.
Hitung konsentrasi NaOH.

Company Logo
www.themegallery.com

Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah

contoh :
Asam kuat : HCl
Basa lemah : NH4OH

Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH   →   NH4Cl + H2O

Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH   →   H2O + NH4+

Company Logo
www.themegallery.com

Kurva Titrasi Asam kuat – Basa Lemah

Company Logo
www.themegallery.com

Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat


contoh :
- Asam lemah : CH3COOH 
- Basa kuat : NaOH

Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH   →   NaCH3COO + H2O

Reaksi ionnya :
H+ + OH-   →   H2O

Company Logo
www.themegallery.com

Kurva Titrasi Asam Lemah – Basa Kuat

Company Logo
www.themegallery.com

Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah

contoh :
- Asam kuat : HCl
- Garam dari asam lemah : NH4BO2

Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2   →   HBO2 + NH4Cl

Reaksi ionnya :
H+ + BO2-   →   HBO2

Company Logo
www.themegallery.com

Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah

contoh :
- Basa kuat : NaOH
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4

Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4   →   CH3COONa + NH4OH

Reaksi ionnya :
OH- + NH4-   →   NH4OH

Company Logo
www.themegallery.com

Cara Melakukan Titrasi Asam Basa


1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku
dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera
2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah
(gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat
dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat,
misalnya, indikator fenoftalien
4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri
tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan
tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di
bawah wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari buret (titran
dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di
dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna
dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !

Company Logo
www.themegallery.com

latihan
 Belerang dalam 0,4329 gram sampel batubara disiapkan dengan cara
mengoksidasinya menjadi SO2. gas SO2 yang dihasilkan dialirkan pada larutan H2O2
untuk menghasilkan H2SO4. larutan asam ini dititrasi dengan NaOH 0,03736 M,
ternyata dibutuhkan 22,13 mL saat indikator pp menunjukkan perubahan warna.
Hitung % berat belerang dalam sampel batubara. (Ar S = 32)
H2SO4 + 2NaOH  Na2SO4 + 2H2O
mmol NaOH = 22,13 mL x 0,03736 mmol/mL =0,8267 mmol
mmol H2SO4 = ½ x 0,8267 = 0,41335 mmol
mmol S = 0,41335 mmol
mg S = 0,41335 mmol x 32 mg/mmol = 13,2272 mg
% S = 13,2272 mg/432,9 mg x 100 % = 3,05 %

 Lambung manusia mengandung asam lambung (HCl) dengan konsentrasi 8,0 x 10-2 M. Bila seseorang
mengalami lambung asam, konsentrasi HCl di lambung mencapai kira-kira 0,1 M. Sebuah tablet antasid
(obat maag) mengandung 334 mg senyawa aktif NaAl(OH)2CO3 (massa molar = 144 g/mol). Bila pada
lambung mengandung 800 mL HCl 0,1 M; maka:
a. Tuliskan reaksi antara asam lambung dengan senyawa aktif dalam antacid
b. Berapa mmol HCl dalam asam lambung
c. Jumlah mmol HCl yang dapat dinetralisir oleh tablet antacid tersebut
d. Apakah konsentrasi HCl di dalam lambung sudah mencapai keadaan normal setelah menelan 1 tablet
antacid dengan air sebanyak 200 mL
(Ar Na = 23, Al = 27, O = 16, C = 12, H = 1)
 50 mL sampel minuman beralkohol membutuhkan 21,48 mL NaOH 0,03776 M untuk mencapai titik akhir
menggunakan indikator pp. Hitunglah kadar asam tartarat, H2C4O6 (Mr = 150,09 g/mol) dalam gram/100 mL

Company Logo
LOGO

Sampai ketemu minggu depan

Anda mungkin juga menyukai