Membaca Bersama
Membaca Diam
atau Berbagi
– Bertujuan untuk :
– Siswa berkesempatan menentukan sendiri o Meningkatkan kemampuan menulis
materi yang ingin dibacanya. o Meningkatkan kebiasaan menulis
– Siswa bertanggung jawab penuh terhadap o Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
bacaan yang sudah dipilihnya . – Dalam menulis bebas siswa terus berlatih:
– Sebaliknya guru berperan sebagai o Menggali dan mengolah ide .
pengamar, fasilisator, dan pemberi respon . o Menuangkan ide ke dalam kata, frasa,
– Menurut Anderson, membaca bebas yang kalimat, dan paragraf.
diberikan secara rutin walau hanya 10 o Menuangkan ide ke dalam bentuk
menit sehari dapat meningkatkan karangan tertentu.
kemampuan membaca pada siswa. o Menuangkan ide ke dalam gaya (style)
– Sehingga guru atau sekolah dapat menulis tertentu .
merancang Pembelajaran yang terus o Siswa memiliki kesempatan untuk
melibatkan kegiatan membaca bebas pada menumpahkan segala ide tanpa intervensi
siswa. dari guru .
o Siswa bertanggung jawab penuh atas
tulisannya.
Merencang pengajaran
pendekatan ”Whole Language”
Tujuan Pengajaran Peran Siswa dan Guru
1 Tujuan Pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah menguasai 3 Siswa terlibat aktif dalam
Pembelajaran yang bermakna.
keterampilan berbahasa
Guru harus membuat
secara utuh, tidak terpisah-
perencanaan mengaktifkan
pisah
siswa sekalian berperan sebagai
fasilisator pembelajaran
Materi Pengajaran
7. Asesmen Autentik
Asesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa. Data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan
nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran .
Gambaran tentang kelas bahasa dan sastra Indonesia yang dikembangkan dengan pendekatan
konstekstual antara lain :
1. Adanya kerjasama antara guru-siswa, siswa-siswa, guru-orang tua, sekolah- masyarakat.
2. Guru bahasa dan sastra Indonesia harus merancang kelas dalam suasana yang gembira, menyenangkan
dan tidak ada tekanan.
3. Guru bahasa dan sastra SD selalu merancang pembelajarannya secara integrasi.
4. Kelas bahasa dan sastra Indonesia tidak hanya terbatas memanfaatkan kelas sebagai tempat dan
sumber belajar, tetapi juga memanfaatkan luar kelas sebagai sumber belajar.
5. Kelas bahasa dan sastra Indonesia tidak akan melakukan aktivitas menghafal sebagai kegiatan pokok,
tetapi siswa lebih banyak melakukan inkuiri.
6. Dalam kelas bahasa dan sastra Indonesia, guru melakukan asesmen berbasis kelas.
7. Dalam kelas bahasa dan sastra Indonesia selalu diakhiri dengan kegiatan refleksi untuk melihat kembali
apa yang sudah dilakukan oleh guru dan siswa.
Thank you