Anda di halaman 1dari 12

PENUGASAN, PERENCANAAN DA

N PROGAM AUDIT MENYELURUH


MOH. ALFAN MA’ARIF 19520091
MOHAMMAD. FARIK ABDILAH
Jenis-Jenis Penugasan

Financial assurance, yaitu penjaminan atas kewajaran asersi (pernyataan) keuangan, mencangkup:
• Eksistensi (eksistensi saldo akun dan terjadinya transaksi yang mempengaruhi saldo akun).
• Kelengkapan (kelengkapan pelaporan saldo akun)
• Hak dan kewajiban (hak atas saldo akun atau kewajiban atas saldo akun).
• Penilaian atau alokasi (ketepatan penilaian saldo akun dan ketepatan debit/kredit saldo akun)
• Penyajian dan pengungkapan (ketepatan penyajian dan pengungkapan saldo akun dalam laporan keuangan)
.

Control assurance, yaitu penjaminan atas kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal.

Information technology (IT) assurance, yaitu penjaminan atas kecukupan serta efektifitas desain pengendalian
atas pemanfaatan IT.

Compliance assurance, yaitu penjaminan atas kepatuhan kegiatan operasional terhadap kebijakan, hukum, dan
peraturan yang berlaku.
Jenis-Jenis Penugasan

Operational assurance, yaitu penjaminan atas efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional

Integrated assurance, yaitu penjaminan atas keandalan keseluruhan aspek pengelolaan organisasi yang berlak
u dalam memastikan pencapaian tujuan organisasi.

Pengugasan investigasi, mencakup:


• Investigasi atas dugaan fraud (kecurangan), termasuk tindak lanjut yang diperlukan.
• Investigasi atas dugaan penyimpangan dari pihak ketiga.
• Pendampingan atas proses investigasi yang dilakukan fihak luar organisasi.
Perencanaan Audit (Audit Plan)

Menurut Boynton menyatakan bahwa “perencanaan audit atau audit plan adalah pengembangan suatu strategi m
enyeluruh untuk pelaksanaan dan penentuan lingkup audit yang diharapkan.

Isi dari Perencanaan Audit

1. Hal-Hal Mengenai Klien


2. Hal-Hal yang mempengaruhi klien
3. Rencana Kerja Auditor
Hal-Hal Mengenai Klien

1. Bidang usaha klien, alamat, telp, fax, dll.


2. Status hukum perusahaan (nama pemilik, permodalan)
3. Accounting policy
4. Neraca dan L/R komparatif
5. Client contact (pres dir, controller, kabag akuntansi)
6. Accounting, auditing, tax problem

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Klien

1. Business News atau majalah-majalah ekonomi


Rencana Kerja Auditor

1. Staffing (nama partner, manager, supervisor, senior dan asisten)


2. Waktu pemeriksaan (kapan mulai, berapa lama dan berakhir)
3. Jenis jasa yang diberikan (general audit, special audit, perpajakan dll)
4. Time schedule
5. Bantuan tambahan

Audit Program

Membantu Auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yg harus dilaksanakan, audit
program yg baik harus mencantumkan :
1. Tujuan Pemeriksaan
2. Audit Prosedur yang harus dilaksanakan
3. Kesimpulan pemeriksaan
Audit Prosedur

Langkah-langkah yg harus dijalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaannya, yang mana sangat diperluk
an oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efektif dan efisien
Progam Audit
Progam Audit dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai :
1. Apa yang dilakukan ?
2. Kapan akan dilakukan ?
3. Bagaimana cara melakukanya ?
4. Siapa yang akan melakukannya ?
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan ?

Manfaat Progam Audit

1. Memberikan rencana yang sistematis utuk setiap tahap pekerjaan seorang auditor
2. Menjadi dasar penugasan auditor.
3. Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi
4. Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan dengan hasil pekerjaan yang sudah jadi
dengan perencanaannya.
5. Membantu melatih staf yang kurang pengalaman dalam pelaksanaan progam audit.
Jenis Pengujian
Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, Auditor biasanya menggunakan lima jenis pengujian untuk mene
ntukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar :

Prosedur Penilaian Risiko


Secara kolektif, prosedur yang dilaksanakan untuk memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal, merupak
an prosedur penilaian risiko auditor. Prosedur penilaian risiko dilaksanakan untuk menilai risiko salah saji yang material dalam lapor
an keuangan. Sebagian besar prosedur penilaian risiko auditor dilakukan untuk memahami pengendalian internal.

Pengujian Pengendalian
Untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi guna mendukung penilaian, auditor melaksanakan pengujian pengendalian (t
est of control). Pengujian pengendalian, baik secara manual maupun terotomatisasi, dapat mencakup jenis-jenis bukti berikut :

Meminta keterangan dari personil klien yang tepat


Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian
Melaksanakan ulang prosedur klien

Pengujian pengendalian dilakukan dengan untuk menentukan apakah pengendalian tersebut efektif dan biasanya meliputi pengujia
n atas sampel transaksi.
Jenis Pengujian

Pengujian Substantif atas Transaksi


Pengujian substantive adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar (sering disebut salah saji moneter) yang seca
ra langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Pengujian substantive atas transaksi digunakan untuk menentukan
apakah keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi bagi setiap kelas transaksi.

Prosedur Analitis
Prosedur ini melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor. Dua tujuan yang pali
ng penting dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun adalah :
1. Menunjukkan salah saji yang mungkin dalam laporan keuangan
2. Memberikan bukti substantive
Prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap perencanaan biasanya berbeda dengan yang dilaksanakan dalam tahap penguji
an.

Pengujian Rincian Saldo


Berfokus pada saldo akhir buku besar baik untuk akun neraca maupun laporan laba-rugi. penekanan utamanya dalam sebagian bes
ar pengujian rincian saldo adalah pada neraca. Pengujian atas saldo akhir ini sangat penting karena bukti-bukti biasanya diperoleh
dari sumber independen dengan klien, dan dianggap sangat dipercaya.  Pengujian rincian saldo dapat membantu dalam menetapka
n kebenaran moneter akun-akun yang berhubungan dan karenanya merupakan pengujian substantive.
Perancangan Progam Audit
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi

Biasanya meliputi bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian internal yang diperoleh selama pelak
sanaan prosedur penilaian risiko. Program itu juga mungkin menyertakan suatu uraian tentang prosedur yang dilaksanakan untuk m
emperoleh pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian tingkat risiko pengendalian.

Proses Analitis

Prosedur analitis yang dilaksanakan selama pengujian substantif, seperti audit piutang usaha, biasanya lebih terfokus dan lebih ekst
ensif ketimbang yang dilakukan sebagai bagian dari perencanaan. Selama tahap perencanaan, auditor dapat mengkalkulasi persent
ase marjin kotor untuk total penjualan, sementara selama pengujian substantif atas piutang usaha, auditor dapat mengkalkulasi pers
entase marjin kotor per bulan atau per lini bisnis, ataumungkin keduanya.

Program Audit Ilustratif

Program audit sering kali terkomputerisasi. Bentuk yang paling sederhana adalah mengetik program audit pada pengolah kata dan
menyimpannya dari satu tahun ke tahun berikutnya untuk mempermudah pengubahan serta pemutakhiran. Pendekatan yang lebih
canggih adalah menggunakan perangkat lunak audit, yang akan membantu auditor berpikir melalui pertimbangan perencanaan audi
t dan memilih prosedur yang sesuai dari database prosedur audit. Prosedur ini kemudian disusun menjadi program audit.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai