Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Financial assurance, yaitu penjaminan atas kewajaran asersi (pernyataan) keuangan, mencangkup:
• Eksistensi (eksistensi saldo akun dan terjadinya transaksi yang mempengaruhi saldo akun).
• Kelengkapan (kelengkapan pelaporan saldo akun)
• Hak dan kewajiban (hak atas saldo akun atau kewajiban atas saldo akun).
• Penilaian atau alokasi (ketepatan penilaian saldo akun dan ketepatan debit/kredit saldo akun)
• Penyajian dan pengungkapan (ketepatan penyajian dan pengungkapan saldo akun dalam laporan keuangan)
.
Control assurance, yaitu penjaminan atas kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal.
Information technology (IT) assurance, yaitu penjaminan atas kecukupan serta efektifitas desain pengendalian
atas pemanfaatan IT.
Compliance assurance, yaitu penjaminan atas kepatuhan kegiatan operasional terhadap kebijakan, hukum, dan
peraturan yang berlaku.
Jenis-Jenis Penugasan
Operational assurance, yaitu penjaminan atas efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional
Integrated assurance, yaitu penjaminan atas keandalan keseluruhan aspek pengelolaan organisasi yang berlak
u dalam memastikan pencapaian tujuan organisasi.
Menurut Boynton menyatakan bahwa “perencanaan audit atau audit plan adalah pengembangan suatu strategi m
enyeluruh untuk pelaksanaan dan penentuan lingkup audit yang diharapkan.
Audit Program
Membantu Auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yg harus dilaksanakan, audit
program yg baik harus mencantumkan :
1. Tujuan Pemeriksaan
2. Audit Prosedur yang harus dilaksanakan
3. Kesimpulan pemeriksaan
Audit Prosedur
Langkah-langkah yg harus dijalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaannya, yang mana sangat diperluk
an oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efektif dan efisien
Progam Audit
Progam Audit dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai :
1. Apa yang dilakukan ?
2. Kapan akan dilakukan ?
3. Bagaimana cara melakukanya ?
4. Siapa yang akan melakukannya ?
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan ?
1. Memberikan rencana yang sistematis utuk setiap tahap pekerjaan seorang auditor
2. Menjadi dasar penugasan auditor.
3. Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi
4. Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan dengan hasil pekerjaan yang sudah jadi
dengan perencanaannya.
5. Membantu melatih staf yang kurang pengalaman dalam pelaksanaan progam audit.
Jenis Pengujian
Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, Auditor biasanya menggunakan lima jenis pengujian untuk mene
ntukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar :
Pengujian Pengendalian
Untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi guna mendukung penilaian, auditor melaksanakan pengujian pengendalian (t
est of control). Pengujian pengendalian, baik secara manual maupun terotomatisasi, dapat mencakup jenis-jenis bukti berikut :
Pengujian pengendalian dilakukan dengan untuk menentukan apakah pengendalian tersebut efektif dan biasanya meliputi pengujia
n atas sampel transaksi.
Jenis Pengujian
Prosedur Analitis
Prosedur ini melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor. Dua tujuan yang pali
ng penting dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun adalah :
1. Menunjukkan salah saji yang mungkin dalam laporan keuangan
2. Memberikan bukti substantive
Prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap perencanaan biasanya berbeda dengan yang dilaksanakan dalam tahap penguji
an.
Biasanya meliputi bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian internal yang diperoleh selama pelak
sanaan prosedur penilaian risiko. Program itu juga mungkin menyertakan suatu uraian tentang prosedur yang dilaksanakan untuk m
emperoleh pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian tingkat risiko pengendalian.
Proses Analitis
Prosedur analitis yang dilaksanakan selama pengujian substantif, seperti audit piutang usaha, biasanya lebih terfokus dan lebih ekst
ensif ketimbang yang dilakukan sebagai bagian dari perencanaan. Selama tahap perencanaan, auditor dapat mengkalkulasi persent
ase marjin kotor untuk total penjualan, sementara selama pengujian substantif atas piutang usaha, auditor dapat mengkalkulasi pers
entase marjin kotor per bulan atau per lini bisnis, ataumungkin keduanya.
Program audit sering kali terkomputerisasi. Bentuk yang paling sederhana adalah mengetik program audit pada pengolah kata dan
menyimpannya dari satu tahun ke tahun berikutnya untuk mempermudah pengubahan serta pemutakhiran. Pendekatan yang lebih
canggih adalah menggunakan perangkat lunak audit, yang akan membantu auditor berpikir melalui pertimbangan perencanaan audi
t dan memilih prosedur yang sesuai dari database prosedur audit. Prosedur ini kemudian disusun menjadi program audit.
Thank you