Dengan prokariot
Tetap prokariot
Tidak mampu lain membentuk
anaerob, hidup di
beradaptasi dengan kehidupan baru
tempat anaerob
habitat yang aerob sebagai sel eukariot
(lumpur, lubang)
(Protista)
Metabolisme Protista
Fotoautotrof Heterotrof Miksotrof
Dapat menyerap
Dapat melakukan molekul organic Dapat melakukan
fotosintesis dengan atau menelan fotosintesis dan
adanya kloroplas partikel makanan nutrisi heterotrof
yang lebih
Reproduksi Protista
Pertukaran gen-gen
Penyatuan dua antara dua individu
Membelah diri
gamet lalu berpisah
kemudian
meneruskan
pembiakan seksual
Filogeni Protista Sistem Klasifikasi 8 Kingdom
Bakteria
MONERA
Robert Whitaker, memperkenalkan Arkhea
sistem klasifikasi 5 Kingdom :
1. Monera Arkheozoa
2. Protista
PROTISTA Protista (Protozoa)
3. Plantae
Chrosmista
4. Fungi
PLANTAE
5. Animalia
FUNGI
ANIMALIA
Filogeni
Hubugan
Prokariot
dengan
Eukariot
THANK YOU
Awal Kemunculan Prokariota,
Protista, Invertebrata dan Vertebrata
Dosen Pengampu: Dra. Ngadiani, M.Kes
Nama Kelompok :
1. Rosa Adelia Aryaning (192500019)
2. Eka Nur Indah Sari (192500012)
3. Fifi Alaida Putri (192500010)
4. Ivonne Mei (192500034)
Awal Kemunculan Invertebrata
● Evolusi invertebrata diperkirakan berlangsung tidak lama
setelah protozoa terbentuk.
● Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel
(uniselular) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan
oleh sel itu sendiri.
● Invertebrata atau juga sering disebut juga sebagai avertebrata
diartikan sebagai binatang-binatang yang tidak bertulang
belakang.
● Nenek moyang invertebrata kemungkinan adalah suatu protista
berflagella pembentuk koloni yang hidup pada masa
prakambrium yang berkerabat dengan choanoflagellata
HUBUNGAN ANTARA CHOANOFLAGELLATA DAN
INVERTEBRATA
● Choanoflagellata merupakan flagellata berkerah atau berleher yang
memiliki morfologi mirip dengan koanositosis pada beberapa spons
tertentu.
● Hal tersebut didasarkan pada kombinasi dari bukti morfologi dan
molekular kelompok-kelompok protista yang berkerabat dekat dengan
hewan.
● Sehingga para saintis membuat hipotesis bahwa nenek moyang hewan
yang masih hidup merupakan pemakan suspensi yang statis, mirip dengan
choanoflagellata masa kini.
● Secara morfologis, sel-sel choanoflagellata dan sel-sel koral (koanosit)
pada spons nyaris tidak dapat dibedakan.
● Data sekuens DNA mengindikasikan bahwa choanoflagellata dan hewan
merupakan kelompok saudara
TEORI MENGENAI KEMUNCULAN AWAL
INVERTEBRATA
1. Radiasi Pertama
• Dari hewan bersel satu, terjadi perubahan yang berupa hewan bersel banyak,
diduga bahwa hewan bersel banyak mula-mula berbentuk bola yang berongga,
terdiri dari sel-sel yang hanya satu lapis saja. Berdasarkan hipotesis, hewan
tersebut disebut blastea.
2. Radiasi Kedua
Secara hipotesis perkembangan hewan dari bentuk blastea adalah sebagai berikut :
a) Dari tingkat blastula - embrio hewan berkembang ke arah tingkat gastrula (dalam
tingkat gastrula hewan tersebut berkembang menjadi dewasa) - sehingga terjadi 2
lapisan, yaitu lapisan dalam (endoderma) dan lapisan luar (ektoderma).
Contoh hewan diploblastik yang dijumpai sekarang adalah Porifera dan Coelenterata.
b) Kemungkinan lain adalah bahwa setelah melalui tingkat blastula dan gastrula, maka
embrionya tidak berkembang menjadi hewan dewasa, tetapi antara lapisan
endoderma dan lapisan ektoderma, terbentuklah lapisan mesoderma. Setelah
terbentuk lapisan mesoderma baru-lah berkembang menjadi hewan dewasa. Hewan
ini tidak lagi dijumpai, namun keturunannya yang terbentuk sebagai hasil evolutif
(radiasi ketiga), dijumpai dalam berbagai bentuk.
3. Radiasi Ketiga
Tipe-tipe triploblas dapat digolongkan dalam 4 kelompok besar hewan hewan berikut
ini karena meskipun mempunyai mesoderma tetapi berbeda asalnya (dari bagian mana)
dan perkembangannya menjadi embrio.
a. Kelompok I
di kanan dan kiri dari mesoderma b. Kelompok II
membentuk benjolan kemudian ektoderma melepaskan kelompok-kelompok sel
membentuk ruang yang disebut dalam ruangan di antara endoderma dan
coelom. ektoderma, sehingga mesodermanya kompak dan
tidak dijumpai coelom. Contohnva: cacing pipih
Contoh : Echonodermata & Chordata
dan cacing pita.
c. Kelompok III
mesoderma terbentuk dari endoderma d. Kelompok IV
maupun ektoderma, terbentuk celah yang mesoderma dibentuk oleh ektoderma, hanya
kemudian berkembang menjadi coelom saja mesoderma tak memenuhi ruangan
(rongga tubuh) seluruhnya, sehingga dengan demikian ruangan
Contohnya : Annelida, Mollusca, dan tidak dibatasi oleh mesoderma tetapi oleh
Arthropoda. ektoderma.
Contohnya: Rotifera dan nematoda
Teori Evolusi Invertebrata Modern
• Evolusi invertebrata yang terdiri dari 30 filum
dimulai dari nenek moyang berupa protista yang
hidup di laut.
• Protista bercabang tiga, dimulai dari filum Porifera,
filum Cnidaria, dan filum Plathyhelminthes
• Filum Plathyhelminthes bercabang menjadi tiga.
Cabang pertama bercabang lagi menjadi tiga
dimulai dari filum Mollusca, filum Annelida, dan
filum Arthropoda. Cabang kedua menjadi filum
Nematoda. Sedang cabang ketiga menjadi dua,
yaitu filum Echinodermata dan filum Chordata
Pohon Filogenetik Hewan
• Percabangan utama pertama dalam pohon silsilah hewan menghasilkan
parazoa, yang diwakili oleh spons (Filum Porifera), dimana hewan parazoa tidak
memiliki jaringan sesungguhnya, sementara semua hewan lain (eumetazoa)
memiliki jaringan.
• Pada titik percabangan kedua dalam filogeni hewan, eumetazoa memisah
secara dini menjadi dua cabang utama, yaitu radiata dan bilateria.
• Anggota cabang radiata bentuk tidak bergerak dan planktonic dengan simetri
radial. Hewan radiata adalah diploblastic (memiliki dua lapisan yaitu ektoderm
dan mesoderm)
• Cabang Bilateria ditandai dengan simetri bilateral dan sefalisasi. hewan bilateria
adalah triploblastik (memiliki tiga lapisan yaitu ektoderm, mesoderm, dan
endoderm).
• Hewan-hewan dapat dicirikan berdasarkan bangun tubuh (body plan). Seperti
simetris, jaringan, & rongga tubuh
• Perkembangan Protostom dan Deuterostom
Perbandingan perkembanga awal protostoma
dan deutrostoma :
• Protostoma memiliki pembelahan spiral,
sedangkan deutrostoma memiliki
pembelahan indeterninate
• Pembentukan selom dimulai dari
pembentukan glastula. Pada perkembangan
protostoma selom terbentuk dari
perpecahan mesoderm. Sedangkan pada
deutrostoma selom terbentuk darikantong
mesodermal arkenteron
• Pada protostoma mulut terbentuk dari
blastopore, sedangkan pada deutrostoma
mulut terbentuk dari lubang sekunder
Awal Kemunculan Vertebrata
Selama periode Kambrium, garis keturunan kraniata memunculkan
vertebrata, yaitu kraniata yang memiliki tulang belakang. Dengan
sistem syaraf yang lebih kompleks, dan rangka yang lebih rumit.
a. Fosil Vertebrata Awal
Konodon (conodont) merupakan vertebrata bertubuh langsing dan
lunak dengan mata menonjol yang dikontrol oleh banyak otot. Pada
mulut terdapat serangkaian kait tajam yang terbuat dari jaringan gigi
yang termineralisasi.
Vertebrata dengan berbagai inovasi tambahan muncul selama
Periode Ordovisium, Sillur, dan Devon. Vertebrata-vertebrata ini
memiliki sirip yang berpasangan dengan telinga dalam dengan dua
kanal semisirkular yang menyediakan indra keseimbangan.
1. Pisces
a. Ikan Tak Berahang (Kelas Agnatha)
Vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil
adalah ikan tak berahang, ostrakodermi. Beberapa
terdapat dalam batu-batuan Ordovisium, meskipun pada
zaman Silur mereka terdapat dalam jumlah lebih banyak.
Hidup dengan dengan menghisap zat-zat organik dari
dasar sungai.
b. Plakodermi
Plakodermi berbeda dengan agnatha dalam 2 hal
yang mendasar, yaitu mempunyai rahang dan sirip yang
berpasangan. Catatan fosil menggambarkan adanya
radiasi adaptif yang ekstensif dari ikan ini pada zaman
Devon. Sebagian besar dari ikan-ikan ini kemudian punah
c. Ikan Bertulang Rawan (Kelas Chondrichthyes)
Ikan bertulang rawan yang paling awal adalah hiu yang tidak jauh berbeda
dengan hiu masa kini. Ikan hiu mempunyai rahang yang berkembang dari kedua
pasang pertama lengkung insang. Selain hiu, ikan pari, dan belut merupakan
anggota kelas Chondrichthyes
2. Amfibia
Amfibia merupakan perintis verebrata daratan. Amfibia yang paling awal adalah
Diplovertebron. Amfibia ini hanya berjaya selama zaman Karbon. Zaman ini
diikuti oleh suatu periode (Permian) ketika bumi menjadi lebih dingin dan lebih
kering. Penurunan kejayaan amfibi terjadi hingga pada waktu ini hanya tertinggal
tiga ordo:
(1) Katak dan bangkong (ordo Anura)
(2) Salamander dan kadal air (ordo Urodela),
(3) Sesilia (ordo Apoda), yang merupakan hewan seperti cacing dan tanpa kaki.
3. Reptilia
Reptilia berkembang dari amfibia pada zaman Karbon. Reptilia paling awal
(Kotiloaurus) menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air dan hanya bertelur
di darat. Seiring keringnya zaman Permian, Kotilosaurus mengalami evolusi radiasi
adaptif dan menghasilkan lima garis keturunan yang utama:
a. Pelikosaurus, menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam air dengan kaki yang
berada di bawah sehingga memungkinkan untuk berlari lebih cepat dan lebih
ringan di darat.
b. Penyu (Ordo Chelonia), dari asal-usulnya dalam era Mesozoikum awal sampai
sekarang, sebagian besar penyu hidup di air tawar atau di lautan.
c. Plesisaurus dan Iktiosaurus, merupakan anggota kedua garis keturunan reptilia
laut yang berkembang dalam periode Jura tetapi punah pada akhir zaman
Mesozoikum.
d. Diapsida, merupakan garis keturunan kelima dari iktiosaurus. Disebut diapsida
karena mempunyai struktur tulang lengkung ganda yang khas di daerah temporal
tengkorak.
4. Aves
Kelompok reptilia kedua yang mengudara
mengembangkan suatu modifikasi yaitu bulu. Bulu
menjadi penciri utama munculnya burung pertama.
Penemuan fosil Archeopteryx dalam batuan zaman
Jura merupakan salah satu contoh. Hewan ini
mempunyai bulu. Namun, hubungan dengan reptilia
jelas. Sayap yang agak rudimeter mempunyai cakar,
dalam mulut terdapat gigi dan mempunyai ekor yang
panjang. Meskipun Archeopteryx pada akhir zaman
Mesozoikum, tetapi pada zaman Cenozoikum
burung-burung ini mengalami radiasi adaptif yang
luas. Jumlah spesies yang besar dan distribusinya
yang luas.
5. Mamalia
Mamalia pertama timbul pada akhir zaman Trias. Evolusi mamalia yang
paling awal berlangsung hingga pada waktu ini dari kelompok tersebut hanya
tiga yang tertinggal:
1. Monotremata, mamalia bertelur (Subkelas Prototheria)
2. Marsupialia, mamalia berkantung (Subkelas Metatheria)
3. Mamalia berplasenta (Subkelas Eutheria)
Masing–masing dibedakan dari cara merawat anak selama masa
perkembangan embrio.
4. Monotremata, bertelur
5. Marsupialia, anak ditahan untuk jangka waktu yang pendek di dalam
saluran reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan
diperoleh dari kantung kuning telur yang tumbuh di dalam uterus.
6. Mamalia berplasenta, mempertahankan anaknya di dalam uterus induk
sampai berkembang dengan baik.
THANK YOU