Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBALIAN PRODUK

Nama kelompok :

1. Lilik Malinda

2. Luklu is’ syirfia

3. Marlinda isnaini

4. Marsinta

KELOMPOK : 3 (Tiga)
1. Pengertian pengembalian produk
Pengembalian produk (returned goods) merupakan aktivitas bernilai
tambah rendah bagi perusahaan maupun pelaku bisnis. Pengembalian
produk terjadi jika produk yang diterima oleh konsumen tidak sesuai
dengan keinginan konsumen atau produk yang diterima konsumen dalam
keadaan rusak. Salah satu tantangan bagi para pelaku bisnis di bidang manufaktur
adalah adanya pengembalian produk yang dilakukan oleh konsumen. Pengembalian
produk terjadi karena konsumen tidak merasa puas terhadap produk yang telah
dibeli. Ketidakpuasan ini muncul dikarenakan berbagai alasan misalnya produk
yang dibeli cacat, tidak sesuai harapan, dan alasan lainnya. Barang yang telah
dikembalikan tersebut dapat digantikan dengan produk yang baru (exchange),
pengembalian uang (refund), dan diberikannya jasa tambahan. Pengembalian
produk merupakan salah satu aktivitas yang bernilai tambah rendah bagi
perusahaan.
2. Macam –macam pengembalian produk

Pengembalian produk ini terbagi menjadi dua jenis yaitu:


a. Pengembalian pembelian/ Retur pembelian
Pengembalian ini dilakukan oleh konsumen. Hal ini disebabkan adanya kerusakan produk yang
diterima oleh konsumen atau produk yang diterima konsumen tidak sesuai dengan pesanan.
Kesalahan atau kerusakan produk bukan dikarenakan oleh konsumen namun karena kesalahan
yang terjadi di sisi penjual.
b. Pengembalian penjualan/ Retur penjualan
Pengembalian ini terdapat pada sisi penjual. Aktivitas ini merupakan penerimaan produk yang
dikembalikan oleh konsumen kepada penjual disebabkan produk yang diterima oleh konsumen
tidak sesuai harapan konsume
Prinsip Pengembalian Produk
Semua keluhan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi
kerusakan obat hendaklah dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis.
Untuk menangani semua kasus yang mendesak, hendaklah disusun suatu sistem, bila
perlu mencakup penarikan kembali produk yang diketahui atau diduga cacat dari
peredaran secara cepat dan efektif.Penarikan kembali produk adalah suatu proses
penarikan kembali dari satu atau beberapa bets atau seluruh bets produk tertentu dari
peredaran. Penarikan kembali produk dilakukan apabila ditemukan produk yang cacat
mutu atau bila ada laporan mengenai reaksi yang merugikan yang serius serta berisiko
terhadap kesehatan.
Penarikan kembali produk dari peredaran dapat mengakibatkan penundaan atau
penghentian pembuatan obat tersebut.Produk kembalian adalah obat jadi yang telah
beredar, yang kemudian dikembalikan ke industri farmasi karena keluhan mengenai
kerusakan, daluwarsa, atau alasan lain misalnya kondisi wadah atau kemasan yang
dapat menimbulkan keraguan akan identitas, mutu, jumlah dan keamanan obat yang
bersangkutan.
3. Keluhan menyebabkan pengembalian produk

i. keluhan mengenai mutu yang berupa kerusakan fisik, kimiawi atau


biologis dari produk atau kemasannya;
ii. keluhan atau laporan karena reaksi yang merugikan seperti alergi,
toksisitas, reaksi fatal atau reaksi hampir fatal dan reaksi medis lain;
dan
iii.keluhan atau laporan mengenai efek terapetik produk seperti produk
tidak berkhasiat atau respon klinis yang rendah.
Dalam melakukan proses pengembalian produk hendaklah tersedia prosedur tertulis yang merinci penyelidikan,
evaluasi, tindak lanjut yang sesuai, termasuk pertimbangan untuk penarikan kembali produk, dalam menanggapi
keluhan terhadap obat yang diduga cacat. Tiap laporan dan keluhan hendaklah diselidiki dan dievaluasi secara
menyeluruh dan mendalam mencakup:
1. pengkajian seluruh informasi mengenai laporan atau keluhan;
2. inspeksi atau pengujian sampel obat yang dikeluhkan dan diterima serta, bila perlu, pengujian sampel pertinggal
dari bets yang sama; dan
pengkajian semua data dan dokumentasi termasuk catatan bets, catatan distribusi dan laporan pengujian dari produk
yang dikeluhkan atau dilaporkan.
 3. Tiap keluhan yang menyangkut kerusakan produk hendaklah dicatat yang mencakup rincian mengenai asal- usul
keluhan dan diselidiki secara menyeluruh dan mendalam. Kepala bagian Pengawasan Mutu hendaklah dilibatkan
dalam pengkajian masalah tersebut.
 
 
Industri farmasi hendaklah menyiapkan prosedur untuk penahanan, penyelidikan
dan pengujian produk kembalian serta pengambilan keputusan apakah produk
kembalian dapat diproses ulang atau harus dimusnahkan setelah dilakukan evaluasi
secara kritis. Berdasarkan hasil evaluasi, produk kembalian dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a) produk kembalian yang masih memenuhi spesifikasi dan karena itu dapat
dikembalikan ke dalam persediaan;
b) produk kembalian yang dapat diproses ulang; dan
c) produk kembalian yang tidak memenuhi spesifikasi dan tidak dapat diproses ulang.
Produk kembalian yang tidak dapat diolah ulang hendaklah dimusnahkan. Prosedur
pemusnahan bahan atau pemusnahan produk yang ditolak hendaklah disiapkan. Prosedur
ini hendaklah mencakup tindakan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan dan
penyalahgunaan bahan atau produk oleh orang yang tidak mempunyai wewenang.
 
Penanganan produk kembalian dan tindak lanjutnya hendaklah didokumen- tasikan dan
dilaporkan. Bila produk harus dimusnahkan, dokumentasi hendaklah mencakup berita
acara pemusnahan yang diberi tanggal dan ditandatangani oleh personil yang
melaksanakan dan personil yang menyaksikan pemusnahan.
ThankYou

Anda mungkin juga menyukai