Anda di halaman 1dari 17

PROSES ANALISIS KEBIJAKAN DAN

PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN


OUTLINE PRESENTASE:
1. Proses analisis kebijakan
2. Proses pembuatan kebijakan
3. Keterkaitan proses analisis kebijakan dengan
proses pembuatan kebijakan
4. Konteks kebijakan
Prosedur Analisis Kebijakan
• Prosedur analisis kebijakan adalah tahapan-tahapan di mana analisis
terhadap masalah publik tertentu dilakukan untuk menghasilkan
informasi yang relevan dengan kebijakan.

• Dalam prosedur analisis kebijakan, seorang analis dapat


menggunakan berbagai metodologi analisis untuk dapat
menyediakan informasi yang relevan dengan kebijakan.

• Informasi yang elevan dengan kebijakan adalah data atau informasi


yang telah diseleksi, diinterpretasikan dan ditata ke dalam kategori-
kategori untuk diberikan kepada analis kebijakan dan para pelaku
kebijakan lainnya.
Prosedur Analisis Kebijakan (lanjt...)
• Informasi yang relevan dengan kebijakan memiliki lima tipe yaitu:
1. masalah kebijakan,
2. masa depan kebijakan,
3. aksi /tindakan kebijakan,
4. hasil kebijakan dan
5. kinerja kebijakan.
• Kelima tipe informasi tersebut saling berhubungan dan saling
bergantung.

• Informasi yang relevan dengan kebijakan merupakan dasar


pengetahuan dan titik awal dalam berargumentasi yang didasarkan
pada kritik, tantangan dan bantahan.
Prosedur Analisis Kebijakan (lanjt...)

• Kelima tipe informasi kebijakan itu diperoleh melalui lima prosedur


analisis kebijakan yaitu:
1. perumusan masalah,
2. peramalan,
3. rekomendasi,
4. pemantauan, dan
5. evaluasi.

• Perumusan masalah (definisi) menghasilkan informasi mengenai


kondisi-kondisi yang menimbulkan masalah kebijakan.

• Peramalan (prediksi) menyediakan informasi mengenai


akibat/konsekuensi masa mendatang dari penerapan alternatif
kebijakan, termasuk tidak melaksanakan sesuatu.
Prosedur Analisis Kebijakan (lanjt...)
• Rekomendasi (preskripsi) menyediakan informasi mengenai nilai atau
kegunaan relatif di masa depan dari suatu alternatif pilihan kebijakan
untuk memecahan suatu masalah publik.

• Pemantauan (deskripsi) menghasilkan informasi tentang konsekuensi


sekarang dan masa lalu dari diterapkannya suatu alternatif kebijakan.

• Evaluasi menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari


diterapkannnya suatu alternatif kebijakan.
Proses Pembuatan Kebijakan

• Proses pembuatan kebijakan merupakan aktivitas politis dan


merupakan serangkaian tahap yang saling bergantung yang diatur
menurut urutan waktu:
1. penyusunan agenda,
2. formulasi kebijakan,
3. adopsi kebijakan,
4. implementasi kebijakan, dan
5. penilaian kebijakan.

• Analisis kebijakan dapat menghasilkan informasi yang relevan dengan


kebijakan pada satu, beberapa atau seluruh tahap dari proses
pembuatan kebijakan, tergantung pada tipe masalah yang dihadapi.
Proses Pembuatan Kebijakan

• Tahap-tahap dalam proses pembuatan kebijakan


Tahap Karakteristik Ilustrasi
Penyusunan Para pejabat yang dipilih dan diangkat Legislator negara dan ko-sponsornya
agenda menempatkan masalah pada agenda menyiapkan rancangan UU
publik. Banyak masalah tidak disentuh mengirimkan ke komisi kesehatan dan
sama sekali, sementara lainnya kesejahteraan untuk dipelajari dan
ditunda untuk waktu lama. disetujui. Rancangan berhenti di
komite dan tidak terpilih

Formulasi Para pejabat merumuskan alternatif Peradilan negara bagian memper-


Kebijakan kebijakan untuk mengatasi masalah. timbangkan pelarangan penggunaan
Alternatif kebijakan melihat perlunya tes kemampuan standar seperti SAT
membuat perintah eksekutif, dengan alasan bahwa tes tersebut
keputusan peradilan, dan tindakan cenderung bias terhadap perempuan
legislatif. dan minoritas
Proses Pembuatan Kebijakan
• Tahap-tahap dalam proses pembuatan kebijakan (lanjutan)
Tahap Karakteristik Ilustrasi
Adopsi Alternatif kebijakan yang disetujui Dalam keputusan MA pada kasus Roe v.
kebijakan dengan dukungan dari mayoritas Wade tercapai keputusan mayoritas
legislatif, konsensus di antara direktur bahwa wanita mempunyai hak untuk
lembaga, atau keputusan peradilan. mengakhiri keha-milan melalui aborsi.
Implementasi Kebijakan yang telah diambil dilak- Bagian keuangan kota mengangkat
kebijakan sanakan oleh unit-unit administrasi pegawai untuk mendukung peratur-an
dengan memobilisasikan sumber daya baru tentang penarikan pajak kepada
finansial dan manusia. rumah sakit
Penilaian Pemeriksaan dan akuntansi untuk Kantor akuntansi publik memantau
kebijakan menentukan apakah badan-badan program-program kesejahteraan sosial
eksekutif, legislatif, dan peradilan seperti bantuan untuk keluarga dengan
memenuhi persyaratan undang- anak tanggungan untuk menentukan
undang dalam pembuatan kebijakan luasnya penyimpangan /korupsi
dan pencapaian tujuan.
Proses Kebijakan Publik
• Proses kebijakan publik adalah sebuah model konseptual yang
menjelaskan terlaksananya kebijakan publik melalui beberapa
tahap : (1) agenda setting (atau identifikasi isu kebijakan); (2)
keputusan atau tidak ada keputusan kebijakan; (3) implementasi;
(4) evaluasi program atau analisis dampak; (5) umpan balik yang
menyarankan revisi atau terminasi.

1. Agenda setting – proses di mana ide-ide atau isu-isu dimunculkan


melalui berbagai saluran politik untuk mendapat pertimbangan
dari lembaga-lembaga politik seperti badan legislatif atau
pengadilan.
Dua sumber agenda terbesar adalah eksekutif dan legislator. Proses
agenda setting : (1) isu diidentifikasi oleh warga Negara secara
berkelompok, enterprenuer kebijakan publik, aktor politik; (2)
melalui publikasi (pers, demonstrasi, kekerasan dsb) isu diungkap
untuk mendapat dukungan banyak pihak; (3) Oleh karena banyak
kegaduhan diciptakan oleh pendukung-pendukungnya maka
pembuat kebijakan dipaksa untuk mempertimbangkan isu
tersebut.
Proses Kebijakan Publik (Lanjutan)
2. Pembuatan kebijakan – proses di mana pemerintah memutuskan untuk
menangani atau tidak menanangi sebuah masalah publik tertentu. Ada dua teori
yang secara berbeda menjelaskan mekanisme untuk menghasilkan keputusan
kebijakan atau tidak membuat keputusan apa pun yaitu :

a. Teori rasional (Harold D. Laswell) yang beranggapan bahwa paling banyak


kebijakan dibuat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan rasional; dan

b. Teori inkremental (Charles A. Lindblom) yang beranggapan bahwa dalam


membuat analisis, seorang pembuat kebijakan hanya berkonsentrasi pada hal-
hal yang familiar, pengalaman, mengurangi jumlah alternatif kebijakan dan
jumlah faktor kompleks yang dikaji.

c. Teori lainnya adalah mixed scanning (Amitai Etzioni) – adalah model


pembuatan keputusan yang mencari solusi jangka pendek terhadap sebuah
masalah dengan menggunakan pendekatan inkremental dan rasional
komprehensif.
Proses Kebijakan Publik (Lanjutan)
3. Implementasi – suatu proses di mana pemerintah berusaha untuk melaksanakan
kebijakan sehingga mencapai tujuan, suatu proses menerjemahkan suatu mandat
legal baik perintah eksekutif atau UU ke dalam arah dan struktur program yang
tepat dalam memberikan pelayanan atau menghasilkan barang. Implementasi yang
merupakan bagian tugas administrasi publik adalah suatu proses politik.

– Persman dan Wildavsky (1964) mendefinisikan implementasi sebagai sebuah


proses interaksi antara tujuan yang ditetapkan dengan tindakan-tindakan yang
mengarah pada pencapaian tujuan-tujuan itu; juga kemampuan untuk
menempa hubungan-hubungan dalam rangkaian kausal untuk mencapai hasil
yang diinginkan.

– Charles O. Jones () mengatakan implementasi terdiri dari aktifitas-aktifitas yang


diarahkan untuk menempatkan sebuah program ke dalam akibat-akibat. Hal ini
mencakup usaha untuk menerjemahkan bahasa program ke dalam petunjuk-
petunjuk yang masuk akal dan dapat diterima, juga menciptakan struktur
organisasi dan pekerjaan-pekerjaan rutin.
Proses Kebijakan Publik (Lanjutan)

4. Evaluasi – penilaian terhadap aktivitas-aktivitas yang dijalankan oleh pemerintah


untuk menentukan akibat-akibat, baik jangka pendek maupun panjang. Konsep
efisiensi dan efektivitas merupakan standar kriteria yang digunakan dalam
evaluasi program. Evaluasi program biasanya dilakukan oleh eksekutif, legislatif,
pengadilan atau juga media masa. Media masa yang berperan penting sebagai
instrumen perubahan/ perbaikan memberikan dorongan untuk evaluasi dalam
skala yang lebih luas yang dapat dilakukan oleh pihak lain.

5. Umpan Balik (feedback) – siklus kebijakan publik menjadi siklus penuh jika
informasi hasil evaluasi menghasilkan item agenda baru untuk keputusan
berikutnya. Feedback berfungsi mendorong item baru masuk agenda kebijakan
atau juga mengubah isu-isu yang telah dipertimbangkan. Contoh feedback adalah
pelayanan yang lambat atau produk yang kurang berkualitas.
Keterkaitan prosedur analisis kebijakan dan proses
pembuatan kebijakan (William N. Dunn, 2000: 25)
P ro sed ur an alis is keb ii jakan

Proses pembuatan kebijakan


Peru mu san mas alah

Per amal an
Penyusunan agenda

R ekomen d asi

Formulasi kebijakan

Peman tauan

Adopsi kebijakan
Pen ilai an

Implementasi kebijakan

Penilai kebijakan
Konteks Kebijakan Publik
• Proses pembuatan kbijakan publik tidak berlansung dalam suatu
situasi yang vakum. Ia dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi,
nilai-nilai dan mood (suasana) politik yang berlaku pada suatu saat,
struktur pemerintahan, dan norma-norma budaya lokal dan
nasional. Kelima kondisi ini dijelaskan sbb:

1. Konteks sosial – kondisi sosial dapat memengaruhi keputusan


kebijakan. Misalnya, pertumbuhan penduduk, pemukiman di
daerah perkotaan, tingkat kejahatan, imigrasi, konflik antar warga,
adat istiadat dan kebiasaan masyarakat.

2. Konteks ekonomi – kondisi ekonomi juga memiliki dampak yang


besar terhadap keputusan pemerintah dalam formulasi dan
implementasi kebijakan publik. Kebijakan ekonomi bisa dilakukan
untuk mengatasi inflasi dan pengangguran, tetapi ekonomi itu
sendiri dapat memengaruhi pengembangan program-program
lainnya.
Konteks Kebijakan Publik (Lanjutan)
3. Konteks politik – pengaruh politik terhadap kebijakan publik
terlihat mulai dari proses seleksi pembuat kebijakan melalui
pemilu, konflik politik antar kelompok, kekuatan partai besar,
pengaruh partai kecil, perbedaan ideologi antara kelompok,
kemampuan kelompok kepentingan yang terorganisir, harapan-
harapan publik, tingkat kepercayaan publik kepada pemerintah.

4. Konteks pemerintahan – struktur pemerintahan yang kompleks


dapat memengaruhi pembuatan kebijakan publik. Kewenangan
untuk bertindak tersebar di antara institusi dan aktor kebijakan.

5. Konteks budaya – budaya menunjuk pada nilai-nilai, keperca-yaan


dan sikap seperti kepercayaan terhadap pemerintah dan proses
politik. Budaya juga termasuk komitmen terhadap hak-hak sosial
dan politik, kebebasan, kesamaan, keadilan dsb. Konflik budaya
dapat memengaruhi penilaian publik terhadap pejabat-pejabat
pemerintahan dan perilaku mereka dan mungkin memengaruhi
proses pembuatan kebijakan publik.
Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan prosedur analisis kebijakan publik?

2. Sebutkan dan jelaskan 5 tipe prosedur analisis kebijakan publik!

3. Apa yang dimaksud dengan proses pembuatan kebijakan publik?

4. Sebutkan dan jelaskan 5 tahap prosedur pembuatan kebijakan


publik!

5. Jelaskanlah keterkaitan prosesdur analisis kebijakan dengan proses


pembuatan kebijakan!

6. Sebutkan dan jelaskan konteks kebijakan publik!


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai