Anda di halaman 1dari 35

PERTEMUAN 13

ANALISIS RISIKO
RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN
 Risiko adalah Situasi dimana terdapat lebih dari satu
kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan probabilitas
dari setiap hasil diketahui atau bisa diestimasikan.
 Ketidakpastian adalah Situasi dimana hanya ada lebih
dari satu hasil yang mungkin untuk keputusan dan
probabilitas dari setiap hasil tidak diketahui. Contoh:
berinvestasi saham, dimana investor hanya mendapatkan
laba jika harga saham itu naik dan tingkat risikonya lebih
besar.
MENGUKUR RISIKO DENGAN
DISTRIBUSI PROBABILITAS

 Probabilitas
  adalah suatu peluang atau kemungkinan suatu kejadian akan
muncul.
 Distribusi Probabilitas adalah: semua hasil atas suatu kejadian dan masing –
masing probabilitasnya.
 Rumus laba yang diperkirakan:
n
E ( )      i  Pi
i 1
 Dimana:

 Jadi laba yang diperkirakan (expected profit) dari suatu investasi adalah:
rata – rata tertimbang dari semua tingkat laba yang mungkin dalam berbagai
kondisi perekonomian .
CONTOH:
Perhitungan laba yang diperkirakan dari dua proyek

Proyek (1) (2) (3) (4)


Kondisi Probabilitas Hasil Investasi Nilai yang
Perekonomian Keterjadian Diperkirakan
Terjadi (2) X (3)
A Tumbuh pesat 0,25 $600 $150
normal resesi
0,50 500 250

0,25 400 100

Laba yang diperkirakan dari Proyek A 500

B Tumbuh pesat 0,25 $800 $200


Normal resesi
0,50 500 250

0,25 200 50

Laba yang diperkirakan dari Proyek B 500


LANJUTAN
 Distribusi probabilitas (discrete probability):
a. Daftar kejadian individual dan probabilitasnya

b. Diwakili oleh diagram batang atau histogram


 Distribusi probabilitas kontinu (continue probability
distribution):
a. Kurva tersebut berbentuk lonceng terbalik dan simetris
antara kiri dan kanan.
b. Terdapat garis probabilitas dan profit / laba.
Contoh Distribusi probabilitas (discrete probability):

 Dalam gambar grafik batang itu menunjukkan proyek A dan B dimana E()
adalah $500. tetapi laba dari kedua proyek tersebut sangat berbeda dimana
proyek A mendapatkan laba $400 sampai $ 600. sedangkan proyek B
mendapatkan laba $200 sampai $800
Contoh Distribusi probabilitas kontinu (continue probability
distribution):
UKURAN RISIKO ABSOLUT: DEVIASI
STANDAR

 Deviasi Standar (): untuk tingkat penyebaran berbagai kemungkinan hasil dari
nilai yang diperkirakan. semakin kecil nilai maka semakin rapat distribusi dan
semakin kecil risiko yang terajdi

n
  i
( X
i 1
 X ) 2
 Pi
CONTOH
Perhitungan deviasi standar dari laba proyek A dan proyek B

Proyek A
Deviasi Deviasi Kuadrat Probabilitas
Probabilitas Deviasi Kuadrat x
(πi - ) (Pi)
(Pi) Probabilitas
x Pi

$600 – 500 = $100 $10.000 0,25 $2.500


$600 – 500 = $100 $10.000 0,25 $2.500
500 – 500 = $0 0 0,50 0
500 – 500 = $0 0 0,50 0
400 – 500 = -100 10.000 0,25 2.500
400 – 500 = -100 10.000 0,25 =
Varians 2.500
$5.000
Deviasi standart = σ = =$5.000
$70,71
LANJUTAN
Proyek B

Deviasi Deviasi Kuadrat Probabilitas Deviasi Kuadrat x


(πi - ) (Pi) Probabilitas
x Pi

$800 – 500 = $300 $90.000 0,25 $22.500

500 – 500 = $0 0 0,50 0

200 – 500 = -300 90.000 0,25 22.500

Varians = $45.000

Deviasi standart = σ = = $212,13


MENGUKUR PROBABILITAS DENGAN
DISTRIBUSI NORMAL

i 
Z

CONTOH
  Untuk proyek A:

Z = = 1,41
 Untuk proyek B

Z=
UKURAN RISIKO RELATIF: KOEFISIEN
VARIASI
 Koefisen variasi (coefficient of variation): adalah suatu
distribusi yang dibagi nilai yang diperkirakan atau rata –
ratanya.
 Rumus:


v

CONTOH
 Proyek A

70.71
vA   0.14
500
 Proyek B

212.13
vB   0.42
500
TEORI KEPUASAN DAN
PENGHINDARAN RISIKO
 Penghindaran risiko didasarkan pada prisip kepuasan
marginal yang semakin menurun atas uang, yang
dicerminkan oleh kurva kepuasan total dari uang yang
berbentuk cekung atau melengkung.
 Dalam keputusan – keputusan manajerial yang
mengandung risiko maka seorang manager penghindar
risiko berupaya memaksimumkan kepuasan yang
diperkirakan dan bukan pengembalian moneter.
 Kepuasan yang diperkirakan dari suatu strategi atau
keputusan adalah jumlah hasil yang mungkin dengan
probabilitas kemunculan masing – masing hasil tersebut
dan diukur dalam satuan util
KURVA 1. Penghasilan atau kekayaan uang sebesar
$10.000 memberikan 2 util kepuasan kepada
seorang individu tetentu (titik A) (bersifat tidak
mengalami risiko)
2. Penghasilan atau kekayaan uang sebesar
$20.000 memberikan 3 util kepuasan kepada
seorang individu tertentu (titik B). Jika kurva
kepuasan total dari uang berbentuk cekung atau
melengkung kebawah, sehingga kepuasan
marginal dari uang menurun. (bersifat
penghindar risiko)
3. Penghasilan atau kekayaan uang sebesar
$20.000 memberikan 4 util kepuasan kepada
seorang individu tertentu (titik C). Jika kurva
kepuasan total dari uang berbentuk garis lurus ,
sehingga kepuasan marginal dari uang konstan.
(bersifat netral risiko)
4. Penghasilan atau kekayaan uang sebesar
$20.000 memberikan 6 util kepuasan kepada
seorang individu tertentu (titik D). Jika kurva
kepuasan total dari uang berbentuk cembung
atau melengkung keatas, sehingga kepuasan
marginal dari uang meningkat. (bersifat
pencari risiko)
TEORI KEPUASAN DAN
PENGHINDARAN RISIKO
 Contoh:

Kondisi Probabilitas Hasil Moneter Pengembalian yang


Alamiah diperlukan
(1) X (2)
Sukses 0,40 $20.000 $8.000
Gagal 0,60 $-10.000 $-6.000
Pengembalian $2.000
Yang diperlukan
PENYELESAIAN

(1) (2) (3) (4)


Kondisi Probabilitas Hasil Moneter Kenaikkan atau Kepuasan yang
Alamiah Penurunan Diperkirakan
Kepuasan (1) X (3)
sukses 0,40 $20.000 3 1,2
Gagal 0,60 $-10.000 -4 -2,4
Kepuasan yang -1,2
diperkirakan
KURVA

Sebuah proyek yang memiliki probabilitas


40 persen memberikan pengembalian
$20.000 memberikan 3 util kepuasan dan
60 persen probabilitas menghasilkan
kerugian $10.000 memberikan -4 util
kepuasan. Sehingga kedua proyek tersebut
memiliki kepuasan yang diperkirakan
tingkat probabilitas
-1,2 util dan tidak akan diterima oleh
manajer penghindar risiko
NB
-1,2 util (0,4)(3 util) + (0,6)(-4 util)
PENYESUAIAN MODEL PENILAIAN UNTUK RISIKO
 Nilai
  perusahaan (NPV) =

n
t
NPV  
t 1 (1  r )
t

dimana:
dalam masing – masing tahun
n = tahun yang dipertimbangkan
r = tingkat diskon untuk menghitung nilai sekarang dari laba masa depan
Σ = jumlah nilai sekarang (hasil diskonto) dari laba masa depan
 Tingkat diskon yang telah disesuaikan terhadap risiko =

Dimana:

n = periode yang dipertimbangkan


k = tingkat diskon
Σ = jumlah nilai sekarang (hasil diskonto) dari laba masa depan
Co = biaya investasi awal.
LANJUTAN
 Pendekatan

  kesepadanan – kepastian

n
 Rt
NPV  
t 1 (1  r )t

Koefisien kesepadanan – kepastian (α)

equivalent certain sum Rt*


 
expected risky sum Rt
dimana:
TEKNIK – TEKNIK LAIN PERHITUNGAN RISIKO
KEDALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pohon keputusan (decision tree): memperlihatkan


urutan dari keputusan – keputusan manajerial yang
hasil diperkirakan dari setiap keputusan di bawah tiap
situasi.
2. Simulasi: untuk menganalisis situasi pengambilan
keputusan kompleks di dunia nyata yang melibatkan
risiko.
CONTOH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
KETIDAKPASTIAN
1. Kriteria Maksimin (maximin criterion): pembuatan keputusan
harus menentukan paling buruk yang mugkin dari tiap strategi
kemudian memilih strategi yang memungkinkan hasil paling
buruk yang terbaik
2. Kriteria Kerugian Minimaks: pembuat keputusan harus memilih
strategi yang meminimumkan penyesalan atau biaya kesempatan
maksimum dari keputusan yang salah dengan kondisi alamiah
yang muncul secara aktual.
3. Metode – metode lain untuk menangani ketidakpastian: metode
informal yang digunakan oleh pembuat keputusan untuk
mengurangi ketidakpastian yang ditimbulkan oleh ketidak pastian
CONTOH
Matriks Ganjaran untuk kriteria maksimin

Kondisi Alamiah
Strategi Sukses Gagal Maksimin
Investasi $20.000 -$10.000 -$10.000
Tdk berinvestasi 0 0 0*

Jadi strategi yang dipilih adalah strategi tdk berinvestasi karena


mengindikasikan untuk tingkat kerugiannya sebesar nol dibandingkan kerugian
sebesar -$10.000.
CONTOH
Matriks Ganjaran dan matriks kerugian untuk kriteria minimaks

Kondisi Alamiah Matriks Kerugian

Strategi Sukses Gagal Sukses Gagal Kerugian


maksimum

Investasi $20.000 -$10.000 $0 $10.000 $10.000*

Tdk 0 0 20.000 0 20.000


investasi

Jadi strategi yang dipilih adalah strategi investasi karena mengindikasikan


untuk tingkat kerugiannya yang minimum sebesar $10.000 dibandingkan
kerugian maksimum sebesar $20.000
RISIKO VALUTA ASING DAN HEDGING
 Risiko valuta asing dapat ditutupi menggunakan hedging
(lindung nilai). Hedging bisa dilakukan dengan memakai
kontrak forward atau kontrak futures
 Kontrak forward adalah: suatu kesepakatan membeli
atau menjual suatu valuta asing dalam jumlah tertentu
pada kurs tertentu dengan jatuh tempo tertentu sesuai
dengan kesepatan kontrak.
 Kontrak futures adalah: kontrak bersifat terstandarisasi
dan transaksi dilakukan diawal perjanjian.
KELEMAHAN DARI FORWARD
1. Kontrak forward merupakan hasil negosiasi langsung antara
pihak pembeli dengan penjual forward. Mereka bertemu
langsung dan melakukan negosiasi, jika terjadi kesepakatan
maka kontrak forward akan disepakati. Pasar yang semacam
itu sering disebut sebagai pasar over the counter (OTC)
2. Pada kontrak forward sering terjadi risiko default (partner
tidak memenuhi kewajibannya atau gagal bayar) cenderung
tinggi. Tingginya risiko default tersebut disebabkan oleh dua
faktor yaitu:
a. Risiko dalam kontrak forward diakumulasi sampai jatuh
tempo.
b. Perusahaan bisa secara umum mempunyai risiko default yang
lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga pemerintah atau
semi pemerintah.
KONTRAK FORWARD DIBAGI MENJADI 2 JENIS:

1. Kontrak forward beli adalah: suatu kesepatan untuk


membeli suatu produk dengan harga tertentu, kuantitas
tertentu dan untuk jatuh tempo tertentu.
2. Kontrak forward jual adalah: suatu kesepatan untuk
menjual suatu produk dengan harga tertentu, kuantitas
tertentu dan untuk waktu jatuh tempo tertentu.
PERBEDAAN TRANSAKSI FUTURES DAN FORWARD

Futures Forward
1. Diperdagangkan di bursa yang 1. Diperdagangkan diluar bursa atau
terorganisir. OTC (Over the counter market)
2. Kontrak distandarisasi untuk 2. Isi kontrak bergantung pada kedua
kuantitas, kualitas, dan mekanisme belah pihak;
tanggal jatuh temponya. 3. Memiliki risiko default (partner
3. Tidak ada risiko default (partner tidak memenuhi kewajiban).
tidak memenuhi kewajiban). 4. Tidak ada transaksi kas sampai
4. Mewajibkan deposit awal sebagai dengan tanggal jatuh tempo
jaminan atas pemenuhan
kewajiban.
CONTOH: PERBEDAAN TRANSAKSI
SPOT DENGAN TRANSAKSI FORWARD
 Misalkan kita akan membeli dolar ($) spot dengan kurs
Rp. 9.000 / $ dan membeli 3 bulan dolar ($) forward
(long forward) dngan kurs Rp. 9.000 / $.
PENYELESAIAN
KETERANGAN:

a. Untuk transaksi spot penyerahan dilakukan pada saat ini juga.


Misalnya kurs spot naik pada saat 3 bulan mendatang sebesar Rp.
11.000 / $ (pada saat rupiah melemah). Sehingga pada saat itu yang
merasa dirugikan adalah partner kita karena dia sudah berjanji untuk
menjual $1 dengan harga Rp. 9.000. sebaliknya kita akan memperoleh
keuntungan karena kita bisa membeli dolar dengan harga Rp. 9.000
lebih rendah dibandingkan dengan spot saat itu. Karena sudah terikat
perjanjian kontrak maka partner kita tidak bisa membatalkan kontrak
tersebut.
b. Kurs forward 3 bulan untuk rupiah per dolar adalah Rp. 9.000 / $. Kurs
semacam itu berarti bahwa kita bisa membeli atau menjual dolar
dengan kurs Rp. 9.000 (ditetapkan saat ini), tetapi perolehan atau
penyerahan dolar dilakukan 3 bulan mendatang sesuai dengan kontrak
perjanjian. Pada saat 3 bulan mendatang kita harus menyediakan atau
memperoleh rupiah sebesar Rp. 9.000 jika kita membeli atau menjual
dolar forward
CONTOH HEDGING DENGAN
FORWARD

  Harga pasar obligasi = Rp. 900 Juta


 Posisi Spot (mempunyai atau long -Rp. 300 Juta
obligasi) denga nilai Rp. 1,2 Milyar  
 Posisi Forward (jual atau short  
obligasi) dengan harga Rp. 1,2 +Rp. 300 Juta
Milyar.  
Total keuntungan / kerugian  
0
PENYESAIAN
 Keterangan:

1. Kita rugi di obligasi (posisi spot obligasi) karena nilainya turun sebesar Rp. 300 Juta
(Rp. 900 Juta – Rp. 1,2 Milyar)
2. Tetapi kita untuk di forward obligasi karena kita bisa menjual dengan harga Rp. 1,2
Milyar, sementara harga pasar obligasi sebesar Rp. 900 Juta. Sehingga kita
mendapatkan untung sebesar 300 Juta
3. Total keuntungan = keuntungan di posisi spot + keuntungan di posisi forward.
= -Rp. 300 Juta + Rp. 300 Juta = 0
4. Jadi jika kita tidak melakukan hedging dengan forward maka kita akan rugi sebesar
Rp. 300 Juta. Jika kita melakukan kontrak hedging dengan forward maka kerugian
investasi obligasi bisa mendapatkan keuntungan dengan nilai yang sama sebesar Rp.
300 Juta, sehingga total keuntungan menjadi 0. Dengan kata lain perubahan tingkat
bunga tidak akan mempengaruhi nilai obligasi kita dan nilai obligasi kita untuk
sesuai jatuh tempo tetap pada nilai Rp. 1,2 Milyar.

Anda mungkin juga menyukai