Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM PENCERNAAN

FITRIA MASULILI, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An.


2015
ANATOMI ???
 Tugas individu
 …….
PENDAHULUAN
 Fungsi sistem pencernaan:
 Mentransfer nutrien, air & elektrolit yang

berasal dari makanan ke dalam lingkungan


internal tubuh manusia

 Nutrien ini merupakan sumber energi dan bahan


utama untuk membangun dan mempertahankan
tubuh
SISTEM PENCERNAAN
 Mulut dan kelenjar ludah
 Faring dan esofagus
 Lambung
 Pakreas
 Hati dan empedu
 Usus halus
 Usus besar
 Anus
PERANAN UTAMA SISTEM
PENCERNAAN
 Motilitas
 Kontraksi otot polos saluran cerna 
mencampur dan mendorong isi saluran cerna
kearah anus
 Sekresi
 Sepanjang sal cerna terdapat banyak kelenjar
yang menghasilkan enzim dan hormon yang
berperanan penting dalam proses pencernaan
Peranan (lanjutan)
 Digesti
 Proses konversi (merubah) bahan makanan
secara biokimiawi menjadi struktur sederhana
yang dapat diabsorbsi, misalnya karbohidrat
 disakarida  monosakarida, protein 
asam amino
 Absorbsi
 Proses penyerapan nutrien di usus halus
MULUT DAN KELENJAR
LUDAH/ SALIVA
 Merupakan jalan masuk ke sal cerna
 Dimulai dengan bibir yang mempunyai fungsi
mengarahkan dan menutup jalan keluar
makanan (bersama-sama dengan gigi)
 Proses pencernaan dimulai dengan proses
mengunyah. Saat mengunyah makanan
dihancurkan dan dicampur dengan saliva. Pada
saat yang bersamaan kuncup pengecap juga
distimulasi.
Mulut (lanjutan)
 Stimulasi kuncup pengecap memberi rasa
enak dan menstimulasi sekresi saliva lebih
banyak, enzim di lambung, pankreas dan
empedu untuk mempersiapkan
kedatangan makanan
 Saliva mengnadung air, elektrolit dan
protein: amilase, mukus dan lisozim
Mulut (lanjutan)
 Amilase akan mulai mencerna karbohidrat
di dalam mulut. Lisozim akan membunuh
mikroorganisme, sedangkan mukus
melicinkan.
 Setelah tecampur terbentuk bolus, lidah
akan mendorong ke bagian belakang
mulut dan proses menelan dimulai
FARING
 Menelan dimulai ketika bolus sampai di faring
menstimulasi pusan menelan di medula
 Pusat ini akan memerintahkan gerakan yang
sangat terkoordinasi dan lengkap, seperti
menutup uvula ke arah rongga nasal,
menutupnya glottis ke arah trakea dan
masuknya makanan ke esofagus. Pusat ini juga
menghambat pusat pernafasan sejenak
ESOFAGUS
 Mempunyai 2 sfingter: faringoesofageal 
mencegah agar tidak terlalu banyak udara
masuk ke lambung dan gstroesofageal  rileks
dan terbuka, bolus makanan masuk dan
didorong ke bawah. mencegah refluks dari
lambung
 Ketika bolus sampai di sfingter faringoesofageal,
sfingter ini Sfingter kemudian tertutup kembali
dan jalan nafas terbuka.
 Dengan gelombang peristaltik primer (volunter/
disadari, melalui nervus vagus/ nervus X) bolus
didorong sampai ke sfingter gastroesofageal
ESOFAGUS (lanjutan)
 Sfingter terbuka dan bolus masuk ke
lambung
 Esofagus mensekresi mukus yang
melindungi permukaannya dari gesekan
LAMBUNG
 Lambung terdiri dari 3 bagian  fundus, badan,
dan antrum. Di jung antrum terdapat sfingter
pilorus (fungsi: menutup lambung untuk
menahan sementara sehingga makanan tidak
cepat masuk ke usus halus.
 Lambung berperan penting sebagai tempat
penyimpanan makanan karena proses utama
terjadi di usus halus dan berlangsung sangat
lama.
LAMBUNG (lanjutan)
 Lambung mempunyai kemampuan dasar yan g
mendukung fungsinya: plastis (tidak mudah
kontraksi), reseptif relaksasi (makin diisi makin
rileks)
 Lambung juga berkontraksi, kontraksi ini
(terutama bagian antrum) mencampur bolus
dengan enzim pembentuk kimus dan mendorong
makanan ke sfingter pilorus. Sfingter pilorus
akan segera menutup sehingga sebagian kimus
akan terlempar balik dan akan didorong kembali
(gerakan retrorepulasi)
LAMBUNG (lanjutan)
 Bagian fundus dan badan lambung memproduksi
HCl, pepsinogen, mukus, dan faktor intrinsik,
sedangkan antrum memproduksi gastrin.
 HCl tidak mempunyai peran pentingt dalam
pencernaan tetapi menjadi precursor pepsinogen
menjadi pepsin dengan memberi lingkungan
asam, membantu memecah jaringan ikat dan
bekerja sama dengan lisozim.
 Pepsin merupakan bentuk aktif dari pepsinogen
 mencerna protein. Pepsin sangat berbahaya
bagi sel lambung.
LAMBUNG (lanjutan)
 Mukus berperan melindungi permukaan lambung
dari gesekan dan HCl karena bersifat basa
 Gastrin merupakan hormon yang merangsang
pelepasan HCl dan pepsin
 Produksi enzim dan hormon pencernaan sudah
dimulai ketika hidung mencium makanan,
dilanjutkan saat makanan berada di lambung
dan diakhiri ketika makanan sampai di
duodenum
PANKREAS
 Pankreas menghasilkan enzim dan cairan
bersifat basa
 Enzim yang dihasilkan: proteolitik, amilase
pankreas dan lipase
 Proteolitik: tripsinogen, kimotripsinogen, dan
karboksipeptidase (dalam bentuk inaktif) 
memecahkan protein menjadi asam amino
 Amilase bersama amilase saliva memecahkan KH
menjadi disakarida dan monosakarida
PANKREAS (lanjutan)
 Lipase pankreas mencerna trigliserida menjadi
monogliserida & asam lemak bebas
 Sekresi alkaline (basa) berperan menetralkan
kimus yg berasal dari lambung (bersifat asam)
karena enzim pankreas dapat bekerja dalam
suasana netral atau sedikit basa
 Produksi enzim ini distimulasi oleh hormon
sekretin dan kolesitokinin ketika kimus
memasuki duodenum
HATI
 Hati mempunyai peranan yang sangat penting
 metabolisme akhir nutrien, detoksifikasi,
penghacuran hemoglobin, sekresi kolesterol dan
bilirubin
 Hal ini dimungkinkan karena hepatosit (sel hati)
membentuk jaringan kerja yang sangat rumit
dengan pembuluh darah vena sentral dan
jaringan vena porta dan saluran empedu
membentuk sinusoid
 Disinusoid ini terdapat sel kupfer  sebagai
makrofag
HATI (Lanjutan)
 Peranan utama hati dalam proses pencernaan
adalah menghasilkan garam empedu (turunan
kolesterol) dan lesitin
 Garam empedu & lesitin  mengemulsi lemak
(membentuk miseral/ bentuk lemak sangat kecil)
sehingga lipase dapat bekerja dengan baik
mencerna lemak
 Produk sisa garam empedu adalah bilirubin 
memberi warna pada feses dan urin
HATI (Lanjutan)
 Kantung empedu hanya berperan sebagai
tempat penyimpanan dan konsentrasi
garam empedu saat tidak ada kimus di
duodenum
 Setelah diabsorbsi di usus halus nutrien
akan dibawa ke hati/ hepar melalui
sirkulasi vena porta, kecuali lemak yang
dibawa melalui sistem limfe  jantung 
seluruh tubuh
USUS HALUS
 Terdiri dari duodenum, yeyenum, dan
ileum
 Tempat terjadi digesti dan absorbsi
 Usus halus mencampur secara lambat
mencampur kimus dengan gerakan
segmentasi dan motilitas
 Segmentasi adalah gerakan memerah,
motilitas adalah gerakan mendorong ke
depan
USUS HALUS (Lanjutan)
 Selain dicampur dan didorong, nutrien
dalam kimus akan diabsorbsi
 Permukaan dalam usus halus
bergelombang, dari gelombang ini
terdapat vili (tonjolan kecil), dari tiap vili
keluar mikrovili sehingga luas permukaan
absorbsi menjadi 600 kali lebih luas (>
besar dari lapangan tenis)
USUS HALUS (Lanjutan)
 Sel di mikrovili menghasilkan enzim 
enterokinase (mengaktifkan tripsinogen),
disakaridase (memecah KH), dan
aminopeptidase (protein)
 Ditiap mikrovili terdapat kapiler darah dan
sitem limfe  transportasi nutrien ke hati/
hepar
ABSORBSI NUTRIEN
 Air dan garam  diabsorbsi melalui
transport aktif dan difusi pasif  air akan
mengikuti pergerakan natrium
 Karbohidrat  usus halus akan
mengabsorbsi KH dalam bentuk
disakarida. Enzim disakaridase akan
memecah menjadi monosakarida 
absorbsi ini menggunakan transpor aktif
ABSORBSI (Lanjutan)
 Protein  asam amino rantai pendek akan
diabsorbsi dan dengan bantuan enzim
aminopeptidase akan dipecah menjadi as amino
sederhana (tunggal)
 Lemak  Miselar (lapisan luar air/ lapisan dalam
lemak) memungkinkan lemak diabsorbsi dengan
mudah. Setelah direabsorbsi monogliserida dan
as lemak bebas akan membentuk gumpalan
kecil trigliserida yg diselaputi lipoprotein 
kilomikron (molekul besar  hy bisa masuk
dalam sistem limfe
ABSORBSI (Lanjutan)
 KH dan protein akan masuk ke kapiler,
sedangkan lemak tidak dapat menembus kapiler
dan masuk ke sistem limfe  sistem vena portal
 VCI  jantung  seluruh tubuh
 Vitamin  Vitamin yg larut air akan diabsorbsi
bersama air, sedang yang larut dalam lemak
akan dibawah bersama miseral
 Zat besi dan kalsium  sesuai dengan
kebutuhan tubuh
USUS HALUS (Lanjutan)
 Saat kimus sampai di ujung ileum, kimus
akan didorong melewati sfingter
ileosaekal. Sfingter ini hanya dapat
membuka ke arah saekum sehingga tidak
akan mikroorganisme (bakteria penghuni
usus besar) yang dapat masuk ke usus
halus
USUS BESAR
 Tidak ada proses pencernaan lagi di usus
besar
 Bagian ini hanya berperan sebagai
penyimpan dan pengering Usus besar
menerima 500 ml kimus yang berupa
makanan yang tidak tercerna di usus halus
dan mereabsorbsi sisa air dan garam.
USUS BESAR (Lanjutan)
 Usus besar mempunyai bentuk yang has 
taena koli (ada pita-pita pendek) dan haustra
(kantong-kantong)
 Haustra menggerakkan kimus secara lambat
sehingga air dan garam dapat direabsorbsi
 Gerakan yang lambat ini memungkinkan bakteri
untuk melakukan proses pembusukan
 Gas yang tertelan dan yang dihasilkan dari
proses pencernaan akan dikeluarkan dalam
bentuk flatus
USUS BESAR (Lanjutan)
 Usus besar menghasilkan mukus yang
bersifat sedikit alkalin (basa) yang
berfungsi melindungi usus dan melicinkan
feces
 Kimus yang padat, kering dan busuk 
feces
 Dibuang melalui proses defekasi  anus
TUGAS INDIVIDU
1. Buat gambar anatomi sistem pencernaan
dilengkapi dengan penjelasan setiap organ
2. Bagaimana makanan dapat menjadi sumber
utama energi dan pembangun tubuh
3. Proses apa yang terjadi setelah kita menelan
makanan
4. Mengapa makanan yang kita telan tidak
dikeluarkan dalam bentuk dan warna yang sama
ketika dikeluarkan
TUGAS (Lanjutan)
Petunjuk:
 Tugas dikumpul pada Sabtu, 19 September

2015
 Ditulis tangan (dapat dibaca) atau diketik

 Lakukan secara mandiri

 Lampirkan buku sumber

 Terlambat mengumpulkan tugas, akan berlaku

sanksi pengurangan nilai 2,5 point perhari


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai