Anda di halaman 1dari 16

Latar Belakang

Tanah adalah hal yang sangat penting karena tata kehidupan masyarakat sangat bergantung
pada kegiatan yang bersifat agraris. Tanah juga merupakan dasar bagi masyarakat untuk
mempertahankan hidupnya, dimana mereka hidup diatas tanah dan mendapatkan bahan
pangan dengan cara mendayagunakan dan mengolah tanah. Semua orang memerlukan tanah,
bahkan untuk orang mati sekalipun orang memerlukan sebidang tanah.
Pada zaman sekarang banyak orang yang ingin memiliki tanah, sedangkan jumlah luas tanah
yang dapat dikuasai sangat terbatas. Selain bertambahnya jumlah masyarakat yang
memerlukan tanah untuk tempat perumahan, kemajuan ekonomi dan teknologi pun juga
menghendaki persediaan tanah yang banyak, tanah tersebut digunakan untuk perternakan,
perkebunan, perkantoran, tempat hiburan, dan jalan – jalan untuk perhubungan.
Sertipikat tanah menjadi kepemilikan atau penguasaan seseorang atas tanah.
Hal ini yang menjamin hak dari setiap pemegang hak atas tanah untuk
memperoleh sertipikat. Terdapat pada Pasal 4 ayat ( 1 ) Undang – Undang
Pokok Agraria mengenai yakni :
“Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2
ditentukan adanya macam – macam hak atas permukaan bumi, yang disebut
tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang – orang lain
serta badan – badan hukum “
Contoh Kasus

Perbuatan jual beli tanah yang pernah terjadi di Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan.
Seorang yang bernama tuan I Gusti Ngurah Bagus selaku pemilik tanah ingin menjual
tanah dengan luas 3.750 akan tetapi bukti kepemilikan tanah hanya berbentuk pipil.
Tanah tersebut kemudian dibeli oleh pembeli yang bernama I Gusti Ngurah Oka, jual beli
tersebut hanya dilakukan dibawah tangan dan hanya berupa bukti pembayaran kwitansi
saja.  
Dari ketentuan hukumnya tidak banyak masyarakat yang mengetahui pentingnya alat
bukti kepemilikan yang sah dimata hukum. Tanah yang bersangkutan berstatus hak milik
maka akan mudah diketahui bahwa tanah yang bersangkutan dapat dikuasai dan
digunakan tanpa batas waktu, namun jika belum maka akan sangat sulit mengetahui tanah
tersebut dapat dikuasai atau tidak.
Bagan Berita

Sumber Berita: CNN

Kebahasaan teks berita:


Peristiwa: dari orientasi
Orientasi: sebanyak 126 juta Tujuan dari penggunaan
tersebut terdapat 72,2 juta
bidang tanah yang tersedia bahasa baku ini adalah
tanah bersetipikat dan 54
di Indonesia supaya dapat di pahami oleh
juta tanah tidak bersertipikat
semua masyarakat.
Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan dan uraian dari latar


belakang penulisan ini, maka penelitian yang
dilakukan oleh penulis ini bermaksud untuk
menjelaskan permasalahan sebagai berikut
yaitu “ Bagaimanakah akibat hukum yang
ditimbulkan dari jual beli kepemilikan hak atas
tanah terhadap tanah yang belum bersertipikat?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mencari, menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian ini dilakukan guna mencari pemecahan terhadap
permasalahan yang berkembang. Terutama penulisan ini bertujuan ;

1. Tujuan Obyektif
Untuk mengetahui akibat hukum yang timbul dari jual beli hak milik terhadap tanah yang belum
bersertipikat.
2. Tujuan Subyektif
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, si penulis mengenai akibat hukum yang timbul dari jual
beli hak milik terhadap tanah yang belum bersertipikat.
Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dibidang pendidikan.
Kegunaan Penelitian

Secara Teoritis Secara Praktis


diharapkan dapat menambah pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dibidang ilmu hukum, khususnya memberikan sumbangan ilmu
masyarakat yang berkaitan dengan akibat pengetahuan khususnya tentang akibat
hukum yang timbul dari jual beli hak milik hukum yang timbul dari jual beli hak
terhadap tanah yang yang belum milik terhadap tanah yang belum
bersertipikat. bersertipikat.
Konsep Hukum

Akibat Jual beli Hak atas tanah


hukum Jual beli merupakan suatu Hak atas tanah adalah hak
Akibat hukum lahir karena kejadian perjanjian, dimana pihak yang penguasaaan atas tanah yang
– kejadian darurat oleh hukum yang satu mengikat dirinya untuk berisikan serangkaian wewenang,
bersangkutan yang telah diakui atau menyerahkan suatu kebendaan, kewajiban dan / atau larangan
dianggap sebagai akibat hukum dan pihak yang lain untuk bagi pemegang haknya untuk
membayar harga yang telah berbuat sesuatu mengenai tanah
dijanjikan ( Pasal 1475 ). yang dihakiki
Konsep Hukum

Hak milik atas Pendaftaran hak milik Alat bukti peguasaan


tanah atas tanah hak tanah
Menurut Pasal 20 ayat (1) UUPA Pada pasal 32 ayat ( 1 dan 2 ) tentang
Pasal 1 ayat (1) yang dimaksud peraturan pemerintah nomor 24 Tahun
pengertian hak milik adalah hak
dengan Pendaftaran Tanah adalah 1997 tentang Pendaftaran Tanah
turun – temurun, terkuat dan
rangkaian kegiatan yang dilakukan menyatakan bahwa Sertipikat
terpenuh yang dapat dipunyai orang
oleh Pemerintah secara terus merupakan surat tanda bukti hak yang
atas tanah dengan mengingat
menerus, berkesinambungan dan berlaku sebagai alat pembuktian yang
ketentuan Pasal 6 kuat mengenai data fisik dan data
teratur.
yuridis yang termuat di dalamnya
Originalitas Penelitian
NAMA PENELITI, TAHUN
No. PENELITI DAN JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN
PENELITI

Peneliti dan Penulis


membahas akan
Nur Hotjah, 2020 Alat Bukti Hak pentingnya alat bukti Penulis membahas terkait akibat hukum dari jual
1. Milik Atas Tanah Yang Tanahnya yang dipakai oleh beli hak milik tanah terhadap tanah yang belum
Belum Bersertipikat, pemegang hak milik bersertipikat.
atas tanah yaitu
sertipikat

Peneliti dan Penulis


Dinda Nur Al Fiyah, 2020,
sama sama membahas Penulis membahas terkait akibat hukum dari jual
Peralihan Hak Atas Tanah
2. Karena Jual Beli Tanah Atas
terkait kepemilikan hak beli hak milik tanah terhadap tanah yang belum
milik atas tanah belum bersertipikat.
Tanah Yang Belum Bersertipikat
memiliki sertipikat
Teori Hukum

Kepastian hukum
Instansi – instansi penguasa
01 Tersedianya aturan – aturan yang jelas
( jernih ), kosisten dan mudah
02 ( pemerintah ) menerapkan aturan –
aturan hukum tersebut secara kosisten
diperoleh dan diterbitkan dan diakui dan juga tunduk dan taat kepadanya.
karena ( kekuasaan ) negara.

Pendaftaran tanah dilaksanakan


03 dengan mengingat keadaan negara dan
masyarakat, keperluan lalu lintas
sosial ekonomi serta kemungkinan
penyelenggaraannya, menurut
pertimbangan Menteri Agraria.
Kerangka Pemikiran
Rumusan Kajian Teoritis Metode Penelitian
Latar Belakang
Masalah    
Pelaksanaan kasus jual beli atas tanah Bagaimanakah akibat Teori : Kepastian Hukum 1. Jenis penelitian hukum
yang pernah terjadi di Kota Denpasar hukum yang normatif
terhadap tanah dilakukan tanpa adanya ditimbulkan dari jual 2. Jenis pendekatan
bukti kepemilikan tanah yang sah dan beli kepemilikan hak pendekatan perundang –
bukti kepemilikan hanya berbentuk atas tanah terhadap undangan
pipil. Dalam hal ini Peraturan tanah yang belum 3. Jenis Bahan Hukum Bahan
Pemerintah No.24 Tahun 1997 bersertipikat ? hukum sekunder dan bahan
mengharuskan tanah harus didaftarkan hukum primer
kepada BPN ( Kantor Pertanahan 4. Tenik pengumpulan berupa
Nasional ). jurnal, skripsi/ tesis yang
berkaitan, buku- buku
Sehingga perlu dilakukan penelitian hukum peraturan
terhadap kegiatan jual beli tanah yang perundang- undangan dan
belum bersertipikat. internet.
5. Teknik analisis bahan
hukum dengan metode
deskriptif -kualitatif.
 
 
Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman dan perbedaan


penafsiran yang berkaitan dengan istilah – istilah dalam judul proposal skripsi “ akibat
hukum yang timbul dari jual beli hak milik terhadap tanah yang belum bersertipikat “.
 Akibat Hukum adalah akibat yang ditimbulkan dari jual beli tanah yang belum
bersertipikat.
 Jual Beli adalah kegiatan jual beli tanah yang dilakukan oleh penjual kepada pembeli dan
hanya berupa bukti pembayaran kwitansi saja.
 Hak Milik adalah hak untuk dapat memiliki dan menguasai tanah secara menyeluruh yang
dimiliki warga negara Indonesia.
 Tanah yang belum bersertipikat adalah tanah yang belum memiliki sertipikat dan belum
didaftarkan kepada BPN ( Badan Pertanahan Nasional ) dan bukti kepemilikan masih
dalam bentuk pipil.
Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian Sumber Hukum

Teknik pengumpulan
dan analisis hukum
Jenis Pendekatan
ahan hukum primer dan
Jenis penelitian yang sekunder berupa
digunakan adalah jenis perundang – undangan,
penelitian normative. hasil penelitian ilmiah,
menggunakan kajian terhadap jurnal, buku dan
peraturan perundang – sebagainya Teknik pengumpulan hukum yang
undangan dan bahan – bahan
Pendekatan yang digunakan digunakan adalah teknik studi
hukum tertulis
oleh Penulis yaitu pendekatan kepustakaan. Dari teknik analisis
Perundang – undangan ( the hukum diperoleh dan dianalisis
statue approach ). secara deskriptif – kualitatif.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai