Definisi pajak
Pemberi Kerja yang terdiri dari orang pribadi maupun badan, yang merupakan induk, cabang,
perwakilan atau unit perusahaan, yang membayar atau terutang gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun (mis: bonus, tunjangan, tantiem, dll)
Bendahara Pemerintah termasuk bendahara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansi
atau lembaga pemerintah, lembaga-lembaga Negara lainnya dan Kedutaan Besar Republik
Indonesia di luar negeri.
Dana Pensiun atau badan lain (misalnya badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
yang memberi uang pensiun, tunjangan hari tua, dan tabungan hari tua.
Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta Badan yang
Membayar: honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa
dan/atau kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status Subjek Pajak Dalam Negeri
dan Luar Negeri, dan honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatih, dan
magang.
Penyelenggara Kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi termasuk organisasi
internasional, perkumpulan, orang pribadi, serta lembaga lain yang menyelenggarakan
kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah dan penghargaan dalam bentuk apapun kepada
WP Dalam Negeri orang pribadi berkenaan dengan suatu kegiatan.
TARIF PAJAK DAN
PERHITUNGANNYA
Tarif PPh 21 pada dasarnya dibedakan menjadi 2, yaitu tarif PPh 21 untuk penerima penghasilan
(wajib pajak) yang memiliki NPWP dan penerima penghasilan (wajib pajak) yang tidak memiliki
NPWP.
Tarif yang dikenakan lebih tinggi 20% dari tarif yang diterapkan terhadap wajib pajak
yang memiliki NPWP.
Berikut ini rincian tarifnya:
- Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong adalah sebesar 120% dari jumlah PPh Pasal 21
yang seharusnya dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki NPWP.
- Ketentuan di atas diterapkan untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat tidak final.
- Dalam hal pegawai tetap atau penerima pensiun berkala sebagai penerima penghasilan
yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP dalam tahun kalender yang bersangkutan paling lama sebelum
pemotongan PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Desember, selisih pengenaan tarif sebesar
20% lebih tinggi tersebut diperhitungkan untuk bulan-bulan selanjutnya setelah memiliki
NPWP.
Cara Menghitung Pajak Penghasilan Pph 21 Tahun
2018
Hitung penghasilan bruto Anda dalam setahun, seperti gaji
pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan lainnya.
Hitung Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), sesuai dengan
status Anda.
Hitung pengurang lainnya seperti : Tunjangan Biaya Jabatan
5% & Iuran Pensiun 5% dari penghasilan bruto, catatan:
Tunjangan Biaya Jabatan Maksimal Rp. 6 juta per tahun, dan
Tunjangan Iuran Pensiun maksimal 2,4 juta per tahun.
Hitung Penghasilan netto Anda : Penghasilan Bruto – PTKP –
Iuran Jabatan & Pensiun.
Kalikan Penghasilan Netto dengan tarif Pajak Penghasilan yang
berlaku.
KEBERATAN DAN BANDING
Pemotong pajak dan penerima penghasilan
dapat mengajukan permohonan keberatan
kepada Direktur jenderal Pajak dan Banding
Kepada Badan Peradilan Pajak, Sesuai
dengan UU No.6 Tahun 1983 tentang KUP jo
UU No.16 Tahun 2000 jo Tahun 2007.
TERIMA KASIH