Kelompok 1
Nama anggota :
1. Rozanah (P1337421019106)
2. Indah Nur Febriyanti (P1337421019107)
3. Nailul Fauziyah (P1337421019108)
4. Anggi Pamungkas (P1337421019109)
RT
Gangguan pernapasan seperti asma dapat menyerang orang dari segala usia. Tetapi ketika itu
terjadi pada usia lanjut, penyakitnya bisa parah dan tanpa henti. Batuk merupakan gejala asma
yang menonjol pada lansia dan kadang merupakan satu-satunya gejala yang jelas..
SENTRA ZAMRUD | RAPAT TERBUKA
Sering kali, asma pada orang tua disalahartikan dengan penyakit lain yang umum di antara pasien
dalam kelompok usia ini, seperti COPD, gagal jantung kongestif, dan penyakit refluks
gastroesofagus.
RT
Faktor Resiko
Berikut merupakan faktor yang dapat mengancam keselamatan akibat asma pada lansia:
1. Kelemahan otot pada lansia → Lansia yang mengalami asma umumnya sudah mengalami penyakit ini
sejak usia muda. Jarang sekali asma baru muncul saat usia senja.
2. Daya tahan tubuh lebih lemah → Penurunan daya tahan tubuh pada lansia juga merupakan penyebab
beratnya serangan asma.
SENTRA ZAMRUD | RAPAT TERBUKA
3. Sulit di deteksi → Salah satu tantangan mengobati asma pada lansia adalah seringnya terjadi diagnosis
yang keliru. Salah satu alasannya adalah karena penderita biasanya datang dengan keluhan sesak napas.
4. Penumpukan dahak → hal ini biasanya disebabkan oleh sekresi yang berlebihan dari Bronkus sehingga
menghasilkan Mukus yang berlebihan pula dan penumpukan Dahak karena menurunnya fungsi silia.
5. Obesitas → Jangan lupa untuk selalu menerapkan pola makan yang baik guna menghindari obesitas.
RT
III Pengkajian
A. Identitas B. Status Kesehatan saat ini
Nama / Umur : Tn.A / 71 tahun Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh
Pekerjaan : Tidak bekerja sesak dalam bernafas RR: 29x/menit, TD: 140/80
Agama : Islam mmHg, Nadi: 80x/menit, Suhu: 36,5ºC. Sesak
Status perkawinan : Cerai Mati bertambah jika klien terpapar udara dingin seperti
Suku : Lampung malam hari dan saat hujan, melakukan aktivitas
Alamat : Jln. Masno Asmono No. 199 berat, terkena debu dan asap, nafas dalam dan
RT/RW 006/002 Desa Tanjung dangkal. Wheezing (+). Klien memiliki riwayat
Aman Kec. Kotabumi Selatan penyakit asma sejak 10 tahun yang lalu yaitu
Kotabumi, Lampung Utara tahun 2009
No.Hp/telp : 0823xxxxxxxx
III Pengkajian RT
C. Status / keadaan kesehatan satu tahun terakhir E. Riwayat obat-obatan, makanan, instruksi dokter, dll
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma. 1. Obat-obatan
Klien mengkonsumsi obat-obatan dari resep dokter yaitu :
D. Status/keadaan kesehatan lima tahun terakhir Ventolin Nebules 2.5 mg
Klien terkena Asma sejak 10 tahun yaitu pada 2. Makanan
tahun 2009 sampai sekarang dan pernah menderita Klien mengatakan tidak mempunyai makanan pantangan.
penyakitBenign Prostatic Hyperplasia (BPH) tahun 3. Instruksi dokter
2015 dan gastritis tahun 2017. Tn. A mengatakan dokter menginstruksikan untuk mengurangi
aktifitas yang berat dan dianjurkan untuk istirahat
4. Masalah-masalah yang mempengaruhi status kesehatan saat
ini
Jika klien terpapar debu, asap, cuaca lembab (musim hujan)
dan kelelahan saat beraktifitas sakit.
III RT
Pengkajian
F. Status kesehatan dahulu.
1. Riwayat penyakit anak-anak sampai dewasa yang berhubungan dengan kesehatan saat ini.
Kebiasaan merokok klien remaja umur 17 tahun, menjadi perokok aktif. Klien menghabiskan 2 bungkus rokok dalam
satu hari. Klien berhenti merokok sejak 7 tahun yang lalu pada tahun 2012.
2. Riwayat penyakit kronik dan trauma.
Klien tidak ada data tentang penyakit kronik dan trauma
3. Riwayat perawatan di rumah sakit/fasilitas kesehatan lainnya.
Klien pernah di rawat inap dibeberapa rumah sakit diantaranya RSU Mayjend Ryacudu, RS Urip Sumoharjo, terakhir
klien dirawat inap di RSU Mayjend Ryacudu pada bulan Januari 2019
III Pengkajian RT
PEMERIKSAAN FISIK
Umum → Kesadaran klien saat pengkajian adalah compos mentis, saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital TD: 140/80 mmHg, N: 80 x/menit, T:36,5OC, RR:29x/menit.
Kepala → Pada saat pengkajian tidak ada mengalami kelainan pada kepala dan tidak mengalami pusing kepala,
rambut beruban, rambut lurus, tidak terdapat benjolan.
Mata → Sklera tidak ikterik (kuning), konjungtiva tidak anemis, pupil isokhor (simetris), pergerakan bola mata
normal, penglihatan jelas.
Telinga → Tidak ada alat protease yang digunakan pada telinga klien, klien masih jelas untuk mendengar.
Hidung → Hidung klien tidak mengalami infeksi,tidak memiliki keluhan lainnya.
III Pengkajian RT
PEMERIKSAAN FISIK
Mulut Dan Tenggorokan → Tidak memiliki gangguan pada mulut seperti infeksi, klien mengatakan sering gatal
pada tenggorokan.
Leher → Pada bagian leher Tn. A tidak mengalami masalah leher masih dapat di gerakan.
Dada → Klien mengalami sesak nafas dengan RR: 29 x/menit, wheezing (+), dalam pergerakkan nafas cepat dan
dangkal.
Alat Kelamin → Tidak memiliki masalah pada alat reproduksi.
Aktremitas Atas dan Bawah → Tn. A mengatakan tidak ada masalah pada ekstremitas atas atau bawah. AKS tidak
mengalami gangguan mobiltas fisik
Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
1.
Ds : Ketidakefektifan Keletihan otot
2. Sesak nafas bertambah jika terpapar oleh debu, asap, cuaca lembab
(musim hujan dan malam hari) dan kelelahan saat beraktifitas
Do :
3. Wheezing (+)
6. RR: 29 x/menit
Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
Diagnosa Keperawatan
kebutuhan oksigen.
2. Mengajarkan pasien bagaimana menggunakan inhaler 2. Masih terdapat suara nafas saat bernafas
sesuai resep, sebagaimana mestinya : Ventolin Nebules 2,5 3. Kepatenan bernafas : belum lega saat bernafas
mg O:
4. Rr: 29 x/menit
3. Mengajarkanklien tehnik non farmakologi : terapi inhalasi
5. Nafas dalam dan dangkal, susah saat bernafas
uap air panas diberi minyak kayu putih
6. Masih terdapat suara nafas wheezing
4. Mengajarkanklien tehnik non farmakologi : terapi inhalasi A : Pada hari pertama masalah belum teratasi
uap air panas diberi minyak kayu putih P: Lanjutkan intervensi
5. Memonitor auskultasi suara nafas, catat ada tidaknya suara 7. Ajarkan tehnik non farmakologi
tambahan: wheezing (+) 8. Monitor pola nafas
9. Monitor bunyi nafas tambahan
10. Monitor TTV.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA
dengan kebutuhannya: perawatan diri mandi dan A : Pada hari pertama masalah belum teratasi
berpakaian P: Lanjutkan intervensi
4. Kaji sistem kardiorespirasi pasien selama kegiatan (Frekuensi
4. Membantu klien dalam aktivitas fisik: ambulansi
nafas, tekanan darah)
5. Menganjurkan klien untuk tidur : disiang hari 5. Anjurkan klien untuk memilih aktivitas sesuai dengan
kebutuhannya
6. Bantu klien dalam aktivitas fisik
7. Anjurkan klien untuk tidur disiang hari.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KEDUA
2. Menganjurkan klien untuk memilih aktivitas sesuai 3. Kelelahan berkurang: dapat beristirahat disiang hari selama
4. Memonitor tanda-tanda vital TD: 130/80mmHg, Rr: A: Pada hari ketiga masalah sudah teratasi
24x/menit, Nadi: 80x/menit P: Hentikan intervensi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KETIGA
O:
4. Rr: 24x/menit
5. Klien sudah bertenaga
Terima Kasih RT