Hal relatif baru yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan edukasi
konsumen dalam menggunakan produk dilakukan terhadap produk-
produk baru yang belum dikenali konsumen, misalnya dalam hal cara
penggunaan paling efektif dan efisien, efek dan manfaat yang diberikan
produk tersebut, ragam produk yang diluncurkan dsb.
5. Adanya modal dan kemampuan intelektual/intellectual capital dari
seorang wirausahawan.
Walaupun hal ini adalah bahasan yang relatif baru dalam bidang
kewirausahaan, namun modal intelektual ini dapat digolongkan
sebagai salah satu bentuk modal tak berwujud/intangible asset dalam
memulai sebuah usaha
6. Kemampuan wirausahawan untuk menghadapi resiko dalam
menjalankan usaha.
7. Kreatifitas, kemampuan bernegosiasi dan kepemimpinan
2.b. Faktor Psikologis
1. Memiliki bakat/talent, insting/instict dan rasa/sense untuk menjadi seorang wirausahawan
2. Faktor kebutuhan untuk mencapai sesuatu dalam kehidupan. Faktor psikologis ini lazim
disebut sebagai need for an achievement (N-Ach)
Seorang wirausahawan cenderung akan memperoleh kesuksesan dalam berusaha jika ia
memiliki kemauan kuat dan keinginan yang sangat tinggi untuk dapat mencapai sesuatu
yang berharga dalam kehidupannya.
Dalam banyak hal, pencapaian tersebut digambarkan dalam bentuk status sosial, kekayaan
dan kesejahteraan, bisa tahu dan berhubungan dengan banyak orang, memperoleh
respek/penghargaan tertentu dari orang lain dalam sebuah sistem sosial kemasyarakatan dan
sebagainya
3. Adanya locus of control dari wirausahawan.
Locus of control dapat diartikan sebagai sebuah kepercayaan dan keinginan individu untuk
mengontrol setiap kejadian yang dapat membawa dampak penting bagi kehidupannya dimasa
mendatang.
Untuk mengidentifikasi bentuknya, maka locus of control dapat dibagi kedalam dua jenis yaitu
external locus of control dan internal locus of control.
External locus of control terkait dengan kepercayaan seorang individu bahwa perilakunya
tergantung dari nasib yang terjadi pada dirinya, keberuntungan ataupun situasi dan kondisi
eksternal lainnya yang berhubungan dengan dirinya.
Internal locus of control dapat diartikan sebagai kepercayaan seorang individu bahwa setiap
perilakunya akan dipengaruhi dan ditentukan oleh setiap keputusan yang diambilnya serta
usaha yang dilakukannya. Konsep internal locus of control ini berdekatan dengan salah satu
karakteristik utama wirausahawan yaitu menyukai kebebasan/independen serta memiliki
otonomi untuk bertindak dan menentukan keputusan sendiri
4. Pengalaman masa kanak-kanak yang dilaluinya.
Dalam konteks kewirausahaan ditemui bahwa pengalaman masa
kanak-kanak/childhood experience mampu memberikan
kontribusi positif bagi sebuah kesuksesan berwirausaha.
Diyakini bahwa seorang yang memiliki pengalaman
berwirausaha sedari kecil dan memiliki hubungan erat dengan
seorang wirausahawan lain pada masa kanak-kanak cenderung
akan menuai kesuksesan sebagai seorang wirausahawan.
Proses pengaruh sosial dari wirausahawan ini menjadi sebuah
proses pembelajaran informal bagi individu pada masa kanak-
kanaknya
5. Perilaku proaktif dan respons positif terhadap pengambilan keputusan, tindakan dan
aksi adalah faktor psikologis berikutnya yang dapat menentukan kesuksesan
berwirausaha.
Perilaku proaktif dan respons positif disini dimaksudkan sebagai tindakan-tindakan
nyata dan cepat sebagai bentuk respons terhadap perubahan yang terjadi pada
lingkungan dan iklim dunia usaha.
Perilaku proaktif/proactive attitude seorang wirausahawan merupakan sebuah
kemampuan ekstra untuk merespon setiap perubahan situasi dan kondisi lingkungan
dunia usaha yang hendaknya dimiliki wirausahawan.
Kemampuan ini dapat terlihat antara lain dari kemampuan seorang individu untuk
mengestimasi dan melihat jauh kemasa depan dari situasi dan kondisi masa kini
yang terjadi.
2.c. Faktor Sosiologis
Locus of Control
Faktor
Psikologis Childhood experience
W
Sixth sense/sixth instict
I
Leadership
R
Personal Characteristics
Internal
A
Intellectual Capital
Creativity
U
Faktor
Lingkungan
Ability to negotiate S Usaha Baru
Business Characteristics A
Business Facilities H
Eksternal
Costumers’ Identification
A
Business Risk
W
Level of education
A
Family
Faktor
N
Sosiologis Role models
Cultural background
Ethnicity
Gender
4. Faktor Kegagalan Berwirausaha