Anda di halaman 1dari 16

Materi Muatan Peraturan Perundang-

Undangan

Pertemuan 4

Tri Suhendra Arbani,M.H


Jenis dan Hearaki Peraturan perundang-
undangan
Heararki peratruan perundang-undnagan dari setiap masa.
1. Lampiran II Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966, ditentukan
bentuk peraturan dengan tata urutan sebagai berikut:
• 1. Undang-Undang Dasar.
• 2. Ketetapan MPR.
• 3. Undang-Undang/Perpu.
• 4. Peraturan Pemerintah.
• 5. Keputusan Presiden.
• 6. Peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya seperti Peraturan
Menteri, Instruksi Menteri, dan lain-lain.
2. Pasal 2 TAP MPR No.III/MPR/2000 adalah:
• 1. UUD 1945;
• 2. Ketetapan (TAP) MPR;
• 3. Undang-Undang (UU);
• 4. PeraturanPemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu);
• 5. PeraturanPemerintah (PP);
• 6. KeputusanPresiden (Keppres); dan
• 7. Peraturan Daerah (Perda).
3. UU No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundangundangan, dimana dalam
Pasal 7 ditentukan :
(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut :
• a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
• b. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
• c. Peraturan Pemerintah;
• d. Peraturan Presiden;
• e. Peraturan Daerah.
(2) Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi:
• a. Peraturan Daerah provinsi dibuat oleh dewan perwakilan rakyat daerah
provinsibersamadengan gubernur;
• b. Peraturan Daerah kabupaten/kota dibuat oleh dewan perwakilan rakyat
Daerah kabupaten/kota bersama bupati/walikota;
• c. Peraturan Desa/peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan
desa atau nama
Pasal 7 ayat (1) UU N0.12 Tahun 2011 menyebutkan jenis dan
hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
• a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
• b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
• c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang;
• d. Peraturan Pemerintah;
• e. Peraturan Presiden;
• f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
• g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Perbandingan Jenis Peraturan Perundang-undangan menurut : TAP MPRS
XX/MPRS/1966, TAP MPR III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2014 dan
UU No.12 Tahun 2011.
MATERI MUATAN
1. Undang-Undang Dasar
Salah satu jenis peraturan perundang-undangan yang mempunyai kedudukan
yang tertinggi dalam hierarchi peraturan perundang-undangan adalah UUD Tahun
1945. Hal tersebut telah diatur dengan tegas dalam Pasal 7 ayat (1) UU No.12 Tahun
2011. Dengan kedudukan yang tertinggi itu berarti bahwa peraturan yang berada
dibawahnya harus berdasar atau bersumber pada UUD Tahun 1945. Dalam Pasal 3
ayat (1) UU No.12 Tahun 2011 menyebutkan :Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam Peraturan
Perundang-undangan. Yang dimaksud dengan “hukum dasar” adalah norma dasar
bagi Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang merupakan sumber hukum
bagi Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Menurut Sri Sumantri : Undang-Undang Dasar harus mengatur stidaknya 3 hal
yakni : jaminan hak asasi manusia, sususnan ketatanegaraan, dan pembagian dan
pembatasan keuasaan
2. Ketetapan MPR

Ketetapan MPR adalah Putusan majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai


pengemban kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang
MPR.24
Sedangkan Yang dimaksud dengan “Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat” dalam UU No.12 Tahun 2011 adalah Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat yang masih berlaku sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor: I/MPR/2003 tentang
Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002, tanggal
7 Agustus 2003.25
3. Undang-Undang (UU) / Perpu
Jenis peraturan perundang-undangan yang ketiga menurut UU No,12 Tahun 2011
adalah Undang-Undang (UU). Landasan Hukum UU diatur dalam Pasal 20 ayat (1) dan
Pasal 5 ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa : yang
memegang kekuasaan untuk membentuk Undang-Undang adalah DPR. Selanjutnya
dalam Pasal 1 angka 3 UU No.12 Tahun 2011 menyebutkan: Undang- Undang adalah
Peraturan Perundangundangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
persetujuan bersama Presiden.
• Materi muatan yang harus diatur dengan Undang-Undang berisi:
• pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
• perintah suatu Undang-Undang untuk diatur dengan Undang-Undang;
• pengesahan perjanjian internasional tertentu;
• tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi; dan/atau
• pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat.
• Tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan oleh DPR atau Presiden.
Sedangkan arti Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Perpu) dalam angka 4 pasal 1 UUNo.12 Tahun 2011 disebutkan bahwa:
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah Peraturan
Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.
Perpu ditetapkan tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan bersama
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan hanya dapat dilakukan dalam hal
ikhwal kegentingan memaksa. Perpu harus mendapatkan persetujuan
DPR pada sidang berikutnya untuk dapat berubah menjadi UU. Bila tidak
maka Perpu tersebut harus dicabut.

Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang sama


dengan materi muatan Undang-Undang.
4. Peraturan Pemerintah (PP)
Dasar hukum PP adalah Pasal 5 ayat (2) UUD Tahun 1945 yang
menyebutkan: Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya. Yang dimaksud
dengan Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya (Pasal 1 angka 5) UU No.12 Tahun 2011. Dengan
demikian maka tidak akan ada PP jika tidak ada UU yang menjadi
induknya.

Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang sama


dengan materi muatan Undang-Undang.
5. Peraturan Presiden (Perpres).
Dasar hukum Perpres terdapat dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Tahun 1945 yang
menentukan bahwa: Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UndangUndang Dasar. Dalam rangka melaksanakan
kekuasaan pemerintahan tersebutlah, presiden dapat mengeluarkan Perpres.
Yang
dimaksud dengan Perpres adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang
lebih
tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan (Pasal 1 angka 6,
UU
No.12 Tahun 2011).
Rumusan tersebut jelas menegaskan bahwa kewenangan untuk membentuk
Perpres adalah ditangan Presiden, dan pembentukan Perpres dilakukan dalam
rangka pelaksanaan pemerintahan oleh presiden.
6. Peraturan Daerah Propinsi
Dalam UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6) ditentukan bahwa:
pemerintahan daerah berhak untuk menetapkan Peraturan Daerah dan
peraturanperaturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
Perda terbagi menjadi Perda Propinsi dan Perda Kabupaten. Yang dimaksud
dengan Perda Propinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama
Gubernur (Pasal 1 angka 7 UU No.12 Tahun 2011). Termasuk dalam Peraturan
Daerah Provinsi adalah Qanun yang berlaku di Provinsi Aceh dan Peraturan
Daerah Khusus (Perdasus) serta Peraturan Daerah Provinsi (Perdasi) yang berlaku
di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (Penjelasan Pasal 7 ayat (1) Huruf f)
UU No.12 Tahun 2011.

Materi muatan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota


berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas
pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih
lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
7. Peraturan Daerah Kabupaten,
Adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan PerwakilanRakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan
persetujuan bersama Bupati/Walikota (Pasal1 angka 8). Termasuk
dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah Qanun yang
berlaku di Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh (Penjelasan Pasal 7
ayat (1) Huruf g).
Materi muatan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta
menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih
lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
• Materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat
dalam:
• Undang-Undang;
• Peraturan Daerah Provinsi; atau
• Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
• Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dan huruf c berupa ancaman pidana kurungan paling lama 6
(enam) bulan atau pidana denda paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).
• Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota dapat memuat ancaman pidana kurungan atau
pidana denda selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai
dengan yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan
lainnya.
Fungsi Peraturan Perundang-
undangan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti Fungsi : 1. jabatan (pekerjaan) yg
dilakukan: 2.faal (kerja suatu bagian tubuh): 3 Mat besaran yg berhubungan, jika
besaran yg satu berubah, besaran yg lain juga berubah; 4 kegunaan suatu hal; 5.
Ling peran sebuah unsur bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas (seperti
nomina berfungsi sbg subjek)
Terkait peraturan perundang-undangan maka fungsi peraturan perundang-
undangan dapat diartikan sebagai kegunaan peraturan perundang-undangan
secara umum dan secara khusus sesuai dengan jenisnya. Atau dapat dikatakan
bahwa peraturan perundang-undangan adalah sebagai instrumen
kebijakan (beleids instrument), yang dikeluarkan oleh pejabat atau lembaga yang
berwenang yang memiliki kegunaan atau fungsi-fungsi tertentu.

Ada perbedaan antara fungsi hukum dan fungsi peraturan


perundangundangan. Fungsi hukum dimaksudkan sebagai fungsi dari setiap
sumber hukum, sedangkan fungsi peraturan perundang-undangan adalah fungsi
dari salah satu sumber hukum, yaitu peraturan perundang-undangan itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai