Anda di halaman 1dari 31

(Kelompok

1)
ADINDA ISNI FITRIA
R.
NUR AZIZAH
MAINA FAKHRINA
NURUL AZMI
CUT HUTAMI
LARANIZA
ULYA AMIRAH
INDAH KASWARA
SULASTRI
SAFIRA
MUSTAQILLA
Pengertian
Bernafas
Pernapasan adalah pertukaran
gas antara makhluk hidup
Bernapas merupakan salah satu (organisme) dengan lingkungan.
kebutuhan paling penting untuk Pernapasan adalah suatu proses
menunjang kehidupan manusia dalam dimana kita menghirup oksigen
melakukan aktivitasnya. Bernapas dari udara serta mengeluarkan
dibutuhkan oleh manusia dalam setiap karbon dioksida dan uap air
waktu untuk meyalurkan oksigen di
dalam tubuh. Tanpa oksigen manusia
tidak akan bisa bertahan hidup Respirasi adalah proses
pembakaran (oksigen) zat-
zat makanan (glukosa) di
dalam sel-sel tubuh dengan
bantuan oksigen dan
enzim.
Organ Proses
pernafasan yang 1. Bekerja sebagai
Pernafasan saluran udara
terjadi
Rongga Hidung pernafasan.

2. Sebagai penyaring
udara pernafasan yang
dilakukan oleh bulu-bulu
hidung.

Menanggapi ransang

3. Dapat
Terdapat serabut saraf pembau, menghangatkan
selaput lendir, dan rambut halus udara pernafasan
oleh mukosa

Ujung saraf berada di atap


(langit-langit) hidung di area
lempeng kribriformis tulang
etmoid dan konka superior 4. Membunuh kuman-kuman
yang masuk, bersama-sama
udara pernafasan oleh
leukosit yang terdapat dalam
selaput lendir atau hidung.
Organ
Pernafasan
Faring
NESOFARING
Terletak dibelakang hidung,
diatas palatum molle
• Terdapat saluran auditori

OXOFARING
Terletak di belakang mulut, dari
bawah palatum molle sampai
vertebra servikalis ke 3.

LARINGOFARING
memanjang dari atas
orofaring dan
Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari berlanjut ke bawah
dasar tengkorak sampai persambungannya dengan esofagus
oesofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid ,
partikel halus akan ditelan atau di batukkan keluar
Organ
Pernafasan
Laring

Terdiri dari rangkaian cincin tulang


rawan yang dihubungkan oleh
otot-otot yang mengandung pita
suara, Laring berperan untuk
pembentukan suara dan untuk
melindungi jalan nafas terhadap
masuknya makanan dan cairan

❖Jalan masuk udara


Fungsi laring ❖Pelembap, penyaring, dan
❖Produksi suara ❖Pelindung penghangat udara.
saluran napas bawah
Organ pernafasan
Trakea

Trakea adalah saluran


pernapasan berbentuk tabung
atau pipa. Dindingnya tersusun
dari tulang rawan dan otot
serta dilapisi oleh epitelium
bersilia.

Fungsi silia pada dinding trakea Ligamen annularis menghubungkan


untuk menyaring benda-benda asing masing-masing cincin tulang rawan
yang masuk ke dalam saluran sehingga memungkinkan terjadinya
pernapasan. Lapisan tulang rawan pemanjangan serta pemendekan
trakea dibentuk oleh 16 – 20 tulang trakea saat menelan atau pergerakan
rawan hialin leher lainnya.
Organ pernafasan
Bronkus

Bronkus adalah cabang Berfungsi sebagai penyaring


trakea yang bersambung ke udara,
bagian kiri dan kanan paru- Bronkus memiliki cabang-
paru cabang yang lebih halus yang
Bronkus tersusun dari disebut dengan bronkiolus
tulang-tulang rawan

Fungsi utama bronkiolus


adalah menghubungkan Pada gelembung ini terjadi
bronkus dengan alveolus proses pertukaran gas
dan untuk mengatur oksigen dengan gas sisa
banyaknya udara yang metabolisme (CO2 ) melalui
didistribusikan ke paru-paru. dinding alveolus. Dinding
Pada ujung bronkus alveolus dilapisi oleh sel-sel
terdapat gelembung- tipis yang banyak
gelembung kecil berisi udara mengandung pembuluh
yang disebut alveolus darah kapiler.
Organ pernafasan
Paru-Paru

Letak: di dalam rongga dada, di atas


diafragma: serat otot yang membentuk
perbatasan antara rongga dada dan rongga
perut
Paru-paru kanan memiliki 3 lobus dan
paru-paru sebelah kiri memiliki 2 lobus.
Jaringan penyusun paru-paru bersifat
elastis dan memiliki rongga-rongga

Paru-paru dibungkus oleh dua selaput tipis yang


biasa disebut pleura. Diantara kedua lapisan
tersebut terdapat cairan limfa yang akan
berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan
Mekanisme Pernafasan
(Dada)

Proses inspirasi ini diawali dengan berkontraksinya


muskulus interkotalis (otot antartulang rusuk), Proses ekspirasi berlangsung pada saat muskulus
sehingga menyebabkan terangkatnya tulang rusuk. interkostalis berelaksasi sehingga tulang rusuk turun
Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar kembali. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada
dan paruparu mengembang. Paru-paru yang menyempit dan paru-paru mengecil. Paru-paru yang
mengembang menyebabkan tekanan udara rongga mengecil menyebabkan tekanan udara dalam rongga
paru-paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara paru-paru menjadi lebih tinggi dari tekanan udara
luar. Dengan demikian, udara luar masuk ke dalam luar, sehingga udara keluar dari paru-paru.
paru-paru
Fase Inspirasi
Terjadi jika otot diafragma berkontraksi
sehingga letaknya agak mendatar, yang
menyebabkan rongga dada membesar dan
paru-paru ikut membesar. Akibatnya tekanan
udara dalam paru-paru berkurang sehingga
udara luar masuk ke paru-paru.

Fase Ekspirasi
Fase Ekspirasi Terjadi jika otot diafragma
mengendur kembali pada kedudukan semula,
sehingga rongga dada mengecil dan paruparu
pun ikut mmengecil. Oleh karena itu volume
paru-paru berkurang dan tekanan udara dalam
paru-paru bertambah akibatnya udara keluar
dari paru-paru.
Mekanisme Pertukaran O2 Dan CO
❖Setelah terjadinya inspirasi, oksigen yang berada di alveolus
akan berpindah ke dalam kapiler darah yang akan diedarkan ke
selu Proses pertukaran antara (O2 ) dengan CO2 terjadi secara
difusi, yaitu perpindahan zat terlarut (O2 atau CO2 ) dari daerah
yang memiliki konsentrasi dan tekanan tinggi ke daerah yang
memiliki konsentrasi dan tekanan rendah.

❖Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida yang


dimaksud yakni mekanisme pernapasan eksternal dan
internal.

❖Proses yang pertama yaitu pertukaran O2 dari udara dalam


alveolus dengan CO2 dalam kapiler darah yang disebut dengan
pernapasan luar (pernapasan eksternal), sedangkan proses yang
kedua adalah pertukaran O2 dari aliran darah dengan CO2 dari
sel-sel jaringan tubuh yang disebut pernapasan dalam
Pengangkutan O₂

• Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjai di alam alveolus dan


jarjngan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus
akan berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan
Hemoglobin (HB) dalam darah yang disebut deoksigenasi dan
menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO)
Proses Pertukaran O₂

Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah.


Dan setelah berada di darah. Oksigen dibawa menuju ke
serambi kiri jantung dan seterusnya.
Pengangkutan CO₂

Proses oksidasi/pembakaran dalam sel akan menghasilkan CO2


sebagai hasil respirasi sel yang kemudian akan diangkut lewat kapiler
vena darah menuju alveolus. CO2 dalam alveolus ini akan
dikeluarkan lewat paru-paru. Pengangkutan CO2 keluar tubuh.
Tahapan Proses Pengeluaran CO₂

CO2 lebih tinggi pada jaringan dibandingkan di dalam darah. Ketika O2 di


dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera
masuk ke dalam darah.
 Ketika CO2 berada di dalam darah Sebagian besar (70%) CO2 akan
diubah menjadi ion bikarbonat (HCO3-).
 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit. Sedangkan 10% CO2
lainnya larut dalam plasma darah.
 Di dalam darah, CO2 dibawa ke jantung, kemuian oleh jantung CO2
dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis
 Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi
Volume & Kapasitas Paru-paru

Setiap orang Volume Tidal (VT)


berbeda

Tergantung pada Volume Cadangan Inspirasi (VCI)


ukuran paru-paru,
kekuatan bernapas,
cara bernapas
Volume Cadangan Ekspirasi (VCE)
Volume paru-paru
orang dewasa 5-6
liter, terdiri dari : Volume Residu (VR)
Kapasitas Paru-Paru

Kapasitas Inspirasai (KI )= VT + VCI

Spirometri: metode
Kapasitas Residu Fungsional (KRF) = VCE + VR yang digunakan
untuk mencatat
volume udara yang
masuk dan keluar
Kapasitas Vital (KV) = VCI + VT + VCE
dari paru-paru

Kapasitas Total Paru-paru = KV+VR


Cara Kerja Spirometer Frekuensi
Kerja alat ini sangat mudah, biasanya hanya
digunakan untuk melakukan pengecekan pada
individu tubuh pasien dengan jantung dan
tentunya paru-paru.

Pertama yang perlu dipersiapkan tentu saja


operator dan alat spirometer.

Pasien sendiri membutuhkan persiapan yang cukup


sebelum melakukan pemeriksaan.
Cara Kerja Spirometer

Duduklah dengan posisi paling


nyaman

Dokter akan menutup hidung Anda


menggunakan alat semacam klip di atas
hidung
Tarik napas dalam-dalam dan tahanlah selama
beberapa detik

Embuskan ke dalam mouthpiece pada spirometer sekuat dan


secepat yang Anda bisa
Faktor yang Mempengaruhi Pernapasan

3
Jenis Kelamin

1
Usia
4
Suhu Tubuh, ketika
2 seseorang merasa
kedinginan dan suhu
Aktivitas, semakin berat tubuhnya menurun.
aktivitas seseorang maka
frekuensi pernapasannya
pun akan semakin
meningkat
Posisi Tubuh
Ganguan pada Sistem Pernapasan

Bronkitis Asma
Kronis
Bronkitis kronis merupakan
peradangan yang terjadi pada
saluran bronkus di dalam paru-
Asma adalah suatu kelainan
paru. Peradangan ini termasuk
berupa peradangan kronik saluran
ke dalam kondisi kronis karena
napas yang menyebabkan
umumnya terjadi dalam waktu
penyempitan saluran napas
yang lama, serta sering datang
(hiperaktifitas bronkus).
dan pergi secara tiba-tiba dalam
hitungan bulan atau tahun.
Emfisema
Emfisema adalah
penyakit kronis atau Pneumotoraks
jangka panjang
akibat kerusakan Pneumotoraks (PTX)
pada alveolus, yaitu merupakan istilah medis
kantong udara kecil yang digunakan untuk
pada paru-paru menggambarkan kondisi
paru-paru yang kolaps
(mengempis). PTX terjadi
saat udara memasuki
ruangan antara paru-paru
dan lapisan pleura yang
menyelimuti organ
tersebut. 
Tuberculosis (TBC)
TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal
dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat
kuman Mycobacterium tuberculosis. 

Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru


menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk
kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga
mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam
hari dan demam.
Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya
membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan
minum obat yang ketat guna mencegah risiko
terjadinya resistensi antibiotik.
Peradangan
pada sistem pernapasan

 Peradangan pada sistem pernapasan manusia yang umum terjadi adalah


bronchitis (radang bronkhus), laringitis (radang laring), faringitis (radang
faring), pleuritis (radang selaput paru-paru), renitis (radang rongga hidung),
dan sinusitis (radang sinus).
 Untuk menghindari berbagai penyakit organ pernapasan tersebut, penting
untuk melakukan langkah-langkah pencegah.Mencegah penyakit organ
pernapasan bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan organ pernapasan,
menghindari zat-zat yang merusak organ pernapasan, merawat organ
pernapasan, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Macam-Macam Peradangan pada Sistem Pernapasan

1. Radang amandel atau tonsilitis adalah kondisi di


mana amandel mengalami peradangan akibat
pembengkakan tonsil.
• Penyebab : Penyebab radang amandel yang paling
sering adalah infeksi virus. Selain infeksi virus radang
amandel dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dengan
gejala suara serak, demam, bau mulut, batuk dan sakit
kepala.
• Pencegahan : Menjaga kebersihan mulut, kumur air
garam, minum air putih yang cukup dan jaga pola
makan.
• Pengobatan : Penanganan radang amandel dapat
dilakukan dengan operasi, pemberian obat, atau cukup
dengan perawatan rumah. Apabila radang amandel
tidak mendapatkan penanganan yang tepat, hal itu
berpotensi menimbulkan komplikasi
2. Radang tenggorokan atau faringitis adalah kondisi
saat bagian belakang tenggorokan (faring) mengalami
peradangan (panas dalam).

• Penyebab : radang tenggorokan yang


Penyebab
paling sering adalah virus dan bakteri dan
pilek
influenza yang biasanya membuat seseorang
mengalami faringitis. Penyebab lainnya yaitu karena
alergi, udara, iritan, otot tegang pada tenggorokkan,
Penyakit gastroesophageal reflux (GERD), infeksi
HIV dan tumor.

• Pencegahan : Konsumsi minuman hangat dan


makanan yang lunak, Hindari atau
merokok
menghirup asap rokok, Berkumur dengan air garam
atau obat kumur antiseptik, Istirahat yang cukup dan
lain-lain
• Pengobatan : Analgesik atau obat-obatan pereda rasa
nyeri, seperti ibuprofen dan paracetamol, umumnya
direkomendasikan untuk meringankan radang
tenggorokan atau mengkonsumsi antibiotik
3. Radang paru-paru adalah penyakit akut yang ditandai
oleh infeksi pada parenkim paru-paru.
• Penyebab : Radang paru-paru biasanya disebabkan
oleh virus atau bakteri, dan menyerang alveoli, atau
kantung udara kecil pada paru-paru. Alveoli dipenuhi
oleh cairan yang terinfeksi sehingga mengurangi
kapasitas paru-paru dan persediaan oksigen. Gejalanya
ditandai dengan batuk berdahak, nyeri pada dada,
diare, demam dan pada kasus yang lebih parah, para
pasien dapat mengalami sianosis atau memudarnya
warna kulit dan menurunnya tingkat kesadaran,
menandakan kurangnya asupan oksigen
• Pencegahan : Berhenti merokok, vaksinasi,
mempertahankan sistem imun, menghindari konsumsi
alkohol, dan lain-lain.
• Pengobatan : pemberian antibiotik yang diresepkan
dokter, istirahat cukup dan banyak mengonsumsi air
4. Laryngitis adalah peradangan yang terjadi pada laring,
yaitu bagian dari saluran pernapasan di mana pita
suara berada. biasanya ditandai dengan gejala berupa sakit
tenggorokan, batuk, demam, suara serak, atau bahkan
kehilangan suara. Pada anak-anak, karena struktur saluran
pernapasannya lebih kecil, dapat terjadi kesulitan bernapas.
Namun, hal tersebut jarang terjadi

Penyebab : penggunaan laring yang berlebihan, iritasi, atau


infeksi. 

Pencegahan : vaksinasi, tidak konsumsi minuman beralkohol


dan berkafein. Tidak merokok. Membiasakan cuci tangan
sebelum dan sesudah makan, atau setelah dari toilet.
Menggunakan alat pelindung diri (APD) di tempat kerja.
Mengurangi volume suara ketika berbicara.

Pengobatan : minum banyak air putih dan menghindari


konsumsi minuman yang mengandung kafein atau alkohol,
berbicara dengan suara perlahan,  serta mengurangi
ketegangan pada pita suara, menghindari penggunaan obat-
obatan yang dapat membuat tenggorokan kering,
menghindari paparan penyebab iritasi dan alergi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai