Anda di halaman 1dari 23

KOMUNIKASI PESERTA DIDIK

DENGAN PEMBIMBING KLINIK


DI LINGKUNGAN PRAKTIK
KEPERAWATAN

Disampaikan pada
Pelatihan Pembimbing Klinik Keperawatan
(Clinical Instructor) Berbasis Kompetensi

Samarinda, 26 Februari 2013

oleh:
Sutrisno, M.Kes.
Politekkes kemenkes kaltim
PENDAHULUAN

Pembimbing Peserta didik:


klinik:
menerapkan teori,
mempersiapkan kemampuan personal
peserta didik untuk dan profesional, sikap
mengintegrasikan dan perilaku yang
pengetahuan, dipelajari kedalam
ketrampilan dan praktek askep
kompetensi

Lahan Praktek
PENDAHULUAN (lanjutan)

• Perlu pembimbing klinik


yang:
– komunikatif,
– menerima,
– menghargai,
Pengalaman belajar – mendengarkan masalah
peserta didik
praktek
• Diharapkan pembimbing
klinik mampu:
– berkomunikasi secara
Konflik profesional lisan dan
Kecemasan tulisan
– membangun hubungan
interpersonal dengan
peserta didik
Lingkungan praktek yang dapat
membuat stress peserta didik
PENTINGNYA KOMUNIKASI
PEMBIMBING – PESERTA DIDIK

• Membantu pertumbuhan
dan perkembangan
peserta didik agar
mampu mengenal dirinya

• Membantu peningkatan
koping yang konstruktif
DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi: transmisi informasi, gagasan,
emosi, ketrampilan, dsb., dengan
menggunakan simbol-simbol kata-kata,
gambar, figur, grafik, dsb. Tindakan atau
proses transmisi itulah yang biasanya
disebut komunikasi (Bernard Berelson dan Gary A.
Steiner; dalam Mulyana, D., 2001)

Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan


dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Everett M.
Rogers; dalam Mulyana, D., 2001)
DEFINISI KOMUNIKASI
(Lanjutan)

Cara yang baik untuk


menggambarkan komunikasi
adalah dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
Who says What In Which
Channel To Whom With What
Effect?
(Harold Lassswell; dalam Mulyana D., 2001)
KOMUNIKASI ASERTIF
PEMBIMBING KLINIK
• Pilih dan susun secara tepat :
– apa yang akan dikatakan,
– kapan,
– bagaimana,
– dimana pesan tersebut dikomunikasikan

Ada Unsur:
– kehangatan,
– menghargai,
– ketulusan,
– mendengar secara aktif,
– mampu mengungkapkan perasaan dan
pendapat tanpa menyinggung orang lain
KOMUNIKASI VERBAL
PEMBIMBING KLINIK
• Komunikasi verbal pembimbing
klinik untuk :
menumbuhkembangkan
kemampuan peserta didik

• Memberikan pertanyaan
• Melakukan pengamatan-
memberi masukan
• Refleksi perasaan
• Klarifikasi
KOMUNIKASI NON VERBAL
PEMBIMBING KLINIK

• Mendengarkan
dengan aktif
• Diam
• Kontak mata
• Sentuhan
• Postur tubuh
HUBUNGAN
PEMBIMBING KLINIK–PESERTA DIDIK

Sifat interaksi:
• Saling
menguntungkan
• Pembimbing
klinik sebagai
konselor
Mengapa Perlu Hubungan Saling Percaya
Pembimbing Klinik & Peserta Didik?

Praktek klinik bersifat menekan & stressfull bagi peserta didik:

• Kecemasan tinggi
• Takut berbuat salah
• Persepsi peserta didik: pembimbing klinis merupakan
ancaman

• Perilaku menyimpang dari tujuan


• Trauma psikologis

Perlu suasana demokratis melalui hubungan yang penuh


perhatian
KARAKTERISTIK PEMBIMBING KLINIK
YANG EFEKTIF

 Pengetahuan dan
kompetensi klinis
 Ketrampilan mengajar
 Hubungan dengan
peserta didik
 Karakteristik personal
PROSES INSTRUKSIONAL
Lima Komponen yang Tujuan/obyektif klinis
saling berhubungan:

Pengkajian peserta didik

Instruksi

Evaluasi Formatif

Evaluasi Sumatif
Tujuan/Obyektif Klinis

• Dasar pengajaran di
lingkungan klinis
• Memuat hasil yang harus
dicapai
• Bagian dari keseluruhan
obyektif
• Berisi perilaku yang harus
diraih dalam praktik
Pengkajian Peserta Didik
 Apakah peserta didik memiliki prasyarat
untuk mencapai obyektif?
 Meliputi:
 Pengkajian perilaku awal: prasyarat pengetahuan
dan ketrampilan untuk mempelajari tugas khusus
 Karakteristik yang relevan peserta didik &
pencapaian obyektif
 Pengkajian memperlihatkan perbedaan
dalam kecepatan belajar, gaya kognitif, dan
pola kebudayaan yang relevan dengan
perencanaan instruksi
Pengkajian peserta didik
(lanjutan)

 Mempengaruhi dalam aspek:


 Metode pengajaran
 Jenis pengalaman belajar
 Waktu untuk belajar
 Perilaku pengajar

 Pengkajian dilakukan melalui:


 Memberikan pertanyaan
 Observasi kinerja
 Ujian tertulis
 Latihan untuk dikerjakan peserta didik
sendiri
Instruksi

 Membahas mengenai proses


pengajaran aktual
 Pengarahan dan keterangan
harus jelas
 Perlu keterlibatan aktif peserta
didik
 Melibatkan:
– Seleksi metode pengajaran
– Pengembangan lingkungan
belajar
– Interaksi peserta didik dan staf
Evaluasi Formatif
• Umpan balik pada peserta didik
tentang kemajuan yang dicapai
• Dilakukan terus-menerus selama
pengalaman praktik
• Manfaat: diagnostik terhadap aspek
yang belum dicapai
• Merupakan bagian integral dari
instruksi
• Data yang dihasilkan tidak menjadi
bahan untuk penilaian tingkat
Evaluasi Sumatif
 Dilakukan diakhir pengalaman klinis
 Untuk menentukan apakah obyektif telah
tercapai atau belum

“Apa yang tidak dan apa yang bisa”


(Reilly and Oemann, 1990 P. 128)

 Untuk penilaian tingkatan dalam praktek


klinik
PENUTUP

• Keberhasilan pengalaman
belajar klinis

• Tergantung kepada
hubungan interpersonal
antara pembimbing klinis
dan peserta didik serta
lingkungan intelektual untuk
pembelajaran
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai