KEL 4 (Epid) - 1
KEL 4 (Epid) - 1
KELOMPOK 4
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
•Permenaker No.4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembinaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(P2k3)
Peraturan dan Perundang-undangan:
1) Undang-undang RI No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2) Per-Menaker Nomor 2 Tahun 1992 Tentang tata cara penunjukan kewajiban dan wewenang ahli K3
3) Per-Menaker No.04 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4) Pasal 87 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Source: C:\Users\asus\Downloads\Peraturan-Pemerintah-tahun-2012-050-12.pdf
KONSEP & RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI K3
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003
pasal 87:
Memuat informasi tentang standar pengumuman dalam bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
pemberian izin dan/atau melakukan perjanjian kerja dengan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
pihak lain yang kegiatannya berpotensi mengancam hajat hidup terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
orang banyak dan ketertiban umum meliputi:
a. potensi bahaya dan/ataubesaran dampak yang dapat ditimbulkan; Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
b. pihak-pihak yang berpotensi terkena dampak baik masyarakat dilaksanakan karena tiga faktor penting sebagai berikut:
umum maupun pegawai Badan Publik yang menerima izin atau a. Berdasarkan perikemanusiaan. Pertama-tama para
perjanjian kerja dari Rumah Sakit; manajer akan mengadakan pencegahan kecelakaan
c. prosedur dan tempat evakuasi apabila keadaan darurat terjadi; kerja atas dasar perikemanusiaan yang sesungguhnya.
d. cara menghindari bahaya dan/atau dampak yang ditimbulkan; Mereka melakukan demikian untuk mengurangi
e. cara mendapatkan bantuan dari pihak yang berwenang; sebanyak-banyaknya rasa sakit dari pekerjaan yang
f. pihak-pihak yang wajib mengumumkan informasi yang dapat diderita luka serta keluarga.
mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum;
g. tata cara pengumuman informasi apabila keadaan darurat terjadi; b. Berdasarkan Undang-Undang. Ada juga alasan
h. upaya-upaya yang dilakukan oleh Rumah Sakit dan/atau pihak- mengadakan program keselamatan dan kesehatan
pihak yang berwenang dalam menanggulangi bahaya dan/atau kerja berdasarkan Undang-Undang federal, Undang-
dampak yang ditimbulkan. Undang Negara Bagian dan Undang-Undang kota
tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan sebagian
mereka melanggarnya akan dijatuhi hukuman denda.
sumber yang bertujuan untuk meningkatkan sistem informasi bidang K3 dan kinerja informasi K3 perusahaan
Sistem Informasi K3 merupakan bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang
Filosofi (Mangkunegara):
Suatu pertimbangan dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja
khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Ilmu:
Semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,penyakit akibat kerja (PAK),
kebakaran, ledakan dan lingkungan.
OHSAS 18001:2007:
Semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di atas merupakan pengertian/arti K3 yang secara umum
digunakan dan diajarkan, namun di luar referensi di atas masih banyak referensi mengenai pengertian/arti K3 baik
menurut ILO maupun OSHA namun tidak kami bahas dalam artikel ini sehingga bisa didapatkan melalui
penelusuran di mesin pencarian internet.
DATA DASAR
Menentukan tingkat keseringan kecelakaan kerja atau insiden kerja per 1.000.000 (satu juta) jam kerja orang.
FR = Total Kasus Kecelakaan Kerja X 1.000.000
Total Jam Kerja Orang
CONTOH:
Suatu perusahaan dengan 200 tenaga kerja, kegiatan 50 minggu per tahun, 49 jam per minggu, terjadi 49 kecelakaan dalam
1 tahun.
JAWAB:
Total jam kerja orang= (200x50x49)= 490.000
FR= X 1.000.000 = 100
Artinya, dalam setahun terjadi kira-kira 100 kecelakaan pada setiap 1.000.000 jam kerja orang
Menentukan tingkat hari kerja yang hilang karena kecelakaan kerja atau insiden kerja per 1.000.000 (satu juta) jam
kerja orang.
SR = Total Hari Kerja Hilang karena Kecelakaan Kerja X 1.000.000
Total Jam Kerja Orang
CONTOH:
Suatu perusahaan telah bekerja 365.000 jam orang, selama setahun telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang
menyebabkan 175 hari kerja hilang.
JAWAB:
SR= X 1.000.000 = 479
Artinya, terdapat 479 jam kerja yang hilang setiap 1.000.000 jam kerja
Pengukuran kekerapan insiden atau incident rate dapat dilakukan dengan OSHA 200 forms dengan rumus :
IR = N x 200.000 / T
a. pembiayaan kesehatan
b. pelayanan kesehatan
c. perlengkapan
d. prosedur
e. tempat penyimpanan barang
f. wewenang pekerjaan
g. kelalaian
Bagi perusahaan
• Mempunyai data dasar kesehatan pekerja
• Mencocokkan / serasikan kondisi kesehatan pekerja dengan pekerjaannya (fit the
man to the job)
• Diharapkan pekerja tetap menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatannya
Bagi pekerja
• Mengetahui kondisi kesehatannya
• Kesesuaian antara kesehatan dan pekerjaannya
• Mempunyai data kesehatan untuk dipertahankan dan ditingkatkan dengan
melaksanakan perilaku hidup sehat
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Pasal 2
(1) Apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 02/Men/1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus dan badan
yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada Kantor Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan
Tenaga Kerja setempat.
Pada tahun 2018 telah terjadi kecelakaan yang berada ditempat kerja sebanyak 114.148 kasus dan tahun 2019 terdapat 77.295 kasus.
Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan kasus kecelakaan yang terjadi di tempat kerja sebesar 33.05%.
source: Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : Per.01/Men/1981 tentang
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja Kementrian Ketenagakerjaan
P engu mp ulan In fo r ma si K 3
Input:
Laporan yang didapat dari data kecelakaan dan PAK dari perusahaan.
Akurasi:
Pemeriksaan kelengkapan data
File Data:
Data yang disimpan bisa berasal dari rekam medis atau catatan dokter
Analisis Data dan Umpan Balik:
Melihat trend data dan memebrikan keismpulan berupa kebijakan
a. mengkomunikasikan hasil dari sistem manajemen, temuan audit dan tinjauan ulang manajemen dikomunikasikan pada semua pihak dalam
perusahaan yang bertanggung jawab dan memiliki andil dalam kinerja perusahaan
b. melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 dari luar perusahaan; dan
c. menjamin bahwa informasi K3 yang terkait dikomunikasikan kepada orang-orang di luar perusahaan yang membutuhkan.
Jumlah kasus kecelakaan kerja di PKS Kebun Rambutan PTPN III Tebing Tinggi terdapat
20 kasus di tahun 2014, 13 kasus di tahun 2015 dan 22 kasus di tahun 2016.
PENGOLAHAN DATA:
• EDITING
• CODING
• TABULATING
ANALISIS DATA:
• ANALISIS DATA LABORATORIUM
• ANALISIS DATA INFORMASI KONTEKSTUAL
Source: Amalia, D. 2015. Manajemen Informasi Keselamatan dan
Kesehatan
PENYAJIAN DATA: Khoirotun.2018. PELAKSANAAN SERTA PEMANTAUAN EVALUASI
• TEXTULAR KINERJA K3 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN
• TABEL KERJA DI PTPN III TEBING TINGGI TAHUN 2017.Jurnal Kesehatan Pena
• GRAFIK Medika Vol 8.
PENGOLAHAN , ANALISIS & PENYAJIAN K3
1. Pengolahan dan Penyajian Data
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan
istilah data kasar atau data mentah menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknikstatistik tertentu, maka
dilakukan pengolahan data dan kemudian data yang telah diolah disajikan dengan beberapa teknik yaitu berupa tabel
ataupun grafik.
2. Analisis Data
Analisis data adalah proses menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari observasi melalui pengorganisasian data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan hipotesa sampai membuat kesimpulan yang dapat dimengerti
oleh pengamat sendiri dan orang lain.
Epidemiologi kesehatan kerja adalah salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehatan
tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja, baik yang bersifat fisik, kimiawi, biologis, maupun sosial
budaya serta kebiasaan hidup para pekerja. Bentuk ini sangat berguna dalam analisis tingkat kesehatan kerja serta untuk
menilai keadaan dan lingkungan kerja dan penyakit akibat kerja.
• Analisis data K3 ini bertujuan untuk melihat beberapa hal :
1. Tingkat Keberhasilan perusahaan dalam menerapkan SMK3
2. Tingkat ketidakberhasilan perusahaan dalam menerapkan SMK3
3. Hambatan yang mempengaruhi ketidakberhasilan
4. Karakteristik Perusahaan
5. Karakteristik Tenaga kerja dan faktor pendukung.
THANK YOU