Anda di halaman 1dari 47

PENGELOLAAN BMN

Bayu Ambang Ramadhan, S.Kom., M.T.I.


Balai Diklat PUPR Wilayah VI Surabaya
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara
Perbendaharaan Negara adalah Pengelolaan dan Pertanggungjawaba
n Keuangan Negara, serta investasi dan Kekayaan Negara lainnya

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan BMN


sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun
2020

Pengelolaan BMN dilaksanakan berdasarkan asas fungsional,


kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian
nilai
Barang Milik Negara
Definisi
Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban pendapatan
dan belanja Negara dan berasal dari perolehan lain yang sah

Perolehan Lain yang sah


1. Hibah
2. Pelaksanaan dari Perjanjian Kontrak
3. Ketentuan perundang-undangan
4. Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
Pengelolaan BMN (1)

Rencana Pengamanan
Kebutuhan
dan
Pengadaan Penggunaan Pemanfaatan dan Penilaian
Penganggaran Pemeliharaan
Pengelolaan BMN (2)

Pemindah- Pembinaan dan


Pemusnahan Penghapusan Penatausahaan
tanganan Wasdal
Pejabat Pengelolaan BMN (1)

Siapa yaaa?????
Pejabat Pengelolaan BMN (2)

Hayoooo ngantuk
Pengelola Barang Pengguna Barang
yaaaaa?.........

• Kementerian/Lembaga • Kementerian
• Regulasi, Keuangan
Penggunaan?? • Penggunaan
Kewenangan Pengelola BMN (1)
Pengelola Barang

a. Merumuskan kebijakan, mengatur dan menetapkan pedoman Pe


ngelolaan BMN;
b. Meneliti dan Menyetujui RKBMN;
c. Menetapkan status penguasaan dan penggunaan BMN
d. Mengajukan usul pemindahtanganan BMN (TB) yang memerluka
n persetujuan DPR;
e. Memberi keputusan atas usul pemindahtanganan BMN pada Pe
ngelola BMN yang tidak memerlukan persetujuan DPR, sepanjan
g dalam batas kewenangan Menkeu;
Kewenangan Pengelola BMN (2)
Pengelola Barang

f. Memberi pertimbangan dan meneruskan usul Pemindahtangana


n BMN yang tidak perlu persetujuan DPR pada Presiden;
g. Memberi persetujuan atas usul pemindahtanganan BMN pada P
engguna Barang yang tidak perlu persetujuan DPR sepanjang da
lam batas kewenangan Menkeu;
h. Menetapkan Penggunaan, Pemanfaatan, atau Pemindahtangana
n BMN yang berada pada Pengelola Barang;
i. Memberikan persetujuan atas usul Pemanfaatan BMN yang bera
da pada Pengguna Barang;
Kewenangan Pengelola BMN (3)
Pengelola Barang

j. Memberi persetujuan atas usul pemusnahan dan penghapusan


BMN;
k. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan Inventarisasi BMN dan
menghimpun hasil inventarisasi;
l. Menyusun Laporan BMN;
m. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas pen
gelolaan BMN;
n. Menyusun dan mempersiapkan laporan rekap BMN pada Presid
en jika diperlukan
Kewenangan Pengelola BMN (4)
Pengguna Barang

a. Menetapkan KPB dan menunjuk pejabat yang mengurus dan me


nyimpan BMN;
b. Mengajukan RK dan Penganggaran BMN;
c. Melaksanakan Pengadaan BMN sesuai ketentuan berlaku;
d. Mengajukan Permohonan PSP BMN;
e. Menggunakan BMN u/ mendukung tusi;
f. Mengamankan dan memelihara BMN;
g. Mengajukan usul pemanfaatan BMN;
Kewenangan Pengelola BMN (5)
Pengguna Barang

h. Mengajukan usul pemindahtanganan BMN;


i. Menyerahkan BMN idle;
j. Mengajukan usul Pemusnahan dan Penghapusan BMN;
k. Melakukan wasdal atas penggunaan BMN;
l. Melakukan Pencatatan dan Inventarisasi BMN;
m. Menyusun dan Menyampaikan Laporan Barang Pengguna Seme
steran dan Tahunan;
RK dan Penganggaran (1)
Dasar Pemikiran
 Memperhatikan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
K/L/Satuan Kerja serta ketersediaan BMN
 Sebagai salah satu dasar usulan penyediaan anggaran
Lingkup
a. Pengadaan;
b. Pemeliharaan;
c. Pemanfaatan;
d. Pemindahtanganan;
e. Penghapusan.
RK dan Penganggaran (2)
Pedoman

1. Standar Barang
2. Standar Kebutuhan
3. Standar Harga
Pengadaan
Landasan
Perpres Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah

Pelaksanaan
Prinsip efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil dan
akuntabel
Penggunaan (1)

Siapa yaaa?????
Penggunaan (2)
Penetapan Status Penggunaan Tidak dilakukan terhadap:

1. Barang Milik Negara selain:


a. Barang Persediaan;
b. KDP;
c. Barang yang dari awal pengadaan direncanakan untuk dihibahkan
2. BMN berasal dari dana DK dan TP;
3. BMN Lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Pengelola Baran
g
Penggunaan (3)
Tata Cara PSP

1. Pengguna Barang melaporkan BMN yang diterima pada Pengelo


la Barang beserta usul penggunaannya
2. Pengelola Barang meneliti laporan dari Pengguna Barang
3. Pengelola Barang menetapkan status penggunaan
Penggunaan (4)
Ketentuan Lain

1. BMN yang telah ditetapkan status penggunaan pada Pengguna B


arang, dapat digunakan sementara oleh Pengguna Barang Lain ta
npa harus mengubah status penggunaan (dengan persetujuan Pe
ngelola Barang)
2. BMN dapat dialihkan status penggunaannya antar Pengguna Barang
3. Pengalihan status dapat dilakukan oleh Pengelola Barang dengan
terlebih dahulu menginfokan tujuannya pada Pengguna Barang
4. Tanah dan/atau Bangunan yang tidak digunakan, dicabut Penetap
an Statusnya
Penggunaan (5)
BMN idle

1. Pengguna Barang wajib menyerahkan BMN idle berupa Tanah da


n/atau Bangunan yang tidak digunakan dalam penyelenggaraan t
ugas dan fungsi pada Pengelola Barang
2. Pengguna Barang yang tidak menyerahkan BMN berupa Tanah d
an/atau Bangunan yang telah ditetapkan statusnya sebagai BMN
yang tidak digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi P
engguna Barang, akan dikenakan sanksi
Penggunaan (6)
Sanksi

1. Pembekuan dana pemeliharaan BMN berupa Tanah dan/atau Ban


gunan
2. Penundaan penyelesaian atas usulan Pemanfaatan, Pemindahtang
anan, atau Penghapusan BMN
Penggunaan (7)
Tindak Lanjut BMN Idle

1. Pengelola Barang menetapkan BMN yang harus diserahkan oleh


Pengguna Barang
2. Hal yang harus diperhatikan:
a. Standar Kebutuhan Tanah dan/atau Bangunan untuk menyele
nggarakan dan menunjang tusi instansi bersangkutan
b. Hasil audit atas Penggunaan Tanah dan/atau Bangunan
c. Laporan, data, dan informasi yang diperoleh dari sumber lain
Pemanfaatan (1)
Pelaksana
• Pengelola Barang
• Pengelola Barang dengan Persetujuan Pemerintah Daerah
• Pengguna Barang dengan Persetujuan Pengelola Barang

Bentuk Pemanfaatan
• Sewa
• Pinjam Pakai
• KSP
• BGS, BSG
• Kerjasama Penyediaan Infrastruktur
Pemanfaatan (2)
Sewa

1. BMN pada Pengelola Barang, dilaksanakan oleh Pengelola Barang


2. BMN pada Pengguna Barang, dilaksanakan oleh Pengguna Baran
g dengan persetujuan Pengelola Barang
3. Waktu maksimal 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk:
a. Kerja sama infrastruktur
b. Kegiatan dengan karakteristik usaha yang memerlukan waktu
sewa lebih dari 5 (lima) tahun
c. Ditentukan lain oleh undang-undang
Pemanfaatan (3)
Sewa

4. Besaran sewa BMN berupa Tanah dan/atau Bangunan ditentukan


oleh Pengelola Barang
5. Besaran sewa BMN berupa STB ditentukan oleh Pengguna Barang
dengan persetujuan Pengelola Barang
6. Hasil sewa BMN merupakan penerimaan negara dan wajib disetor
kan ke rekening Kas Umum Negara
Pemanfaatan (4)
Pinjam Pakai

1. Dilaksanakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, at


au antar Pemerintah Daerah
2. Jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
1 kali
3. Pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan perjanjian
Pemanfaatan (5)
Kerja Sama Pemanfaatan

1. Dilaksanakan dalam rangka:


a. Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna BMN
b. Meningkatkan Penerimaan Negara
2. Obyek KSP adalah BMN yang berada pada Pengelola Barang dan
Pengguna Barang
Pemanfaatan (6)
Bangun Guna Serah (BGS)

Pemanfaatan tanah pemerintah pusat oleh pihak lain dengan mendi


rikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya. Selanjutnya did
ayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka tertentu yang tel
ah disepakati dan kemudian diserahkan kembali pada Pengelola Bara
ng setelah jangka waktu berakhir.
Pemanfaatan (7)
Bangun Serah Guna (BSG)

Pemanfaatan tanah milik pemerintah pusat oleh pihak lain dengan


mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian
diserahkan kepada Pengelola Barang untuk kemudian didayagunak
an oleh pihak lain tersebut dalam jangka yang disepakati.
Pemanfaatan (8)
BGS dan BSG

1. Untuk mendukung fungsi pelayanan yang dilakukan untuk menye


diakan bangunan dan fasilitas dalam mendukung tusi K/L, yang d
ana pembangunannya tidak tersedia dalam APBN
2. Selama pengoperasian BGS/BSG, Pengguna Barang harus dapat
menggunakan langsung objek BGS/BSG untuk menyelenggarakan
tusi paling sedikit 10% dari luas objek BGS/BSG
3. Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 tahun
Pemanfaatan (9)
BGS dan BSG

4. Kewajiban mitra BGS/BSG


a. Membayar kontribusi ke Rekening Kas Umum Negara
b. Tidak menjaminkan, memindahtangankan dan/atau menggad
aikan objek BGS/BSG
c. Memelihara objek BGS/BSG
5. Pemilihan mitra dilakukan melalui tender dengan min 5 peserta
6. IMB harus atas nama Pemerintah RI
Pengamanan dan Pemeliharaan (1)
Aspek Pengamanan

Pengamanan Administrasi

Pengamanan Fisik

Pengamanan Hukum
Pengamanan dan Pemeliharaan (2)
Pengamanan Administrasi

 Kegiatan menghimpun, mencatat dan menyimpan bukti-bukti ad


ministrasi yang dapat menunjukkan hubungan hukum antara dat
a dan informasi yang ada dalam dokumen tersebut.
 Pengamanan administrasi:
a. Pembukuan
b. Inventarisasi
c. Penyusunan Laporan
d. Penyimpanan Dokumen
Pengamanan dan Pemeliharaan (3)
Pengamanan Fisik
 Tujuan Pengamanan Fisik Aset:
a. Mencegah penurunan fungsi
b. Mencegah penurunan kuantitas
c. Mencegah hilangnya barang
 Pengamanan fisik dilakukan dengan:
a. Pemagaran
b. Papan Nama
c. Tanda Batas
d. Pencantuman Koordinat
Pengamanan dan Pemeliharaan (4)
Bentuk Pengamanan Fisik

Patok Beton Pagar Pembatas Papan Prasasti


Pengumuman
Pengamanan dan Pemeliharaan (5)
Pemeliharaan
 Pengelola Barang, Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Baran
g bertanggung jawab atas pemeliharaan BMN di bawah penguas
aannya
 Pemeliharaan berpedoman pada daftar kebutuhan
 Biaya dibebankan pada APBN
 Dalam hal dimanfaatkan oleh pihak lain, biaya pemeliharaan men
jadi tanggung jawab sepenuhnya pihak penyewa, peminjam, mitr
a KSP, mitra BGS/BSG, mitra penyediaan infrastruktur
Penilaian
• Bertujuan untuk memperoleh nilai wajar sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
• Dilakukan dalam rangka penyusunan neraca pemerintah Pusat/Da
erah, pemanfaatan, pemindahtanganan, kecuali:
a. Pemanfaatan dalam bentuk pinjam pakai
b. Pemindahtanganan dalam bentuk hibah
• Penetapan Penilaian berpedoman pada Standar Akuntansi Pemeri
ntah
• Yang menilai:
a. Penilai Pemerintah
b. Penilai Publik yang ditetapkan oleh Pengelola
Pemindahtanganan (1)

1. BMN yang tidak diperlukan dalam penyelenggaraan tugas pemeri


ntahan, dapat dipindahtangankan
2. Bentuk Pemindahtanganan:
o Penjualan
o Tukar Menukar
o Hibah
o Penyertaan Modal Pemerintah
Pemindahtanganan (2)
Persetujuan Pemindahtanganan
 Dilakukan setelah mendapat persetujuan DPR:
a. Tanah dan/atau Bangunan
b. STB dengan nilai lebih dari Rp. 100.000.000.000
 TB tidak perlu persetujuan DPR jika:
a. Tidak sesuai Tata Ruang Wilayah/Penataan Kota
b. Harus dihapus karena anggaran pengganti sudah tersedia
c. Diperuntukkan bagi Pegawai Negeri
d. Diperuntukkan bagi kepentingan umum
e. Dikuasai negara berdasar keputusan hokum tetap dan/atau pe
raturan perundang-undangan (tidak memiliki nilai ekonomis)
Pemusnahan
 BMN tidak dapat digunakan, dimanfaatkan, dan/atau dipindahtan
gankan
 Terdapat alasan lain sesuai ketentuan perundangan
 Dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetuju
an Pengelola Barang
 Dituangkan dalam Berita Acara
 Dilakukan dengan cara dibakar, dihancurkan, ditimbun, ditenggel
amkan atau cara lain sesuai dengan ketentuan Perundang-undan
gan
Penatausahaan (1)

Pembukuan

Pelaporan Inventarisasi
Penatausahaan (2)
Pembukuan

 Pengelola dan Pengguna Barang harus melakukan pendaftaran d


an pencatatan BMN dalam penguasaannya berdasarkan kodefikas
i BMN
 Penggolongan dan Kodefikasi ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Penatausahaan (3)
Inventarisasi

 Pengguna Barang melakukan inventarisasi BMN sekurang-kurang


nya 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
 BMN berupa barang persediaan dan KDP, inventarisasi dilakukan
oleh Pengguna Barang setiap tahun
 Laporan inventarisai disampaikan oleh Pengguna Barang kepada
Pengelola Barang paling lama 3 (tiga) bulan setelah selesainya in
ventarisasi
Penatausahaan (4)
Pelaporan

 Kuasa Pengguna Barang harus menyusun Laporan Barang Kuasa P


engguna Semesteran dan Tahunan sebagai bahan untuk menyusu
n Neraca satuan kerja untuk disampaikan pada Pengguna Barang
 Laporan Barang Pengguna digunakan sebagai bahan untuk menyu
sun Neraca Pemerintah Pusat
Pembinaan, Wasdal
Pembinaan
Menteri Keuangan melakukan pembinaan Pengelolaan BMN dan me
netapkan kebijakan Pengelolaan BMN

Wasdal
 Dilakukan oleh Pengguna Barang melalui pemantauan dan penertiban
 Dilakukan oleh Pengelola Barang melalui pemantauan dan investigasi
 Pengguna Barang dapat meminta APIP untuk melakukan audit tindak
lanjut hasil pemantauan dan penertiban
Terima Kasih
Kesimpulan

BMN merupakan underlying asset sebagai dasar penerbitan SBSN;


Pengelolaan BMN turut memberikan dampak pada Pembangunan Nasional;
Perlunya peningkatan kepedulian pimpinan dalam hal Pengelolaan BMN.

Anda mungkin juga menyukai