Anda di halaman 1dari 17

INTEGRASI

TIMOR TIMUR
Nama Anggota Kelompok :
1 Fahrizal Bahrul Ibrahim (08)
2. Hayu Muninggar A.B (14)
3. Rachel Amanda Setiadhi (25l
4. Rosmitha Dwi Mulyaningrum (29)
5. Sahda Putri Anjani (30)
6. Veronica Putri Yanasari (33)
Pengenalan Materi
Timor Timur merupakan kawasan yang termasuk dalam
gugus pulau Timor di Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini
dulunya merupakan daerah jajahan dari bangsa Portugis.

Pasca peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan


perundingan tentang wilayah Indonesia dengan Belanda,
kawasan Timor Timur tidak masuk sebagai wilayah
Republik Indonesia.

Hal itu terjadi karena Timor Timur masih berstatus daerah


jajahan Portugis
SELAMA DIJAJAH PORTUGIS,
TIMOR TIMUR :

RAKYAT TIDAK SEJAHTERA

KEKURANGAN SANDANG
DAN PANGAN

PENDIDIKAN BURUK

KESEHATAN YANG BURUK


SEJARAH
Integrasi Timor-Timur ke dalam wilayah Indonesia tidak terlepas dari situasi
politik internasional saat itu, yaitu Perang Dingin dimana konstelasi geopolitik
kawasan Asia Tenggara saat itu terjadi perebutan pengaruh dua blok yang sedang
bersaing yaitu Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet).
Dengan kekalahan Amerika Serikat di Vietnam pada tahun 1975, berdasarkan
teori domino yang diyakini oleh Amerika Serikat bahwa kejatuhan Vietnam ke
tangan kelompok komunis akan merembet ke wilayah-wilayah lainnya. Berdirinya
pemerintahan Republik Demokratik Vietnam yang komunis dianggap sebagai
ancaman yang bisa menyebabkan jatuhnya negara-negara di sekitarnya ke tangan
pemerintahan komunis.
Ada 3 partai politik besar yang memanfaatkan kebebasan yang diberikan
oleh pemerintah Portugal :
1. Uniao Democratica Timorense (UDT- Persatuan Demokratik Rakyat Timor)
>> menginginkan Timor-Timur menjadi negara bagian dari Portugal.
2. Frente Revoluciondria de Timor Leste Independente (Fretilin-Front
Revolusioner Kemerdekaan Timor-Timur)
>> radikal komunis dan ingin merdeka.
3. Associacau Popular Democratica Timurense (Apodeti-Ikatan Demokratik
Popular Rakyat Timor)
>> ingin bergabung dengan Indonesia.
Terdapat 2 partai kecil yaitu Kota dan Trabalhista.
Ketiga partai saling bersaing dan menimbul konflik perang saudara.
Pada tanggal 31 Agustus 1974, Arnaldo dos Reis Araujo (ketua umum
Apodeti) menyatakan partainya menghendaki bergabung dengan Republik
Indonesia sebagai provinsi ke-27. Pertimbangan yang diajukan yaitu rakyat di
kedua wilayah mempunyai persamaan dan hubungan yang erat baik historis,
etnis, atau geografis. Integrasi menjamin stabilitas politik di wilayah tersebut.
Pernyataan tokoh Apodeti tersebut mendapat respons positif dari para elit
politik Indonesia dan kalangan elit militer yang merasa khawatir jika Timor-
Timur berada di “halaman belakang’’ jatuh ke tangan komunis. Pemerintah
Indonesia tidak menerima begitu saja keinginan orang-orang Apodeti.
KONDISI TIMOR TIMUR SETELAH BERGABUNG
DENGAN INDONESIA :
Integrasi Timor Timur ke Indonesia dalam perkembangannya lebih banyak menyusahkan pemerintahan
Indonesia, sebab rakyat Timor Tmur memiliki latar belakang berbeda, sehingga setiap pemerintahan
Indoneisa mengeluarkan kebijakan-kebijakannya, baik di sektor politik, ekonomi, maupun social budaya
menimbulkan masalah-masalah baru dalam masyrakat yang menggangggu keamanan dan kestabilan politik.
Perubahan dilakukan oleh pemerintah Indonesia menyangkut segala bidang kehidupan yaitu :
1) Bidang Pertanian
● Pembangunan saluran-saluaran irigasi
● Pembukaan lahan pertanian yang baru
● Mendirikan Badan Unit Desa (BUD) dan Kopersai Unit Desa ( KUD)
● Memberikan penyuluhan kepada para petani tentang cara bertani.
1) Bidang Transportasi
● Pemerintah membangun jalan dan jembatan
● Membuat rute angkutan umum
● Membangun lapangan terbang
● Memperbaiki pelabuhan laut
3.) Bidang Kesehatan

● Membangun beberapa rumah sakit dan puskesmas


● Membangun pos pelayan terpadu di setiap desa atau kelurahan

4.) Bidang Pendidikan

● Membangun berbagai sarana pendidikan


● Membangun gedung-gedung sekolah dan Universitas Cendrawasih
● Membangun lembaga-lembaga penelitian dan pelatihan
● Mengirimkan beberapa guru dari Jawa
PERISTIWA - PERISTIWA PENTING
1. Tanggal 4 November 1974
>> terjadi pergantian Gubernur dari Fernando Alves Aldelia kepada Kolonel Lemos Pires.
>> Kebijakan yang dikeluarkan Pires selalu cenderung ke Partai Fretelin, sehingga jabatan-
jabatan penting dalam pemerintahan didominasi oleh Partai Fretelin
>> Fretelin bertindak keras terhadap pendukung UDT dan Apodeti sehingga sekitar 50.000 orang
melarikan diri ke Indonesia.

2. Tanggal 17 Juli 1976


>> Tepat pada 17 Juli 1976, Timor Timur sepenuhnya dikuasai dan resmi menjadi bagian dari
NKRI sebagai provinsi ke-27.
>> Situasi ini bertahan selama Orde Baru berkuasa di Indonesia.
3. Tanggal 19 Desember 1998
>> Perdana Menteri Australi, John Howard, mengirim surat kepada Presiden B. J.
Habibie
>> Yang isi suratnya adalah mengusulkan agar pemerintah RI meninjau ulang
pelaksanaan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Timor Timur

4. Tanggal 30 Agustus 1999


>> Setelah kekuasaan Soeharto dan Orde Baru runtuh pada 1998, diadakan
referendum pada masa kepemimpinan B.J. Habibie di Timor Timur pada 30 Agustus
1999.
>> Hasilnya, wilayah Timor Timur lepas dari Indonesia dan berdiri sebagai
negara sendiri bernama Timor Leste sejak 20 Mei 2002 hingga saat ini.
5. 26 Oktober 1999
>> Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gusdur) yang menggantikan Habibie,
menandatangani surat keputusan pembentukan UNTAE / pemerintahan transisi di
Timor Timur

6. 30 Oktober 1999
>> Bendera Merah Putih diturunkan dari Timor Timur dalam upacara yang sangat
sederhana
>> Media dilarang meliput acara ini kecuali, RTP Portugal
LATAR BELAKANG LEPASNYA TIMOR-
TIMUR DARI INDONESIA

Latar belakang lepasnya Timor Timur dari negara Indonesia adalah gagalnya
diplomasi Indonesia menyakinkan masyarakat internasional akan kehendak rakyat
Timor Timur untuk merdeka lewat integrasi, adanya kecaman internasional
mengenai pelanggaran HAM yang terjadi di Timor Timur, dan di tanda tanganinya
persetujuan New York 5 Mei 1999 mengenai penyelesaian masalah Timor Timur
dengan pelaksanaan referendum atau jajak pendapat.
FAKTOR - FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TIMOR - TIMUR LEPAS DARI INDONESIA :

1. Faktor Internal 2. Faktor Eksternal


a. Masalah HAM yang terjadi di Kuatnya tekanan di dunia
Timor Timur Internasional terhadap
b. Pemulihan ekonomi dan politik di penyelasaian masalah Timor-Timur
Indonesia. (desakan Referendum)
DAMPAK LEPASNYA TIMOR TIMUR BAGI
INDONESIA :

2 Dampak bagi Anggaran Negara


1. Mempengaruhi Nama Baik Dampak peristiwa lepasnya Timor
Indonesia Timur dari Indonesia justru dapat
Mempertahankan TimorTimur di
meringankan beban anggaran negara
tengah kekacauan dan penolakan
rakyatnya untuk bergabung dengan RI terutama setelah terjadinya krisis
telah membawa beban bagi citra ekonomi tahun 1998 yang membuat
Indonesia di mata internasional. Ada negara sedang dalam keadaan
kesan bahwa pemerintah Indonesia terpuruk.
dapat dengan mudah tunduk pada
tekanan dunia internasional dan
kepentingan asing.
3. Mengancam Keutuhan Negara
Lepasnya Timor Timur dari Indonesia akan membuat RI
terancam mengalami tuntutan pemisahan kembali. Namun
hingga saat ini negara Republik Indonesia tetap berdiri, utuh
dan tidak mengalami perpecahan wilayah lagi

4. Kehilangan Sumber Daya Alam


Terdapat ladang minyak di laut Timor yang sangat
disayangkan karena perekonomian yang meningkat dan
kebutuhan konsumsi minyak di Indonesia yang juga meningkat.
Thank You!
Apakah ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai