1. Reproduktif
Karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai
oleh pembacanya sesuai makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa
langsung memahami konten dari karya ilmiah.
2. Tidak Ambigu
Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detail dan tidak
dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud
dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.
Ciri-ciri karya ilmiah yang keempat mengharuskan sebuah karya ilmiah untuk ditulis menggunakan
bahasa yang baku dan memperhatikan cara penulisan yang tepat. Bahasa yang baku maksudnya di
sini adalah bahasa yang formal dan resmi sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI).
Ciri-ciri karya ilmiah yang kelima, yakni sebuah karya ilmiah harus ditulis dan disusun dengan
kaidah keilmuan. Kaidah keilmuan di sini maksudnya adalah metodologi penelitian yang harus
diperhatikan oleh penulis karena dengan metodologi, karya ilmiah memiliki kerangka pemikiran
yang logis.
Ciri-ciri karya ilmiah yang terakhir ialah berkohesi dan menggunakan kalimat yang efektif.
Berkohesi di sini maksudnya adalah antara satu bab dengan bab yang lain harus saling
berkesinambungan, terutama isinya. Hindari penggunakan kalimat yang tidak efektif alias bertele-
tele dalam menulis sebuah karya ilmiah.
03
Tujuan, Manfaat, dan Struktur Karya
Ilmiah
1. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
- Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya
ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa dalam
menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk karya ilmiah yang bersangkutan
setelah mendapat pengetahuan.
3. Tesis
Tesis merupakan salah satu karya ilmiah yang wajib disusun oleh mahasiswa di program
Magisters atau S2. Sifatnya wajib, karena akan menjadi penentu apakah mahasiswa tersebut akan
lulus kuliah atau sebaliknya. Tesis sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah karya ilmiah yang di
dalamnya menguak suatu pengetahuan baru secara empiris sekaligus teoritis. Empiris yang
dimaksudkan disini adalah penulis menuliskan pengalaman yang didapat selama melakukan
penelitian. Sedangkan yang dimaksud secara teoritis adalah penulis melakukan penelitian dengan
melakukan pengujian terhadap teori-teori yang sudah ada. Yakni dari peneliti sebelumnya yang
mengusung tema penelitian yang sama.
4. Skripsi
Jika tesis merupakan karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk mahasiswa
Magister atau S2. Maka untuk mahasiswa S1 wajib menulis atau menyusun skripsi
yang juga didasarkan pada hasil penelitian. Skripsi sendiri memiliki definisi sebagai
karya ilmiah yang ditulis berdasarkan penelitian yang memiliki ruang lingkup lebih
kecil. Namun diharapkan bahkan diwajibkan untuk mampu membahas secara tajam
dan mendalam. Skripsi juga disusun dengan menggunakan opini dari penulis
setelah menyimpulkan hasil pendapat dan hasil data dari peneliti sebelumnya.
Sedangkan untuk metodologi penelitian yang digunakan bisa metode kualitatif
maupun kuantitatif.
5. Disertasi
Bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan doktoral yakni S3 maka untuk mendapatkan
status kelulusan dan memperoleh gelar Doktor. Wajib menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah
bertajuk disertasi. Disertasi adalah merupakan karya tulis yang disusun dari temuan original dari
penulis melalui kegiatan penelitian. Bisa juga diartikan sebagai karya ilmiah yang memaparkan
temuan penulis dari suatu pendapat yang kemudian dibuktikan secara ilmiah. Isi dari disertasi
sendiri akan memaparkan hasil penelitian secara empiris dan teoritis. Umumnya untuk batas
penyusunan disertasi adalah lima tahun, jiak belum selesai sampai batas waktu ini maka akan
mengulang atau sesuai kebijakan kampus.
6. Paper
Paper menjadi salah satu jenis karya tulis ilmiah yang juga sangat populer di kalangan
mahasiswa. Selain makalah, dosen sering memberi tugas dalam bentuk paper. Meskipun masuk karya
ilmiah namun penyusunan data dan fakta didalamnya tidak terikat oleh bab dan sub bab. Isinya pun
biasanya sedikit dan hanya terdiri dari beberapa lembar saja.
TERIMA KASIH