Anda di halaman 1dari 34

TABLET CETAK

LANGSUNG
Praktikum Teknologi Farmasi Sediaan Padat
Anggota kelompok
 

1. Ratu Chairunnisa Putri 2019210200


8. Erika Amelia 2019210207

2. Farah Aulia Merindra Putri 2019210201 9. Thahira Sadriya Rachman 2019210208

10. Dita Kusumaningsih 2019210209


3. Ajeng Sunthi Dwiantika 2019210202
11. Azarine Mediory Saka Waluyo 2019210210

12. .Maduri Septika Putriana 2019210211


4. Alessandro Volta Gunady 2019210203
13. Rahayu Puspitasari 2019210212
5. Erin Seviany 2019210204
14. Alisa Alfath Mukti 2019210230

6. Alma Zahra Ravindra 2019210205

7. Novianty Ramadhani 2019210206  


Pendahuluan
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi. teknologi pembuatan tablet diperlukan bahan
tambahan yaitu bahan penghancur (disintegrant), pengisi (diluents),
pengikat (binder) dan lubrikan. Diantara bahan-bahan tersebut bahan
penghancur merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan tablet yang berfungsi untuk memudahkan pecahnya atau
hancurnya tablet ketika masuk medium berair atau ketika kontak dengan
cairan saluran pencernaan dan diharapkan tablet segera melepaskan
kandungan zat aktif oleh sebab itu zat penghancur merupakan salah satu
bahan tambahan yang menentukan efektifitasnya suatu sediaan tablet
Pendahuluan
Metode kempa langsung atau cetak langsung yaitu pencetakan
bahan obat dan bahan tambahan yang berbentuk serbuk tanpa proses
pengolahan awal atau granulasi, kempa langsung membangkitkan
gaya ikatan diantara partikel sehingga tablet memiliki kekompakan
yang cukup (Voigt, 1984). Metode ini digunakan untuk bahan yang
memiliki sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat
kohesifnya yang memungkinkan untuk dikompresi dalam mesin
tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering (Ansel, 1989).
Kempa langsung tidak dapat dilakukan pada zat aktif dengan dosis
kecil, zat aktif dengan masalah pemisahan dan keseragaman
kandungan, zat aktif yang memiliki sifat alir buruk (Lieberman,
1989).
Pendahuluan
Kelebihan dari kempa langsung adalah hanya melibatkan
pencampuran kering, ekonomis, lebih efisien waktu dan energi,
pemrosesan tanpa memerlukan lembab dan panas, disintegran dapat
berfungsi secara optimum, permasalahan stabilitas kimia tablet kempa
langsung lebih sedikit. Sedangkan kekurangan dari cetak langsung
adalah dosis zat aktif yang kecil menyebabkan bahan tidak homogen
(tak tercampurkan), pengisi dan pengikat pada tablet cetak langsung
harus memiliki sifat kompresibilitas dan fluiditas, campuran kempa
langsung mudah tidak bercampur dalam tahap-tahap perlakuan pasca
pencampuran (Siregar dan Wikarsa, 2010).
Pendahuluan
Vitamin C atau asam askorbat adalah serbuk atau hablur, warna putih
agak kuning, rasa asam, stabil di udara, terkena cahaya berubah warna
menjadi lebih gelap yang berkhasiat sebagai anti askorbat, anti oksidan
Magnesium stearat adalah serbuk sangat halus, putih terang,
voluminous, bau khas lemah, mudah melekat pada kulit yang berfungsi
sebagai lubrikan.
Amilum atau pati adalah serbuk sangat halus, berwarna putih. yang
berfungsi sebagai penghancur
Avicel pH 102 adalah serbuk kristal Putih, tidak berbau, tidak berasa
yang berfungsi sebagai diluent
Talcum adalah serbuk hablur, sangat halus, mudah melekat pada kulit,
bebas dari butiran, warna putih atau kelabu yang berfungsi sebagai pelicin
Data Pre Formulasi
A. Zat Aktif

1. Vitamin C (Handbook of excipient hal 15, FI IV hal 39)

Sinonim : asam askorbat

BM : 146,13

Pemerian : serbuk atau hablur, warna putih agak kuning, rasa asam, stabil di udara, terkena cahaya
berubah warna menjadi lebih gelap.

Kelarutan: Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan benzen

Khasiat : anti skorbat, anti oksidan, anti bakteri.

Dosis : 100 mg/hari untuk pencegahan, 200 – 600 mg/hari untuk pengobatan.(OOP hal 855-856)

OTT : dengan alkali, ion logam berat, material oksidasi, sodium nitrit dan zat kimia lainnya

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.


B. Zat tambahan
1. Magnesium stearat (HOPE ed 6 hal 404)

C36H70MgO4

Pemerian Sangat halus, putih terang, voluminous, bau khas lemah, mudah melekat pada kulit.

Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter dan air.

Stabilitas Magnesium stearat stabil dan dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kering.

Inkompatibilitas Inkompatibel dengan asam kuat,basa, garam besi. Hindari pencampuran dengan bahan yang
teroksidasi kuat.Mg stearat tidak dapat digunakan dalam produk yang mengandung aspirin,beberapa vitamin dan
garam besi.

Wadah dan penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan disimpan dalam tempat sejukdan kering.

Kegunaan Lubrikan (pelincir)

Konsentrasi 0,25-5%
2. Amilum (HOPE ed 6 hal 685)
[C16H10O5]n

Pemerian Serbuk sangat halus, berwarna putih.


pH 5,5-6,5
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol.
Stabilitas Amilum kering stabil jika terlindungi dari kelembapan tinggi. Pada
penyimpanan nirmal, bersifat kimia dan mikrobiologi inert.
Inkompatibilitas Bahan pengoksidasi kuat.
Wadah dan penyimpanan Wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering.
Kegunaan Penghancur
Konsentrasi 3-25%
3. Talcum (FI III Hal 591)

Pemerian : serbuk hablur, sangat halus, mudah melekat pada


kulit, bebas dari butiran : warna putih atau kelabu
Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua pelarut
Inkompatibilitas : inkompatibilitas terhadap zat yang
mengandung aluminium kuartener
Kegunaan : pelicin
Khasiat : Antasidum
Konsentrasi : 1-10% Glidant dan Tablet Lubricant
Penyimpanan : wadah tertutup baik
4. Avicel pH 102 (Handbook of excipient hal 102)
Pemerian : Putih, tidak berbau, tidak berasa; serbuk kristal.

BM : > 36000

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, asam encer dan pelarut organik, larut
dalam alkohol 5% b/v. Stabilitas : bersifat higroskopik

Kegunaan : Diluent

Konsentrasi : 20-90%

OTT : Agen oksidator kuat.


Alasan : sebagai pengisi yang baik dan dapat mempermudah kelarutan obat
Formula
Bahan Konsentrasi
Vitamin C 100 mg
Mg Stearat 2%
Amilum 5%
Talk 5%
Avicel pH 102 q.s
Perhitungan
300 tablet, @350 mg
Bobot Seluruhnya : 300 x 350 mg = 105.000 mg = 105 g
1. Vitamin C = 100 mg x 300 tablet = 30.000 mg = 30 g
2. Amilum = 5% x 105 g = 5,25 g
3. Mg Stearat = 2% X 105 g = 2,1 g
4. Talk = 5% x 105 g = 5,25g
5. Avicel pH = 105 g - ( 30 + 5,25 + 2,1 + 5,25)
= 62,4 g
Untuk 1 tablet = 62,4 g / 300 x 100 mg = 20,8 g
Misalnya :
Bobot teoritis = 100 g
Bobot granul sebenarnya = 120 g
★ Jumlah tablet yang dibuat
= bobot granul sebenarnya / bobot granul teoritis x jumlah
tablet
= 120 g / 100 g x 300 tablet = 360 tablet
★ Berat bobot per tablet
= bobot granul sebenarnya / jumlah tablet yang dibuat
= 120 g / 360 tablet
= 0,3 g/tablet = 300 mg/ tablet
Penimbangan

Bahan Penimbangan Teoritis Penimbangan Praktik


Vitamin C 30 g
Mg Stearat 5,25 g
Amilum 2,1 g
Talk 5,25 g
Avicel pH 102 62,4 g
Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang semua bahan
3. Dicampurkan Vitamin C, amilum dengan avicel ad homogen
(campuran 1)
4. Dilakukan uji sifat alir dan uji kompresibilitas campuran 1
5. Ditambahkan talk dan Mg Stearat ke dalam campuran 1 ad
homogen
6. Dicetak tablet dengan menggunakan mesin tablet
7. Dilakukan uji evaluasi tablet (keseragaman bobot, keseragaman
ukuran, kekerasan, waktu hancur dan friabilitas)
8. Dimasukkan tablet ke dalam wadah, dikemas dan diberi etiket lalu
diserahkan
Uji Evaluasi
A. Evaluasi Serbuk
1. Sifat Alir (Aulton hal. 248)
Kecepatan Alir Sifat Alir
a. Secara Langsung
Prosedur:
> 10 g/det Free Flowing
Timbang 25 g granul. Tempatkan pada
corong alat, uji waktu alir dalam
4-10 g/det Easy Flowing
wadah tertutup, buka penutupnya.
Biarkan granul mengalir, catat waktu Cohesive
1,6-4 g/det
dengan menggunakan stopwatch.
b. Secara Tidak Langsung
Pada cara (1) granul di tampung pada
kertas grafik milimeter, catat tinggi (h)
Angle of Tipe aliran
dan diameter onggokan granul. Hitung repose
sudut (α/sudut istirahat) menggunakan
persamaan: <25 Excellent
Rumus: Tag α = h/r
α = ln v tag α
25-30 Good

30-40 Passable
Uji Evaluasi
2. Kompresibilitas (Lachman Edisi 3 hal. Kompresibilitas Keterangan
142)
Cara : Timbang 100 g granul, masukkan 5-15 Excellent
ke dalam gelas ukur dari alat-alat
joulting volumeter, catat volumenya. 12-16 Good
Hidupkan mesin , hitung 10 ketukan,
18-21 Fair to
catat volumenya. Lakukan selanjutnya
passable
pada 10, 50, 100 dan 500 ketukan.
Hitung % kompresibilitasnya.
23-25 Poor
Kp = Vo – Vn/Vn x 100
Kp : % pemampatan
35-38 Very poor
kompresibilitas
Vo : volume awal >40 Extremely poor
Vn : Volume pada tiap
jumlah ketukan
Parameter : Aulton hal. 613
Uji Evaluasi
3. Keseragaman ukuran (FI IV hal .6)
Prosedur:
Ambil 20 tablet ukur diameter dan ketebalannya menggunakan jangka
sorong, hitung rata-rata dan nilai SD.
Syarat : Kecuali dinyatakan lain. Diameter lain, tablet tidak boleh
lebih dari 3x dan tidak boleh kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet.

4. Waktu hancur (FI IV hal.1087)


Prosedur:
Masukkan masing-masing 1 tablet ke dalam tabung dari alat uji waktu
hancur. Masukkan 1 cakram pada tiap tabung, lalu jalankan alat.
Gunakan air sebagai media dengan suhu 372C. Semua tablet harus
hancur sempurna, bila ½ tablet tidak hancur sempurna , ulangi
pengujian dengan 12 tablet lainnya. Tidak kurang 16 dari 18 tablet
harus sempurna.
Syarat : Untuk tablet tidak bersalut < 15 menit, untuk tablet
bersalut < 60 menit.
Uji Evaluasi
4. Friabilitas (Lachman hal.654, Voight hal.223)
Prosedur:
Ambil 20 tablet, bersihkan dari seluruh serbuk halus, timbang dan
masukkan ke alat uji friabilitas, lalu putar sebanyak 100 putaran,
keluarkan tablet dan bersihkan dari serbuk halus yang terlepas dan
timbang kembali. Hitung % friabilitas.

F = (Wo – W)/Wo x 100%


Ket : Wo = Bobot awal
W = Bobot setelah pengujian
Syarat : F<1% atau F<0,8%
5. Kekerasan
Prosedur:
Ambil 20 tablet. Ukur kekerasan dengan alat-alat Hardness tester. Hitung
rata-rata dan nilai SD.
Syarat : 4-8 kg/cm2 (Lachman 3rd ed hal.651)
Tabulası data
1. Evaluasi Granul 2. Sifat Alir
Kadar Lembab
•Cara Langsung
Penimbangan Bobot (gram)
No Bobot (g) Waktu Kecepatan alir Sifat alir
Bobot cawan kosong  
(s) (g/s)
Bobot cawan + granul  
1        
Bobot cawan + granul  
2        
setelah pengeringan
3        
Bobot granul awal (Wo)  

Bobot granul setelah  


pengeringan Kecepatan alir = bobot/ waktu

W1 = (Bobot cawan + granul setelah


pengeringan) - Bobot cawan kosong
% lembab= W0 - W1/W1x 100%
Cara Tidak Langsung

No Bobot (g) d (cm) r (cm) h (cm) Tan 𝝰 𝝰 keterangan

1              

2              

3              

Jumlah              

Tan 𝝰 = tinggi (h)jari-jari (r)


𝝰 = inverse tan 𝝰
Kompresibilitas

Ketukan Vp (mL) Vn (mL) % KP Keterangan

10        

50        

100        

500        

% KP= V0-VnV0 X 100%


•Distribusi Ukuran Partikel

No. mesh Diameter rata- Bobot (g) % Bobot % Bobot x d


rata (X)

20        

20/40        

40/60        

60/80        

80/100        

100/120        

120        

Jumlah        

% Bobot (W) = bobot Σ BobotX 100%


% bobot diameter = % bobot (W) x diameter (d)
• Evaluasi Tablet No Bobot (g) % Penyimpanan

1.    
•Keseragaman Bobot
2.    
Rata-rata = jumlah data/banyak data
SD=
3.    
SDR =SDrata-rata x 100%
4.    
% penyimpanan = rata-rata-x/rata-rata X 100%
5.    

6.    

7.    

8.    

9.    

10.    

11.    

12.    

13.    

14.    

15.    

16.    

17.    

18.    

19.    

20.    
• Keseragaman Ukuran No Bobot (g) % Penyimpanan

1.    
•Diameter rata-rata tablet
- rata-rata = jumlah data/banyak data
2.    
SD =
3.    
SDR =SD/rata-rata x 100%
4.     Tebal rata-rata
5.    
- rata-rata = jumlah data/banyak data
SD =
6.    
SDR =SD/rata-rata x 100%
7.    

8.    

9.    

10.    

11.    

12.    

13.    

14.    

15.    

16.    

17.    

18.    

19.    

20.    
No Kekerasan (kg/cm)

•Kekerasan Tablet 1.  

2.   Rata-rata = jumlah data/banyak data


3.   SD =
4.   SDR =SD/rata-rata x 100%
5.  

6.  

7.  

8.  

9.  

10.  

11.  

12.  

13.  

14.  

15.  

16.  

17.  

18.  

19.  

20.  
Waktu Hancur

No Waktu Friabilitas
1.  

2.   Bobot awal (Wo)  

3.   Bobot setelah putaran  


(W1)
4.  

5.  

6.  
F= Wo-
W1WoX 100%

Rata-rata = jumlah
data/banyak data
Pembahasaan
1. Avicel pH 102 digunakan sebagai diluent dan adsorben dimana bersifat
membantu meningkatkan sifat alir,tapi avicel yang terdapat di lab justru
memperburuk sifat alir.

2. Bahan – bahan pada metode ini jangan semuanya digerus karena akan
membuat partikel- partikel antar serbuk semakin menempel sehingga
memperburuk sifat alirnya.

3. Metode cetak langsung cocok untuk bahan obat yang bersifat tidak stabil
terhadap pemanasan atau bahan yang dapat terurai dengan adanya air namun
memiliki sifat alir yang baik.

4. Pemilihan Mg stearat sebagai lubricant karena bertujuan untuk mencegah


massa tablet melekat pada cetakan.

5. Talk dan Mg. Stearat ditambahkan belakangan sebab kedua bahan tersebut
6. Pada saat proses pencetakan, harus dilakukan penyetelan terhadap bobot
tablet dan nilai kekerasan tablet sampai diperoleh nilai yang sesuai dengan
yang kita inginkan, baru serbuk dapat dicetak semuanya.

7. Avicel digunakan sebagai pengikat sebab memiliki sifat alir yang baik dan
kemampuan mengikat yang bagus

8 Apabila sifat alir zat aktif,pengisi dan lubricant sudah baik,tidak perlu
ditambahkan glidan atau pelincir.

9. Sebelum dicetak,jika pada uji serbuk yaitu uji sifat alir dan
kompresibilitas belum baik,maka massa tdk layak untuk dilakukan pencetakan.

10.Amilum sebagai penghancur yang berfungsi untuk mempermudah granulasi massa


kompak sehingga memudahkan pelepasan zat aktif.

11. laktosa sebagai pengisi dari tablet yang digunakan untuk menambahkan bobot
dari tablet vitamin sehingga bobot tablet sesuai dengan ketentuan dan
cetakan yang akan digunakan.
Kemasan
Etiket
Brosur
Daftar Pustaka
1. AphA. 2012. Drug Information Handbook with International Trade Names
Index. Edisi ke-21. Ohio: Lexicomp.
2. Kementerian Kesehatan RI, 2020, Farmakope Indonesia Edisi VI, Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
3. Rowe RC, Sheskey PJ and Queen ME. Handbook of Pharmaceutical Excipients.
Sixth Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, London,
2009.
4. Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London.
5. Murtini, Gloria dan Yetri Elisa. 2018. Bahan Ajar Farmasi Teknologi Farmasi
Sediaan Solid. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
6. Ansel C., Howard. 2011. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat.
Jakarta: UI Press

Anda mungkin juga menyukai