Anda di halaman 1dari 22

STIMULUS-RESPONSE THEORY

(Neal F. MILLER & John DOLLARD)


Latar Belakang Pandangan Behavioristik

Guthrie, Hull, Spence –


Skinner –
Dollard Miller
Pavlov,
Watson,
Thorndike
Tolman
Lewin
Kelly
Pandangan para pelopor behavioristik

 Pavlov: classical conditioning


 Watson: ilmu psikologi harus mempelajari
tingkah laku, menggunakan teknik-teknik
objektif seperti ilmu alam
 Thorndike: law of effect (pentingnya reward
dan punishment)
Latar belakang John Dollard

 Pendidikan dibidang sosiologi dan


antropologi (PhD dari University of Chicago)
 Mengikuti pelatihan psikoanalisis di Berlin
Institute
 Mengintegrasikan pendekatan sosiologi,
antropologi dan psikologi dalam
mengembangkan ilmunya dan menulis buku
Latar belakang Neal E. Miller

 Pendidikan dibidang psikologi (PhD dan


profesor dari Yale University)
 Mengikuti pendidikan psikoanalisis di Vienna
Institute of Psychoanalysis
 Melakukan penelitian psikologis untuk
Angkatan Laut
 Dikenal sebagai peneliti yang mendalami
drive, reinforcement, konflik
Eksperimen Dollard-Miller

 Tikus diletakkan pada sebuah kotak yang


terbagi dua dengan dibatasi “pagar” pendek,
dengan grid floor.
 Dimunculkan buzzer dan shok listrik yang
hanya akan berhenti bila tikus melompati
“pagar” (reinforcement).
 Kemudian diajarkan tingkah laku baru yaitu
depress a lever.
Eksperimen 1

r emot
US UR S Listrik sakit

r emot
CS CR S Bel takut

Reinforcer = peristiwa / kejadian / pengalaman yang


mengurangi atau menghilangkan SD (drive reduction)
Analisis Teoretis Eksperimen 1

USshock remot sD(rive) Remot

CS buzzer

Shok menimbulkan respon internal yang diasosiasikan


dengan rasa sakit, menimbulkan pola stimuli internal
(sbg cue dan drive), mengarahkan & memunculkan
tingkah laku tertentu.
Belajar Respon Baru

Buzzer  shock  hurdle jumping

Buzzer  hurdle jumping continues


karena perilaku ini (instrumental)
dan rasa takut (classical) tetap
dapat penguatan

Hurdle jumping baru berhenti setelah tidak dapat


mematikan buzzer lagi dan digantikan misalnya oleh
Lever-Pressing
Extinction

Fungsi extinction : agar respon-respon lain


dapat muncul, terjadi proses belajar baru
Ketakutan = dorongan yang kuat sekali dimana
respon-respon yang diasosiasikan
dengannya (habit) amat resisten terhadap
extinction
Eksperimen ini menjelaskan tentang ketakutan
dan kecemasan irasional pada manusia
Eksperimen 2

 Buzzer diberikan dengan intensitas yang


berbeda-beda
 Terjadi gradient of stimulus generalization
(respon yang sama akan muncul bila
diberikan buzzer yang mirip dengan
eksperimen 1)
 Bila hanya satu tipe buzzer yang
dipasangkan dengan shok, maka respon
terhadap tipe buzzer lain akan menghilang
(stimulus differentiation)
Struktur Kepribadian (1)

Habit = Kebiasaan (S – R)

S remot SD Remot Reward


cue

habit

Habit : a link or association between a stimulus and a response,


does represent what is relatively stable and enduring in personality
Struktur Kepribadian (2)

 Yang penting : PROSES belajar (bukan apa yang


terbentuk)
 Habit  terbentuknya (struktur sementara)
 hilangnya
 “A person’s configuration of habits depends on the
unique events he or she experiences”
 Pentingnya verbal stimuli
 Primary drives = sama antar manusia
 Secondary drives = yang unik pada tiap manusia
Dinamika Kepribadian (1)

 Memfokuskan pada motif-motif penting seperti


kecemasan, yang dapat menjelaskan proses-
proses umum dari semua motives
 Pada masyarakat modern:
Primary drives  secondary drives
Primary rewards  secondary rewards
Drive yang dipelajari seperti kecemasan, rasa
malu, keinginan untuk menyenangkan orang
lain, mendorong sebagian besar tindakan kita
Perkembangan Kepribadian (1)

a. Innate Equipment :
Saat lahir, bayi hanya memiliki perlengkapan
untuk bertingkah laku yang terbatas
 Refleks khusus dalam jumlah terbatas
 Innate hierarchies of responses
(kecenderungan respon ttn untuk muncul
dalam urutan yang merupakan bawaan,
bila menghadapi situasi ttn)
 Primary drives (proses fisiologis)
Perkembangan Kepribadian (2)

b. Proses Belajar :
 Stimuli yang intens akan berperan sebagai
cue dan drive response
reinforcement
 Bila suatu situasi pertama kali diperkenalkan,
akan muncul respon tertentu sesuai dengan
urutan yang lebih disukai (initial hierarchy of
response)
 Melalui proses belajar, akan muncul resultant
hierarchy yang berkaitan erat dengan bahasa
dan budaya.
Perkembangan Kepribadian (3)

c. Higher mental proces


Interaksi individu dpt dibagi menjadi:
a) Diarahkan oleh cue tunggal
b) Dengan perantara proses-proses internal,
terutama penggunaan bahasa
Penalaran merupakan proses yang
menggantikan cue-producing response.
Individu perlu memiliki kemampuan untuk
menunda respon instrumental langsung dan
menggunakan bahasa
Perkembangan Kepribadian (4)

d. The Social Context of Learning Process


 Bahasa  dipengaruhi oleh lingkungan
dan konteks sosial
 Language is a social product
 The interdependence of the behavioral
and sociocultural spheres
Perkembangan Kepribadian (5)

e. Critical Stages of Development


Konflik yang tidak disadari, yang dipelajari pada
masa kecil, merupakan dasar dari sebagian
besar masalah emosional berat dimasa dewasa
Orangtua berperan penting dalam menciptakan
kondisi yang menimbulkan konflik
 Feeding
 Cleanliness
 Early Sex Training
 Control of Anger & Aggression
Aplikasi Model (1)

a. Proses yang Tidak Disadari


“tidak memikirkan” = reduction of drives 
reinforcement
Unconscious determinants:
 Stimuli, dorongan, respon-respon yang terjadi
sebelum kita memiliki bahasa + pembelajaran
non-verbal
 Karena represi menjadi tidak disadari
“tidak memikirkan” = penurunan ketakutan
Aplikasi Model (2)

b. A Model of Conflict
 5 Asumsi tentang konflik

 3 tipe dari konflik


 Approach – avoidance conflict
 Approach – approach conflict
 Avoidance – avoidance conflict
Aplikasi Model (3)

c. Bagaimana Neurosis Dipelajari :


 Sharing unconscious conflict taught by the
parents and learned by the children
 Karena unsconscious  tidak bisa
diselesaikan
 Represi memungkinkan menghindar dari
stimuli yang ditakuti  tidak bisa problem
solving  konflik tetap ada  simtom tetap
ada = habit
 Contoh : ?

Anda mungkin juga menyukai