ALFARIZI
2017.01.02.001
Kenyataan
Kebisingan dengan intensitas tinggi yang tidak disadari menyebabkan dampak yang
serius bagi ABK serta ketidaknyamanan untuk setiap penumpang. Karena masih
menggunakan kapal tradisional, sehingga bunyi yang dihasilakan mesin kapal belum
menggunakan peredam ataupun alat yang memadai, yang mana ruang penumpang tidak
jauh dari mesin penggerak sehingga sangat mengganggu kenyamanan penumpang maupun
ABK.
Harapan
Intensitas bunyi dengan tingkat intensitas tinggi yang tidak disadari menyebabkan
dampak serius bagi ABK serta ketidaknyamanan untuk setiap penumpang. Dengan
begitu perlu adanya peredaman intensitas bunyi suara agar didapatkan lingkungan yang
sehat dan kenyamanan bagi ABK serta ketidaknyamanan untuk setiap penumpang .
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, batasan masalah yang diambil ialah, Peneliti hanya membahas intensitas
bunyi yang berasal dari mesin utama serta tidak menganalisa kondisi lingkungan kamar mesin
yang diakibatkan perubahan atau penambahan sistem peredam intensitas bunyi.
Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan khasanah ilmu pengetahuan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya mengenai Analisis Intensitas Bunyi Yang
Dihasilkan Oleh Mesin Kapal Penyebrangan Dengan Aplikasi Sound Level Meter (Studi Kasus
Kapal Penumpang Kojadoi Maumere)
2. Manfaat Praktis
Menambah wawasan dan ilmu baru tentang kesehatan dan keselamat kerja khususnya
mengenai penelitian Analisis Intensitas Bunyi Yang Dihasilkan Oleh Mesin Kapal
Penyebrangan Dengan Aplikasi Sound Level Meter (Studi Kasus Kapal Penumpang Kojadoi
Maumere).
BAB II
Kajian Teori
1 Bunyi
Bunyi adalah perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh telinga atau
gelombang longitudinal yang merambat melalui medium atau zat perantara yang
berupa zat cair, zat padat atau gas (Rahmi, 2009).
Telinga manusia mampu mendengar frekuensi bunyi atau suara antara 16-
20.000 Hz, sedangkan sensitivitas terhadap frekuensi-frekuensi tersebut tidak sama.
Suatu ciri lain dari bunyi adalah corak bunyi atau suara. Laki-laki dan perempuan
memiliki corak suara yang berbeda. Demikian juga hewan memiliki suara khusus
yang berlainan dengan lainnya (Suma`mur, 2014: 166).
Intensitas bunyi
Menurut Young (2004) intensitas bunyi ialah arus energi per satuan luas,
satuan dari intensitas kebisingan dinyatakan dengan desibel (dB).
Skala Intensitas Kebisingan Berdasarkan Sumber Kebisingan
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah ABK kapal dan seluruh penumpang kapal.
sampel dalam penelitian ini adalah 4 orang ABK dan 6 orang penumpang.
BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan
A Deskripsi data
t = 30 s
Kondisi Titik
1.5m 3m 7m
t = 30 s
Kondisi Titik
1.5m 3m 7m
A kesimpulan
1. Besarnya intensitas bunyi kapal penumpang Koja Doi Maumere yang terjadi pada saat
kapal beroperasi berkisar antara 66.4 dB sampai 73.6 dB, artinya tingkat kebisingan
mesin kapal saat beroperasi masuk dalam kategori kuat sesuai dengan penelitian
Suma'mur, 2009, namun tidak sampai menyebabkan tuli dan merusak pendengaran.
2. Berdasarkan hasil wawancara terhadap ABK dan penumpang, kebisingan kapal Koja
Doi Maumere dirasa mengganggu aktivitas pendengaran, sehingga perlu adanya sarana
ataupun prasarana yang yang memadai agar penumpang ataupun ABK tidak terganggu
dengan kebisingan mesin kapal, dalam hal penyediaan alat peredam, maupun
himbauan kepada penumpang untuk membawa alat pelindung telinga sendiri ketika
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan dikemukan
beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Implikasi tersebut
adalah Terdapat pengaruh antara kebisingan kapal penumpang koja Doi Maumere
telinga.
C Saran