Anda di halaman 1dari 9

Kemerdekaan Beragama dan

Berkepercayaan di Indonesia
Dibuat Oleh : Kelompok 3
Destiana Chayara Alima A. (9)
Fajriyatul Zahriah (10)
Faradis Yulianto (11)
Farihatun D Ulya (12)
Muhammad Randy Gymnastiar (25)
Nabil Rizki Nur Islam (26)
Nabila Raisa Putri (27)
Nabila Salsabila Deania Putri (28)
Siti Zulaikah (35)
Daftar Isi

 Judul Presentasi dan Identitas


 Daftar Isi
 A. Pengertian Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan
1. Hal yang bukan merupakan makna kebebasan beragama
2. Pasal-Pasal terkait
3. Perwujudan sikap negara terhadap agama-agama di Indonesia
 B. Membangun Kerukunan Antarumat Beragama
1. Tri Kerukunan Umat Beragama
Penutup
A. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan

 Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan berarti setiap warga bebas


memilih, melaksanakan, ajaran agama menurut keyakinan, dan kepercayaan
serta tidak boleh dipaksa oleh siapapun, baik pemerintah, pejabat, tokoh
agama, masyarakat, maupun keluarga sendiri.
 Kemerdekaan bergama dan kepercayaan dilandasi oleh prinsip bahwa tidak
ada satupun agama yang memerintahkan/memaksa penganutnya untuk
memaksakan agamanya kepada orang lain.
Kebebasan beragama tidak dimaknai sebagai :

1.Kebebasan untuk tidak beragama atau tidak beriman


kepada Tuhan YME.

2. Seseorang diperbolehkan melakukan penistaan agama


atau peribadatan yang menyimpang dari ajaran agama
yang dianutnya

3. Kebebasan untuk beribadah yang tidak sesuai dengan


tuntunan dan ajaran agamanya.

4. Kebebasan untuk mengubah agama yang telah dianut


seseorang
1. Pasal 28E ayat (1)
2. Pasal 28E ayat (2)
“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
sesuai agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, “Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan dengan hati nuraninya.”
meninggalkannya, serta berhak kembali.”
Pasal-pasal dalam UUD
1945 tentang
kemerdekaan
beragama dan
berkepercayaan : 4. Pasal 28I ayat (1)
“Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
3. Pasal 29 ayat (2) kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
“Negara menjamin kemerdekaantiap-tiap penduduk hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
ntuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk pribadi dihadapan hukum dan hak untuk tidak
beribadat menurut agama dan kepercayaan itu.” dituntut atas dasar hukum yangberlaku surut adalah
hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun.”
Perwujudan sikap negara terhadap agama yang ada di Indonesia

1. Negara mewajibkan
2. Negara menjamin 3. Negara mempersilahkan
warga negara untuk
kemerdekaan kepada warga agama untuk menentukan
mengikuti pelajaran agama
negaranya dalam hal memeluk syariatnya sendiri.
di sekolah formal.
agama dan beribadah menurut
keyakinannya.
B. Membangun Kerukunan Antarumat Beragama

 Kerukunan antarumat beragama merupakan sikap mental umat beragama


dalam rangka mewujudkan kehidupan yang serasi tanpa membedakan pangkat,
kehidupan sosial, suku, ras, dan golongan.
 Tujuan dari kerukunan antar umat beragama yakni agar hubungan baik terbina
dan terpelihara dalam pergaulan antara warga yang seagama maupun warga
yang berbeda agama.
Tri Ke ruk unan Umat Be ra gama
Tri Ke rukunan Um at Be ragama

2. Kerukunan Antarumat Berbeda


1. Kerukunan Internal Umat
Agama 3. Kerukunan Antarumat
Seagama
Artinya adalah cara untuk Beragama dan Pemerintah
Artinya adalah adanya mempersatukan dan mempererat Artinya adalah masyarakat
kesepahaman dan kesatuan hubungan antara orang-orang yang
berbeda agama dalam proses tidak terlepas, dari adanya
untuk melakukan amalan dan
pergaulan dalam masyarakat, tanpa aturanpemerintah setempat
ajaran agama yang dipeluk bermaksud untuk yag mengatur tentang
dengan menghormati adanya mencampuradukkan ajaran agama. kehidupan masyarakat.
perbedaan yang masih bisa Tujuannya untuk menghindari
ditoleransi. terbentuknya fanatisme ekstrem
yang membahayakan keamanan dan
ketertiban umum.
Contoh Perilaku :
Contoh Perilaku :
Contoh Perilaku : Menaati aturan pemerintah dan
Contoh Perilaku : Menaati aturan pemerintah
Contoh Perilaku :
Saling menghargai, Contoh Perilaku : aturan agamanya, dan ikut dan
Saling menghargai, Dialog antarumat beragama yang aturan agamanya,
menyukseskan dan ikut
jalannya
menghormati, dan toleransi Dialog antarumat
didalamnya tidak beragama
membahasyang menyukseskan jalannya
menghormati,
terhadap perbedaandanyang
toleransi
ada pemerintahan tana memaksakan
didalamnya
perbedaan, tidak membahas
menciptakan suasana pemerintahan
ideologi tana yang
suatu agama memaksakan
belum
terhadap perbedaan yang
selma tidak menyimpang dari ada perbedaan, menciptakan suasana
selma tidak menyimpang kondusif agar ibadah dari setiap ideologi suatu agama yang belum
tentu sesuai dengan agama lain.
ajaran agama yang dianut.dari kondusif agar ibadah
agama aman dari setiap
dan nyaman, tentu sesuai dengan agama lain.
ajaran agama yang dianut. agama amanstigma
dan nyaman,
menghilangkan negatif
menghilangkan stigma
tentang umat agama lain.negatif
tentang umat agama lain.
Sekian dan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai