Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 2

Laju Reaksi Kimia


Sub 1:
Muh Fiqri Murti (G051211007)
Aulia Luthfyah Asbar (G051211008)
Trifena Putri Sion (G051211009)
Sub 2:
Andika Firdaus Wirathama (G051211010)
Dirfan anugerah (G051211011)
Ulil Amri (G051211012)
Pengertian Laju Reaksi
1.  reaksi dapat didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi per satuan waktu (Dogra,
Laju
1984). Secara matematis, Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi tiap perubahan waktu,
Nah, yang namanya “perubahan” itu bisa bertambah, bisa berkurang. Secara sederhana laju
reaksi diartikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi (reaktan) atau reaksi (produk)
persatuan waktu. Pereaksi kimia, reaktan, atau reagen (Bahasa Inggris: reactant atau
reagent) adalah bahan yang menyebabkan atau dikonsumsi dalam suatu reaksi kimia.
Sebagai contoh, asam klorida adalah sebuah pereaksi yang bereaksi dengan logam seng
menghasilkan hidrogen, atau bereaksi dengan kalsium karbonat menghasilkan karbon
dioksida.
Bertambahnya
Laju reaksi
Berkurangnya
HUKUM LAJU REAKSI
Hukum laju reaksi (The Rate Law) menunjukkan korelasi antara laju reaksi
(v) terhadap konstanta laju reaksi (k) dan konsentrasi reaktan yang
dipangkatkan dengan bilangan tertentu (orde reaksi). Hukum laju
reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
aA + bB  ——->  cC + dD
v  =  k [A]x [B]y
x dan y adalah bilangan perpangkatan (orde reaksi) yang hanya dapat
ditentukan melalui eksperimen. Nilai x maupun y tidak sama dengan
koefisien reaksi a dan b.
Hukum Laju Reaksi
Reaksi Orde Nol
Reaksi dengan orde nol adalah reaksi dimana laju tidak bergantung
pada konsentrasi reaktan. Penambahan maupun mengurangan
konsentrasi reaktan tidak mengubah laju reaksi. Jadi, bilangan
berapapun yang dipangkatkan nol itu bernilai dengan satu. Jadi, orde
reaksi nol nilainya hanya bergantung pada tetapan laju reaksi
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
A  ——>  Produk
Contohnya, oksidasi biologis etanol menjadi asetaldehida oleh enzim
dehidrogenase alkohol hati merupakan reaksi orde nol untuk etanol.
HUKUM LAJU
 
REAKSI
Reaksi Orde Satu

Reaksi dengan orde satu adalah reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi reaktan
yang dipangkatkan dengan bilangan satu. Reaksi orde satu adalah bilamana laju reaksi
tergantung pada konsentrasi reaktan tunggal pangkat satu. Untuk reaksi A → Produk,
hukum laju orde satu adalah :

− laju

Bentuk hukum laju yang menyatakan bagaimana laju tergantung pada konsentrasi, disebut
hukum laju diferensial. Dengan mengintegralkan persamaan laju ini dapat diperoleh
hubungan konsentrasi reaktan dengan waktu :
Hukum laju reaksi
 

Ket : [A]t = konstrasi A pd saat t (stlh bereaksi slm t det)

[A]o = konsentrasi A pd saat t = 0 (sblm bereaksi)

k = tetapan/konstanta laju reaksi

ln = logaritma natural Reaksi Orde Dua

Contoh reaksi orde pertama adalah proses peluruhan radioaktif .


Hukum laju reaksi
Reaksi Orde Dua

Reaksi dengan orde dua adalah reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi satu reaktan
yang dipangkatkan dengan bilangan dua atau konsentrasi dua reaktan berbeda yang masing-
masing dipangkatkan dengan bilangan satu. Secara sederhana reaksi orde dua dapat
dituliskan sebagai :
A → Produk atau A + B → Produk
A → B + C , merup Rx orde kedua thd A, berarti laju reaksinya adalah :
Laju reaksi : v = – ∆ [A]/∆ t
Laju reaksi : v = k [A]2
Satuan k dapat diperoleh dari persamaan :
k = v / [A]2 = M.s-1/M2 = s
-1/Matau 1/M.s
Dengan menggabungkan kedua pers. laju reaksi :
– ∆[A]/∆ t = k [A]2
Hukum Laju Reaksi

Hukum laju reaksi mempunyai dua penerapan


utama. penerapan praktisnya setelah kita
mengetahui hukum laju maka kita dapat
mengamalkan laju reaksi dari komposisi
campuran. Penerapan teoritis hukum laju ini
adalah hukum laju reaksi merupakan pemandu
untuk mekanisme reaksi.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

1. Konsentrasi
Jika konsentrasi pereaksi ditambah akan menyebabkan
jumlah partikel pereaksi persatuan volume akan meningkat
sehingga tumbukan yang terjadi semakin banyak dan laju
reaksi semakin menigkat. Faktor ini berlaku untuk pereaksi
dalam bentuk larutan dan gas saja.
Contoh: HCl(aqn) 1M
HCl(aqn) 2M Laju reaksi lebih cepat
2. Suhu
Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan
partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering,
menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka
partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil. Ketika suhu dinaikkan,
energi kinetik partikel akan meningkat sehingga dapat melampaui energi aktivasi.
Suatu reaksi akan berlangsung jika energi aktivasi telah terlampaui. Dengan kata lain,
kenaikan suhu menyebabkan laju reaksi meningkat.

3. Tekanan
Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi,
dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
4. Katalis
Katalis bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi dari suatu reaksi,
sehingga energi yang diperlukan oleh molekul-molekul reaktan untuk
bereaksi menjadi lebih rendah, dan reaksi lebih cepat atau mudah terjadi.
Katalis dapat menurunkan energi aktivasi dengan cara bereaksi dengan
reaktan membentuk suatu kompleks teraktivasi, lalu akan terurai kembali
membentuk produk dan mengembalikan katalis. 

5. Luas Permukaan Sentuhan


Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju
reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel,
maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju
reaksi semakin cepat.Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan
bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel,
sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
Contoh: Gula Kasar dan gula halus jika dilarutkan dalam air gula halus akan
lebih cepat laju reaksinya untuk melarut disbanding gula kasar
APLIKASI KONSEP KINEMATIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
1. Konsentrasi, Untuk membersihkan kolan renang dari
kuman-kuman, ditambahkan kaporit (Ca(ClO)2) ditambahkan
larutan kaporit dengan konsentrasi tertentu
2. Katalis, Pemberian karbit (kalsium karbida) adalah senyawa
kimia yang bila bereaksi dengan uap air diudara akan
menghasilkan gas asetilin. Gas asetilin dapat merangsang
prosespemasakan terutama perombakan klorofil (zat warna
hijau) menjadi zat warna kuning (karotenoid) pada pisang
untuk mempercepat matangnya buah pisang
3. Suhu, Ikan yang dijual dipasar
diletakkandalam wadah yang diberi es
4. Luas bidang permukaan, Sebelum membuat
sate, daging dipotong-potong kecil terlebih
dahulu agar daging lebih cepat matang pada
saat di panggang.
CONTOH SOAL
Berdasarkan reasi : 2N2O5(g) → 4 NO2(g) + O2(g), diketahui bahwa N2O5 berkurang dari 2 mol/liter menjadi 0,5
mol/liter dalam waktu 10 detik. Berapakah laju reaksi berkurangnya N2O5 ?
Jawaban
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai