Anda di halaman 1dari 8

Sistem pengendalian menejemen

sektor publik
Nama anggota kelompok III:
 Stevanly koroke-C30020041
 Audria lepongbulan- C30020006
 Meisye tri maria –C30020025
 I kadek nanda –C30020020
 Febrianni bunga kadoawu- C30020026
 Putri sara melenga- C30020015
A.Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik

 Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan


dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu:
a) perencanaan
b) koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi,
c) komunikasi informasi
d) pengambilan keputusan
e) memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi
f) pengendalian, dan
g) penilaian kinerja.
Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus bagaimana melaksanakan
strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Sistem pengendalian manajemen tersebut harus didukung dengan perangkat yang lain
berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang
digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang mendukung.
Struktur organisasiharus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen, karena
sistem pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagai pusat
pertanggungjawaban. Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan basis
perencanaan, pengendalian, dan penilaian kerja.
B.  TIPE PENGENDALIAN MANAJEMEN

Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok,


yaitu:
Pengendalian preventif (preventive control). Pada tahap ini pengendalian
manajemen terkait  dengan perumusan strategi dan perencanaan strategik yang
dijabarkan dalam bentuk program-program.
Pengendalian operasional (operational control). Pada tahap ini pengendalian
manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah
ditetapkan melalui alat berupa anggaran.
pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis
evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.
C.  STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN

Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat


pertanggungjawaban (responsibility centers). Tujuan dibuatnya pusat-pusat
pertanggungjawaban tersebut adalah:
Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan
unit organisasi yang dipimpinnya:
Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi;
Memfasilitasi terbentuknya goal congruence;
Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat;
Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan;
Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien;
dan
Sebagai alat pengendalian anggaran.
Pusat-pusat pertanggungjawaban
Pada dasarnya pusat pertanggungjawaban terdapat empat jenis, yaitu:

Pusat biaya (expense center)


Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan
biaya yang telah dikeluarkan.
Pusat pendapatan (revenue center)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasinya dinilai berdasarkan
pendapatan yang dihasilkan.
Pusat laba (profit center)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang menandingkan input (expense) dengan
output (revenue) dalam satuan moneter.
Pusat investasi (investment center)
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
D.  PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal. Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi:
(1) perumusan strategi (strategy formulation),
(2) perencanaan strategik (strategic planning),
(3) penganggaran,
(4) operasional (pelaksanaan anggaran), dan
(5) evaluasi kinerja. Saluran komunikasi informal dapat dilakukan melalui komunikasi langsung, pertemuan informal, diskusi, atau melalui metoda  management by walking around.

Perumusan strategi (Strategy Formulation)


Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggung jawab manajemen puncak (t op management). Peru musan strategi dapat bersifat tidak sistematis d an tidak harus kaku.
Perumusan strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi
merupakan tugas dan tanggung jawab manajemen puncak (top management).
Perumusan strategi dapat bersifat tidak sistematis dan tidak harus kaku.

1. Memulai  dan menyetujui proses perencanaan strategik.


2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi.
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi.
4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
SEKIAN......
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai