Anda di halaman 1dari 9

GOLDEN

RICE PADI
HASIL
TRANSGENI
DiSusun Oleh :
KELOMPOK 1
- MUH FAKHRI AS’AD IDRUS 19011014010
- GITA FEBRIANI
- NUR ANNISA K 19011014006
19011014001
REKAYASA GENETIKA
Definisi Rekayasa Genetika Pada Umumnya Bioteknologi sudah
dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu dengan menggunakan
sistem-sistem hayati, makhluk hidup ataupun derivatifnya untuk
membuat atau memodifikasi produk-produk atau proses-proses untuk
tujuan penggunaan khusus. Bioteknologi sering digunakan oleh para
petani yaitu memodifikasi tanaman dan hewan melalui perkawinan
silang untuk mendapatkan turunan dengan sifat seperti yang
diinginkan. Selain itu bioteknologi juga diterapkan pada teknik
fermentasi dalam pembuatan roti, bir, dan keju. Bioteknologi tersebut
dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan produksi dan
menyempurnakan kualitas pangan guna memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
TUJUAN REKAYASA GENETIKA PADI
Salah satu usaha manusia dalam mengembangkan ilmu biologi adalah
dengan cara memanipulasi gen yang terdapat pada suatu organisme dengan
tujuan menghasilkan organisme jenis baru yang identik secara genetika disebut
rekayasa genetika.
Rekayasa genetika pada tanaman padi mempunyai target dan tujuan antara
lain untuk peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama
dalam penyimpanan pascapanen, peningkatan kandunagn gizi, tahan terhadap
serangan hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan
terhadap herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih
hibrida), toleransi terhadap pendinginan, penundaan kematangan buah, kualitas
aroma dan nutrisi, perubahan pigmentasi. Di Indonesia padi transgenik telah
banyak dikembangkan. Contoh pad hasil transgenik yaitu padi emas (golden rice)
dan padi hibrida
REKAYASA GENETIKA PADI EMAS
1. Padi Emas (Golden Rice) Hasil Rekayasa Genetika
Perkembangan hasil rekayasa genetika pada tumbuhan salah satunya adalah padi
emas (golden rice). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Litbang Pertanian
(2007) dapat diketahui bahwa istilah padi emas (golden rice) diberikan kepada padi yang
direkayasa secara genetik dengan beras yang dihasilkan berwarna kuning-orange
karena mengandung betakarotena (pro-vitamin A) pada bagian endospermanya. Tubuh
manusia mengubah beta-karotena tersebut menjadi vitamin A. Berdasarkan informasi
dari Sharratt (2014) beta-karotena adalah pigmen dengan warna dominan merah-jingga
yang ditemukan secara alami pada tumbuhan dan buah-buahan. Menurut Jacinda
(2013) adanya kandungan beta-karotena ini menyebabkan warna beras dari padi
tersebut tampak kuning-kejinggaan. Hal ini berbeda dengan padi tipe liar (normal),
endosperma padi tidak menghasilkan beta-karotena dan akan berwarna putih hingga
putih kusam.
Padi emas merupakan padi hasil rekayasa genetika dengan memakai metode
transgenik. Didalamnya terdapat beta-karotena yang akan diubah dalam tubuh manusia
menjadi vitamin A.
REKAYASA GENETIKA PADI EMAS
2. Rekayasa Genetika Padi Emas (Golden Rice)
Secara sederhana dengan memasukkan 2 gen yang mengkode enzim phytoene
synthase (PSY) dan carotene desaturase (CRT 1), siklus biosintesis beta karotin
dapat kembali berfungsi untuk menghasilkan provitamin A. Konsep inilah yang
digunakan pada pembuatan golden rice (padi emas). Selain PHY dan CRT 1, masih
ada satu enzim lagi yang diperlukan untuk mengubah lycopene menjadi beta-karoten
yaitu lycopene cyclase (LYC) yang juga berasal dari tanaman daffodil. Percobaan
tentang padi emas (golden rice) disempurnakan dengan teknik co-transformasi dari
cDNA konstruksi untuk mengubah jalur biosintesis beta-karotena dengan baik. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan 2 gen dari daffodil Narcissus psuedonarcissus
(phytoene synthase dan cyclase lycopene) dan 1 gen dari bakteri Erwinia uredovora
(karoten desaturase). Dengan teknik tersebut padi emas (golden rice) mampu
menghasilkan 1,6-2,0 mg β-carotene / g beras kering. Dengan faktor konversi dari 6
µg β-carotene 1 µg retinol, 200 g / hari beras akan menghasilkan 70 µg / hari retinol
yang tidak cukup untuk memenuhi tunjangan harian yang direkomendasikan dari
retinol (1000- 800 RE).
REKAYASA GENETIKA PADI EMAS
3. Manfaat Golden Rice (Padi Emas)

Manfaat dari pembuatan beras emas atau padi emas (golden rice) adalah
mampu menyediakan rekomendasi harian yang dianjurkan dari vitamin A dalam
100-200 gram beras, sehingga dengan mengkomsumsi beras emas (golden rice)
ini dapat menyediakan kebutuhan vitamin A dan karbohidrat yang diperlukan oleh
tubuh.
Beras dari padi emas boleh dikonsumsi tetapi jangan berlebih-lebihan. Para
petanipun dapat mengembangkan produksi lahan mereka dengan menanam padi
emas agar hasil panen yang mereka dapatkan jauh lebih baik dibandingkan
dengan padi biasa.
REKAYASA GENETIKA PADI EMAS
4. Kerugian dari Golden Rice
Tidak semua ahli biologi setuju dengan adanya padi hasil transgenik berupa padi
emas (golden rice). Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran terhadap golden rice atau
padi emas dalam hal kesehatan seperti adanya zat penyebab alergi (alergen) berupa
protein yang dapat ditransfer ke bahan pangan, terjadi resistensi antibiotik karena
penggunaan marker gen dan terjadi outcrossing, yaitu tercampurnya benih konvensional
dengan benih hasil rekayasa genetika yang mungkin secara tidak langsung menimbulkan
dampak terhadap keamanan pangan.
Meskipun padi emas dikatakan memiliki manfaat tetapi kerugian pun bisa terjadi.
Karena produksi padi emas lebih cepat maka dikhawatirkan akan terjadi monopoli
perdagangan padi. Selain itu kemungkinan adanya penanaman padi emas ini akan
menimbulkan pencemaran tanah oleh limbah pertaniaan diakibatkan pupuk yang
digunakan mengandung pestisida yang berlebihan.
KESIMPULAN

Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik


rekayasa genetika dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi
masalah kesehatan dunia. Dengan merekasaya bahan genetik beras
yang dimediasi oleh Agrobacterium sp, dapat diproduksi Golden
Rice yang mengandung ß-karoten yang tinggi, sehingga mampu
mengatasi defisiensi vitamin A di kalangan masyarakat, terutama
di negara-negara berkembang. Kekurangan yang ada pada produk
purwa rupa, telah diatasi melalui produk Golden Rice generasi ke-
2. Walaupun demikian, sejumlah masalah masih perlu dipecahkan
oleh para peneliti agar dapat diperoleh produk yang kaya ßkaroten,
aman dikonsumsi, serta tetap terjangkau.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai