Anda di halaman 1dari 11

PENYUSUTAN

Erwin santoso (142190010)


Tetri Gustiarum (142190012)
Romanica Phavita (142190014)
PENYUSUTAN

Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu asset yang dapat


disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi (PSAK 17).
Penyusutan perlu dilakukan karena manfaat yang diberikan dan
nilai dari asset tersebut semakin berkurang.Pengurangan nilai
asset dibebankan secara bertahap.
KARAKTERISTIK DARI ASSET YANG DAPAT
DISUSUTKAN:
1.Digunakan dalam kegiatan usaha
aset yang boleh disusutkan adalah aset yang dipakai dalam menjalankan
usaha.Aset ini dapat dibedakan menajadi aset bisnis, aset campuran, dan aset
pribadi.
2.Nilainya menurun secara bertahap
nilai aset yang dapat disusutkan harus menurun secara bertahap, baik karena
semakin buruk fisiknya atau karena factor lain.
3.Aset berwujud dan aset tak berwujud
Aset berwujud dan aset tak berwujud yang memiliki manfaat lebih dari periode
dapat disusutkan.
4.Pihak yang berhak melakukan penyusutan
a.Pihak yang menggunakan aset tersebut dalam kegiatan usaha
b.Pemilik (legal owner dan benefical owner)
5.Saat dilakukan penyusutan
secara umum saat dilakukannya penyusutan adalah saat digunakan, tetapi
adakalanya pada tahun perolehan.
6.Dasar untuk melakukan penyusutan
a.Harga Perolehan (Historical Cost)
b.Harga Penggantian (Replacement Cost)
c.Revaluasi (Revaluation)
PENYUSUTAN BERDASARKAN PERATURAN
PERPAJAKAN
1.Saat Mulainya Penyusutan Fiskal
Pada bulan perolehan.
2.Harta/Aset dalam Pengerjaan
Pada tahun selesainya pekerjaan tersebut.
3.Harta/Aset dalam Usaha Sewa Guna Usaha
Pada bulan harta tersebut disewagunausahakan.
4.Persetujuan Dirjen Pajak
wajib Pajak dapat mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak apabila tidak mengikuti
prinsip umum.
5.Pengelompokan Harta Berwujud
Terbagi menjadi 2 golongan :
a.Harta berwujud kelompok bukan bangunan.
b.Harta berwujud kelompok bangunan.
METODE PENYUSUTAN FISKAL

Mulai tahun 1995 Wajib Pajak diperkenankan untuk memiih metode penyusutan
fiscal untuk aset tetap berwujud bukan bangunan yaitu:
a. metode saldo menurun ganda
b.metode garis lurus

Sedangkan aset tetap berwujud bangunan hanya menggunakan metode garis


lurus.
TARIF PENYUSUTAN FISKAL

Tarif Penyusutan untuk Aset Tetap Bukan Bangunan


Tarif Penyusutan
Kelompok Bukan Bangunan

Metode Garis Lurus Metode Saldo Menurun

Kelompok 1 25,00% 50,00%

Kelompok 2 12,50% 25,00%

kelompok 3 6,25% 12,50%

kelompok 4 5,00% 10,00%

Tarif Penyusutan untuk Aset Tetap Berupa Bangunan


Kelompok Bangunan Tarif Penyusutan (Metode Garis Lurus)

Bangunan Permanen 5%

Bangunan Tidak Permanen 10%


PENYUSUTAN BERDASARKAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
1.Biaya Perolehan
Biaya perolehan merupakan jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
untuk memperoleh suatau aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai
dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
2.Kriteria Aset yang Dapat Disususutkan
a.Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi
b.Memiliki suatu manfaat yang terbatas
c.Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau
memasok barang dan jasa, disewakan atau tujuan administrasi.
3.Masa manfaat
Masa manfaat suatu aset tetap harus ditelaah ulang secara periodic dan bila
harapan berbeda secara signifikan degan estimasi sebelumnya, maka beban
penyusutan untuk periode sekarang dan masa yang akan dating harus
disesuaikan.
4.Penyusutan Kelompok dan Gabungan
a.Penyusutan Kelompok,dihitung dengan cara mengalihkan tarif ke nilai
seluruh aset yang sejenis.
b.Penyusutan Campuran,dihitung dengan metode garis lurus.
5.Dasar Penyusutan
Biaya perolehan awal.
6.Pengungkapan
Perlu untuk mengungkapkan jumlah yang dapat disusutkan yang
dialokasikan dalam suatu periode dan akumulasi penyusutan pada akhir periode
tersebut.
METODE PENYUSUTAN AKUNTANSI

1.Berdasarkan Waktu
a.Metode garis lurus (Straight Line Method)
b.Metode pembebanan yang menurun
2.Berdasarkan Penggunaan
a.Metode jam jasa (service hours method)
b.Metode jumlah unit produksi (productive output method)
3.Berdasarkan Kriteria Lainnya
a.Metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite method)
b.Metode anuitas (annuity method)
c.Sistem Persediaan (inventory systems)

Anda mungkin juga menyukai