0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan16 halaman
1. Semen terdiri dari batu kapur dan tanah liat yang mengandung senyawa seperti silika oksida, aluminium oksida, dan besi oksida. Semen dapat menyebabkan iritasi kulit dan iritasi pernapasan.
2. Kapur dapat menyebabkan polusi udara dan kerusakan lingkungan akibat penambangan.
3. Serat asbes dapat menyebabkan penyakit paru seperti asbestosis dan kanker paru.
1. Semen terdiri dari batu kapur dan tanah liat yang mengandung senyawa seperti silika oksida, aluminium oksida, dan besi oksida. Semen dapat menyebabkan iritasi kulit dan iritasi pernapasan.
2. Kapur dapat menyebabkan polusi udara dan kerusakan lingkungan akibat penambangan.
3. Serat asbes dapat menyebabkan penyakit paru seperti asbestosis dan kanker paru.
1. Semen terdiri dari batu kapur dan tanah liat yang mengandung senyawa seperti silika oksida, aluminium oksida, dan besi oksida. Semen dapat menyebabkan iritasi kulit dan iritasi pernapasan.
2. Kapur dapat menyebabkan polusi udara dan kerusakan lingkungan akibat penambangan.
3. Serat asbes dapat menyebabkan penyakit paru seperti asbestosis dan kanker paru.
berupa serbuk halus yang dapat mengeras apabila tercampur dengan air. Bahan Kimia Semen Semen terdiri dari batu 1.Batu kapur (Cao) sebagai sumber lapur / gamping yang utama, terkadang terkotori oleh SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. mengandung kalsium oksida (CaO), tanah liat 2.Tanah liat yang mengandung senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. (lempung) yang mengandung silika oksida 3. Bila perlu ditambahkan pasir kwarsa / batu silika, ini di tambahkan apabila (SiO2), aluminium oksida pada tanah liat mengandung sedikit (Al2O3), besi oksida SiO2. (Fe2O3) dan gips yang 4. Pasir besi / biji besi, ini ditambahkan berfungsi untuk apabila tanah liat mengandung sedikit mengontrol pengerasan. Fe2O3. Dampak terhadap kesehatan • Iritasi pada kulit, hal ini dapat terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan kulit. Prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung (terlindung maupun oleh keringat). • Alergi, hal ini dapat terjadi bergantung pada tingkat kesensitifan seseorang, alergi yang dapat timbul akibat debu semen diantaranya: bersin-bersin, susah bernafas bagi penderita asthma, gatal-gatal. • Iritasi pada mata, hal ini dapat terjadi tergantung pada banyaknya paparan debu, iritasi yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius. • Gangguan pernafasan, hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab diantaranya saat mengosongkan kantong semen sehingga debu semen terhirup. Saat megaduk, menghaluskan atau memotong material campuran semen juga dapat melepaskan sejumlah debu semen. Untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, sedangkan untuk jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Dampak terhadap lingkungan • Lahan : Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat. • Air : Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada musim hujan. Kapur Kapur termasuk bahan bangunan yang penting. Bahan ini telah dipakai sejak zaman kuno. Orang-orang Mesir kuno memakai kapur untuk memplester bangunan. Di Indonesia, kapur dikenal sebagai bahan ikat, dalam pembuatan tembok, pilar dan sebagainya. Bahan kimia kapur • Kapur tohor (CaO) • Kapur padam (Ca(OH)2) • Kapur udara • Kapur hidrolis Dampak terhadap lingkungan • lereng-lereng terjal yang sangat membahayakan para penambang • polusi udara • banyak lahan terbuka • tanah yang berdebu dan berpasir • galian material yang terserak dimana-mana • lubang-lubang yang menganga • hiruk pikuk buruh tambang • udara kotor akibat prosesing serta jalan-jalan yang dilintasi para pengangkut tambang jadi cepat rusak akibat kelebihan beban Asbes Asbes merupakan mineral yang berwarna putih, berserat tipis, dan wujudnya seperti kapas. Asbes termasuk ke dalam golongan magnesium silika dengan rumus kimia Mg3Si2O5(OH)4. Asbes dapat diperoleh dengan cara penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah. Asbes di alam terdapat dalam bentuk serat halus sebagai pembuluh di antara karang-karang yang terdiri atas asam kersik dan silikat magnesium. Dengan menghancurkan karang-karang tersebut, diperoleh serat-serat halus asbes yang kemudian dipintal menjadi seperti kapas. Asbes merupakan mineral yang kerap disebut sebagai magic mineral karena mempunyai sifat tahan api dan bahkan dapat melindungi bangunan dari kebakaran. Dampak penggunaan asbes Serat-serat asbes berukuran sangat kecil, bahkan 1/700 lebih tipis dari rambut manusia. Serat-serat asbes cenderung mudah patah, tajam, mudah menjadi debu, dan jika tersebar di udara akan mudah menempel pada pakaian dan tubuh manusia. Apabila serat-serat tersebut terhirup oleh manusia, maka dapat meningkatkan risiko kerusakan pada organ paru-paru dengan gejala seperti sesak dan kesulitan bernapas. Jika gejala ini dibiarkan semakin lama, maka endapan serat-serat tersebut akan menimbulkan masalah seperti peradangan, luka, hingga kerusakan jaringan paru-paru yang disebut asbestosis. Dalam jangka panjang, asbestosis dapat menyebabkan kanker paru-paru. Lem Lem atau Perekat adalah bahan lengket (biasanya cairan) yang dapat merekatkan 2 benda atau lebih. Lem bisa dibuat dari bagian tumbuhan atau hewan, maupun bahan kimia dari minyak. Bahan kimia lem • Lem PVAc atau Polyvinyl Acetate PVAc bisa dibilang merupakan formulasi terbaik adhesive dibanding yang lainnya. Dari aspek kekuatan hingga ketahanan, lem ini sangat unggul. Fine woodworking magazine bahkan menempatkan PVAc waterproof sebagai lem terkuat mengalahkan PU, epoxy, dan urea formaldehinda. Oleh sebab itulah adhesive dari jenis ini sangat banyak digunakan. Apalagi dari segi keamanannya juga sangat baik. • Lem EVA atau Ethylene Vinyl Acetate EVA atau ethylene vinyl acetate adalah lem terbaik untuk perekatan media beda karakter. Lem ini kami sediakan mengingat banyak industri woodworking membutuhkan lem yang bagus untuk finishing tempel yang melibatkan HPL dengan kayu olahan. Cat Cat tembok adalah salah satu pilihan finishing dinding yang sangat populer. Selain variasi pilihan warna yang banyak, pengaplikasian cat tembok juga terbilang lebih praktis. Bahan kimia • FORMALDEHIDA Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. • Timbal : Timbal banyak digunakan industri cat untuk member pigmen cat. • Lead chromate: digunakan untuk memberi warna hijau, kuning dan merah • Kromium: memberikan warna hijau, kuning dan oranye • Kadmium: memberi warna hijau, kuning, oranye dan merah; Dampak terhadap kesehatan • Formaldehida: formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan. • Lead chromate: dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat. • Kromium: dapat menyebabkan kanker paru dan iritasi kulit, hidung dan saluran napas atas. • Kadmium: dapat menyebabkan kanker paru. • THINNER: Semua cat mengandung pelarut/solvent yang biasanya berupa tiner. Tiner akan menguap segera setelah cat dioleskan, saat itu pekerja cat dapat mengisap bahan berbahaya yang terkandung dalam solven. Pajanan terhadap solvent dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, masalah reproduksi dan kanker.