Anda di halaman 1dari 16

Bahan Kimia dalam Kehidupan

Sehari-hari
(Bahan Bangunan)

Minarni, S.Pd., M.Si


SEMEN

Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis


berupa serbuk halus yang dapat mengeras
apabila tercampur dengan air.
Bahan Kimia Semen
Semen terdiri dari batu 1.Batu kapur (Cao) sebagai sumber
lapur / gamping yang utama, terkadang terkotori oleh SiO2,
Al2O3, dan Fe2O3.
mengandung kalsium
oksida (CaO), tanah liat 2.Tanah liat yang mengandung senyawa
SiO2, Al2O3, dan Fe2O3.
(lempung) yang
mengandung silika oksida 3. Bila perlu ditambahkan pasir kwarsa /
batu silika, ini di tambahkan apabila
(SiO2), aluminium oksida pada tanah liat mengandung sedikit
(Al2O3), besi oksida SiO2.
(Fe2O3) dan gips yang 4. Pasir besi / biji besi, ini ditambahkan
berfungsi untuk apabila tanah liat mengandung sedikit
mengontrol pengerasan. Fe2O3.
Dampak terhadap kesehatan
• Iritasi pada kulit, hal ini dapat terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan
kulit. Prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung (terlindung maupun
oleh keringat).
• Alergi, hal ini dapat terjadi bergantung pada tingkat kesensitifan seseorang, alergi yang
dapat timbul akibat debu semen diantaranya: bersin-bersin, susah bernafas bagi
penderita asthma, gatal-gatal.
• Iritasi pada mata, hal ini dapat terjadi tergantung pada banyaknya paparan debu, iritasi
yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius.
• Gangguan pernafasan, hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab diantaranya saat
mengosongkan kantong semen sehingga debu semen terhirup. Saat megaduk,
menghaluskan atau memotong material campuran semen juga dapat melepaskan
sejumlah debu semen. Untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi pada saluran
pernafasan, sedangkan untuk jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
Dampak terhadap lingkungan
• Lahan : Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat
penambangan tanah liat.
• Air : Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam
bentuk minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang
menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi, yang akan
mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan
menimbulkan masalah banjir pada musim hujan.
Kapur
Kapur termasuk bahan bangunan yang penting. Bahan ini telah dipakai
sejak zaman kuno. Orang-orang Mesir kuno memakai kapur untuk
memplester bangunan. Di Indonesia, kapur dikenal sebagai bahan ikat,
dalam pembuatan tembok, pilar dan sebagainya.
Bahan kimia kapur
• Kapur tohor (CaO)
• Kapur padam (Ca(OH)2)
• Kapur udara
• Kapur hidrolis
Dampak terhadap lingkungan
• lereng-lereng terjal yang sangat membahayakan para penambang
• polusi udara
• banyak lahan terbuka
• tanah yang berdebu dan berpasir
• galian material yang terserak dimana-mana
• lubang-lubang yang menganga
• hiruk pikuk buruh tambang
• udara kotor akibat prosesing serta jalan-jalan yang dilintasi para
pengangkut tambang jadi cepat rusak akibat kelebihan beban
Asbes
Asbes merupakan mineral yang berwarna putih, berserat tipis, dan
wujudnya seperti kapas. Asbes termasuk ke dalam golongan magnesium
silika dengan rumus kimia Mg3Si2O5(OH)4. Asbes dapat diperoleh dengan
cara penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah.
Asbes di alam terdapat dalam bentuk serat halus sebagai pembuluh di
antara karang-karang yang terdiri atas asam kersik dan silikat magnesium.
Dengan menghancurkan karang-karang tersebut, diperoleh serat-serat halus
asbes yang kemudian dipintal menjadi seperti kapas. Asbes merupakan
mineral yang kerap disebut sebagai magic mineral karena mempunyai sifat
tahan api dan bahkan dapat melindungi bangunan dari kebakaran.
Dampak penggunaan asbes
Serat-serat asbes berukuran sangat kecil, bahkan 1/700 lebih tipis dari
rambut manusia. Serat-serat asbes cenderung mudah patah, tajam,
mudah menjadi debu, dan jika tersebar di udara akan mudah
menempel pada pakaian dan tubuh manusia. Apabila serat-serat
tersebut terhirup oleh manusia, maka dapat meningkatkan risiko
kerusakan pada organ paru-paru dengan gejala seperti sesak dan
kesulitan bernapas. Jika gejala ini dibiarkan semakin lama, maka
endapan serat-serat tersebut akan menimbulkan masalah seperti
peradangan, luka, hingga kerusakan jaringan paru-paru yang disebut
asbestosis. Dalam jangka panjang, asbestosis dapat menyebabkan
kanker paru-paru.
Lem
Lem atau Perekat adalah bahan lengket (biasanya cairan) yang dapat
merekatkan 2 benda atau lebih. Lem bisa dibuat dari bagian tumbuhan
atau hewan, maupun bahan kimia dari minyak.
Bahan kimia lem
• Lem PVAc atau Polyvinyl Acetate
PVAc bisa dibilang merupakan formulasi terbaik
adhesive dibanding yang lainnya. Dari aspek
kekuatan hingga ketahanan, lem ini sangat
unggul. Fine woodworking magazine bahkan
menempatkan PVAc waterproof sebagai lem
terkuat mengalahkan PU, epoxy, dan urea
formaldehinda. Oleh sebab itulah adhesive dari
jenis ini sangat banyak digunakan. Apalagi dari
segi keamanannya juga sangat baik.
• Lem EVA atau Ethylene Vinyl Acetate
EVA atau ethylene vinyl acetate adalah lem
terbaik untuk perekatan media beda
karakter. Lem ini kami sediakan mengingat
banyak industri woodworking
membutuhkan lem yang bagus untuk
finishing tempel yang melibatkan HPL
dengan kayu olahan.
Cat
Cat tembok adalah salah satu pilihan finishing dinding yang sangat
populer. Selain variasi pilihan warna yang banyak,
pengaplikasian cat tembok juga terbilang lebih praktis.
Bahan kimia
•  FORMALDEHIDA
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin),
merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau
cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai
paraformaldehyde atau trioxane.
• Timbal : Timbal banyak digunakan industri cat untuk member pigmen cat. 
• Lead chromate: digunakan untuk memberi warna hijau, kuning dan merah
• Kromium: memberikan warna hijau, kuning dan oranye
• Kadmium: memberi warna hijau, kuning, oranye dan merah;
Dampak terhadap kesehatan
• Formaldehida: formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan
membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa
terbakar, serta kegerahan.
• Lead chromate: dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat.
• Kromium: dapat menyebabkan kanker paru dan iritasi kulit, hidung dan saluran
napas atas. 
• Kadmium: dapat menyebabkan kanker paru.
• THINNER: Semua cat mengandung pelarut/solvent yang biasanya berupa tiner. Tiner
akan menguap segera setelah cat dioleskan, saat itu pekerja cat dapat mengisap
bahan berbahaya yang terkandung dalam solven. Pajanan terhadap solvent dapat
menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, masalah
reproduksi dan kanker.

Anda mungkin juga menyukai