Anda di halaman 1dari 32

PROGRAM PROTEKSI DAN

KESELAMATAN RADIASI
RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
INTERVENSIONAL “KLINIK TIARA
MEDIKA”
NAMA : DEDE MUAMAR RIFAN (2014003)
ERIK FAUZAN (2014006)
KHAIRUL KODRI (2014010)
LASRI (2014011)
MAX MILIAN BENGNGU( 2014013)
BAB I
• Pemanfaatan radiasi pengion dalam bidang kesehatan selain memberikan
kontribusi yang sangat besar dalam pekembangan dunia kedokteran dalam
penegakkan diagnosa maupun tindakan therapi. Dilain hal, radiasi pengion juga
mempunyai resiko dalam pemanfaatannya. Latar belakang penyusunan Program
Proteksi dan Keselamatan Radiasi ini mengacu pada ketentuan perundangan yang
terkait yaitu : 1. Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.
• 2. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan
Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir. 3. Peraturan Kepala BAPETEN No. 8
tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi
Diagnostik dan Intervensional. 4. Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun
2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
LATAR BELAKANG
• 1. Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.
• 2. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir.
• 3. Peraturan Kepala BAPETEN No. 8 tentang Keselamatan Radiasi
dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional.
• 4. Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 tentang
Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Tujuan
• Tujuan penyusunan Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi ini
adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan izin pemanfaatan
sumber radiasi pengion dalam kegiatan radiologi diagnsotik dan
intervensional sebagaimana di atur dalam Peraturan Pemerintah No
29 Tahun 2008. Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi ini juga
sebagai panduan dalam melaksanakan keselamatan radiasi di instalasi
radiologi Klinik Tiara Medika.
Ruang Lingkup
Program proteksi dan keselamatan radiasi ini merupakan petunjuk
pelaksanaan dari upaya perlindungan yang perlu diberikan kepada pasien,
pekerja radiasi dan lingkungan sekitar terhadap kemungkinan munculnya efek
negatif dari sumber radiasi externa (x-ray) yang meliputi :
1. Penyelenggara Keselamatan Radiasi.
2. Deskripsi Fasilitas.
3. Pesawat Sinar-X.
4. Peralatan dan Perlengkapan Proteksi Radiasi.
5. Prosedur Proteksi dan Keselamatn Radiasi.
6. Rekaman dan Laporan.
• Program proteksi dan keselamatan radiasi ini tergantung dari
pengusaha instalasi nuklir sebagai penyedia fasilitas, pembuat
kebijakan dan petugas radiologi sebagai petugas operasional yang
menjalankan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan program
proteksi dan keselamatan radiasi, dimana dalam menjalankan
kewajibannya petugas radiologi harus selalu berpegang pada prinsip-
prinsip justifikasi : manfaat > dari resiko, limitasi : < NBD (Nilai Batas
Dosis), optimasi :
BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI
DAN KESELAMATAN RADIASI
• Penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi merupakan wadah
yang terdiri dari perwakilan setiap personil yang ada di fasilitas atau
instalasi yang memanfaatkan tenaga nuklir, dapat berbentuk orang
perorangan komite atau organisasi bertugas membantu Pemegang
Izin dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
• I.1. Struktur Penyelenggara Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
Struktur Organisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi Klinik Tiara
Medika terdiri dari unsur pengusaha instalasi, dan petugas proteksi
radiasi dan pekerja radiasi. Pengusaha Instalasi Nuklir Pimpinan Klinik
Tiara Medika BAPETEN 4 Pekerja Radiasi Radiografer yang bekerja di
unit Radiologi Klinik Tiara Medika
• Penanggung Jawab keselamatan Radiasi di PT.Poly Jaya Medikal terdiri
dari :
1. Pimpinan selaku penaggung jawab utama keselamatan
radiasi.
2. Petugas yang terkait dengan pelaksanaan pemanfaatan tenaga
nuklir :
a. Petugas Proteksi Radiasi.
b. Pekerja Radiasi.
• 2. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Tugas dan Tanggung Jawab Pemegang Izin. Pemegang Izin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) SK Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013
bertanggung jawab atas Proteksi dan Keselamatan Radiasi di fasilitas atau
instalasinya
2. Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Proteksi Radiasi. 5 Petugas Proteksi
Radiasi Radiografer dengan SIB PPR Petugas Proteksi Radiasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 SK Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 mempunyai
tanggung jawab
3. Tugas dan Tanggung Jawab Pekerja Radiasi. Pekerja Radiasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 SK Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 mempunyai
tanggung jawab
3. Personil yang Bekerja di Fasilitas
1. Personil yang bekerja di fasilitas Radiologi Klinik Tiara Medika
2. Kualifikasi personil
3. Pendidikan dan Pelatihan
4. Program jaminan mutu proteksi dan keselamatan radiasi.
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi ini bersifat dinamis, sangat terbuka
untuk dimutakhirkan secara periodik sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku serta mengikuti perubahan dan perkembangan fasilitas pelayanan
di Klinik Tiara Medika dengan tujuan utamanya melaksanakan tanggung jawab
pemegang izin, petugas proteksi radiasi dan pekerja radiasi melalui penerapan
manajemen, kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan sifat dan tingkat resiko
pelayanan dalam rangka peningkatan mutu proteksi dan keselamatan radiasi.
BAB III DESKRIPSI FASILITAS
• 1. Deskripsi Fasilitas Instalasi radiologi di Klinik Tiara Medika sampai
saat ini memiliki :
1. Ruang Eksposure,
2. Ruang baca .
3. Ruang operator dilengkapi kayu triplek dengan 2mm pb, kaca
pengamat berupa kaca pb equivalent dengan 2 mm pb.
4. Ruang tunggu.
5. Kamar gelap tempat prosesing manual.
Pesawat sinar-x yang digunakan yaitu
1 (satu) unit Mobile X-Ray dengan spesifikasi : 1. Merk : Indoray X-Ray Mobile
2. Unit Model : IR 100 D
3. No. Seri : 1006126-IR
4. Jenis Radiasi : Radiography Terkolimasi.
5. Tahun Pembuatan : 2014
6. Filter Bawaan : 2 mm Al
7. No. Seri tabung : 7111207 A
8. kV Max : 100 kV
9. mA Max : 100 mA
2. Deskripsi Pembagian Daerah Kerja Unit radiologi Klinik Tiara Medika memiliki 1 (satu)
unit Mobile X-Ray untuk melayani pemeriksaan radiologi bagi pasien umum. Denah lokasi
sebagaimana pada Lampiran 1
3. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi Fasilitas Perlengkapan Proteksi Radiasi di Unit
Radiologi Klinik Tiara Medika adalah :
1. Apron 1 buah kondisi baik
2. Kaca pengamat ruang operator equivalent 2mm pb
3. Tabir
4. Tanda radiasi di pintu ruang pemeriksaan
5. Warning lamp di pintu ruang pemeriksaan yang menyala jika di dalam ruangan ada
penyinaran
6. TLD Badge 2 pasang dengan evaluasi hasil dilakukan di BATAN.
BAB IV. PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
• Prosedur Proteksi dan keselamatan Radiasi untuk personil
1. Harus Selalu memperhatikan aspek proteksi radiasi, jarak waktu Penyinaran dan
dan penahan/perisai.
2. Staf/pekerja radiasi yang sedang hamil ditempatkan di daerah bebas radiasi/
medan radiasi yang lebih rendah, Jika mereka tetap bekerja peralatan proteksi
radiasi seperti apron harus selalu dikenakan.
3. Perawat Atau kelompok pekerja lainnya dapat diminta ditempatkan di daerah
medan radiasi yang lebih rendah.
4. Lakukan Pemantuan dosis pekerja secara bulanan.
5. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
• Prosedur proteksi dan keselamatan radiasi
untuk pendamping pasien
1. Tidak boleh pendamping pasien berada di medan radiasi kecuali terpaksa.
2. Jika tetap diperlakukan pendamping pasien berada di daerah medan radiasi,
maka peralatan proteksi radiasi seperti apron harus dikenakan.
3. Pendamping pasien diusahakan jauh dari sumber radiasi.
4. Pendamping pasien harus orang dewasa yang merupakan kerabat pasien.
• Pemantauan Dosis yang diterima Pekerja
Radiasi
1. Setiap pekerja radiasi wajib mengenakan personal dosis monitoring berupa TLD
pada setiap kali bertugas.
2. TLD dilakukan evaluasi dari BATAN setiap penggunaan 3 bulan sekali.
3. Hasil evaluasi catatan dosis pekerja radiasi yang diterima dari BATAN
didokumentasikan pada kartu dosis masing-masing pekerja radiasi dan dilaku-
kan monitoring secara berkala.
• Prosedur proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien
1. Dosis pasien harus diusahakan sekecil mungkin sesuai tujuan rumah sakit, mana
tetap mendapatkan informasi diagnostik yang diperlakukan.
2. Semua pasien yang mendapatkan penyinaran harus selalu atas permintaan
3. praktisi medis/dokter.
3. Hindari pengulangan penyinaran.
4. Batas lapang penyinaran sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan tanpa
mengurangi informasi medik yang diperlukan.
• Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat
Langkah-Langkah Penanggulangan:
1. Pekerja radiasi segera melaporkan kepada petugas proteksi radiasi atau kepala
radiologi.
2. Petugas proteksi radiasi langsung memberikan instruksi kepada pekerja radiasi
untuk menghentikan pelayanan.
3. Petugas ptoteksi radiasi bersama Ka. Radiologi berkoordinasi dengan Ka. Peme-
liharaan (IPRS) untuk melakukan pemutusan supply listrik yang berhubungan
dengan pesawat sinar-x.
4. PPR bersama kepala radiologi melaporkan kepada Direktur Operasional dan
meminta untuk dilakukan penghentian penggunaan pesawat sinar-x sampai
dilakukan perbaikan alat dan hasil pengukuran paparan radiasi dalam batas yang
ditentukan.
• Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat
Langkah-Langkah Penanggulangan:
5. Petugas Direktur Operasional mengeluarkan edaran untuk sementara pesawat
sinar-x tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya dan seluruh pemeriksaan
radiologi yang menggunakan peralatan tersebut tidak dapat dilakukan dan diru-
juk ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.
6. Petugas proteksi radiasi bersama Ka. Radiologi mengajukan kepada Direktur
Operasional untuk dilakukan perbaikan alat dan melakukan kalibrasi serta peme-
riksaan paparan radiasi ulang setelah perbaikan.
7. Pesawat sinar-x dapat dilakukan kembali setelah hasil pemeriksaan paparan
radiasi dalam batas yang dilakukan.
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN
• Setiap kejadian yang terkait dengan pelayanan di fasilitas unit
radiologi RS. Bhayangkara
• Brimob harus tercatat dan terdokumentasi dengan baik dan diketahui
oleh Pengusaha Instalasi.
• Pemantauan Dosis Pekerja Radiasi dilakukan dengan
mendokumentasikan hasil Laporan
• Evaluasi pemakaian TLD dari BATAN sebagaimana terlampir.
• Keadaan Operational Normal
• Dibuatnya beberapa formulir yang dijadikan sebuah buku untuk beberapa
pencatatan
• yang penting antara lain :
1. Kartu Kesehatan
2. Kartu Dosis
3. Loog Book Operasi
4. Daftar Investarisasi
5. Loog Book Perawatan dan Perbaikan
6. Keadaan Darurat
BAB VI LAPORAN VERIFIKASI KESELAMATAN RADIASI
HASIL PENGUKURAN PAPARAN RADIASI
• Pesawat INDORAY IR 100 D S/N :1006126 – IR
• Lokasi : Klinik Tiara Medika
• VI.A. Pengukuran paparan radiasi
• A.1.
• Alat ukur yang dipergunakan :
• Surveymeter RF Merk Unfors Xi . Main Unit sn. 221050 , RF Det sn.
• 223691 , Survey Det sn. 221254.
• A.2.
• Pengukuran radiasi bocor dilakukan di 5 titik pengukuran disekeliling tabung.
• Diafragma tertutup rapat pada jarak 1 meter dari fokus.
• A.3.
• Pengukuran radiasi hambur ;
•  Berkas diarahkan ke pantom padat sebagai obyek dan diafragma terbuka
• lebar.
•  Arah sinar vertikal kearah meja pemeriksaan dan horizontal kearah
• Bucky Stand ( Thorax ).
• A.4.
• Pengukuran keluaran radiasi berkas utama ( dosis pasien ) dilakukan sesuai
• dengan kondisi jenis pemeriksaan.
• A.3.
• Pengukuran radiasi hambur ;
•  Berkas diarahkan ke pantom padat sebagai obyek dan diafragma terbuka
• lebar.
•  Arah sinar vertikal kearah meja pemeriksaan dan horizontal kearah
• Bucky Stand ( Thorax ).
• A.4.
• Pengukuran keluaran radiasi berkas utama ( dosis pasien ) dilakukan sesuai
• dengan kondisi jenis pemeriksaan.
• Hasil Pemeriksaan
• a. Hasil pengukuran paparan radiasi hambur di sekitar pesawar pada daerah-daerah yang
• dilingkupi cukup aman.
• b. Hasil pengukuran paparan radiasi bocor di sekeliling tabung pesawat cukup aman
• tingkat radiasinya masih dalam batas ketentuan yang berlaku
• c. Keluaran dosis radiasi yang diterima pasien masih dalam batas dosis yang di ijinkan
• sesuai dengan SK Ka. BAPETEN No. 01-P . 03
• B.3.
• Kesimpulan Hasil Kalibrasi
• Alat dinyatakan : ...Layak dipakai...
•()
• Petugas Proteksi Radiasi
BAB VII. PENUTUP
• Demikian Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi ini dibuat
sebagai panduan pelaksanaan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
dalam keterkaitan pelayanan radiologi diagnostik di PT. Poly Jaya
Medikal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai