Anda di halaman 1dari 27

KUAT GESER TANAH, REMBESAN,

TEGANGAN EFEKTIF TANAH.


Kuat Geser Tanah
Apa itu kekuatan tanah?

• Kekuatan geser (shear strength) tanah merupakan gaya tahanan internal yang bekerja per satuan luas masa tanah untuk
menahan keruntuhan atau kegagalan sepanjang bidang runtuh dalam masa tanah tersebut.

• Pemahaman terhadap proses dari perlawanan geser sangat diperlukan untuk analisis stabilitas tanah seperti kuat dukung,
stabilitas lereng, tekanan tanah lateral pada struktur penahan tanah.
Kriteria Keruntuhan Mohr – Coulomb

• Keruntuhan dalam suatu bahan dapat terjadi akibat kombinasi kritis dari tegangan normal
dan tegangan geser, dan bukan salah satu dari tegangan normal maksimum atau tegangan geser
maksimum.
• Hubungan antara kedua tegangan tersebut :
τf = f(σ)
• Bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh kohesi (c) dan gesekan antar butir-butir
tanah (φ).
τf = c+ σ tan φ
Theory Mohr - Coulomb

   b
C
’ ’ ’
Kurva keruntuhan a
B Bidang Runtuh
f =
D f() A
’ f = c’ + ’ tan ’

c’


Kriteria Keruntuhan Mohr – Coulomb
• Jika  dan  pada bidang runtuh ab mencapai titik A, keruntuhan geser tidak
akan terjadi.
• Keruntuhan geser akan terjadi, jika  dan  pada bidang runtuh ab
mencapai titik B dalam kurva selubung keruntuhan.
• Keadaan tegangan pada titik C tidak akan pernah terjadi, sebab keruntuhan
telah terjadi sebelum mencapai tegangan tersebut .
Uji Parameter Kekuatan Geser Tanah di Laboratorium

Jenis pengujian yang sering dilakukan :


– Uji geser langsung (direct shear test)
– Uji tiga paksi (triaxial test)
– Uji tekan bebas (unconfined compression test)
• Dalam penentuan jenis pengujian perlu diperhatikan letak tanah yang akan diuji.
• Uji geser langsung akan lebih sesuai untuk menentukan parameter kuat geser
tanah bila digunakan untuk fondasi.
• Uji triaxial akan lebih relevant untuk stabilitas lereng atau fondasi.
Penentuan Uji Kekuatan Geser Tanah

1. Uji tekan bebas


2. Uji triaxial
3. Uji geser langsung
1

4. Uji geser langsung/triaxial

4 2
Slip plane

3
Permeabilitas dan Rembesan
Aliran Air Dalam Tanah

 Salah satu sumber utama air ini adalah air hujan yang meresap ke dalam tanah
lewat ruang pori diantara butiran tanahnya.
 Air biasanya sangat berpengaruh pada sifat-sifat teknis tanah, khususnya tanah berbutir halus.
 Demikian juga, air merupakan faktor yang sangat penting dalam masalah-masalah
teknis yang berhubungan dengan tanah seperti :
 Penurunan
 Stabilitas pondasi
 Stabilitas lereng, dll
 Terdapat 3 zone penting di lapisan tanah yang dekat dengan permukaan bumi
yaitu :
 Zone Jenuh Air
 Zone Kapiler
 Zone Jenuh Sebagian
• Pada Zone Jenuh Air, atau zone di bawah muka air tanah, air mengisi seluruh rongga-
rongga tanah.
Pada zone ini tanah dianggap dalam kedudukan jenuh sempurna.

Batas atas dari zone jenuh adalah permukaan air tanah (water table) atau
permukaan freatis.

Pada permukaan air tanah, tekanan hidrostatis adalah nol.

Zone Kapiler terletak di atas zone jenuh. Ketebalan zone ini tergantung dari jenis tanahnya.
Akibat tekanan kapiler, air terhisap ke atas mengisi ruangan diantara
butiran tanah.
Pada keadaan ini, air mengalami tekanan negatif.
Zone tak jenuh atau zone jenuh sebagian, berkedudukan paling atas, adalah zone di dekat
permukaan tanah, dimana air dipengaruhi oleh penguapan dan akar tumbuh-tumbuhan.
Gradien Hidrolik
Menurut persamaan Bernoulli, tinggi energi total pada suatu titik di dalam air yang mengalir dapat
dinyatakan sebagai penjumlahan dari tinggi tekan, tinggi kecepatan, dan tinggi elevasi, yaitu :

p v 2
h z
2g
γw
Dimana : Tinggi Tinggi
Tinggi
tekanan kecepatan
h = tinggi energi total elevasi

p = tekanan
v = kecepatan
g = percepatan gravitasi
γw = berat volume air
 Apabila persamaan Bernoulli tersebut dipakai untuk air yang mengalir melalui
pori-pori tanah, bagian pearsamaan yang mengandung tinggi kecepatan dapat
diabaikan.
 Hal ini disebabkan karena kecepatan rembesan air di dalam tanah adalah sangat
kecil. Sehingga tinggi energi total pada suatu titik dapt dinyatakan

sbb : p
h z

 hubungan antara tekanan, elevasi, dan γ


tinggi energi total dari suatu aliran air di dalam
tanah.
w
• Tabung pizometer dipasang pada titik A dan titik B.
• Ketinggian air di dalam tabung pizometri A dan B disebut sebagai
muka pizometer (piezometric level) dari titik A dan B.
• Kehilangan energi antara titik A dan B :

pA pB
h hA hB ZA ZB
w w
Kehilangan energi Δh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan tanpa dimensi yaitu :

h
i
L

Dimana :
i = gradien hidrolik
L = jarak antara titik A dan B, yaitu panjang aliran air dimana
kehilangan tekanan terjadi
Hukum Darcy
Darcy (1956) memperkenalkan hubungan antara kecepatan aliran air dalam tanah (v) dan
gradien hidrolik, sbb :
dimana :
v k i v = kecepatan aliran air dalam tanah (cm/det)
k = koefisien permeabilitas (cm/det)
i = gradien hidrolik
 Selanjutnya, debit rembesan (q) dapat ditulis dengan :
dengan A = luas penampang tanah.
q=k i A
• Koefisien permeabilitas/koefisien rembesan, (k) mempunyai satuan yang
sama dengan satuan kecepatan yaitu cm/detik atau mm/det, dan menunjukkan
ukuran tahanan tanah terhadap aliran air.
• Bila pengaruh sifat-sifat air dimasukkan, maka :

K pw g dengan :
k (cm / det)
K = koefisien absolut (cm2), tergantung dari sifat butirannya.
ρw = kerapatan air (gr/cm3)
μ = koefisien kekentalan air (gr/cm det)
g = gravitasi (cm/det2)
Karena air hanya dapat mengalir lewat ruang pori, maka kecepatan nyata
rembesan lewat tanah (vs) adalah, sbb :

dengan n = porositas tanah


v k
vs a ta u v s
i
Beberapannilai koefisien permeabilitas
n (k) dari berbagai jenis tanah
diperlihatkan pada tabel berikut, dimana nilai k tersebut biasanya
dinyatakan pada temperatur 20 0C.
Jenis Tanah k (mm/det)
Butiran kasar 10 – 103
Kerikil halus, butiran kasar bercampur pasir
10-2 – 10
butiran sedang
Pasir halus, lanau longgar 10-4 – 10-2
Lanau padat, lanau berlempung 10-5 – 10-4
Lempung berlanau,lempung 10-8 – 10-5
Uji Permeabilitas

Terdapa tempat Macam cara pengujian untuk menentukan koefisien


permeabilitas di laboratorium, yaitu :
a) Pengujian tinggi energi tetap (Constan-head)
b) Pengujian tinggi energi turun (falling-head)
c) Penentuan secara tidak langsung dari pengujian konsolidasi
Tegangan Efektif Tanah

Tanah yang mengalami tekanan mengakibatkan angka pori berkurang dan


merubah sifat-sifat mekanik tanah yang lain, seperti menambah tahanan
geser.Tanah yang berada dalam air akan dipengaruhi oleh gaya hidrostatis.
Berat tanah yang terendam disebut berat tanah efektif, dan tegangan yang
terjadi disebut tegangan efektif. Tegangan efektif merupakan tegangan yang
mempengaruhi kuat geser dan perubahan volume atau penurunan tanah.
Penurunan muka air tanah akan menyebabkan kenaikan tegangan efektif pada
tanah, dan apabila besamya tegangan efektif melampaui tegangan yang
diterima tanah sebelumnya maka tanah akan mengalami konsolidasi dan
kompaksi yang mengakibatkan amblesan tanah pada daerah konsolidasi
normal.
Tanah yang mengalami tekanan mengakibatkan angka pori berkurang dan merubah sifat-
sifat mekanik tanah yang lain, seperti menambah tahanan geser.Tanah yang berada dalam air
akan dipengaruhi oleh gaya hidrostatis.
Berat tanah yang terendam disebut berat tanah efektif, dan tegangan yang terjadi
disebut tegangan efektif. Tegangan efektif merupakan tegangan yang mempengaruhi kuat
geser dan perubahan volume atau penurunan tanah. Penurunan muka air tanah akan
menyebabkan kenaikan tegangan efektif pada tanah, dan apabila besamya tegangan efektif
melampaui tegangan yang diterima tanah sebelumnya maka tanah akan mengalami
konsolidasi dan kompaksi yang mengakibatkan amblesan tanah pada daerah konsolidasi
normal.
Kekuatan geser suatu masa tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut per
satuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam tanah
tersebut. Pengetahuan tentang kekuatan geser tanah dan sifat-sifat fisik tanah lainnya akan
sangat membantu dalam merencanakan suatu konstruksi yang sesuai dengan kondisi
tanahnya, aman, dan ekonomis.
Tegangan geser hanya dapat ditahan oleh butiran-butiran tanah, yaitu oleh gaya-gaya
yang berkembang pada bidang singgung antar butiran.  Tegangan normal yang bekerja,
ditahan oleh tanah melalui penambahan gaya antar butirannya. Jika tanah dalam keadaan
jenuh sempurna, air yang mengisi ruang pori dapat juga menahan tegangan normal, dengan
akibatnya akan terjadi kenaikan tekanan air pori. 
Pada tanah granuler, seperti tanah pasir dan kerikil, secara fisik tegangan efektif
kadang-kadang disebut tegangan intergranuler. Luas bidang kontak antar butiran sangat
kecil, dimana untuk butiran bulat kontak antar butirnya berupa sebuah titik.
Prinsip tegangan efektif menurut Terzaghi hanya berlaku pada tanah yang jenuh sempurna,
yaitu :
1.      Tegangan normal total (σ) pada suatu bidang di dalam massa tanah, yaitu tegangan
akibat berat tanah total termasuk air dalam ruang pori, per satuan luas yang arahnya tegak
lurus.
2.      Tekanan pori (u), disebut juga dengan tekanan netral yang bekerja kesegala arah sama
besar, yaitu tekanan air yang mengisi rongga di dalam butiran padat.
3.      Tegangan normal efektif (σ’) pada suatu bidang di dalam massa tanah ,yaitu tegangan
yang dihasilkan dari beban berat butiran tanah per satuan luas bidangnya.
• Tegangan yang bekerja pada tanah dapat dibagi menjadi:
Tegangan Total (de: Totale Spannung) → σ [kN/m²]
Tegangan Efektif (de: effektive- / wirksame Spannung) → σ’ [kN/m²]
Tegangan Netral / Tekanan Air (de: Neutrale Spannung / Wasserdruck, eng: water pressure) → u [kN/m²]
Hubungan dari ketiganya adalah :
     
      σ =  σ’+ u                                                                              
σ= γ.h , dan
u = γw.h 
dimana:
γ = Berat Jenis tanah [kN/m³]
γw = Berat Jenis air [kN/m³]
h = tebal lapisan [m] 
sehingga:
·         σ’=σ-u
·         σ’= (γ.h) - (γw.h)
·         σ’= (γr-γw).h 
·         dimana γr adalah Berat Jenis Tanah Jenuh (eng: saturated, de: wassergesätigt)
Tegangan normal efektif atau tegangan vertical efektif diartikan sebagai jumlah komponen arah
normal (P’) di dalam luasan A, di bagi luasan A, atau
Jika titik singgung dianggap terletak diantara butiran, tekanan air pori akan bekerja pada bidang di
seluruh luasan A. Persamaan keseimbangan dalam arah normal bidang, adalah :
P= ∑P’+uA                                                                                         

Persamaan ini sama dengan,


σ =  σ’+ u                                                                                           
atau tegangan efektif :
σ’=σ-u                                                    

Tekanan pori air bekerja ke segala arah sama besar dan akan bekerja pada
seluruh bidang permukaan butiran, tapi dianggap tidak mengubah volume butiran.
Kesalahan anggapan bidang kontak atau bidang singing antar butiran, sangat kecil,
sehingga dapat diabaikan.
Pada butiran mineral lempung, mungkin tidak terjadi kontak langsung, akibat
partikel lempung yang terselubung oleh lapisan air serapan (adsorbed water). 
Karena tegangan netral hanya dapat bekerja pada rongga pori, maka untuk
memperoleh tegangan netral u harus dikalikan dengan luas rongga (A - Ac), atau
P =∑P’ + (A-Ac) u               
Dengan A adalah luasan kotor total dan Ac adalah luas kontak antar butiran. Bila persamaan
(4.7) dibagi dengan luas kotor A untuk memperoleh persamaan tegangan efektif yang
disarankan oleh skempton (1960) :
            Tegangan vertical total (σv), yaitu tegangan normal pada bidang horizontal pada
kedalaman z sama dengan berat seluruh material (padat + air) per satuan luas :
            σ v = γ sat z                                                                                                      
dengan z adalah kedalaman yang ditinjau dan g sat adalah berat volume tenah jenuh. Tekanan
air pori pada sebarang kedalaman akan berupa takanan hidrostatis, karena ruang pori diantara
butiran saling berhubungan. Karena itu, pada kedalaman z, tekanan air pori (u) adalah :
u = γ w z                                                                                                           
menurut persamaan (4.1), tegangan vertical efektif (s v’) pada kedalaman z adalah
            σ v’ =   σ v – u                                                                                                
      =  z γ sat – z γ w
      = (  γ sat - γ w) z =    γ’z                                                                               
Dengan g’ adalah berat volume apung tanah ( berat volume efektif atau berat volume
tanah terendam).
TEGANGAN EFEKTIF PADA TANAH TAK JENUH
           Bila tanah tidak jenuh sempurna, maka rongga-rongga tanah akan terisi oleh air dan
udara,tekanan air pori (uw) harus selalu lebih kecil daripada tegangan yang terjadi dalam
udara (ua), akibat tarikan permukaan. Karena tanah tidak jenuh, pori udara akan membentuk
saluran yang sambung- menyambung melalui ruang diantara butiran, sedang pori air akan
terkonsentrasi pada daerah sekitrar kontak antar partikel. Bishop (1955) memberikan
persamaan hubungan tegangan total (σ) dan tegangan efektif (σ’) untuk tanah tak jenuh
sebagai berikut :
            σ = σ’+ ua- X (ua-uw)                                                                        
dengan X adalah parameter yang ditentukan secara eksperimental, yang mempunyai
hubungan secara langsung dengan derajat kejenuhan tanah. Sedang u w adalah tekanan air di
dalam ruang pori dan ua adalah tekanan udara dalam pori. Untuk tanah jenuh S=1 dan X=1.
Untuk tanah kering sempurna S=0 dan X=0 persamaan (4.15) akan sama dengan persamaan
(4.1) bila S=1.
PENGARUH GAYA REMBESAN PADA TEGANGAN EFEKTIF
           Jika air mengalir dengan gradien hidrolik tertentu di dalam tanah,maka pengaruh
perbeadan tingi tekanan akan menimbulkan gaya pada butiran tanah. Arah gaya rembesan ini
searah dengan aliran.
Tegangan total :
            σ = h1 γw + γ sat z
Tekanan air pori :
            U = z γw + (h1+∆h) γw
Tegangan efektif :
            σ' = σ-u
            σ’ = h1 γw + γ sat z - z γw – ((h1+∆h) γw
atau
                        σ’= z γ’ - ∆h)γw
Tegangan efektif yang mengakibatkan keruntuhan pada bangunan sipil

Bangunan yang terletak di daerah tanah lunak akan mengalami penurunan (settlement) jika
tanah di area bangunan tersebut mengalami penambahan tegangan efektif. Perbedaan intensitas
beban yang bekerja pada masing-masing titik fondasi akan mengakibatkan terjadinya differential
settlement. Penelitian ini dimaksudkan untuk menginvestigasi stabilitas bangunan existing yang
mengalami differential settlement dengan mengambil studi kasus Bangunan Pabrik Tepung yang
terletak di Semarang, Jawa Tengah.Data penurunan yang diperoleh dari basil monitoring di lapangan
digunakan untuk mengestimasi penurunan yang terjadi sampai selesainya proses konsolidasi.

Hasil perhitungan ini digunakan sebagai input untuk menentukan konstanta pegas dari
masingmasing titik fondasi. Dengan menggunakan konstanta pegas tersebut, struktur
dianalisis dengan program static FEM untuk mengetahui pola keruntuhan struktur selama
terjadi differential settlement. Pola keruntuhan ini akan bermanfaat untuk menentukan
bagaimana untuk memperkuat struktur tersebut sehingga terhindar dari keruntuhan total.
Pada studi kasus ini perkuatan akan dilakukan dengan infill wall yang dikombinasikan
dengan external prestressing.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai