Anda di halaman 1dari 10

TEORI RELATIVITAS KHUSHUS : Kegagalan Hipotesis Eter

dan Percobaan Michelson Morley

Kelompok II
Nur Rahma Kuengo (433419002)
Jihan Eka Putri Lumingkewas (433419040)
Fisika Modern
Kegagalan Hipotesis Eter
Eter diyakini sebagai media untuk cahaya
matahari merambat melampaui ruang hampa
udara ke seluruh alam semesta. Termasuk
cahaya yang sampai ke permukaan bumi.
Untuk membuktikan keberadaan eter tersebut
Albert A. Michelson (1852 – 1887) bersama
asistennya Edward W. Morley, pada tahun
1887 melakukan percobaan dengan alat
interferometer. Susunan alat interferometer
seperti gambar disamping ini.
Dalam percobaan ini eter dianggap diam sedangkan bumi bergerak ke kanan dengan laju
bumi. Cahaya laser yang diarahkan ke cermin bening sebagian di teruskan ke cermin
bergerak dan sebagian lagi dan dipantulkan menuju Cermin diam. Karena bumi bergerak
ke kanan, maka akan terjadi angin eter yang akan bergerak ke relativ ke kiri
2
Kegagalan Hipotesis Eter
Berkas sinar laser (B) yang ditembakan ke-N dipantulkan
ke-D, dan dipantulkan lagi oleh D, menembus B menuju
layer pengamatan di bumi. Berkasi sinar laser (A) yang
ditembakkan ke-B diteruskan ke-M, lalu dipantulkan oleh
M menuju B lagi, dan B memantulkanya menuju layer
pengamatan di bumi. Anggap laju sinar laser B adalah
“cB” dan laju sinar laser A adalah “cA” dalam satuan
meter per sekon (m/s).
Hasil percobaan tidak memperlihatkan adanya pola
interferensi pada layar pengamatan. Ini menunjukan
bahwa waktu tempuh sinar laser B sama dengan sinar
laser A, atau tB = tA. Juga berarti bahwa laju sinar laser B
sama dengan sinar laser A, atau cB = cA. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa zat yang dinamakan eter tidak ada,
3
dan laju cahaya sama besar untuk berbagai titik acuan.
Percobaan Michelson Morley
Percobaan Michelson dan Morley diawali pada tahun
1887, Albert Michelson (1852 – 1931) dan Edward
Morley (1838 – 1923) melakukan suatu percobaan untuk
mengukur kecepatan bumi dengan eter, yaitu suatu
medium hipotetik yang dahulu diyakini diperlukan untuk
membantu perambatan radiasi elektromagnetik. Dengan
menggunakan interferometer Michelson, mereka berharap
dapat mengamati suatu pergeseran pada pita interferensi
yang terbentuk saat alat diputar 90°, untuk menunjukkan
bahwa laju cahaya yang diukur pada arah rotasi bumi,
atau arah lintasan orbit, berbeda dengan laju pada arah 90°
terhadap arah rotasi. Dalam percobaan ini, yang
ditunjukkan pada gambar disamping, satu berkas cahaya
bergerak menurut arah gerak Bumi dan yang lain bergerak
tegak lurus terhadap gerak ini. Perbedaan antara waktu
4 tempuh berkas tergantung pada kecepatan Bumi dan dapat
Percobaan Michelson Morley
interferometer tersebut diarahkan sedemikian
rupa, sehingga berkas yang mengenai cermin
M1 berada dalam gerak Bumi yang
dikitaikan. Berkas yang memantul dari
pembagi berkas dan mengenai cermin M2
bergerak dengan kecepatan tertentu (relatif
terhadap Bumi) yang tegak lurus terhadap
kecepatan bumi. Kedua sinar dari cermin M1
dan M2 akan sampai pada pengamat. Jika ada
eter yang bergerak dengan kelajuan v, maka
akan timbul perbedaan waktu sebesar :

5
Percobaan Michelson Morley
Perbedaan waktu tersebut dapat dideteksi
dengan mengamati interferensi dari kedua
berkas cahaya tadi. Pita interferensi yang
diamati dalam kedudukan pertama haruslah
mengalami pergeseran. Akan tetapi, pada
kenyataannya, tidak ditemukan adanya
pergeseran. Percobaan yang sama dilakukan
dengan berbagai keadaan, dan hasil yang Berdasarkan percobaan ini Michelson dan
diperoleh menunjukkan tetap tidak ditemukan Morley menyimpulkan bahwa
adanya pergeseran. Jadi, dapat disimpulkan  Hipotesa tentang eter itu tidak benar, eter itu
bahwa hipotesis yang menyatakan tidak ada.
keberadaan eter tidak benar, dalam arti bahwa
eter tidak ada.  Kecepatan cahaya adalah sama untuk ke
segala arah, tidak tergantung pada kerangka
6 acuan inersial.
Contoh Soal
Suatu peristiwa terjadi selama 3 s menurut Pembahasan
pengamat yang bergerak menjauhi peristiwa
itu dengan kecepatan 0,8 c (c = kecepatan Diketahui :
cahaya). Menurut pengamat yang diam, tm = 3 sekon
peristiwa itu terjadi dalam selang waktu… v = 0,8 c
A. 5 s Ditanya : Selang waktu kejadian menurut
B. 4,8 s pengamat yang diam (tm)
C. 3,0 s Jawab :
D. 1,8 s Rumus dilatasi waktu :
E. 1,2 s

7
Pembahasan contoh Soal

Keterangan :
tm = Selang waktu kejadian menurut
pengamat yang bergerak
ts = Selang waktu kejadian menurut
pengamat yang diam Selang waktu kejadian
menurut pengamat yang diam

Jadi Peristiwa tersebut terjadi dalam selang 5


sekon
8
DAFTAR PUSTAKA

Alonso Finn. (1981). Physics. London: Addison Wesley. Addison


Wesley. Publishing. Company.
Enstein, A. (1961). Relativitys The Special & the General
Theory. New York Wing Books.
Goldberg. S. (1984). Understanding Relativity. Boston:
Birkhouse.
Kusminarto (1993) Pokok-pokok Fisika Modern. Jakarta:
Depdikbud, Dikti, Proyek PTK PT.

9
10

Anda mungkin juga menyukai