Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 7

A K B A R H A S A N I | D E N N I S S E T I AWA N
| R A H M AT S AT R I A D E WA N G G A

Kesehatan
Lingkungan dan K3
dalam
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan Lingkungan dan K3 dalam
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan lingkungan adalah usaha dan/ atau praktik
untuk mencegah kecelakaan dan penyakit pada
manusia serta meningkatkan kesejahteraan dengan
cara
• mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber
lingkungan dan agen berbahaya bagi kesehatan,
dan
• membatasi paparan terhadap agen fisik, kimia, dan
biologis berbahaya di udara, air, tanah, makanan
minuman, dan media lingkungan lainnya yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan manusia
di lingkungan pemukiman, tempat kerja, sekolah,
tempat-tempat umum maupun perjalanan
Kesehatan Lingkungan dan K3 dalam
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau


keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.
Kesehatan lingkungan merupakan cabang dari ilmu kesehatan masyarakat
yang mencakup semua aspek alam dan lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan yaitu bagian integral ilmu
kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari
hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.
Ruang lingkup kesehatan antara lain mencakup : perumahan,
pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan
sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak
(kandang), dan lain – lain
Peranan Kesehatan Lingkungan
terhadap Bidang Kesehatan Masyarakat
Secara Umum
Peran kesehatan lingkungan secara umum adalah:
 Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan
ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
 Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-
sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
dan kesejahteraan hidup manusia.
 Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah
dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Peranan Kesehatan Lingkungan
terhadap Bidang Kesehatan Masyarakat
Secara Khusus
a. Perumahan (housing)
b. Penyediaan air bersih
c. Pembuangan kotoran manusia (tinja)
d. Pengolahan sampah
e. Pengolahan air limbah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K3 Adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak


pada keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja
maupun orang lain di tempat kerja.
K3 diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.
1/1970 tentang keselamatan kerja yang mendefinisikan tempat
kerja sebagai ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja. Termasuk
tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau
berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
Peranan K3 terhadap Bidang
Kesehatan Masyarakat
Peran K3 Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat berkaitan dengan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja dapat saling berkaitan. Pekerja yang menderita gangguan
kesehatan atau penyakit akibat kerja cenderung lebih mudah mengalami kecelakaan
kerja
Peranan K3 terhadap upaya kesehatan masyarakat adalah:
a. Penanganan korban kecelakaan kerja lebih cepat.
b. Untuk mencegah kecelakaan dan sakit pada pekerja di tempat mereka bekerja.
c. Menunjukan cara yang lebih baik untuk selamat menghilangkan kondisi
kelalaian.
d. Memperbaiki kesadaran terhadap masyarakat dalam keselamatan dan
kesehatan kerja
e. Mengurangi kerugian bagi pekerja dan pengusaha Pengendalian faktor risiko
K3 di Lingkungan Kerja
Manajemen Risiko

Manajemen risiko menurut AS/NZS 4360:2004 merupakan aplikasi sistem kebijakan


manajemen, prosedur dan praktik terhadap komunikasi tugas, penetapan konteks, identifikasi,
analisis, evaluasi, pengendalian, monitoring dan peninjauan ulang risiko
Manajemen risiko merupakan upaya perusahaan untuk meminimalkan kemugkinan kerugian
yang akan ditanggung oleh perusahaan sejalan dengan dilakukannya kegiatan usaha.
Manajemen risiko melibatkan seluruh komponen mulai dari regulator, pemegang saham,
dewan komisaris, direksi, komite-komite, manajemen, auditor dan stakeholder lainnya.
Manajemen Risiko K3
Manajemen Risiko Kesehatan
Lingkungan
Legal aspek KL
dan K3, nasional
dan internasional
• Dalam rangka mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman membuat
masyarakat mulai memikirkan bahwa
perlindungan ketenagakerjaan sangat
diperlukan sehingga pemerintah membuat
payung hukum ketenagakerjaan tentang
K3.
Legal aspek KL dan K3, nasional dan
internasional

• Dalam implementasinya, penerapan K3 & KL diatur dalam regulasi baik secara nasional maupun
internasional. Berikut adalah regulasi ataupun standard inetnasional dalam penerapan K3 & KL:
Internasional

• ILO OSH 2001  Mengatur penerapan Sistem Manajemen dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara
Nasional maupun di tingkat Organisasi (Perusahaan)
• Konvensi ILO No.155Tahun 1981  mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


• Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 Tentang penerapan SMK3 dan Perlindungan pekerja
Nasional

• UU No.16 Tahun 2016  Pengesahan Paris Agreement To The United Nation Framework Convention on Climate Change
• Peraturan Pemerintah No.66 Tahun 2014 tentang Kesehatan lingkungan  Mengatur mengenai pengiolahan dan pengendalian
limbah.
Peran SDM bidang KL & K3 dalam mengisi
pembangunan kesehatan di Indonesia

• Dalam pelaksanaan K3 dan KL pada


dasarnya manusia dapat berperan sebagai
Promotif
hazard (penyebab bahaya) ataupun Meningkatkan
berperan sebagai Hero (Penyelamat). kesadaran
masyarakat atas K3
• Salah satu upaya dalam menerapkan K3 dan KL
SDM
dan KL yang baik adalah memastikan Profesional
Preventif
kompetensi SDM yang menjalankan K3
Meningkatkan
dan KL tersebut sudah mencukupi dan derajat Kesehatan
sesuai  mengurangi terjadinya masyarakat
kesalahan dalam penerapan yang Kuratif
diakibatkan dari kurangnya skill
Contoh Implementasi di Tempat Kerja

• Meningkatkan awareness pekerja dalam


mengidentifikasi bahaya di tempat kerja

• Melakukan sharing Kiken Yochi (Prediksi


Bahaya) setiap hari pada saat morning
meeting
Contoh Implementasi di Tempat Kerja

1. Pengolahan Limbah kegiatan


yang mencakup penyimpanan,
pengumpulan, pemanfaatan,
pengangkutan, dan pengolahan
limbah B3
2. Penyediaan Air Bersih untuk
kegiatan produksi
3. Kebersihan para pekerja yang
bersentuhan langsung dengan
produksi agar terciptanya CPOB
4. Hygiene dan sanitasi pada
peralatan produksi pada saat
tahap awal dan tahap akhir
proses produksi
Contoh Implementasi di Tempat Kerja

• Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

• Melakukan kegiatan 5R setelah menyelesaikan pekerjaan atau pada saat


meninggalkan tempat kerja.

• Membentuk emergency respons team untuk mempermudah dan


mempercepat koordinasi saat keadaan darurat seperti kebakaran dan
bencana alam (gempa bumi, banjir,etc.)

Anda mungkin juga menyukai