Anda di halaman 1dari 28

TERMOKIMIA

Kalor, Entalpi, Sistem dan Lingkungan


Hukum I Termodinamika
Hukum Kekekalan Energi
energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan
Definisi
cabang kimia yang berhubungan dengan
hubungan timbal balik panas dengan reaksi
kimia.

Apa itu panas?


Panas adalah energi => termokimia
berhubungan dengan perubahan energi.
ENERGI
 Setiap materi mengandung energi yang
disebut energi dalam (U)
 Yang dapat diukur dalam suatu materi adalah
perubahan energi dalam (ΔU)

Energi dalam suatu materi hanya bisa diukur


bila materi bergerak dengan kuadrat
kecepatan cahaya
3 x 108 m/s
E = mc2
Kalor
 Kalor adalah energi panas yang ditransfer
(mengalir) dari satu materi ke materi lain
 Jika tidak ada energi yang ditransfer, tidak dapat

dikatakan bahwa materi mengandung kalor


Q=mcΔT
Keterangan:
Q = kalor (Joule)
m = massa zat (g)
c = kalor jenis zat (J g-1 oC-1)
Δ T = selisih suhu (oC)
Entalpi
 Jika perubahan energi terjadi pada tekanan
tetap, misalnya dalam wadah terbuka
(tekanan atmosfer) maka kalor yang
terbentuk dinamakan perubahan entalpi (ΔH)
 perubahan entalpi adalah kalor yang terjadi
pada tekanan tetap, atau Δ H = Qp (Qp
menyatakan kalor yang diukur pada tekanan
tetap).
SISTEM DAN LINGKUNGAN
 perubahan entalpi disebabkan adanya aliran
panas dari sistem ke lingkungan, atau
sebaliknya
 sistem didefinisiskan sebagai bagian dari
semesta yang merupakan fokus kajian
 lingkungan adalah segala sesuatu di luar
sistem yang bukan kajian
JENIS SISTEM
Berdasarkan interaksi antara sistem dengan
lingkungan, sistem dibagi menjadi 3 yaitu
1. Sistem terbuka

2. Sistem tertutup

3. Sistem terisolasi
REAKSI EKSOTERM DAN
ENDOTERM
Dalam reaksi kimia yang
melepaskan kalor
(eksoterm)
Δ H= Hproduk – Hpereaksi < 0

Pada reaksi endoterm,


perubahan entalpi
reaksi akan berharga
positif
Δ H= Hproduk – Hpereaksi > 0
Perubahan Entalpi
 Secara umum, perubahan entalpi dalam
reaksi kimia dapat diungkapkan dalam
bentuk diagram reaksi berikut.

pereaksi produk

produk
pereaksi
TERMOKIMIA
Penentuan ΔH secara Semiempirik
PERSAMAAN TERMOKIMIA

Persamaan reaksi eksoterm :


A(s) + B(l) → C(aq) ΔH= -x kJ

Persamaan reaksi endoterm :


A(s) + B(l) → C(aq) ΔH= +x kJ
 Jika persamaan termokimia dikalikan dengan
faktor tertentu, nilai ΔH juga harus dikalikan
dengan faktor tersebut.
A(s) + B(l) → C(aq) ΔH= -x kJ x 2
2A(s) + 2B(l) → 2C(aq) ΔH= -2x kJ

 Jika persamaan kimia arahnya dibalikkan,


nilai Δ H akan berubah tanda.
A(s) + B(l) → C(aq) ΔH= +x kJ
C(aq) → A(s) + B(l) ΔH= -x kJ
Penentuan ΔH secara Semiempirik
Penentuan ΔH suatu reaksi dapat ditentukan
berdasarkan data perubahan entalpi standar
(ΔHo)
Q pada P = 1 atm dan T = 298K/ 250C

Perubahan entalpi standar untuk satu mol zat


dinamakan ΔH° molar (J mol-1)
Perubahan Entalpi Reaksi Standar
(ΔHreaksio)
 perubahan entalpi pembentukan standar ( ΔHf° )
kalor yang terlibat dalam reaksi pembentukan satu
mol senyawa dari unsur-unsurnya, diukur pada
standar.
1/2N2(g) + 3/2H2(g) → NH3(g) ΔHf° = –45,9 kJ/mol
 perubahan entalpi penguraian standar (ΔH d ° )
kalor yang terlibat pada reaksi penguraian satu mol
zat menjadi unsur-unsur pada keadaan stp.
NH3(g) → 1/2N2(g) + 3/2H2(g) ΔHd° = +45,9 kJ/mol
Perubahan Entalpi Reaksi Standar
(ΔHreaksio)
 perubahan entalpi pembakaran standar (ΔHc°)
kalor yang terlibat pada pembakaran satu mol
unsur atau senyawa pada keadaan stp

CH4(g) + 2O2(g) →CO2(g) + 2H2O(l)


ΔHc°= -802 kJ/mol

Hampir semua reaksi pembakaran akan menghasilkan


nilai perubahan entalpi negatif (ΔHc° < 0).
TERMOKIMIA
Penentuan ΔH secara empirik
PERHITUNGAN KALOR
 Berapa kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi
60°C? Diketahui kalor jenis air,
c = 4,18 J g–1°C–1.
Q = m c ΔT
ΔT = T - To
= 50 g × 4,18 J g–1°C–1 × (60-25)°C
= 7,315 kJ
PERHITUNGAN KALOR
 Metode lain menentukan kalor adalah dengan
memanfaatkan hukum kekekalan energi :

Qlepas + Qserap = 0
Eg :
Pencampuran air panas dan air dingin :
QAir panas = QAir dingin
QAir panas + QAir dingin = 0
KALORIMETER
 Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor.
Kalorimeter ini terdiri atas
bejana yang dilengkapi
dengan pengaduk dan
termometer. Bejana
diselimuti penyekat panas
untuk mengurangi radiasi
panas, seperti pada termos.
Kalorimeter sederhana
dapat dibuat menggunakan
Skema kalorimeter tekanan tetap wadah styrofoam,
(kalorimeter sederhana)
PENGUKURAN KALOR REAKSI
MENGGUNAKAN KALORIMETER
Hukum kekekalan energi :
Qlepas + Qserap = 0

 Sistem => reaksi kimia


 Lingkungan => larutan, kalorimeter (wadah,
termometer, batang pengaduk)
 bila reaksi eksoterm, Qreaksi adalah Qlepas.
Qserap = larutan dan kalorimeter
 bila reaksi endoterm, Qreaksi adalah Qserap.

Qlepas = larutan dan kalorimeter


Qlepas + Qserap = 0
Qreaksi + Qkalorimeter + Qlarutan = 0
Qreaksi = - (Qkalorimeter + Qlarutan)

 Qlarutan :
Q= m. c . ΔT
c = bila pelarut air maka c yang digunakan
adalah c air = 4,18 J g–1°C–1
m =massa larutan, bila larutan encer dapat
diasumsikan sebagai massa air
 Qkalorimeter :
Q= Ck . ΔT
Ck = kapasitas kalor kalorimeter (J oC-1)
Kapasitas kalor kalorimeter (Ck)
 Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air
dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g air
panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi
35°C. Jika suhu kalorimeter naik sebesar 1°C,
tentukan kapasitas kalor kalorimeter?
Diketahui kalor jenis air = 4,18 J g–1 °C–1.
TERMOKIMIA
HUKUM HESS , ENTALPI
PEMBENTUKAN STANDAR, DAN
ENERGI IKATAN
HUKUM HESS
 Entalpi hanya bergantung pada keadaan awal dan
akhir reaksi maka perubahan entalpi tidak
bergantung pada jalannya reaksi (proses).

ΔH reaksi hanya ditentukan oleh Q pereaksi dan


Q hasil reaksi
A
B
C

D
Contoh :
A→C ΔH= ? kJ

B → A ΔH= ? kJ
Contoh soal
 Tentukan perubahan entalpi Reaksi
pembentukan asam sulfat dari unsur-
unsurnya.
S(s) + H2(g) + 2O2(g) → H2SO4(l)
Jika diketahui :
S(s) + O2(g) → SO2(g) Δ H= –296,8 kJ
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) Δ H= –781,4 kJ
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) Δ H= –571,6 kJ
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(l) Δ H= +164,3 kJ

Anda mungkin juga menyukai