Anda di halaman 1dari 20

 Latar Belakang Lahirnya Demokrasi

 Kata demokrasi muncul di Atena (Yunani) Kuno


oleh Cleisthenes (bapak Demoktasi) yaitu
direct democracy dimana sistem politik
dijalankan langsung oleh seluruh warga
masyarakat.
 Demokrasi berkembang karena adanya
kekuasaan oleh satu orang ( Monarkhi,
kekaisaran) dimana Raja memerintah secara
absolut ( divine right of kings)
 Berkembang pesat abad ke 18, banyak negara-
negara Monarhki merubah dgn sistem
demokrasi.
PENGERTIAN DEMOKRASI
Asal bahasa Latin : DEMOS, dan
CRATEIN/CRATOS
Bahasa Inggris : DEMOCRACY
Indonesia : Demokrasi

Demokrasi bentuk pemerintahan dimana


semua warga negara memiliki hak setara
dalam pengambilan keputusan melalui
perwakilan yang telah dipilih oleh rakyat.
 Kata "demokrasi" berasal dari dua kata,
demos = rakyat, dan kratos/cratein = pemerintahan.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.
 Diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita
kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.

 Salah satu pilar demokrasi adalah


prinsip trias politica yang membagi
ketiga kekuasaan politik negara
(legislatif, eksekutif, dan yudikatif).
 The advanced learner’s dictionary of current engglish
(Homby et al) DEMOCRACY :

“Demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau


masyarakat di mana warganegara turut berpartisipasi dalam
pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih.
Pemerintah mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara,
beragama, berpendapat, berserikat, menegakkan rule of low,
adanya pemerintahan mayoritas yang menghormati hak kelompok
Minoritas, dan masyarakat yg warganegaranya saling memberi
perlakuan yang sama”
KONSEP DASAR DEMOKRASI, Abraham lincoln

FOR

FROM
THE PEOPLE

BY
Rakyat sebagai Centrumnya

Demokrasi : pemerintahan yg memiliki paradigma


otocentricity yakni rakyat (people) yg harus menjadi
kriteria dasar demokrasi.

Konsep Demokrasi : seperangkat gagasan dan prinsip


tentang kebebasan, yg juga mencakup seperangkat
praktek dan prosedur yg terbentuk melalui sejarah
panjang dan sering berliku-liku. Pendeknya
Demokrasi : PELEMBAGAAN DARI KEBEBASAN
(Usis, 1995)
CICED (1999) DEMOKRASI dipandang
sbg konsep yg MULTIDEMENSIONAL yaitu

1. FILOSOFIS : demokrasi sbg ide, norma,


dan prinsip.
2. SOSIOLOGIS : sistem sosial
3. PSIKOLOGIS : wawasan, sikap dan perilaku
dlm hidup bermasyarakat

Dimenasi Filosofis, Demokrasi dipandang sebagai kerangka


berpikir dlm melakukan pengaturan urusan umum atas dasar
prinsip dari, oleh dan untuk rakyat diterima baik sbg idea, norma
dan sistem sosial maupun sbg wawasan, sikap dan perilaku
individual yg secara konstektual diwujudkan, dipelihara dan
dikembangkan”
Dimensi Sosiologis, Demokrasi sebagai
sistem kenegaraan memiliki 11 pilar (USIS,
1995 ), yaitu:
1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan berdasar persetujuan dari yg diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan HAM
6. Pemelihan yg bebas dan jujur
7. Persamaan didepan hukum
8. Proses hukum yg wajar
9. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional
10. Pluralisme sosial, ekonomi dan politik
11. Nilai nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat
Sanusi (1998) mengidentifikasi 10 pilar
DEMOKRASI konstitusional menurut UUD
45
1. Demokrasi yg berketuhanan yang maha esa
2. Demokrasi dg kecerdasan
3. Demokrasi yg berkedaulatan rakyat
4. Demokrasi dg rule of low
5. Demokrasi dg pembagian kekuasaan negara
6. Demokrasi dg HAM
7. Demokrasi dg pengadilan yg merdeka
8. Demokrasi dg otonomi daerah
9. Demokrasi dg kemakmuran
10. Demokrasi yg berkeadilan sosial
Bentuk Bentuk Demokrasi (4)
1. Konsep protective democracy : kekuasaan ekonomi pasar,
dimana proses pemilu dilakukan secara reguler sebagai upaya
memajukan kepentingan pasar dan melindunginya dari tirai
negara
2.Developmental democracy : model manusia sbg individu yg
posesif, yakni manusia sbg conflicting, self-interested
consummers and appropriators, yg dikompromikan dg konsep
manusia sbg a being capable of developing his power or capacity
atau mahluk yg mampu mengembangkan kekuasaan atau
kemampuannya.
3. Equilibrium democracy atau pluralist democracy : perlunya
penyeimbangan nilai partisipasi dan pentingnya apatisme, dg
alasan bahwa apatisme dikalangan mayoritas warganegara
menjadi fungsional bagi demokrasi karena partisipasi yg intensif
sesungguhnya dipandang tdk efisien bagi individu yg rasional.
Atau partisipasi membangkitkan otoritarianisme yg laten dlm
masa & memberikan beban yg berat dg tuntutan yg tdk bisa
dipenuhi
4. Participatory democracy : Untuk dapat mencapai partisipasi yg
demokratis haruslah melakukan perubahan lebih dulu,
ketidakseimbangan sosial dan kesadaran sosial, tidak dapat dicapai
tanpa melakukan perubahan (changes) sehingga peningkatan
partisipasi msyarakat sangat dibutuhkan.

ATAU

perubahan sosial dan partisipasi, dalam demokrasi perlu


dikembangkan secara bersamaan karena satu sama lain saling
memiliki ketergantungan.
* Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan
Pancasila, masih dalam taraf perkembangan .
* Secara ringkas, demokrasi Pancasila memiliki beberapa pengertian sebagai
berikut:
1.   Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan
dan gotong-royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang
mengandung unsur-unsur berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran,
kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
berkesinambungan.
2.   Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh
rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat.
3.   Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi
harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
4.   Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan
dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat
kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas.
1.  Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD
1945 dikatakan:
a.    Indonesia ialah negara berdasarkan hukum
(rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka
(machtstaat),
b.    Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum
dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak
terbatas),
c.    Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
2.  Perlindungan terhadap hak asasi manusia,
3.  Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
4.  Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan
(kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan
kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau
lainnya
5. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena
berfungsi “Untuk menyalurkan aspirasi rakyat”,

6. Pelaksanaan Pemilihan Umum;

7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan


sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2 UUD 1945),

8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban,

9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara


moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan
negara ataupun orang lain,

10.Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.


 Sistem pemerintahan demokrasi Pancasila menurut prinsip-prinsip yang
terkandung di dalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi
pokok, yaitu sebagai berikut:

1)    Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum


Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat). Hal ini mengandung
arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-lembaga negara lainnya
dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan
tindakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya.

2)    Indonesia menganut sistem konstitusional


Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional dan tidak bersifat
absolutisme. Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah
dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan
konstitusi.

3)    Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang


kekuasaan negara ( lembaga tinggi negara)
4)  Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di
bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
5) Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR
mengawasi pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah).
6) Menteri Negara adalah pembantu presiden,
Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri negara.
7) Kekuasaan Kepala Negara terbatas
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia
bukan diktator, artinya kekuasaan terbatas. Ia harus memperhatikan
sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak
dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR
merangkap menjadi anggota MPR.
1. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
2. Pemilihan umum yang demokratis
3. Pembuatan undang-undang
4. Sistem peradilan yang independen
5. Kekuasaan lembaga kepresidenan
6. Peran media yang bebas
7. Peran kelompok-kelompok kepentingan
8. Hak masyarakat untuk tahu
9. Melindungi hak-hak minoritas
10. Kontrol sipil dan militer
11. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung
(perwakilan).
12. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap
hak- hak asasi rakyat (warga negara).
13. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala
bidang.
14. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang
independen sebagai alat penegakan hukum
15. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
16. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan
informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
17. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang
duduk di lembaga perwakilan rakyat.
18. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk
menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta
anggota lembaga perwakilan rakyat.
19. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku,
agama, golongan, dan sebagainya).
1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan
bernegara. Contohnya:
    a. Ikut menyukseskan Pemilu;
    b. Ikut menyukseskan Pembangunan;
    c. Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
2. Menjamin tetap tegaknya negara RI
3. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang
mempergunakan sistem konstitusional
4.Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada
Pancasila
5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang
antara lembaga negara
6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,

Anda mungkin juga menyukai