Anda di halaman 1dari 16

ALGAE IN FRESH WATER

Presented by
Your Name
EUGLENOID
 hampir seluruhnya merupakan organisme uniseluler
 sebagian besar terdapat di air tawar.
 bergerak flagela atau (dalam sel non-flagellata) dengan kemampuan
tubuh untuk berubah bentuk (metabolisme).
 Sekitar sepertiga dari euglenoid merupakan organisme fotosintesis dan
digolongkan sebagai alga. Sisanya tidak berwarna, baik heterotrofik atau
fagotrofik, dan biasanya digolongkan sebagai Protozoa.
Sitologi Euglenoid
 Bentuk loroplas bervariasi seperti discoid-bintang, piring atau
berbentuk pita.
 Fitur sitologi yang membedakan euglenoid meliputi:
o Pada anterior terdapat cekungan atau reservoir berbentuk labu di
mana flagela dimasukkan. Meskipun terdapat dua flagela tetapi
hanya satu yang muncul dari reservoir ke media sekitarnya, yang
kedua tereduksi dan seluruhnya terdapat di dalam reservoir. Terdapat
sebuah bintik mata yang terletaknya dekat dengan reservoir.
o Menghasilkan paramylon sebagai cadangan penyimpanan.
o Adanya lapisan permukaan atau pelikel memperlihatkan tampilan
lurik pada sel. Dalam beberapa pelikel fleksibel (memungkinkan sel
untuk mengubah bentuknya), sementara di lain pelikel benar-benar
kaku memberikan garis permanen pada sel.
 Reproduksi aseksual dengan pembelahan longitudinal dan reproduksi
seksual belum diketahui
Keanekaragaman morfologi
• Hampir semua euglenoid adalah uniseluler, morfologi koloninya dengan sel-sel saling berhubungan oleh
untaian mucilaginous. Salah satunya adalah Colacium, euglenoid bertangkai yang tersebar luas di substrat
akuatik tetapi umumnya melekat pada zooplankton. Dalam keadaan sessile, organisme ini tidak memiliki
flagela yang muncul pada. Sel individu dapat menghasilkan flagela, namun, berenang menjauh dan
membentuk koloni baru di tempat lain. Dengan relatif tidak adanya bentuk kolonial, keragaman dalam
kelompok ini terutama didasarkan pada variasi ciri ultrastruktural – termasuk alat makan, flagela, dan struktur
pelikel (Simpson, 1997).
• Aspek keanekaragaman selanjutnya adalah perbedaan antara sel hijau dan tidak berwarna
(autotrofik/heterotrofik). Beberapa euglenoid misalnya strains dan spesies Euglena adalah heterotrof
fakultatif, yang mampu melakukan nutrisi secara heterotrofik ketika fotosintesisnya terbatas atau ketika
konsentrasi bahan organik terlarut di sekitarnya tinggi. Dalam keadaan heterotrofik, organisme ini
mempertahankan plastidanya sebagai organel tidak berwarna dan menyerap nutrisi terlarut di seluruh
permukaannya (osmotrofi). Euglenoid lainnya ( Petalomonas, Astasia, Peranema) adalah heterotrof obligat
dan telah kehilangan plastidanya sepenuhnya. Banyak dari organisme ini mengkonsumsi bahan organik
partikulat (fagosit) dan telah mengembangkan alat makan yang kompleks
Ekologi
• Euglenoid umumnya ditemukan di lingkungan di mana ada banyak bahan organik
yang membusuk. Hal ini sejalan dengan sifat heterotrofik dari banyak organisme
ini dan kemampuan untuk mengambil bahan organik kompleks baik dalam bentuk
terlarut atau partikulat.
• Habitat khasnya meliputi danau dangkal, kolam pertanian, lahan basah, pasir payau
dan dataran lumpur.
• Euglenoid tertentu mampu mentolerir kondisi lingkungan yang ekstrim. Salah
satunya adalah Euglena mutabilis yang dapat tumbuh di perairan dengan pH sangat
rendah dan kolam yang tercemar logam asam dan aliran sungai dari tambang.
• Euglenoid lain, ditemukan di habitat payau, mampu mentolerir berbagai salinitas
Eglenoid sebagai Bioindikator
• Euglenoid tidak terlalu berguna sebagai bioindikator lingkungan, baik
dalam hal populasi kontemporer atau catatan fosil. Meskipun ganggang
saat ini menunjukkan beberapa adaptasi terhadap lingkungan tertentu,
tetapi tidak ada perpustakaan lingkungan sehingga spesies mungkin sulit
untuk diidentifikasi. Di dalam sedimen danau, kurangnya struktur
terkalsifikasi atau silisifikasi yang tahan terhadap pembusukan, hal ini
berarti hampir tidak ada sisa-sisa yang bertahan dalam catatan fosil.
Lesson 1: Content
• Add text here.
• To add a picture, chart, or other content in the
right column, click the appropriate icon.
• To add a slide, click New Slide on the Insert
menu, or press CTRL+M.
Lesson 1: Wrap-up
• Summarize important points.
• Allow time for questions.
Lesson 2: Objectives
• List the intended outcomes for this training session.
• Each objective should be concise, should contain a verb, and should
have a measurable result.
Lesson 2: Content
• Add text here.
• To add a picture, chart, or other content in the
right column, click the appropriate icon.
• To add a slide, click New Slide on the Insert
menu, or press CTRL+M.
Lesson 2: Wrap-up
• Summarize important points.
• Allow time for questions.
Lesson 3: Objectives
• List the intended outcomes for this training session.
• Each objective should be concise, should contain a verb, and should
have a measurable result.
Lesson 3: Content
• Add text here.
• To add a picture, chart, or other content in the
right column, click the appropriate icon.
• To add a slide, click New Slide on the Insert
menu, or press CTRL+M.
Lesson 3: Wrap-up
• Summarize important points.
• Allow time for questions.
Summary of Training
• List important points from each lesson.
• Provide resources for more information on subject.
▫ List resources on this slide.
▫ Provide handouts with additional resource material.
Assessment and Evaluation
• Prepare a quiz or challenge to assess how much information
participants learned.
• Survey participants to see if they found the training beneficial.

Anda mungkin juga menyukai