Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 4 PSIKOLOGI

EMOSI, STRESS, DAN ADAPTASI


NAMA ANGGOTA
Latifatun Sholiqa P Muhammad Zaky A
01 2100005257
03 2100005273

Syifa Aurra Safitri Atiqoh Zuliefa P


02 2100005258
04 2100005274
EMOSI
Menurut ( Maramis,1990 ) emosi adalah “manifestasi perasaan atau efek keluar dan disertai banyak
komponen fisiologi, dan biasanya berlangsung tidak lama.” sedangkan menurut ( Bimo
Walgito,1989 ) emosi adalah suatu keadaan perasaan yang telah melampaui batas sehingga untuk
mengadakan hubungan dengan sekitarnya mungkin terganggu. Bisa perasaan marah, takut, sedih,
senang, benci, cinta, antusias, bosen, dan lain-lain sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi pada
kita. Emosi berujuk pada suatu perasaan dan pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis
dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Komponen Emosi
A Keyakinan

B Ekspresi wajah

C Reaksi terhadap emosi

D Respon atau reaksi tubuh internal


AFEK DAN EMOSI
Afek adalah perasaan yang menguasai segenap hidup jiwa dan tidak bisa dikontrol serta dikuasai
oleh pikiran. Biasanya afek disertai reaksi 4 jasmaniah, yaitu peredaran darah. Denyut jantung,
dan pernapasan bisa cepat tau menjadi lemah, dan emosi merupakan gejala kejiwaan yang
berhubungan dengan gejala kejasmanian itu.
Afek an emosi biasanya dipakai secara bergantian dengan aspek - aspek yang lain pada manusia
(proses berpikir, psikomotor, persepsi, ingatan) saling memengaruhi dan menentukan tingkat
fungsi manusia itu pada suatu waktu

Jenis gangguan afek dan emosi:


Depresi dan melankolis Kecemasan (ansietas)
• Ciri-ciri psikologi misalnya, sedih, • Ciri-ciri psikologi, misalnya
susah, murung khawatir, gugup, tegang, cemas, rasa
• Ciri-ciri somatik, misalnya anoreksia, tidak aman.
konstipasi, dan kulit menjadi lembab • Ciri-ciri somatik, misalnya debaran
atau dingin jantung yang cepat atau keras
(palpitasi).
SAKIT MENTAL KARENA GANGGUAN EMOSI
Biasanya sakit mental karena gangguan emosi terkait dengan neurosis, yaitu kesalahan penyesuaian
diri secara emosional karena tidak dapat diselesaikannya suatu konflik tak sadar. Sakit mental karena
gangguan emosi antara lain:

Neurosis Cemas Neurosis Fobik


kecemasan akan memobilisasi daya adanya perasaan takut yang
pertahanan individu yang tidak ada berlebihan terhadap benda dan
kaitannya dengan keadaan atau keadaan, yang oleh individu didasari
benda, tetapi mengambang bebas. bukan sebagai ancaman.

Neurosis Histerik Neurosis Depresi


gangguan perasaan dengan
fungsi mental dan jasmani ciri-ciri semangat semakin
hilang tanpa dikehendaki berkurang, rasa harga diri
rendah, menyalahkan diri
sendiri, gangguan tidur dan
makan.
STRESS

Menurut Hans Selye, “stress adalah respon manusia


yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan
kebutuhan yang ada dalam dirinya”.
Jadi, secara umum yang dimaksud stress adalah reaksi
tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan,
perubahan dan ketegangan emosi.
PENGGOLONGAN STRESS
Menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti (1990), apabila ditinjau dari penyebabnya
stress dapat digolongkan sebagai berikut:
Stress kimiawi Stress psikis
disebabkan oleh asam basa kuat,obat- disebabkan oleh gangguan hubungan
obatan, zat beracun, hormon atau gas. interpersonal, sosial, budaya dan keagamaan

Stress mikrobiologi Stress fisik


disebabkan oleh virus bakteri disebabkan oleh suhu atau
parasit yang menimbulkan temperatur yang terlalu tinggi atau
penyakit. rendah
SUMBER STRESS
Menurut Maramis (1999), ada empat sumber atau penyebab stress psikologis,
sebagai berikut:

Frustasi Tekanan
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai Timbul sebagai akibat tekanan hidup
tujuan karena ada aral melintang. Frustasi sehari hari. Tekanan dapat berasal
ada yang bersifat instrinsik ( cacat badan dalam diri individu maupun dari luar
dan kegagalan usaha ) dan ekstrinsik individu.
(kecelakaan, bencana alam).

Krisis konflik
Krisis adalah keadaan yang mendadak, Hal ini ditimbulkan karena tidak bisa
yang menimbulkan stress pada individu. memilih antara dua atau lebih macam
Keadaan stress dapat terjadi oleh keinginan, kebutuhan atau tujuan.
beberapa sebab sekaligus, misalnya
frustasi, konflik dan tekanan.
REAKSI – REAKSI TERHADAP
STRESSS
Stress dapat menimbulkan berbagai macam reaksi, baik reaksi terhadap tubuh
maupun terhadap psikologis, adapun reaksi tubuh terhadap stress sebagai berikut :

Rambut = Rambut semula yang berwarna hitam pekat, lambat laun akan mengalami
perubahan warna.
Mata = Ketajaman mata seringkali terganggu. Hal ini disebabkan karena otot - otot bola mata
mengalami kekenduran atau sebaliknya

Telinga = Pendengaran seringkali terganggu dengan suara berdenging (tinitus).

Daya pikir = Kemampuan mengingat, berpikir, dan konsentrasi menurun.


REAKSI – REAKSI TERHADAP
STRESSS
Ekspresi Wajah = Orang yang stress wajahnya nampak tegang, dahi berkerut,
mimik wajah nampak serius, tidak santai, bicara berat,
sukar untuk senyum atau tertawa, dan kulit muka
berkedut.
Mulut & bibir = Mulut – Mulut dan bibir terasa kering sehingga seseorang
sering minum. Selain itu, pada tenggorokan seolah-olah ada
keganjalan sehingga ia sukar untuk menelan.
Sistem perkemihan = Orang yang sering menderita stress faal perkemihan (air seni)
dapat juga terganggu. Frekuensi untuk buang air kecil lebih
sering dari biasanya, meskipun ia bukan penderita kencing
manis (diabetes mellitus).
Sistem otot & tulang = Orang yang menderita stress seringkali juga megalami
gangguan pada otot dan tulang (musculoskeletal). Otot terasa
sakit seperti ditusuk - tusuk, pegal dan tegang.
CARA MENGENDALIKAN STRESS
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan stress yaitu :
a. Bersyukur
Bersyukur merupakan cara yang paling ampuh dalam mengatasi stress bagaimana
tidak. Karena pada umumnya orang mengalami stress karena tidak kuat dengan apa
yang telah terjadi atau keadaan yang menimpanya.
b. Kenali penyebab stress
Apabila stress baru saja terjadi, mungkin bisa segera dikenali penyebabnya. Namun
pada stress jangka panjang, penyebabnya mungkin sudah dilupakan atau
bertumpuk-tumpuk dengan penyebab stress baru apabila sudah benar- benar
mengenali penyebab stress, berkonsentrasilah pada masalah tersebut.
CARA MENGENDALIKAN STRESS

c. Buatlah perencanaan yang baik


Stress terjadi karena perubahan. Jika direncanakan semua hal dengan baik stress
tidak akan berakibat buruk. Perubahan seharusnya bisa dilupakan dengan
menyenangkan. Namun, tanpa perencanaan yang matang, perubahan bisa menjadi
malapetaka.
d. Jagalah kesehatan
Tubuh yang sehat akan lebih mudah mengatasi stress. Makan dan berolahraga yang
teratur serta istirahat dengan cukup
e. Mintalah bantuan
Jika tingkat stress sudah terlalu tinggi dan merusak kesehatan,
berkonsultasilah pada orang - orang terdekat atau konsultan ahli.
Jangan biarkan diri menderita stress terlalu lama
CARA MENGENDALIKAN STRESS

f. Persiapkan diri untuk menghadapi berbagai bentuk stress setiap hari. Persiapan yang
baik adalah selalu mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan segala situasi.
g. Optimisme dapat menangkal dampak negative stress, ketegangan dan kecemasan
telah di sistem kekebalan tubuh. Sangat penting untuk mengelilingi diri dengan
orang- orang positif.
h. Tertawa, membantu sel - sel kekebalan tubuh berfungsi lebih baik. Temukan humor
dalam hal – hal dan terlibat dalam aktivitas yang membuat tertawa untuk
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan ketahanan terhadap penyakit.
ADAPTASI
Suatu kemampuan yang dimiliki oleh
makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar
bertahan hidup.
ADAPTASI MENURUT PARA AHLI
● Soemarwoto (1983) mengartikan makhluk hidup dalam batas – batas tertentu memiliki kelenturan.
Kelenturan ini memungkinkan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar,
yang disebut adaptasi. Kemampuan adaptasi mempunyai nilai untuk meneruskan hidup. Sehingga
adaptif makhluk hidup, maka semakin besar kementakan atau kebolehjadian kelangsungan hidupnya
dengan menempati aneka ragam habitat.
● Daubenmire (1959) menerangkan jika adaptasi adalah keistimewaan suatu organisme atau organ -
organnya dalam menyesuaikan diri dengan habitatnya. Selain itu, Wilsie (1962) berpendapat bahwa
adaptasi merupakan sifat yang dimiliki setiap organisme untuk melanjutkan hidup sesuai kondisi
lingkungan habitatnya.
● Rohadi et al (2016), adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penyesuaian tersebut dapat berupa bentuk tubuh, tingkah laku, serta fungsi tubuh.
Proses penyesuaian dapat dilakukan melalui jalur genetik maupun habitat, yaitu mengubah organ
tubuh atau mencari habitat lain yang sesuai.
TUJUAN ADAPTASI

 Melindungi diri dari musuh atau pemangsa


 Mendapatkan makanan
 Bertahan hidup
 Melestarikan keturunan atau berkembangbiak
ADAPTASI MANUSIA
Manusia merupakan puncak tertinggi dalam seluruh rantai makanan.
Morfologi Manusia = Manusia juga melakukan adaptasi sesuai dengan lingkungan tempat
tinggalnya, seperti orang eskimo yang hidup di kutub utara memiliki
bentuk tubuh pendek dan kekar. Postur tubuh tersebut berkaitan
dengan nisbah luas permukaan tubuh terhadap volume tubuh yang
kecil.

Manusia yang hidup di daerah dengan tingkat polusi tinggi, umumnya


Fisiologi Manusia =
akan memiliki kekebalan terhadap bakteri tertentu yang menyebabkan
muntah dan berak. Manusia yang tinggal di dataran tinggi memiliki sel
darah yang lebih banyak untuk mengikat oksigen karena di dataran tinggi
jumlah oksigen menipis.

Manusia dapat belajar mengenai bahaya dan menghasilkan respon untuk


Tingkah laku = menghindarinya. Misalnya untuk menghindari bencana kelaparan, maka orang – orang
menyimpan cadangan makanan. Contoh lain adalah dalam pembangunan rumah di
daerah pesisir yang diupayakan tahan terhadap angin atau badai. Hal tersebut
merupakan adaptasi perilaku manusia untuk bertahan dengan kondisi lingkungannya.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai