Anda di halaman 1dari 22

KEPEMIMPINAN PONDOK PESANTEN

BAHAN TANYANG

KEPEMIMPINAN PONDOK
PESANTEN
H. SUWARDI

Tim:

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SEMARANG


KEPEMIMPINAN PONDOK PESANTEN
STANDAR KOMPETENSI

Mampu Memahami kepemimpinan dalam pondok


pesantren
Tujuan 1. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti mata diklat ini diharapkan peserta diklat
Pembelajaran mampu memahami kepemimpinan dalam pondok pesantren
2. INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah pembelajaran berakhir, pesera diharapkan mampu:
1. Menjelaskan konsep kepemimpinan dalam pondok pesantren
2. Menjelaskan Gaya Kepemimpinan dalam Pondok Pesantren
3. Menjelaskan Pola interaksi Kiya dengan santri
STANDAR KOMPETENSI

Setelah pembelajaran peserta


Mampu memahami kepemimpinan
dalam pondok pesantren
MATERI POKOK/SUB MATERI POKOK
1. Konsep Kepemimpinan dalam Islam
2. Gaya Kepemimpinan dalam Pondok Pesantren
3. Pola interaksi Kiya dengan santri
INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian kepemimpinan
2. Menjelaskan konsep kepemimpinan dalam Islam
3. Menunjukan dalil-dalil tentang kepemimpinan dalam Islam
4. Menjelaskan tipe-tipe gaya kepemimpoinan ADA DISILABUS
5. Menganalisis gaya kepemimpinan dalam pondok pesantren
6. Menganalisis cara berinteraksi santri dengan kiyai
MAT:1.
Pengertian Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan menurut George R. Terry, kepemimpinan adalah aktivitas
mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Menurut Ralph
M. Stogdill dalam Sutarto, kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-
kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan
mencapai tujuan. Menurut Stoner, kepemimpinan adalah suatu proses mengenai
pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota
kelompok. Menurut Wahjosumidjo, kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang
melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian
(personality), kemampuan (ability), dan kesanngupan (capability). Kepemimpinan juga
sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan
kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah
proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.
MAT:2.
Konsep Kepemimpinan Dalam Islam

Konsep kepemimpinan dalam Islam sebenarnya memiliki dasar-


dasar yang sangat kuat dan kokoh. Ia dibangun tidak saja oleh nilai-
nilai transendental, namun telah dipraktekkan sejak berabad-abad
yang lalu oleh nabi Muhammad SAW, para Shahabat dan Al-
Khulafa' Al-Rasyidin. Pijakan kuat yang bersumber dari Al-qur'an
dan Assunnah serta dengan bukti empiriknya telah menempatkan
konsep kepemimpinan Islam sebagai salah satu model
kepemimpinan yang diakui dan dikagumi oleh dunia internasional.
MAT:3.
Dalil-dalil Tentang Kepemimpinan Dalam Islam

Kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang dianggap sangat penting dalam


Islam. Hal ini bisa dilihat dari begitu banyaknya ayat dan hadits Nabi  Shalallahu
‘Alaihi Wassallam yang membahas tentang ini.
• Pertama
“Janganlah  orang-orang  mukmin  mengambil  orang-orang  kafir  menjadi  WALI
(waly) pemimpin, teman setia, pelindung) dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari
mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya, dan hanya
kepada Allah kamu kembal.” (QS:  Ali Imron: 28).
• Kedua
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir
menjadi wali (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah
kami ingin mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk
menyiksamu)?” (QS:  An Nisa’: 144).
• Ketiga
“Hai  orang-orang  yang  beriman,  janganlah  kamu  mengambil  orang-orang 
yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara
orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir
(orang-orang musyrik) sebagai WALI (pemimpinmu).  Dan  bertakwalah
kepada Allah  jika  kamu betul-betul orang-orang yang beriman,” (QS:  Al-
Ma’aidah : 57)
Keempat
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak
bapak dan saudara-saudaramu menjadi wali
(pemimpin/pelindung)  jika  mereka lebih mengutamakan
kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang
menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang
yang zalim,” (QS: At-Taubah : 23).
• Kelima
“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari
akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah
dan rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak
atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-
orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan
menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- nya. dan
dimasukan-nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
mereka pun merasa  puas terhadap (limpahan rahmat)-nya. mereka itulah
golongan allah. ketahuilah, bahwa  sesungguhnya hizbullah itu adalah
golongan yang beruntung,” (QS:  Al Mujaadalah : 22)
• Keenam

• “Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat


siksaan yang pedih. (Yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir
menjadi wali (pemimpin/teman penolong) dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka
sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah,” (QS: An-Nisa’: 138-139).
• “Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat
siksaan yang pedih. (Yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir
menjadi wali (pemimpin/teman penolong) dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka
sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah,” (QS: An-Nisa’: 138-139).
Dari beberapa ayat di atas, Allah Subhanahu Wata’ala
menggunakan pilihan kata pemimpin dengan kata WALI.
Padahal ada begitu banyak padanan kata pemimpin dalam
bahasa arab selain kata wali. Misalnya kata Aamir, Raa’in,
Haakim, Qowwam, Sayyid dsb. Mengapa Allah gunakan pilihan
kata pemimpin dalam tersebut dengan kata wali?
MAT:4.
Tipe-tipe gaya kepemimpinan
• Tipologi Kepemimpinan
Dalam kepemimpinan, seorang pemimpin mempunyai tipologi yang
berbeda-beda. Perbedaan itu terletak pada bagaimana pemimpin
tersebut memimpin dengan karakter dan sifat yang dimiliki oleh
pemimpin tersebut. Adapun tipologi kepemimpinan sebagai berikut:
1. Karismatik. 5. Laissez Faire ipe
2. Paternalistik. 6. Populistis
3. Militeristik. 7. Administratif atau Eksekutif
4. Otokratis (Outhoritative, Dominator). 8. Demokratis
MAT:5.
Gaya kepemimpinan dalam pondok pesantren
Karakteristik dan Kategori Kiai
No. Karakteristik Kategori Kiai
1. Tertutup, statis, konservatif; Agama sebagai penenang jiwa; Orientasi Kiai Spiritual
Keakhiratan; Kurang peduli kepada politik
2. Terbuka, dinamis, inovatif; Agama difungsikan sebagai dinamisator dan Kiai Advokatif
integrator; Orientasi dunia-akhirat; Politik sebagai instrumen.
3. Terbuka, dinamis, inovatif; Agama difungsikan sebagai dinamisator; Kiai Politik Adaptif
Dekat dengan penguasa; Orientasi dunia-akhirat; Politik sebagai
instrumen
4. Tertutup, statis, konservatif; Agama untuk ketenangan jiwa; Orientasi ke Kiai Politik Mitra Kritis
akhirat; Politik sebagai instrumen; Lebih dekat dengan umat
Kepemimpinan kiai di pondok pesantren sering diidentikkan
dengan sebutan kepemimpinan kharismatik, sekalipun telah
lahir pemetaan kedudukan dan fungsi dalam struktur organisasi
pondok pesantren. dengan figur kharismatik ini, Sartono
Kartodirjo mengatakan bahwa kiai-kiai di pondok pesantren, dulu
dan sekarang merupakan sosok penting yang dapat membentuk
kehidupan sosial, kultural dan keagamaan warga muslim di
Indonesia. Pengaruh kiai sendiri terhadap kehidupan santri
tidak terbatas pada saat santri masih di pondok pesantren,
melainkan pengaruh itu tetap berlaku dalam kurun waktu
yang panjang, bahkan seumur hidup.
MAT:6.
Cara Berinteraksi Kiyai Dengan Santri
Interaksi Kyai dengan Santri dalam Kehidupan Dakwah Pondok Pesantren
Dari paparan interaksi kyai dengan santri dapatdi kemukakan pada
kehidupan dakwah Pondok Pesantren, yakni ada rasa hormat kepada
orang yang lebih tua yaitu kyai, guru ustadz maupun kepada masyarakat,
sehingga menjadi kebiasaan terhadap kalangan kyai dengan santri saat
ini. Interaksi kyai dengan santri melahirkan sebuah pemberian aspirasi
terhadap santri yang masuk ke pesantren. Kyai mengarahkan dan
memberikan masukan para santri yang masih baru masuk kedalam
pesantren atau para santri yang sudah menjadi alumni pesantren
Tugas
Membuat Makalah
Pendahuluan
A. Kepemimpinan pondok pesantren
B. Konsep kepemimpinan dalam Islam
C. Dalil-dalil tentang kepemimpinan dalam Islam
D. Tipe-tipe gaya kepemimpinan pondok pesantren
E. Analisis gaya kepemimpinan dalam pondok pesantren
1. Analisis cara berinteraksi santri dengan kiyai
2. Kepemimpinan pondok pesantren masa depan
Penutup Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai