Anda di halaman 1dari 58

Apt_dra_asnahtarigan_mkes

 Mahasiswa mampu mendefinisikan berbagai


macam jenis dosis
 Mahasiswa mampu menghitung dosis untuk bayi
 Mahasiswa mampu menghitung dosis untuk anak

anak
 Mahasiswa mampu menjelaskan factor yg

mempengaruhi dosis
 Mahasiswa mampu menghitung dosis maksimum

dan lazim
Pengertian Umum :
Dosis Obat : Jumlah obat yang diberikan kepada
penderita dalam satuan berat (gram,miligram,
microgram) atau satuan isi (mililiter, liter) atau
Unit –unit lainnya (Unit Internasional).
Dosis atau takaran obat : banyaknya suatu obat
yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada
penderita, baik untuk obat dalam maupun obat
luar.
PENGERTIAN

DOSIS adalah :
takaran obat atau banyaknya suatu
obat yang dapat diberikan kepada seorang
penderita untuk memperoleh efek terapetik
yang diharapkan.

Ketentuan Umum FI edisi III


mencantumkan 2 dosis yakni :
•Dosis Maksimal ( maximum)
•Dosis Lazim (Usual Doses)
1. Dosis Lazim =Dosis terapeutik=dosis medicinalis
sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik
pada penderita dewasa.
2. Dosis Awal = Initial dosis = Loading dose
sejumlah obat yang diperlukan untuk mencapai
konsentrasi obat yang diinginkan dalam darah atau
jaringan tubuh.
3. Dosis pemeliharaan = maintenance dose
sejumlah obat yang diperlukan untuk memelihara
kadar obat dalam darah sesuai yang diinginkan.
4. Dosis Minimum
batas dosis terkecil yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan
resistensi pada penderita
5. Dosis Maksimum
batas dosis yang relatif masih aman yang
diberikan pada penderita
6. Dosis Toxica
Sejumlah obat dalam keadaan biasa yang dapat
menyebabkan keracunan pada penderita
7. Dosis Letalis ( LD )
sejumlah obat yang dalam keadaan biasa dapat
menyebabkan kematian pada penderita.
Dosis letal terdiri dari :
LD 50 : takaran yang menyebabkan kematian pada
50% hewan coba.
LD 100 : takaran yang menyebabkan kematian pada
100% hewan coba.

Dosis pemakaian obat yang dimuat dalam Farmakope


Indonesia dan farmakope negara lain hanya
dimaksud kan sebagai pedoman saja.
Dosis obat maksimal dari banyak obat dimuat dalam
farmakope Eropa dan negara barat kurang memiliki
kepastian dalam hal ketepatan jika digunakan di
negara kita karena adanya variasi biologis, BB yang
lebih kecil.
 Dosis terapetik < Dosis maksimum < Dosis
toxica < Dosis letalis
Dosis Maksimal ( maximum)
berlaku untuk pemakaian sekali dan sehari.
Penyerahan obat dengan dosis melebihi dosis
maksimum dapat dilakukan dengan membubuhi tanda
seru dan paraf dokter penulisan resep, diberi garis
dibawah nama obat tersebut atau banyaknya obat
hendaknya ditulis dengan huruf lengkap.

Dosis Lazim (Usual Doses)


merupakan petunjuk yang tidak mengikat tetapi
digunakan sebagai pedoman umum (dosis yang biasa /
umum digunakan).
Kenapa dosis diperlukan dan
diperhitungkan??
Suatu obat untuk dapat memberikan efek yang
diinginkan pada tubuh, diperlukan minimal
konsentrasi obat yang dikandung didalam darah.
Untuk dapat mencapai kadar/konsentrasi yang
diinginkan, atau konsentrasi terapetik (konsentrasi
yang diinginkan untuk dapat menghasilkan efek
terapetik), diperlukan sejumlah kuantitatif obat
untuk menghantarkan obat tersebut sehingga
tercapai kadar MEC nya.
 Apoteker bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa setiap obat yang dihantarkannya ada
dalam dosis yang benar.apoteker yang melayani
resep terikat dengan DM.Dokter yang menuliskan
resep tidak terikat akan DM obat yang
tercantum.Jika dokter akan menggunakan obat
melebihi DMnya, maka dokter harus menuliskan
tanda seru (!) di belakang angka atau jumlah obat
yang dituliskan dengan disertai paraf.
Ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi dosis
Dalam memilih dan menetapkan dosis memang tidak mudah karena
harus diperhitungkan beberapa faktor, antara lain umur, berat
badan, jenis kelamin, sifat penyakit, daya serap obat, ekskresi obat.
Faktor lain kondisi pasien, kasus penyakit, jenis obatnya juga faktor
toleransi, habituasi, adiksi dan sensitip.

 USIA

 BOBOT BADAN

 LUAS PERMUKAAN BADAN

 JENIS KELAMIN

 PENYAKIT
Usia Anak-Anak

Pada anak-anak atau bayi yang baru lahir, kepekaanya


terhadap obat sangatlah besar hal ini disebabkan
karena fungsi hati dan ginjalnya belum sempurna, begitu
pula system enzim belum berkembang dengan lengkap.
Parameter-parameter yang membedakan respon tubuh
terhadap obat pada anak-anak adalah :
 Pola ADME (Absorpsi, Distribusi, metabolisme dan Ekskresi)
Perbedaan absorpsi oleh karena perbedaan relative dari kepadatan sel.
Perbedaan distribusi oleh karena persentase cairan ekstraseluler dan
cairan tubuh total relative lebih tinggi.
Perbedaan ekskresi oleh karena glomerulus atau tubuli belum
berkembang sempurna.
 Sensitifitas intriksik yang berlainan terhadap bahan obat.
Orang Tua

Sedangkan pada usia lanjut atau orang tua dengan


usia diatas 65 tahun, juga memiliki kepekaan
terhadap obat, hal ini disebabkan karena :
•Sirkulasi darah yang kurang lancar.
•Fungsi hati dan ginjal telah mengalami penurunan,
sehingga eliminasi obat menjadi sangat lambat.
•Kurangnya albumin darah sehingga pengikatan
obat berkurang yang menyebabkan banyaknya obat
bebas dan akibatnya dapat menimbulkan keracunan
akibat over dosis.
Perbandingan dosis orang usia lanjut
terhadap dosis dewasa :
Karena besarnya kepekaan obat pada orang
tua, bebrapa literature menganjurkan dosis
untuk orang tua adalah sebagai berikut :

Umur Dosis

60-70 tahun 4
/5 x dosis dewasa

70-80 tahun ¾ x dosis dewasa

80-90 tahun 2
/3 x dosis dewasa
Berat badan

Pasien obesitas mempunyai akumulasi jaringan lemak yang lebih


besar, dimana jaringan lemak mempunyai proporsi air yang lebih
kecil dibandingkan dengan jaringan otot. Jadi pasien obese
mempunyai proporsi cairan tubuh terhadap berat badan yang lebih
kecil daripada pasien dengan berat badan normal, sehingga
mempengaruhi volume distribusi obat.
Jenis kelamin

Wanita dianggap lebih sensitive terhadap pengaruh obat


dibandingkan pria.
Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan
sebaiknya diberi dalam jumlah yang lebih kecil, bahkan untuk
beberapa obat yang dapat mengakibatkan abortus dilarang,
juga wanita menyusui, karena obat dapat diserap oleh bayi
melalui ASI.
Pemberian obat pada wanita hamil juga harus
mempertimbangkan terdistribusinya obat ke janin seperti :
pada obat-obat anestesi, antibiotic, barbiturate, narkotik,
dan sebagainya yang dapat menyebabkan kematian janin atau
Status patologi
Kondisi patologi seperti pasien dengan fungsi ginjal & hati yang
rusak/ terganggu akan menyebabkan proses metabolisme obat
yang tidak sempurna. Sebagai contoh pemberian tetrasiklin
pada keadaan ginjal/hati rusak akan menyebabkan
terakumulasinya tetrasiklin dan terjadi kerusakan hati. Maka
harus dipertimbangkan dosis obat yang lebih rendah dan
frekuensi obat diperpanjang
 Respon tubuh bayi dan anak terhadap obat
tertentu tidak dapat disamakan dengan respon
tubuh orang dewasa terhadap obat yang sama.
 Anak bukanlah merupakan miniatur orang

dewasa.
 Respon tubuh bayi terhadap obat dalam usia

beberapa minggu yang pertama akan berbeda


jauh dibandingkan dengan anak usia 1 tahun.
 Cara menghitung dosis anak dengan pedoman dosis
dewasa :
1. Atas dasar umur
2. Berat Badan (BB )
3. Luas Permukaan Tubuh ( LPT )

Yang paling baik tidak menghitung dosis


berdasarkan perbandingan orang dewasa tetapi
sesuai dengan ukuran fisik anak secara individual.
Contoh : sekian mg per kg berat badan anak per
hari = 50 mg / kg BB/ hari.terbagi 3 dosis
Untuk anak BB 20 kg=1 kali minum=20x 50 /3=333,3
mg sehari 1000mg
 Berdasar umur dewasa : 20 – 24 tahun)
 Berdasar berat badan

(orang dewasa : 70 kg)


 Berdasar luas permukaan tubuh (LPT) . luas

permukaan tubuh orang dewasa : 1.73 m²


Contoh rumus perhitungan dosis anak dibandingkan
orang dewasa.

1. Berdasarkan Umur

Young Da = n Dd
n + 12
Untuk usia > 1thn s/d 8 thn

Dilling Da = n Dd
20
Untuk usia > 8 tahun
Dosis dewasa salbutamol 2 mg,
Genap = 8/20*2 mg=0,8 mg
Ganjil =8/8+12 *2 mg= 0,8 mg
8 thn 6 bulan=8,5/8,5+12 X dw=0,858
2. Berdasarkan berat badan
Clark Da = w anak (kg) Dd (mg)
w dewasa (kg )

3. Berdasarkan LPT
Crawford-terry-rourke
Da = LPT anak Dd
LPT dewasa
0-1 tahun 1/12 Dd
1-2 tahun 1/8 Dd
2-3 tahun 1/6Dd

3-4 tahun 1/4 Dd

4-7 tahun 1/3Dd

7-14 tahun ½ Dw
14-20 thn 2/3 dw
20-60 thn Dosis dewasa
 Jumlah suatu campuran obat
 Dapat ditulis berupa persentase :

- persen berat/berat ( % b/b )


- persen berat/volume ( % b/v )
- persen volume/volume ( % v/v )
- persen volume/ berat ( % v/b )
 Persen tanpa keterangan berarti % b/b
Boorzalf 10 % berarti :
Tiap 100 gram zalf mengandung
10 gram Acid Boric.
Larutan :
Obat suntik : persen ialah % b/V
- Ampul Morphine HCl 1 %
berarti tiap ml larutan injeksi mengandung
10 mg Morphine HCl.
Larutan Alkohol 70 % : persen ialah % v/v
berarti tiap 100ml campuran mengandung
70ml ethylalkohol murni.
Dosis dewasa Morphin 20 mg
Hitung brp ml untuk anak usia 5 thn yg baru
kecelakaan.5/17 X 20 mg=5,88 mg, 5,88/10 x1
ml=0,59 ml

 dosis 50 mg/bbKg/hari terbagi 3 dosis


 Untuk anak 3 tahun, 8 kg, sediaan yg ada

amoksisilin 125 mg/ 5 ml


 Sekali makan.8x 50 mg=400 mg untuk

sehari, sekali makan = 400/3 =133 mg


 133mg/125 X 5 ml=5,32 ml= 1 sdk obat +
 0,32 X 20= 6 tetes
 Dosis Maksimal untuk orang dewasa
Phenobarbital = 300 mg /600 mg
Ket :
 300 mg adalah dosis maksimal sekali minum

 600 mg adalah dosis maksimal dalam sehari

 DM sekali untuk pasien 3 tahun=3/15 X 300 mg=60

mg
 DM sehari3/15 X 600 mg=120 mg

DM sekali = 40/60 X 100 %=66 %


DM sehari= (3 X 40 )/120 X 100 %=
R/ Phenobarbital 40 mg
Lactosum qs
m.f pulv dtd No X
S t d d pulv I
Pro : Shinta (3 tahun )
 Young
untuk sekali makan n/(n+12)xDd
 3,75/(3,75+12)* 300 mg=71,42 mg

Untuk sehari
3,75/(3,75+12)* 600 mg =142,85 mg
Persentase
Sekali makan : 40/71,42*100 %=56%
Sehari= 3 * 40/142,85*100%=84%
Perhitungan dosis maksimal Phenobarbital
untuk anak usia 3 tahun 9 bulan (3,75 thn)
adalah :
Sekali minum
Seharinya
Pengujian rasionalisasi dosis dari resep diatas
untuk pasien shinta anak berumur 3 tahun 9
bulan:
Berdasarkan resep dosis sekali minum = 40 mg
< 71,43 mg  tidak over dosis
Berdasarkan resep dosis dalam sehari = 3 x 40
mg = 120 mg < 142 mg  tidak over dosis
R/ Atropin sulfas 2,5 mg
Belladona Extractum 100 mg
Lactosum qs
m.f pulv No X
s t d d pulv I
Pro : Tn Amir

DM Atropin sulfas = 1 mg / 3 mg
DM Belladona extract = 20 mg / 80 mg
 Perhitungan dosis maksimal Atropin sulfas :
 Sekali minum 1 / 10 x 2,5 mg = 0,25 mg < 1 mg

tidak over
 Seharinya 3 x 0,25 mg = 0,75 mg < 3 mg
tidak over
 Perhitungan dosis maksimal Extrak Belladona :
 Sekali minum 1 / 10 x 100 mg = 10 mg < 20 mg

tidak over
 Seharinya 3 x 10 mg = 30 mg < 80 mg
tidak over
R/ Parasetamol 250 mg
Mf pulv No X
S tdd Pulv 1
1 bungkus 2500/10=250 mg
1 bungkus = 2500 mg parasetamol
1 bungkus= 250/10 = 25 mg
Atropin Sulfat
Sekali minum= 0,25 mg /1 mg X100 %=25%
Sehari = 3 x 0,25 mg = 0,75 mg / 3 mg *100 %=25 %
Ext Belladona
Sekali minum 1 / 10 x 100 mg = 10 mg /20 mg *100%=

50 % tidak over
Seharinya =3 x 10 mg = 30 mg / 80 mg *100 %= 37,5%

tidak over.
 Karena Atropin sulfas dan Ektrak belladonna
mempunyai khasiat yang sama, sehingga DMnya
merupakan kombinasi yang searah, maka DMnya juga
harus dihitung dosis rangkapnya sehari, dengan rumus
sebagai berikut :
DosisA DosisB
 1
DMA DMB

Jadi untuk sekali minum :


  0.25 10
  0.25  0.5  0.75  1
1 20 Tidak over
Untuk Sehari :
 
3 x0.25 3 x10
  0.25  0.375  0.625  1 tidak over
3 80
R/ Atropin sulfas 0,15 mg
Belladona Extractum 3 mg
Lactosum qs
m.f dtd pulv No X
s t d d pulv I
Pro : Tn Amir

DM Atropin sulfas = 1 mg / 3 mg
DM Belladona extract = 20 mg / 80 mg
Atp S04
DM sekali =0,15/1X100 %=15 %
DM Sehari=3X0,15/3X100%=15 %
Ext Bell
DM sekali=3/20 X100%= 15 %
DM sehari 3X3/80 X100%= 11,25%
Dosis Rangkap sekali=15%+15%=30 % <100 %
Dosis Rangkap Sehari =15%+11,25%=26,25 %
<100 %.
R/ Atropin sulfas 0,2mg
Belladona Extractum 25 mg
Lactosum qs
m.f pulv dtd No X
s t d d pulv I
Pro : Ana ( 4 tahun)

DM Atropin sulfas = 1 mg / 3 mg
DM Belladona extract = 20 mg / 80 mg
 DM sekali Atp S04 untuk Ana 4 thn= 4/(4+12) x1
mg=0,25
Dalam resep ATP S04 =0,2/0,25 X100%=80%
 DM sehari 4/16 X3 mg=0,75 mg

 Dalam resep cara pakai Sehari 3 X 0,2/0,75

X100%=80 %

 DM sekali Ext Bell=4/16*20 mg=5 mg


 25 /5*100 %=500 %

 DM sehari Ext Bell 4/16*80 mg=20 mg

Dalam resep = 3*25/20 *100 %=375 %


Dosis Rangkap sekali =80%+500%=580%
Dosis rangkap sehari =80%+375%=445%
Dosis mksimum dilewati, resep tidak boleh di kerjakan.
1. Penderita A membutuhkan 50 mg Papaverin
untuk sekali suntik sediaan yang ada inj
Papaverin HCl 4 % berapa mililiter sediaan
yang harus disuntikan ?
Jwb=dalam 1 ml ada 4 mg, kebutuhan 50 mg=50/4
X1 ml=12,5 ml
Jika sediaan ampul nya 10 ml maka kebutuhan =
1,25 ampul
2.
2. Dosis Ampicillin untuk anak 25-50mg/kg/hari
berapa mg Ampicillin yang diperlukan untuk
menerapi anak 3 th berat badan 15 kg dalam
sehari ?
 Bila cara pemberian 3 x sehari,berapa mg tiap

kali minum ?
 Sehari 1 kg BB= 25 mg, untuk anak 15 kg= 15

X25 mg=375 mg.


 Cara pakai sehari 3 maka untuk sekali makan=

375 mg/3 = 125 mg


70 kg BB= 70 x25 mg=1750 mg
Jika sehari 2 kali maka untuk sehari =1750 mg/2
=875 mg
 Bila Ampicillin tersedia dalam bentuk sirup
dimana tiap 5 ml mengandung 125 mg ampi
Berapa ml yang dibutuhkan anak tersebut
dalam I hari ?
 Bila cara pemberiannya 3 x sehari berapa ml

tiap tiap kali minum ?


 Untuk sehari 375 mg/125 mg X5 ml=15 ml
 Untuk sekali minum dengan cara pakai sehari 3

kali = 15 ml/3 = 5 ml
 Jadi sekali minum 1 sendok obat.
3. R/ Paracetamol …..mg
Sacch lactis qs
m f pulv dtd no: X
S 3 d d pulv 1

Hitung dosis untuk anak usia 5 tahun menurut


rumus Pincus gatsel
Jawab: untuk anak 5 than =0,4 XDdw= 0,4X500
mg=200 mg
 Bila dosis paracetamol untuk anak 10mg/kg/x
resep tersebut cocok untuk anak berat badan
berapa ?
 BB = jumlah obat yg diminum sehari X 1 kg
dosis obat perhari
 BB = jumlah obat yg diminum sekali X 1 kg
dosis obat sekali
Dosis sehari 200 mg
Dosis per kg 10 mg/kgBB
Maka berat Pasien usia 5 tahun=20 kg
Untuk sekali jika Stdd= 200 mg/3 = 66,6 mg
4. R/ Sirup Amoxicillin 125mg/ 5 ml
S …..

1. Bentuk sediaan obatnya Sirup , kemasan 60 ml


2. Tiap 5 ml sirup mengandung 125 ml Ampi
3. Hitung Dosis jika pasien nya 6 tahun ( rumus young)
4. Tentukan cara pakai nya
Jawab :
6/18 X500 mg=166,6 mg
Sekali minum=166,6 mg/125 mgX5 ml=6,67 ml
Cara pakai ;1 sendok obat +33 tetes.
6,67-5 ml=1,67 mlX20 tetes= 33 tetes
Kebutuhan jika sehari 4 kali maka= 4x6,67 X lama
pengobatan (5 hr)=133 ml,/60 ml=3 btl
Jika sehari 3 kali = 3 X 6,67X 5 hari =/50 =2 btl
5. Anak 5 tahun berat badan 20 kg
Dx : luka terinfeksi ditungkai
Terapi :” Sirup Amoxycilline 125mg/ 5 ml.
Dosis Amox : 50 – 100mg / kg/ hari
.Hitung dosisnya
6. Anak 3 tahun 15 kg
Diagnosa : ISPA
Terapi : Ampicillin 50 -100mg / kg /hari
Paracetamol 10 /kg /kali
Glyceril Guaiacolat 50–100mg /kali
Hitung dosisnya
 Berapa mg cefixim yang dibutuhkan?
 Berapa mg Vit C yang dibutuhkan
 Berapa mg sanexon yang dibutuhkan?
 Berapa tablet untuk masing-masing obat yang
dibutuhkan untuk menyiapkan resep diatas?
1. Cefixim
0,125 g X 12 = 1,5 g =1500mg
jumlah tablet = 1500mg : 500mg/tablet = 3 tablet
2. Vit C
0,025g X 12 = 0,3 g = 300mg
jumlah tablet = 300mg : 100mg/tablet = 3 tablet
3. Sanexon
0,00025 g X 12 = 0,003 g = 3 mg
Jumlah tablet = 3mg : 0,5 mg/tablet = 6 tablet
 Suatu formula sirup obat batuk mengandung 5
mg kodein fosfat per sendok teh (5 mL). Berapa
tablet kodein fosfat yang harus digunakan
untuk menyiapkan 60 ml sirup obat batuk? (1
tablet mengandung 10 mg)

 J : jumlah kodein yang dibutuhkan =


(60mL) X 5mg/5mL = 60 mg
jumlah tablet yang dibutuhkan = 60mg/10mg = 6
tablet
 Jika 500mg obat digunakan untuk
membuat 90 mL suatu sirup, berapa
banyak obat yang terkandung dalam
tiap dosis satu sendok teh?
 Jika dosis maksimumnya adalah 25

mg untuk sekali pakai, apakah dosis


resep tersebut dapat dilayani?
J : 500mg/90mL X 1 sdt/1 dosis X
5mL/1 sdt = 27,78mg/dosis.
 27,78/25mg >1  over dose
Contoh perhitungan dosis maksimum untuk
obat minum
R/ Paracetamol 0,125 g/dosis
Coffein 0,2
m.f elixir 60
S.3.d.d Cth I
Pro : Anto (10 thn)
Jumlah sendok = 60 ml / 5 ml = 12 sendok teh

Dosis per sendok coffein = 200 mg / 12 sendok =


16,67 mg / sendok

DM Coffein dws = 0,5 g (1xpakai) dan 1,5 g (1 hari)

DM Cofeein utk anak 10 thn :


1xp : 10/20 x 0,5 g = 0,25 g = 250 mg

1 h : 10/20 x 1,5 g = 0,75 g = 750 mg


R/ Aminophylin mg 25 500mg/1,5g
Theophylin mg 50 500mg/1g
HCl Papaverin mg 7,5 200mg/600mg
CTM mg 1,5 40 mg/hari
Sacch. Lact ad mg 300
m.f.l.a.pulv dtd no X
Stdd pulv I
Pro : Anna (3th)

Hitung DM sekali dan sehari resep di atas!


R/

R/ Aminopilin 3
Prednison 0, 03
CTM 0,06
m.f. pulv. No. XV
S. b. d.d. I. m. et V

Pro : Tn. Aryo

Anda mungkin juga menyukai