Anda di halaman 1dari 16

S Y O K

dr. Nanda Aryudea


1

DEFINISI

S Y OK

Keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi darah


ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel.

Kematian karena syok terjadi bila keadaan ini


menyebabkan gangguan nutrisi dan metabolism sel.

Didefinisikan juga sebagai volume darah sirkulasi tidak adekuat yang


mengurangi perfusi.

Pertama pada jaringan nonvital


(kulit, jaringan ikat,
tulang, otot)

Kemudian ke organ vital


2

KLASIFIKASI

S Y OK

Syok Hipovolemik syok yang disebabkan karena tubuh

- Kehilangan darah/syok hemoragik


 Hemoragik eksternal : trauma, perdarahan gastrointestinal

 Hemoragik internal : hematoma, hematotoraks


- Kehilangan plasma : luka bakar

-Kehilangan cairan dan elektrolit


Eksternal : muntah, diare, keringat yang berlebih
Internal : asites, obstruksi usus

Terjadi gangguan perfusi jaringan yang disebabkan karena


Syok disfungsi sistem saraf simpatis sehingga terjadi vasodilatasi
Neurogenik

Misalnya : trauma pada tulang belakang, spinal


SYOK HIPOVOLEMIK
Patogenesis dan Patofisiologi Syok
Hipovolemik

Patofisiologis dari syok hipovolemik yang mengacu pada etiologi perdarahan

Saat terjadi perdarahan  sirkulasi dalam tubuh akan terganggu,  akan terjadi
penurunan tekanan pembuluh darah rata-rata ( Mean Arterial Pressure   terjadi
penurunan aliran darah balik ke jantung

Setelah terjadi proses ini  akan menyebabkan penurunan dari cardiac


outputnya
  pada pasien akan ditemukan akral digin dan basah     selain itu juga dapat
ditemukan terganggunya fungsi organ.

• Otak akan mengalami penurunan kesadaran (somnolen hingga koma)


• Paru-paru  akan menyebabkan pasien tersebut sesak,
• Sistem pencernaan  mengakibatkan ileus paralatik
•Ginjal    menyebabkan kerusakan ginjal yaitu acute kidney injury (gagal ginjal
akut)
SY O K H IP O V O LEM IK
ManifeStaSi KliniS
ANAMNESIS

Gejala-gejala syok seperti :


• kelemahan,
• penglihatan kabur,
• kebingungan

Pada pasien trauma  menentukan mekanisme cedera dan beberapa informasi


lain akan memperkuat kecurigaan terhadap cedera tertentu

Pasien dengan perdarahan gastrointestinal mengumpulan keterangan tentang:


Hematemesis,
Melena
Riwayat minum alkohol
Penggunaan obat anti-inflamasi non steroid yang lama, dan

Suatu penyebab ginekologik dipertimbangkan, perlu dikumpukan informasi


mengenai hal berikut:
Periode terakhir menstruasi,
Faktor risiko kehamilan ektopik,
Perdarahan pervaginam (termasuk jumlah dan durasinya),
SY O K H IP O V O LEM IK  

P E M E R I K S A A N FISIK

Selalu dimulai dengan penanganan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi

Tabel Perkiraan kehilangan cairan dan darah berdasarkan presentasi penderita.


SY O K H IP O V O LEM IK

P EM ERIK SA A N LA BO RA TO RIU M

Pemeriksaan laboratorium awal yang sebaiknya dilakukan antara lain:

1) Hemoglobin dan hematokrit

2) Urin

3)Pemeriksaan analisa gas darah

4) Pemeriksaan elektrolit serum

5) fungsi ginjal pemeriksaan BUN (Blood urea nitrogen)  dan


serum kreatinin
TATALAKSANA
SYOK
HIPOVOLEM IK
Prinsip pengelolaan dasar adalah menghentikan perdarahan dan mengganti
kehilangan volume

I. Penatalaksanaan Awal

 A. Pemeriksaan Jasmani 

1. Airway and Breathing

Tujuan: menjamin airway yang baik dengan cukupnya pertukaran


ventilasi dan oksigenasi. Mempertahankan saturasi >95%
Untuk memfasilitasi ventilasi maka dapat diberikan oksigen yang sifat

alirannya high flow  


Dapat diberikan dengan menggunakan non rebreathing mask sebanyak
10-12 L/menit
2. Sirkulasi

Kontrol pendarahan dengan:


• Mengendalikan pendarahan
• Memperoleh akses intravena yang cukup
• M enilai perfusi jaringan

Pengendalian pendarahan:
• Dari luka luar  tekanan langsung pada tempat pendarahan (balut
tekan).
•Pendarahan patah tulang pelvis dan ekstremitas bawah  PASG
(Pneumatic Anti Shock Garment ).
• Pendarahan internal  operasi
3. Disabilit y  : pemeriksaan neurologi
Menentukan tingkat kesadaran, pergerakan mata dan respon pupil, fungsi
motorik dan sensorik.
M anfaat : menilai perfusi otak, mengikuti perkembangan
kelainan neurologi dan meramalkan pemulihan.

4. Exposure : pemeriksaan lengkap

Pemeriksaan lengkap terhadap cedera lain yang mengancam jiwa serta


pencegahan terjadi hipotermi pada penderita

5.Pemasangan kateter urin


Memudahkan penilaian adanya hematuria dan evaluasi perfusi ginjal
dengan memantau produksi urin. Kontraindikasi: darah pada uretra.
B. Terapi Aw al Cairan

Larutan elektrolit isotonik  terapi cairan awal

Jenis cairan ini mengisi intravaskuler dalam waktu singkat dan juga
menstabilkan volume vaskuler dengan mengganti volume darah yang hilang
berikutnya ke dalam ruang intersisial dan intraseluler

Ringer Laktat adalah cairan pilihan pertama sedangkan NaCl fisologis


adalah pilihan kedua

Jumlah cairan yang diberikan 3 untuk 1, 300 ml larutan elektrolit untuk


100 ml darah yang hilang

Jumlah darah pada dewasa adalah sekitar 7% dari berat badan, anak-
anak sekitar 8-9% dari berat badan. Bayi sekitar 9-10% dari berat badan.

Perlu dinilai respon penderita unt uk mencegah kelebihan


atau kekurangan cairan
TATALAKSANA
II. Evaluasi Resusitasi Cairan dan Perfusi Organ

A. UMUM
Pulihnya tekanan darah menjadi normal, tekanan nadi dan denyut nadi merupakan
tanda positif yang menandakan bahwa perfusi sedang kembali ke keadaan
normal, tetapi tidak memberi informasi tentang perfusi organ.

B.Produksi urin

Jumlah produksi urin merupakan indikator penting untuk perfusi ginjal. Penggantian
volume yang memadai menghasilkan pengeluaran urin sekitar 0,5 ml/kgBB/jam pada
orang dewasa, 1 ml/kgBB/jam pada anak-anak dan 2 ml/kgBB/jam pada bayi.

C.Keseimbangan Asam-Basa

Penderita syok hipovolemik dini  mengalami alkalosis pernafasan karena takipneu


Asidosis metabolik yang berat dapat terjadi pada syok yang terlalu lama atau berat.
TATALAKSANA
III. Respon Terhadap Resusitasi Cairan Awal

Respon Respon Tanpa


Cepat Sementara Respon
Tanda Kembali ke normal Perbaikan sementara Tetap
vital abnormal
tek. Darah dan nadi
kemudian
kembali turun

Dugaan Kehilangan M inimal (10-20%) Sedang-masih ada Berat (>40%)


darah
(20-40%)

Kebutuhan kristaloid Sedikit Banyak Banya


Kebutuhan darah Sedikit Sedang-banyak k

Persiapan darah Type specific & Type specific Banya


Emergenc
k
y
crossmatch
Operasi Mungkin Sangat mungkin Hampir
ppasti
Kehadiran dini ahli bedah Perlu Perlu Perl   19
u
TATALAKSANA

IV. Transfusi Darah

Tujuan utama transfusi adalah memperbaiki kemampuan


mengangkut oksigen dan volume darah

a. Pemberian darah packed cell  vs darah biasa

Beberapa indikasi pemberian tranfusi PRC adalah:

1. Jumlah perdarahan diperkirakan >30% dari volume total atau


perdarahan derajat III
2. Pasien hipotensi yang tidak berespon terhadap 2 L kristaloid
3. M emperbaiki delivery  oksigen

4. Pasien kritis dengan kadar hemoglobin 6-8 gr/ dl.


Fresh frozen plasma diberikan apabila terjadi kehilangan darah lebih dari 20-25%
atau terdapat koagulopati dan dianjurkan pada pasien yang telah mendapat 5-
10 unit PRC.

Tranfusi platelet diberikan apada keadaan trombositopenia (trombosit <20.000-


50 000/mm ) dan perdarahan yang terus berlangsung

Anda mungkin juga menyukai