Prosedur Analisis Parameter Kualitas Air

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

PROSEDUR

ANALISIS AIR
ANALISIS BAHAN
ANORGANIK
KELAS XII

SMKN 5 BANDUNG

TEKNIK ANALISIS PARAMETER


FISIKA AIR LINA NUR AMALINA, S.PD
AHMAD REZA MAULANA, S.PD
TEKNIK ANALISIS PARAMETER FISIKA AIR

A. METODE PRAKTIKUM
 Suhu (metode pemuaian dengan temperature),

 Warna (perbandingan warna secara visual),

 Bau (Organoleptik),

 Rasa (Organoleptic),

 Kekeruhan (tabung nesler turbidimetri)


B. PRINSIP PRAKTIKUM

1. Suhu / Temperatur
Pada umumnya pengukuran suhu dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
termometer air raksa yang baik kualitasnya paling sedikit termometer tersebut harus mempunyai tanda
garis setiap strip kecil/ketelitian 0,1 0C. Tanda harus digoreskan pada gelas kapiler. Termometer harus
mempunyai kapasitas termal yang minimal memungkinkan tercapainya keseimbangan yang cepat. Hasil
dilaporkan pada derajat yang terdekat.
2. WARNA

 Warna air ditimbulkan oleh ion-ion logam terutama besi dan mangan, humus dan susunan tanah, plankton, ganggang dan limbah

industri. Warna ini dapat berasal dari bahan padat atau tersuspensi, tetapi dapat juga berasal dari larutan. Warna diukur berdasarkan
perbandingan sampel air dengan warna standar. Kekeruhan menjadi pengganggu dalam analisa ini. Meskipun sangat sedikit, kekeruhan dapat
menyebabkan warna yang terlihat akan lebih tua daripada warna yang sesungguhnya. Warna air sangat tergantung pada pH dan secara
tidak teratur warna akan bertambah bila pH naik.

 Warna dalam air alam dapat dibedakan atas:

a) Warna sejati (true colur): warna di dalam air yang disebabkan adanya senyawa organic terlarut, seperti pelapukan dedaunan atau ranting
pohon

b) Warna semu (apparent colour): warna di dalam air yang disebabkan zat-zat tersuspensi (kekeruhan). Disebut warna semu karena sifat
warna tersebut akan hilang apabila air disaring atau disentrifuge.
3. BAU

Alat untuk menguji bau yang paling pokok adalah dengan menggunakan hidung. Pengujian terhadap

bau dilakukan untuk memperoleh suatu gambaran secara kuantitatif dan mendekati pengukuran
kiantitatif dari intensitas bau.
4. RASA

Rasa seperti halnya bau, merupakan salah satu rangsang kimia. Hanya ada empat sensasi rasa asli yaitu:

asam, manis, asin, dan pahit. Garam organik terlarut dari tembaga, besi, mangan, kalium, natrium, dan seng
dapat diketahui dengan cara mengecap. Kadar yang dapat menimbulkan rasa berkisar dari beberapa
persepuluhan sampai beberapa ratus miligram. Pengujian rasa hanya dilakukan pada sampel yang
diketahui jelas aman untuk ditelan (air minum).
5. KEKERUHAN (TURBIDITY)

 Air yang jernih diperlukan untuk keperluan rumah tangga dan industri. Kekeruhan dalam air terjadi oleh bahan-bahan yang tersuspensi
misalnya tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik dan anorganik yang halus, serta plankton dan mikroba. Partikel tersuspensi dapat menghalangi
penetrasi sinar ke dalam air. Sampel harus segera diperiksa kekeruhannya, jika ditunda maka sampel harus disimpan ditempat yang gelap dan
diperiksa sebelum 24 jam. Lebih dari itu akan terjadi perubahan kekeruhan. Tingkat kekeruhan sampel dibandingkan dengan deret standar,
sehingga didapatkan warna yang sama antara bahan dengan deret standar. Dalam analisa ini, yang menjadi pengganggu adalah :
a. Serpihan-serpihan dan endapan kasar yang cepat mengendap.
b. Peralatan gelas yang kotor, adanya gelombang udara serta pengaruh lain yang mengganggu penglihatan pada permukaan sampel, akan
memberikan hasil yang palsu.
c. Adanya warna sejati yaitu warna air yang terjadi karena substansi terlarut yang mengabsorbsi cahaya akan menyebabkan pengukuran
kekeruhan menjadi rendah.
UNIT STANDAR KEKERUHAN
 Kekeruhan dalam air disebabkan zat tersuspensi yang terdiri dari berbagai senyawa kimia, baik organic maupun anorganik,
maka harus dicari suatu standar kekeruhan yang mendekati kekeruhan di alam. Standar kekeruhan yang dipilih adalah SiO2
(silika), dimana:
1 unit kekeruhan = 1 mg SiO2 /L
Larutan standarkekeruhan yang terbuat dari suspense larutan silika tidak lagi digunakan, tetapi telah digantikan dengan
suspense yang terbuat dari polimer formazin.
Larutan standar formazin dikalibrasi dengan alat Jackson Candle Turbidimeter
Satuan untuk menyatakan kekeruhan air adalah:
a) NTU (Nephelometric Turbidity Unit)

b) FTU (Formazin Turbidity Unit)

c) JTU (Jackson Candle Turbidity Unit)

d) mg/L SiO2
C. KADAR NORMAL

Maksimum yang Maksimum yang Tidak berbau Tidak berasa Kadar minimum yang
diperbolehkan sesuai diperbolehkan 50 unit dapat diukur
dengan suhu udara. skala Pt-Co (1) 0-150 unit skala
silica (C2O2),
(2) yang dianjurkan 5
unit kali maksimum
25 unit.
Suhu Warna Bau Rasa Kekeruhan
D. ALAT DAN BAHAN

1. Suhu : alat yang digunakan adalah thermometer raksa dan labu Erlenmeyer
2. Warna : corong, botol transparan, standar warna
3. Bau : semua peralatan dari gelas harus bebas bau. Jangan menggunakan tutup gabus atau plastic, juga bejana
yang mempunyai mulut sempit
4. Rasa : beaker glass, alat pengecap (lidah)
5. Kekeruhan : rak tabung Nessler, pipet volume 100 ml dan 50 mL, pipet ukur 1 ml dan 2 ml, gelas kimia, silika
sebagai standar kekeruhan 1 gram dalam 1 liter, 1ml=1mg SiO2 (kalua endapan sudah besar-besar diganti) dan
alat turbidimeter
E. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Suhu
Sampel air dituangkan ke dalam labu
Erlenmeyer.

Masukan thermometer ke dalam sample


air

Tunggu 1-2 menit

Dibaca dan dicatat suhunya (waktu membaca


suhu, temperature harus tetap dalam air)

Hasilnya dilaporkan dengan memakai


satuan 0C
E. PROSEDUR PRAKTIKUM
2. Warna
Satu buah tabung diisi dengan larutan standar
(aquadest) kemudian dimasukkan kedalam lubang
yang warnanya bervariasi (standar warna).

Tabung yang lain diisi dengan sampel secukupnya,


dimasukkan pada lubang yang beralaskan warna putih

Warna sampel dicocokkan sampai didapatkan warna


yang sama antara standar dengan warna sampel

Hasil dibaca dengan menggunakan satuan unit


TABEL DERETAN LARUTAN STANDAR
NO LARUTAN STOK AQUADEST (ml) UNIT Pt-Co
WARNA 500 UNIT (unit warna)
(ml)
1 0,5 49,5 5
2 1,0 49 10
3 1,5 48,5 15
4 2,0 48 20
5 2,5 47,5 25
6 3,0 47 30
7 3,5 46,5 35
8 4,0 46 40
9 4,5 45,5 45
10 5,0 45 50
11 6,0 44 60
12 7,0 43 70
E. PROSEDUR PRAKTIKUM
3. Bau
Hindarkan stimulan-stimulan bau dari luar seperti yang
disebabkan karena merokok dan makan sebelum pengujian test atau
stimulasi-stimulasi bau yang disebabkan oleh bau sabun, parfum
dan shaving lotion.

Sampel dimasukkan kedalam wadah mulut sempit bebas


bau.

Sampel dibaui

Kalau kurang jelas sampel dipanaskan pada


Keterangan 400C
a. Berbau/ tidak berbau.
b. Bau spesifik zat-zat tertentu yang sudah umum antara lain: Alkohol, Minyak,
Kaporit, Tanah, dan lain-lain
E. PROSEDUR PRAKTIKUM
4. Rasa

 Sampel dirasakan oleh penilai dengan cara memasukkan sampel tersebut kedalam mulut, ditahan
beberapa detik dan dikeluarkan tanpa menelan airnya. Dicatat, apakah rasa dapat dikecap dari sampel
yang diperiksa tersebut.
E. PROSEDUR PRAKTIKUM
5. Kekeruhan
Disiapkan alat-alat yang sudah dibilas dengan
aquadest 3 kali

Dengan menggunakan pipet dipipet 100 ml


bahan kemudian dimasukkan kedalam tabung
nessler volume sebanyak 5 tabung Nessler

Dipipet 100 ml aquadest, dimasukkan


kedalam tabung nessler, dilakukan untuk 5
tabung nessler.

Kelima tabung yang berisi 100 ml aquadest


ditambahkan larutan Standar sebanyak 0,1 ml,
0,5 ml, 1 ml, 1,5 ml, 2 ml, ......., dan seterusnya

Dikocok, lalu dibandingkan


kekeruhannya dengan deret
standar.
MENGGUNAKAN TURBIDIMETER

Tabel. Pembuatan variasi konsentrasi larutan standar


kekeruhan
a. Kalibrasi alat turbidimeter
No Vol. lar. Standar Volume Aquades Kekeruhan
1. Hidupkan alat turbidimeter kekeruhan NTU NTU
2. Lakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan 1 1 ml 99 4

standar kekeruhann yang sudah ada bersama 2 5 95 20

dengan alat tersebut atau menggunakan larutan 3 10 90 40

4 20 80 80
standar kekeruhan pada tabel berikut:
5 25 75 100

6 50 50 200
3. Tabung kekeruhan yang telah bersih dan kering dibilas dengan larutan standar kekeruhan yang akan diukur
kemudian tabung tersebut disimpan pada alat turbidimeter. Selanjutnya dibaca nilai kekeruahn yang ditampilkan
oleh alat tersebut. Jika nilai kekeruahn yang dibaca alat otidak sesuai dengan kekerihan sebenarnya maka putar
tombol pengatur kalibrasi sampai diperroleh nilai kekeruhan yang sesuai
4. Untuk kekeruhan contoh air yang jernih, maka digunakan larutan standar kekeruhan yang kecil untuk
kalibrasinya, sebaliknya untuk pengukuran contoh air yang keruh digunakan larutan standar kekeruhan yang
tinggi yang mendekati dengan kekeruhan contoh air.
PENGUKURAN CONTOH AIR

Contoh air dikocok dengan sempurna, kemudian dibiarkan


sampai gelembung udara menghilang. Kemudian contoh air
dimasukan kedalam tabung kekeruhan yang bersih dan
kering. Jika perlu tabung kekeruhan dibilas dengan contoh air

Kemudian tabung contoh air disimpan pada alat


turbidimeter, dan baca kekeruhan yang ditampilkan
didisplay alat tersebut.

Jika kekeruhan air lebi tinggi dari kemampuan alat, maka


contoh air diencerkan dengan aquades bebas kekeruhan
(aquades) kemudian hasil pembacaan kekeruhan dikali
dengan factor pengenceran.

Anda mungkin juga menyukai